BENINGNYA IMAN

Sebuah Kumpulan cerita islami,untuk penyegar hati dan iman kita...Amin..

02.34

Dear Love

Diposting oleh Faiz Al-Umat


Kadang-kadang aku bosan dengan keadaanku. Aku bosan dengan Kehidupan
sekolah,bosan   dengan   kehidupan   sekitarku,bahkan   bosan   dengan   diriku
sendiri.   Aku   seperti   sedang  menonton   film  tentang   diriku   sendiri   yang
alurnya begitu  lamban dan  ceritanya  sangat  monoton.   Ingin  rasanya aku
berteriak pada seisi dunia,kenapa hidup ini begitu membosankan?



Kata   temanku,Emma,   ada   2   hal   yang   membuatku   cepat
bosan.Pertama,katanya   aku   ini   orangnya   terlalu   sibuk   dan   serius   dalam
pelajaran.Ah,tidak  juga.  Malah kadang menurutku aku  ini  masih  lumayan
santai dibandingin murid-murid yang lain. Prestasiku memang baik di semua
mata pelajaran, tapi aku benar-benar bukan kutu buku.
Lalu kedua, kata Emma karena aku belum punya pacar. Yaa...aku memang
belum  pernah   pacaran   selama   ini.   Bukannya   aku   tidak  mau   atau   tidak
tertarik,tapi   sebenarnya   karena   aku   belum   siap.   Atau   lebih   tepatnya
lagi.......karena aku belum bias melupakan seseorang yang tidak boleh aku
cintai.
Kriiinnnggg!!
Bel   sekolah  tanda pulang membuyarkan  semua  lamunan Ann.  Pak Daniel
memberi   katakata   penutup   untuk   pelajaran   Biologi   hari   ini,   tapi   Ann
sedikitpun tidak menyimak.   Ia menyimpan semua buku-bukunya ke dalam
tas.
Di hari Senin yang cerah ini Ann memutuskan untuk lebih banyak bersantai
di   rumah,  sekedar  refreshing.  Pelajaran-pelajaran di  sekolah benar-benar
membosankan dan membuatnya hampir sinting. Yang ia mau sekarang hanya
pulang,tidur siang,lalu...hm...lalu...www.ac-zzz.tk
"Ann,tunggu!!"
Langkah   Ann   di   koridor   langsung   terhenti.   Tiba-tiba   saja   jantungnya
berdegup kencang hanya karena mendengar suara itu. Oh no....itu dia....
Tapi Ann menoleh dengan cepat,menatap wajah si pemilik suara itu dengan
senyum manis   yang   setengah  mati   dibuatnya   sewajarnya  mungkin,   "Hai
Josh."
Sekedar catatan,Josh bukan cowo biasa.Ia luar biasa. Selain punya
tampang cakep yang
jauh di atas rata-rata, ia bintang basket sekolahan, punya senyum
memikat yang
secermelang iklan odol, dan juga tatapan mata 1000 watts. Ia tipikal
cowo idola setiap
cewe-cewe sekolahan. Ya, ia-lah Josh. Satu-satunya cowo yang mengisi
hati Ann.
"Kau tidak lupa rencana kita malam ini,kan?"
"Hah? Rencana?" Ann keliatan 'agak' kaget.Mana mungkin aku lupa...
"Kau lupa? Kita kan mau belajar bareng di rumahmu. Kau sudah janji mau
ngajarin aku
kimia. Iya kan?"
"Ooh itu...Iya,iya, aku ingat. Jam 7 ya."
Josh dan Ann tidak sekelas,tapi mereka sering belajar bareng di rumah
Ann. Hanya
saja...biasanya mereka bukan cuma berdua, masih ada yang satu lagi.
"Halo semuanya...." seorang gadis manis berpostur tubuh sintal
menghampiri mereka.
Dengan santai ia mengamit lengan Josh mesra, " lagi ngomongin apaan
nih?"
Oh yeah...kenalkan, inilah Emma, teman baik Ann sejak SD. Sekaligus
pacar resmi Josh...
Kalau ada cowo paling favorit di sekolah, biasanya juga ada cewe
paling favorit. Nah,www.ac-zzz.tk
Emma-lah cewe itu. Tidak sulit kan membayangkan seperti apa sosok
seorang cewe
favorit?
"Nanti malam aku mau ke rumah Ann. Biasalah, besok ada ulangan
kimia.Kau mau
ikut?"
"Hmmm..." Emma mencibir, "ya...daripada sendirian di rumah,mendingan
ke rumah Ann
sih. Tapi aku boleh kan bawa VCD? Bagaimana kalo abis belajar kita
pergi dugem?"
Ann melotot ke arahnya.
"Kurasa itu artinya tidak setuju?" Emma tertawa ringan, "aduh,nyantai
lah,Ann. Aku kan
paling gak demen belajar. Ya sapa tau aja kita bisa seneng-seneng abis
itu."
Ann tersenyum kecil. Begitulah Emma, selalu menyuruhnya nyantai.
Emma bukan tipe
cewe yang suka dengan paham 'bersusah-susah dulu baru bersenangsenang
kemudian', ia
penganut setia paham 'bersenang-senang dulu baru bersenang-senang
lagi kemudian'.
Tipe gadis manja, tapi tak ada seorang pun yang keberatan
memanjakannya. Kadang Ann
pun terlalu memanjakannya.
Emma dan Josh resmi pacaran sejak 2 minggu yang lalu. Ann masih ingat
betul kapan.
Tepatnya hari Minggu, pagi-pagi buta jam 4 Emma mengirim sms singkat :
telp aku
skrg jg.Penting!! Darurat!!
Ann langsung menyamber telepon kamarnya dengan was-was, takut
kalau sesuatuwww.ac-zzz.tk
menimpa teman baiknya. Tapi begitu Emma mengangkat teleponnya,
yang pertama kali
terdengar justru suara tawa disusul jeritan."Josh datang ke rumahku
semalam!!! Dia nembak aku,Ann!!! Josh nembak aku!!! JOSH!!!"
Saat itu Ann merasa tangan,kakinya, oh tidak..lebih tepatnya lagi seluruh
tubuhnya, membeku. Suara tawa Emma rasanya semakin lama semakin
menghilang. Lantai tempatnya berpijak seakan-akan berubah menjadi rawa
yang siap membenamkannya hidup-hidup.
Saat itu Ann tahu, dunianya yang penuh dengan Josh sudah hancur.
Cowo yang  ia sukai  malah jadian dengan sahabat baiknya sendiri. Adakah
yang lebih mengerikan dari itu?
Jam 7.30 malam di rumah Ann.
Mereka semua terdiam di dalam kamar Ann. Ann sibuk membuat soalsoal
kecil   untuk     Josh,   sementara   Josh   konsentrasi  menghafal   rumus.   Emma
hanya tiduran di ranjang sambil nonton VCD sewaannya.
Beberapa kali Emma melirik mereka berdua, kemudian mendengus kesal.
"Duuuhhh....aku bosan neh."
Tidak ada yang menjawab.
"Bosan oi...bosan! Josh, keluar yuuukk.."
"Nanti" jawab Josh singkat.
"Huh!"
Tiba-tiba telepon di kamar Ann berdering. Ann mengambil gagang
telpon wireless-nya
dan langsung keluar kamar.
"Halo."
"Halo? Bisa bicara dengan...Ann?"
"Iya, sapa nih?"
"Oh..ini Ann ya? Hai,apa kabar?"
Ann mengeryit heran. Siapa sih nih?
"Oh ya, kau kan tidak kenal aku. Aku temannya Emma. Namaku Dennis.
Sori nih ganggu,www.ac-zzz.tk
tadinya aku telpon ke rumah Emma, tapi kata mamanya dia lagi di
rumahmu trus katanya
Emma gak bawa HP.Lalu aku dikasih nomermu, Mamanya bilang telpon
ke sini aja."
Ann makin bingung.
"Boleh aku bicara dengan Emma?"
"Oh ya, tunggu bentar." Ann menutup mulut gagang telponnya. Baru saja
ia mau
memanggil Emma, Emma sudah lebih dulu keluar dari kamarnya.
Wajahnya jutek,"Aku sumpek di dalam kamar terus! Apa tidak ada
hiburan lain? Aku tahu Josh besok ada ujian dan kau lagi sibuk ngajarin dia.
Tapi  gimana kalo kita tinggalin dia bentar,  kita bisa ke supermarket beli
makanan."
Ann menyodorkan gagang teleponnya, "Ada yang mencarimu."
"Mamaku ya? Ya ampun!! Aku kan sudah bilang malem ini gak ngerayep
ke mana-mana,
masak gak percaya sih aku ke rumahmu?!! Pergi bentar langsung
dicariin!"
"Bukan, dari temanmu."
Emma tercengang, "Hah? Ini kan rumahmu?"
"Justru itu yang bingungin. Namanya Dennis."
Tiba-tiba Emma membelalak. Kaget campur senang,"Astaga...Dennis?
Sini cepat!"
Secepat kilat Emma berlari ke arah Ann dan menyambar gagang
telponnya,
"Uhm...hallo? Sapa nih?"
"Dennis? Dennis yang mana ya?" Emma terkikik pelan menatap Ann.
"Ohhhh....Dennis yang itu? Yang ketemu di kampus itu ya? Iya...iya...aku
ingat. Kok bias telpon ke sini? Ohhh gitu. Iya, aku lagi di rumah temanku.
Biasalah,   belajar.   Besok   aku   tidak   ada   ujian,   tapi   aku   kan   emang   suka
belajar bareng temen. Asah otak donk, biar tambah pinter."www.ac-zzz.tk
Ann tersenyum geli. Ia mulai penasaran siapa sih Dennis itu. Katanya
ketemu di kampus...
Emma melirik sekilas pada Ann yang berdiri mematung , kemudian
mengibas-ngibas tangannya. Sana pergi...nguping aja!
Ann beralih ke dapur, ia mengambil sekotak orange juice dingin dan
menuangnya   ke dalam  gelas   kosong.   Sambil  meneguk   juice  pelan-pelan,
samar-samar   ia  mendengar   suara   percakapan   Emma   dan   cowo   bernama
Dennis itu.
"Ah ganjen lo! Idih amit-amit deh. Enggak lah, aku mah belum punya
pacar."
Glek..Ann meneguk tetesan terakhir juice-nya dengan kaget.Reflek, ia
pasang kuping tajem-tajem.
"Kau sendiri gimana? Udah punya pacar blom?" Emma terdiam
sebentar,"eh...gimana
ya....kayaknya juga belom punya deh."
Lalu tertawa,"Tuh kan! Jahat ih....ngaku-ngakunya udah punya. Wah,
berarti kita samasama
gak ada pacar donk?"
Ann keluar dari dapur, ditatapnya Emma dengan pandangan penuh
selidik.  Emma  langsung menyadarinya,  ia mengecilkan suaranya,"Den, aku
dipanggil temanku noh.
Iya...mau mulai belajar lagi. Nanti malem kita sms-smsan aja
ya.Iya...iya...aku senang
kok ditelponin. He-eh...bye,Dennis."
Begitu telepon ditutup, Emma menarik nafas panjang perlahan-lahan
dan diam sesaat.
Lalu tiba-tiba ia berjingkrak-jingkrak senang, berlari dan memeluk Ann
sambil tertawa,
"Dennis meneleponku!! Asiiikk!!!"
Ann melepaskan cengkraman Emma," Dennis siapa sih?"
Emma mengintip ke pintu kamar Ann, memastikan Josh tidak ada di situwww.ac-zzz.tk
Mendengar pembicaraan mereka. Lalu ia buru-buru menarik Ann ke ruang
tamu yang sepi. Dengan gaya khas ABG lagi jatuh cinta dan dengan wajah
yang berseri-seri Emma menjawab,
"Dennis Lionardi. Cowo paling keren di kampus kakakku!"
"De..Dennis apa?"
"Kemarin aku iseng main ke kampus kakakku. Lagi asik-asik makan di
kantin eh...tibatiba dia dateng nyamperin aku, ngajak kenalan. Kakakku sih
tidak   kenal   dia,   tapi   katanya   dia   itu  makhluk   paling   kece   sekampus.
Primus,primadona kampus. Semua cewe juga ngiler ama dia."
"Lalu?"
"Lalu dia minta nomer telponku. Ya gengsi donk kalo langsung kasih
nomer HP.Aku jual mahal dikit lah, kasih nomer telpon rumah dulu. Biasa
lah....taktik   biar   gak   dianggep   naksir   balik.   Dan   dia   bener-bener
telpon,Ann! Aku gak nyangka!"
"Aku tadi dengar.."
Emma   memotong   dengan   pekikan   pelan,"Kyaaa...Dennis   telepon
aku...aih..kayak  mimpi   aja.   Kau   belum  liat   dia   sih,   pokoknya   ganteng
banget!"
"Iya tapi.."
"Denger-denger dia bawa Mercy ke kampus. Bokapnya bos perusahaan
apa gitu, trus nyokapnya sering keluar negri. Gimana cewe-cewe gak ngiler
coba?"
"Tadi aku denger dikit, kau bilang ke dia kalau kau belum punya pacar."
"So what?"
"Memangnya Josh itu bukan pacarmu?"
Emma tertawa sebentar,"Ya ampun, Ann. Memangnya aku harus bilang
ke Dennis   kalau aku  sudah punya  Josh?  Bisa-bisa mundur  donk  dia?  Aku
memang sudah punya pacar, tapi boleh kan aku punya temen baru?"
"Maksudmu gebetan baru?" Ann menatapnya dengan gusar, "Kau ini dari
dulu gak bias berubah ya?! Udah punya cowo, tetep aja kegatelan ama cowo
laen.www.ac-zzz.tk
Dulu kau putus sama Ario juga gara-gara naksir Eric kan? Terus pacar yang
sebelumnya juga...siapa tuh, Ian ya? Kau putusin Ian gara-gara kepincut si
playboy kampungan Richard kan?"
"Tapi aku jadian ama Josh bukan karena putusin cowo, inget itu!"
"Iya aku tau, kau bilang kau sudah berubah. Sudah gede,
dewasa..apalah namanya. Tapi sekarang kok kumat lagi?!"
"Alah...aku kan cuma main-main. Cuma having fun! Aku masih suka Josh
kok, masih cinta."
"Segampang itu kau bilang cinta?"
"Gini aja deh. Aku masih pacarnya Josh, Josh juga masih pacarku. Aku
dan   Dennis   Cuma   sebatas   teman.   Tidak   kurang   juga   tidak   lebih.
Oke...Dennis memang menarik, keren,
ganteng, tapi aku gak bakalan mutusin Josh demi dia. Oke?? Puas, nona
Annie-ku sayang?" Emma mendengus kesal, "sudah bisa tenang sekarang?"
Baru saja Ann mau buka suara lagi, tiba-tiba entah dari mana Josh
menampakkan diri di ruang tamu itu.
Wajahnya kelihatan kusut, "Ada apa nih? Aku dari tadi nungguin di
kamar."
"Oh tidak ada apa-apa," Emma menghampirinya dan tersenyum manja,
"yuk belajar lagi."
***
Ann duduk semeja dengan Ria dan Priska, 2 teman sekelasnya, di meja
kantin paling pojok kanan. Mereka sedang asik makan siang sambil bercanda
menertawai guru BP mereka yang baru cuti hamil.
"Asik nih kita gak usah liat tampang Bu Dian lagi. Moga-moga abis lahirin
anaknya,   dia   langsung   pensiun   deh!"   celetuk   Ria   sambil  mengigit   bakso
telurnya.
"Ih jahat amat! Kualat luh ngatain orang hamil!" Priska tertawa.
"Eh salah sendiri , lagian jadi guru BP kok galak banget! Masak pake rok
pendek dikit aja langsung diomelin. Mana diomelinnya di depan kelas lagi,
malu-maluin orang aja."www.ac-zzz.tk
Ann tertawa kencang menatap Priska,"Si Ria bisa malu juga ya?
Makanya,Ria,pake rok tuh kira-kira dikit.  Itu mah namanya bukan pendek
lagi, gak usah pake aja sekalian.
Jongkok dikit aja tuh rok udah kayak mau robek!"
"Emang udah robek,tau! Si Ria kan bawa jarum ama benang tiap hari,
disuruh emaknya buat jaga-jaga."
Ann dan Priska tertawa terpingkal-pingkal, Ria samasekali tidak
menghiraukan mereka.
Bakso uratnya ditusuk dengan garpu,"Ini bakso jangan sampe melayang
ke muka kalian."
"Eh, ada Josh tuh." ujar Priska tiba-tiba.
Tawa Ann langsung mereda, ia menoleh ke belakang dan melihat Josh
Dating menghampiri meja mereka dengan senyum cerah.
"Hai, rame amat nih meja?"
"Hai Jooooosh...." sapa Ria dan Priska bersamaan.
"Mau kemana? Kok bawa tas?"
"Oh iya nih," Josh menenteng tas sekolahnya sambil tersenyum
bangga,"hari   ini  mau ke  sekolah  laen buat   tanding basket  persahabatan.
Pemanasan, buat turnamen bulan depan.
Yang masuk team inti hari ini boleh gak ikut pelajaran terakhir."
"Wah, enak banget! Eh ngomong-ngomong team kalian butuh
cheerleaders gak? Kalo ada aku mau ikut ya, enak bisa cabut sekolah." Ria
terkikik pelan.
Ann tersenyum ringan pada Josh,"Sukses ya buat tandingnya. Maennya
jangan kasar!"
"Memangnya aku pernah maen kasar?" Josh mengacak rambut Ann
dengan santai, Priska
dan Ria langsung saling beradu pandang." Udah ah, pergi dulu ya! Bye
semuanya."
"Byeee....."
Priska mencolek Ann, "Mesra amat....ntar ada yang cemburu luh!"www.ac-zzz.tk
"Iya....noh yang baru diomongin dateng tuh, panjang umur banget si
Emma." bisik Ria.
Emma menghampiri meja mereka beberapa detik setelah Josh pergi. Ia
hanya tersenyum
kecil pada Ria dan Priska tanpa menyapa sedikitpun.Kelihatannya
sedang terburu-buru,
"Ann, aku mau ngomong bentar nih. Penting."
Wajah Ann menegang saat Emma mengutarakan maksudnya
menculiknya ke wc.
"Apa kau bilang? Aku harus menemanimu kencan dengan Dennis?" Ann
terdiam
menahan marah saat dilihat wajah sahabatnya itu tersenyum-senyum
penuh harap.
"Ayolaahhh,Ann. Josh kan hari ini pergi tanding, jadi dia gak bakalan tau
kalo kita pergi
ama Dennis dan Vincent."
"Siapa lagi tuh Vincent!!"
"Temannya Dennis, katanya Dennis mau bawa temennya. Jadi kita
sekalian aja double
date."
"Idih ogah deh! Ngapain sih kencan ama tuh cowo! Kau ini kalo bukan
namanya
kecentilan lalu apa? Aku kan sudah bilang kemarin,kau memang dari
dulu gak pernah
berubah!"
"Kalau kau tidak suka dengan istilah kencan, ya kita ganti aja deh
namanya. Apa
kek....pergi bareng temen. Dennis kemaren ngajak nonton abis pulang
sekolah, katanya
dia mau jemput aku di sini. Tapi karena ada Vincent....jadi kupikir lebih
baik akuwww.ac-zzz.tk
mengajakmu juga....kan gak enak pergi bertiga. Culun."
"Lebih culun lagi kalau aku mau ikut! Emma...Emma....berapa kali aku
bilang, kau
jangan mengulang sifat jelekmu itu. Kalau cowo-mu yang sekarang ini
bukan Josh,
mungkin aku tidak akan peduli. Tapi ini Josh....dia itu kurang apalagi? Kau
masih juga
kegatelan ama cowo lain! Centil,tau!"
Emma mulai kelihatan kesal,"Susah deh punya pacar yang terlalu deket
ama temen
sendiri, bawaanya tuh temen jadi reseh!"
"Aku tidak akan setuju kau pergi dengan Dennis, meskipun kau bilang itu
bukan kencan
lah....cuma temen lah....Kau harus pikirin perasaan Josh. Sadar gak sih,
kau ini ngelaba
mulu kerjaannya! Katanya sudah berubah, sudah dewasa. Mana?!"
"Aduuuhhh, kau ini kuno amat sih pikirannya? Belajar mulu sih, gak bisa
seneng-seneng
dikit! Aku kan sudah bilang, aku ini masih suka ama Josh. Masak sih aku
gak boleh
punya banyak temen mentang-mentang aku udah pacaran ama dia?
Yang bener aja!"
Ann membisu, ia hanya bisa menggeleng-geleng kepala.
"Aku dan Dennis benar-benar cuma teman. Dia cuma ngajak nonton aja
kok! Kau mau
kan nemenin aku? Pleasee..."
"Gak mau!"
"Gini nih ama temen?"
"Justru karena aku temanmu, aku tidak mau!"
"Aku janji ini yang terakhir, aku gak bakalan minta tolong yang anehaneh
lagi deh.www.ac-zzz.tk
Dennis itu anaknya asik, rugi kalo gak temenan ama dia. Ini yang
pertama dan yang
terakhir deh aku pergi ama dia. Janji....suer...pleaseeeee....."
Nafas Ann turun naik saking keselnya," Apa untungnya kalo aku ikut?
Buang-buang
waktu aja."
"Ya...setidaknya di situ nanti kau bisa liat sendiri kalo aku dan Dennis
emang benerbener
cuma temenan. Setelah itu kau bisa bernafas lega. Bukannya itu
menguntungkan?"
Emma tersenyum penuh kemenangan.
Emma selalu menyusahkan Ann sejak pertama kali mereka berteman,
biasanya Ann tidak
pernah mengeluh karena Emma selalu bisa mencari akal untuk
membuatnya mengalah.
Tapi kali ini situasinya lain, ini ada sangkut pautnya dengan Josh. Ann
memang
menyukai Josh, tapi justru karena perasaannya itulah Ann tidak mau
melihat Josh disakiti
Emma seperti yang sudah dilakukan Emma pada pacar-pacar
sebelumnya.
Benar juga....kalo aku ikut, setidaknya nanti aku bisa mengawasi Emma.
Jangan sampe
dia naksir beneran ama Dennis! Siapa tahu mereka memang cuma
temenan....
"Ya udah," jawab Ann terpaksa," nanti abis pulang sekolah."
"Asiiiiikkkkk.........kau memang temanku yang paling baek sedunia!"
Begitu bel tanda pulang berdering, Ann langsung beranjak keluar dari
kelas. Ia harus rela
membatalkan janjinya menemani Priska cari kado sore ini.
Emma sudah menunggunya di depan pintu kelas, dengan gaya khas-nyawww.ac-zzz.tk
ia bersungutsungut,"
Kok lama sih? Cepetan donk, si Dennis udah nungguin tuh dari tadi."
"Iya...iya..."
Mereka janjian ketemu di depan lapangan basket sekolah. Ann benarbenar
tidak
mengerti mengapa Emma bisa memilih tempat itu, bukankah banyak
anak-anak basket
yang nongkrong di situ? Anak-anak basket itu semuanya temannya Josh.
Apa Emma
tidak takut akan ada yang melapor pada Josh nanti?
"Kok ketemuannya di sini sih? Mentang-mentang pada pergi tanding
semua....tapi kan
ada Rico tuh, ntar kalo dia ngadu ama Josh gimana?" bisik Ann.
Rico, teman basket Josh yang tidak ikut tanding hari ini, melambai-lambai
ringan pada
mereka berdua dari sudut lapangan.
"Yang takut itu seharusnya aku, kau ini tenang aja deh!" Emma membalas
lambaian Rico
dengan senyuman manis. Kemudian pandangannya menyapu ke seluruh
pelosok tempat
itu, mencari-cari sosok Dennis.
"Itu dia!!" seru Emma,wajahnya kelihatan senang.
Ann segera menoleh ke tempat yang ditunjukkan Emma. Ada 2 cowo di
sana, kehadiran
mereka tampak sangat mencolok di tengah-tengah keramaian anak
sekolah karena
mereka 1-1nya yang tidak pakai seragam sekolah.
Ann memicingkan matanya. Yang mana Dennis?
Kedua cowo itu sama-sama jangkung. Yang 1 penampilannya agak
sangar dengan anting
ditindik di kuping sebelah kanan dan di tengah-tengah bibir bawah. Kalowww.ac-zzz.tk
yang 1-nya lagi
penampilannya lebih flamboyan, lebih rapi. Tapi wajahnya itu
loh...cengar-cengir mulu
dari tadi, matanya terus melirik cewe-cewe sekolah.
Emma melambai pada mereka berdua. Mereka langsung datang
menghampiri.
"Halo," sapa si cowo sangar.
"Halo,Dennis" Emma tersenyum sangat manis.
Glek.....ini yang namanya Dennis? Si manusia tindik ini? Ann mencuri
pandang pada
Emma,kok cowo model gini ditaksirin sih? Dibandingin ama Josh
mah......JAUH!
Si manusia tindik,alias Dennis, menatap Ann dengan tatapan ingin tahu,
"Ini ya yang
namanya Ann? Yang waktu itu di telepon?"
"Iya, ini Ann. Kenalin ya. Ini Dennis, dan ini..."Emma melirik si cowok
flamboyan.
"Vincent" ia tersenyum lebar sambil memamerkan deretan gigi silaunya.
Kemudian
menjabat   tangan   Ann   dan   Emma   bergantian.   Dari   tadi   nih   anak
senyamsenyum
terus!
"Mau nonton kan nih? Abis itu pulangnya ke cafe yuk!"
"Boleh....boleh.....Mau kan, Ann?"bujuk Emma.
"Pulangnya gak bakalan malem kok, ntar kita anterin.Tenang aja." Dennis
tersenyum
penuh arti, kemudian mengedip sebelah mata pada Ann.
Ann merinding,entah kenapa ia merasa ada yang tidak beres dengan
cowo yang satu ini.
Mereka akhirnya berangkat juga naik mobil Vincent, Vincent juga yang
menyetir .www.ac-zzz.tk
Dennis bilang mobilnya lagi masuk bengkel, tapi tampaknya Emma agak
kecewa karena
tadinya ia berharap bisa naik Mercy Dennis. Pertama-tama mereka
mengantar Emma dan
Ann pulang ke rumah masing-masing dulu, ganti seragam mereka
dengan baju biasa.
Lalu rencana tiba-tiba berubah, mereka tidak jadi ke bioskop. Langsung
ke café tempat
nongkrong Dennis.
Sepanjang perjalanan, Emma terus berceloteh dengan semua omong
kosong yang
membuat Ann muak. Misalnya, Emma mengaku baru pacaran 2 kali,
putus ama yang
pertama gara-gara long distance lalu yang kedua karena tidak disetujui
orang tua. Jelas
aja semuanya itu bohong. Tapi Ann tidak terlalu peduli, yang penting
Emma sampai
sejauh ini masih belum melampaui batas dengan Dennis.
Dennis benar-benar bukan tipe cowo yang bakal disukai Ann. Ia tipe
cowo yang gencar
menebar pesonanya. Sedari tadi terus membual tentang pekerjaan
bokapnya, urusanurusan
nyokapnya di luar negri, tentang koleksi mobilnya, bahkan tidak segansegan
menunjukkan HP canggih keluaran terbaru miliknya. Emma terpesona
dengan semua
cerita si manusia tindik itu, ia tidak malu-malu meminta Dennis memotret
wajahnya
dengan kamera Hp-nya.
Rasa mual Ann hampir mencapai puncaknya kalau saja mereka tidak
cepat-cepat sampai
ke café. Vincent memarkir mobilnya di tempat parker reserved, tukangwww.ac-zzz.tk
parkir tampaknya
sudah sangat mengenal Vincent maupun Dennis. Wajah tuanya
kelihatan senang saat
Dennis turun dari mobil dan memberinya uang tips yang tidak kecil.
Emma makin
terpesona.
Disenggolnya pinggang Ann, “Eh liat tuh Dennis, dia kasih tips-nya gede
banget.”
Ann mengibas-ngibas kerah bajunya,”Gerah nih!”
Mereka masuk ke dalam café. Alunan musik R&B yang berdentum
kencang mengisi seisi
ruangan. Saat itu café masih lumayan sepi, sofa-sofa empuk yang
tersusun di sepanjang
dinding masih terlihat kosong dan hanya ada beberapa meja yang
ditempati sepasang
anak ABG. Ann jarang ke café kecuali kalau ada acara khusus.Tapi ia
akui tempat ini
lumayan juga, suasananya nyaman. Kalau agak malam dikit mungkin
bakal ramai.
Mereka mengambil tempat duduk di salah satu meja bulat yang paling
dekat dengan stage.
Emma kembali sibuk mengoceh-ngoceh dengan Dennis dan Vincent
tentang apa saja
yang menurutnya bisa menarik perhatian dua cowok itu, sementara Ann
lebih suka
membaca menu pesanan yang berisi makanan dan minuman yang
diberi nama-nama aneh.
“Oi!” Dennis tiba-tiba menendang kaki Ann,”diem aja dari tadi.”
Ann mendengus kesal, “Itu memang hobiku.”
“Jangan gitu donk, kita ke sini kan buat senang-senang. Nyantai aja tuh
kayak si Emma.”www.ac-zzz.tk
Ann menoleh ke arah Emma yang sedang asik ngobrol dengan Vincent.
Terus terang Ann
sekarang malah merasa kehadirannya sebenarnya tidak terlalu
dibutuhkan. Ia merasa
seperti orang tolol.
“Waktu itu kok gak ikut Emma ke kampus?”
”Buat apa? Mendingan tidur di rumah.” Ann berusaha bersikap sewajar
mungkin di
depan Dennis, tapi entah kenapa ia merasa tidak nyaman berada
dekat-dekat si manusia
tindik itu.
“Annie emang kerjaannya tidur di rumah,” timpal Emma tiba-tiba, ia
merangkul pundak
Ann sok manja,”dia itu sehari-hari kalo enggak tidur ya belajar. Makanya
kalian cariin
dia pacar donk, biar gak kesepian.”
“Nih, kita-kita juga masih single semua.” Dennis tersenyum sok cakep,
“pilih mana,Ann,
aku atau Vincent? Vincent itu playboy loh, kau jangan mau ya. Sama aku
aja.”
Emma tercengang, “Ann tidak suka tipe cowo sepertimu! Iya kan,Ann?
Iya kan?! Ama
Vincent aja ya! “
“Iya…iya…aku tidak suka cowo yang mukanya isinya cincin semua.
Kayak banci! Udah
deh, pesen makanan kek, aku laper nih!” sahut Ann cuek.
Emma kelihatan lega. Vincent tertawa geli. Dennis memilin-milin tindikan
di bibirnya
dengan wajah kusut.
Setelah menghabiskan makanannya, Ann baru sadar kalau tas-nya
ketinggalan di mobilwww.ac-zzz.tk
Vincent. Padahal tadi ia bermaksud ingin cepat-cepat minta bon,
langsung bayar masingmasing
dan memaksa mereka segera mengantarnya dan Emma pulang. Ia
benar-benar
tidak betah berlama-lama di tempat itu dengan 2 cowo asing yang baru
dikenalnya
beberapa jam.
Dennis dengan gayanya yang sok keren terus membanjiri Emma dengan
kata-kata manis
penuh pujian. Emma kelihatan senang.
“Waktu pertama kali liat di kampus, kau ini kelihatan seperti mahasiswi.
Sungguh, aku
kira kau mahasiswi baru. Aku tidak pernah melihatmu di kampus
sebelumnya, biasanya
kan aku tidak akan lupa kalau ada cewe cakep di kampus.” Ujar Dennis.
Emma tersenyum imut,”Gombal…..”
“Eh ngomong-ngomong kau suka tipe cowo yang kayak gimana?”
“Hm….yang kayak gimana ya….” Emma pura-pura berpikir keras,”yang
penting baek,
kalo diajak ngomong bisa nyambung. Terus harus setia!”
Ann rasanya ingin menutup kuping mendengar jawaban Emma.
“Kau yakin belum punya pacar? Masak sih cakep-cakep gini gak ada
pacar?”
“Bener! Aku masih jomblo, tau! Emang kenapa sih dari tadi nanyain itu
mulu? Penasaran
banget…..” Emma sepertinya lupa dengan kehadiran Ann, ia malah
terang-terangan
menunjukkan di depan mata Ann kalau ia memang tertarik pada Dennis.
Ia lupa dengan
semua ucapannya pada Ann tadi.
Pemandangan itu membuat Ann merasa seolah-olah ada deja-vu. Kisahwww.ac-zzz.tk
lama bakal
terulang kembali, kisah klasik di mana Emma tergila-gila dengan cowo
yang hanya
modal tampang doank, lalu membuang pacar lamanya tanpa perasaan
bersalah sedikitpun.
Perut Ann melilit sewaktu membayangkan Emma memutuskan
hubungannya dengan
Josh.Ia membayangkan perasaan Josh, bagaimana sakit hatinya cowo
itu nanti.
“Tasku ketinggalan di mobil.” Ann mencoba mengalihkan pembicaraan
mereka berdua,ia
menatap Vincent,”mana kunci mobilmu? Aku ambil bentar ntar balik
lagi.”
“Aduh, ngapain sih cepet-cepet? Kan kita baru selesai makan.” Emma
cemberut.
“Nih kunci mobilnya.”
Di luar dugaan, Dennis tiba-tiba menyambar kunci mobil itu dari tangan
Vincent. Ia
beranjak dari kursinya,”Ayo, kuantar ke mobil.”
Emma tercengang,”Loh? Loh? Mau kemana?”
“Cuma anterin dia ke mobil kok.” Lagi-lagi si manusia tindik itu mengedip
matanya.
Ann berlari kecil ke mobil Vincent,sebisa mungkin menghindari rintik-rintik
gerimis
yang menghujaninya. Ann tidak terlalu memperdulikan kehadiran Dennis
yang
mengikutinya dengan santai dari belakang.
Dennis membukakan pintu mobil untuk Ann, “Mumpung cuma ada kita
berdua, kuharap
kau mau ramah sedikit padaku.”
Ann tidak mengerti maksud ucapannya, ia mengambil tasnya dari dalamwww.ac-zzz.tk
mobil Vincent
kemudian beralih menatapnya heran,”Maksudmu?”
“Kelihatannya kau tidak terlalu senang melihatku akrab dengan Emma.”
kata-kata itu
meluncur dengan ringan, disertai senyum genit, ” cemburu ya?”
“Aku? Cemburu?” rasanya Ann ingin tertawa,”sori ye! Aku memang tidak
suka
melihatmu dekat-dekat dengan Emma. Aku tidak mau tahu kau ini serius
atau tidak, tapi
kuberitahu aja ya, Emma itu..”
“Sudah punya pacar?” potong Dennis cepat.
Ann tercenung diam.
“Itu mah aku sudah tau, aku sudah bisa menebak sendiri kok.”
”Lalu kenapa kau masih mengejarnya?!”
“Siapa bilang aku tidak boleh mengejarnya? Aku ini senang bergaul,
apalagi ama yang
namanya cewe cakep. Dia udah punya pacar atau belum itu bukan
urusanku. Kalau kau
tidak suka aku dengan Emma….ya…aku mengejarmu aja ya.”
Seumur hidup Ann belum pernah bertemu dengan cowo se-buaya
Dennis. Ia merasa mual
dan jijik dengan cowo itu. Apa ia kira dengan modal tampangnya itu
bisa dengan mudah
menggaet semua cewe yang ia mau?
“Aku becanda!!!” Dennis terpingkal-pingkal melihat wajah Ann yang
pucat pasi
menahan muntahan,”aku becanda. Jangan marah donk…..gitu aja
marah. Aku baru sadar,
sejak tadi siang sampai sekarang aku belum pernah melihatmu
tersenyum.”
“Senyumku terlalu mahal untuk cowo sepertimu.” Ann melangkah pergiwww.ac-zzz.tk
meninggalkan
Dennis.
Dennis mencegatnya,”Eh tunggu dulu, aku ini cowo baik-baik loh…aku
bisa
membuktikannya.”
“Oh ya?” Ann menepis tangan Dennis dengan kasar,” kalau begitu
buktikan sekarang
juga! Kau sendiri kan,yang tadi bilang sudah tau Emma sudah punya
pacar? Itu bukan
aku yang bilang loh. Kalau kau memang sudah tahu, dan kalau kau
memang cowo baikbaik,
jauhi dia mulai detik ini juga! Jangan dekati dia lagi!”
Dennis malah tersenyum misterius. Matanya menatap Ann tajam seperti
sedang menilai
seperti apa Ann di matanya. Setelah diam beberapa saat akhirnya ia
mau melepaskan Ann,
membiarkan gadis itu pergi meninggalkannya.
Ann berjalan masuk ke café. Entah kata-kata apalagi yang harus
dipakainya untuk
menggambarkan betapa kesalnya Ann pada manusia tindik itu. Ia tidak
habis pikir kenapa
Emma bisa-bisanya tergila-gila dengan model cowo seperti itu?! Apa
Emma sudah
kehilangan akal sehat, atau sudah buta? Dennis jelas bukan apa-apa
kalau dibandingkan
dengan Josh!
Begitu Ann kembali ke mejanya, tak lama kemudian Dennis menyusul
dengan cepat.
Cowo itu tersenyum-senyum puas. Ann bisa menangkap dengan jelas
raut wajah Emma
yang menatapnya dengan tidak senang. Seolah-olah Ann baru sajawww.ac-zzz.tk
melakukan sesuatu
yang ‘asik’ dengan Dennis di luar sana. Tapi Emma tidak
menanyakannya, ia hanya diam
menahan rasa kesalnya pada Ann.
Ann bisa mencium gelagat aneh Emma sejak mereka pulang dari cafe.
Emma terusmenerus
memasang muka cemberut untuk Ann, bahkan ia tidak mau bicara
dengannya.
Ann tahu betul apa sebabnya, pasti Emma ngiri saat Dennis
mengantarnya ke mobil
sementara dia malah ditinggal berdua dengan Vincent. Sebenarnya Ann
rada kesel juga
dengan sikap Emma ini, buat apa sih dia iri dan cemburu? Dennis kan
bukan pacarnya?!
Kenapa sifatnya kekanak-kanakan sekali, bukannya ia sendiri yang
memaksa Ann ikut ke
café dengannya?
Di sekolah, Ann bertekad menemui Emma dan memintanya untuk
menghentikan tingkah
laku childish-nya itu. Emma baru bisa ditemui saat kelasnya sedang
pergantian pelajaran
olahraga, kebetulan kelas Ann juga lagi kosong. Ann mencegat Emma di
depan toilet.
“Kau marah padaku ya?”
Dengan malas-malasan Emma menjawab, “Buat apa? Alasannya kan
sudah jelas.”
“Pasti karena Dennis kan?”
“Bagus kalau kau tau diri.” jawabnya ketus.
“Berhentilah bersikap seperti ini, kau mulai membuatku kesal. Kemarin aku
hanya
mengambil tas dari mobil Vincent! Memangnya kau kira aku ngapainwww.ac-zzz.tk
sama si cowo jelek
itu?!”
Emma langsung beradu mata dengannya,”Tapi kemarin itu kau sudah
keterlaluan! Masak
aku ditinggalin berdua ama Vincent?! Cowo yang aku taksir itu Dennis,
bukan Vincent!
Tapi kau malah pergi dengannya!”
“Cuma ambil tas, itu pun cuma sebentar!”
“Alesan! Aku mana tau kalian sebenarnya ngapain di luar sana! Sejak
saat itu Dennis jadi
aneh padaku, jarang mengajakku bicara! Pasti kau bicara sesuatu
padanya kan?”
”Bicara apa? Eh, asal tau aja ya, Dennis ternyata sudah tau kalau kau ini
sudah punya
pacar! Aku akui aku hampir keceplosan waktu itu, tapi dia duluan yang
ngomong
sebelum aku! Aku aja kaget ternyata dia sudah tau kau punya pacar.”
“Bilang aja kau memang tidak suka aku dengan Dennis!”
Ann menarik nafas panjang,”Aku kan memang sudah bilang itu dari dulu.
Berapa kali
aku harus bilang kau ini sudah punya Josh. Josh itu cowo yang baik, kau
jangan sampai
menyakiti hatinya. Apa kau sudah gila, menyia-nyiakan Josh demi cowo
yang tidak
karuan itu?! Kau sendiri bilang kemarin kalau kau tidak akan suka sama
Dennis, tapi
nyatanya kemarin kau malah centil-centilan di depan dia?!”
“Memangnya kenapa? Yang penting kan Josh tidak tahu! Memangnya
aku tidak boleh
senang-senang ama cowo laen? Ooh…..aku tahu sekarang,” Emma
mengangguk-anggukwww.ac-zzz.tk
kecil, belum pernah Ann melihat wajah Emma semarah ini ,”kau mau
merebut Dennis
dariku kan? Kau mau merebut dia supaya aku tetap dengan Josh!”
”Apa??!! Jangan menuduhku sembarangan!” Ann marah
besar.Hei…..tapi ucapan Emma
tadi……hm, boleh juga idenya!
Ann mengerut kening. Kalau saja Emma tidak mengucapkan kalimat
yang menyakitkan
tadi, ia tidak akan pernah kepikiran untuk melakukan hal gila itu. Benar
juga kata
Emma…..kalau Ann berhasil merebut Dennis, Emma tidak akan
memutuskan Josh.
“Kau tidak akan bisa merebut Dennis, memangnya kelebihanmu apa
sih?!” Emma
memicing matanya, “kau tahu, Ann? Gara-gara peristiwa kemarin itu,
aku semakin
bertekad untuk mendekati Dennis. Kau lihat saja, kalau sampai aku
mutusin Josh, semua
itu secara tidak langsung adalah salahmu juga!”
Ann sudah berteman dengannya sejak kecil tapi ia baru tahu di detik ini
juga, kalau
Emma ternyata benar-benar teman yang menyebalkan. Ia bertanyatanya
kenapa selama
ini ia bisa tahan menghadapi sifat jelek Emma. Ann tidak pernah
mengeluh ataupun
menyimpan dendam meskipun Emma pacaran dengan Josh, bahkan ia
rela mengorbankan
perasaannya pada Josh untuk Emma. Tapi kenapa Emma bisa dengan
mudah
meluncurkan kata-kata kasar padanya hanya demi 1 cowo semacam
Dennis?www.ac-zzz.tk
“Kalau sudah ada Dennis, aku akan putus dengan Josh. Titik!”
Ann tercekat kaget,”Kau tidak boleh begitu!”
“Suka-suka aku lah!” Emma tidak mau peduli lagi, ia pergi meninggalkan
Ann yang
terbengong-bengong sendiri.
Ann benar-benar tidak menyangka Emma akan sekejam itu, ia masih
mengira Emma dan
Dennis paling-paling hanya sebatas having fun, tapi ternyata Emma serius
mau dengan
cowo menjijikkan itu. Kalau begini Dennis memang harus segera
dijauhkan dari Emma.
Hujan turun deras saat itu. Kalau saja Ann tidak ada eskul tambahan di
sekolah, ia lebih
memilih cepat-cepat pulang, tidur di rumah mumpung cuacanya dingin.
Dari kejauhan Josh berjalan mendekati tempat Ann, tidak ada Emma di
sampingnya.
“Belum pulang? Ada eskul ya?”
Ann kaget, sekaligus gugup,” Eh….iya, ada eskul paduan suara.” Ann
ingat betul apa
reaksi Emma waktu dia mendaftar di paduan suara, Emma bilang itu
eskul buat orang
alim yang tidak tau cara menikmati masa muda. Lucu juga sih, tapi Ann
memang suka
bergabung dengan kegiatan ini.
“Di luar hujan loh, kau bawa payung kan?”
“Nih.” Ann menunjukkan payung warna biru langitnya yang sudah
bulukan sana-sini.
Ann agak malu, cepat-cepat disimpannya payung itu ke dalam tas.
Josh malah tertawa,” Kau masih simpen payung itu ya? Kan udah jelek,
dibuang juga gak
pa-pa kok.”www.ac-zzz.tk
Tapi ini payung bersejarah….
Ann tidak akan tega membuangnya. Payung inilah yang pertama kali
mempertemukannya dengan Josh.
Kira-kira 2 bulan yang lalu, sore-sore saat Ann tengah berdiri seorang diri
di depan
gerbang sekolah menanti hujan reda. Ann tidak bawa apa-apa saat itu,
ia hanya menutupi
kepalanya dengan file kecil miliknya. Tapi hujan semakin lama semakin
deras.
Lalu saat ia mulai merasa putus asa, seseorang tiba-tiba datang dari
belakang dan
menaunginya dengan sebuah payung.
Ann masih ingat betul, saat ia menengadah kepalanya, yang pertama
kali ia lihat adalah
warna biru langit yang cerah menutupinya dan melindunginya dari hujan.
Lalu ia
menoleh untuk melihat siapa orang yang baik hati itu.
“Jangan sampai kehujanan, nanti sakit.” seru orang itu.
Ann terpaku menerima senyuman tulus dari cowo itu.
“Namaku Josh.”
“Ann” hatinya berdegup kencang saat itu.
“Kau murid sini ya? Aku baru mendaftar di sini, kelas 3 IPA. Pindahan
mendadak dari
sekolah lain.”
“Aku juga 3 IPA”
“Oh ya? Wah, semoga aja kita bisa sekelas ya.” Josh tersenyum lagi, lalu
tiba-tiba ia
menyodorkan payungnya, “pegang ini.”
“Hah?” tapi Ann menurutinya.
Lalu tanpa aba-aba, tiba-tiba saja Josh berlari meninggalkannya sambil
tertawa kecil.www.ac-zzz.tk
Ann kaget bukan main, ia nyaris tersedak memanggil-manggilnya. Josh
berhenti sebentar,
ia menoleh sambil menutupi kepalanya dengan telapak tangan lalu
berseru
kencang,”Payungnya untukmu saja! Cepat pulang ya! Sampai ketemu
lagi besok!”
“Ta…tapi….” Ann bergerak maju hendak mengejarnya, tapi Josh berlari
semakin cepat
dan perlahan-lahan menghilang dari pandangannya.
Ann menghela nafas panjang dan hatinya berdegup semakin kencang.
Tanpa ia sadari
perlahan-lahan bibirnya membentuk sebuah senyum untuk suatu alasan
yang ia sendiri
tidak mengerti.
*******
Ann memejam matanya, menyadarkan diri dari lamunan panjang.
Setiap kali hujan, aku selalu teringat dengan pertemuan pertama kita.
Saat kau
mengatakan ‘sampai ketemu lagi besok’,kita memang bertemu lagi
keesokan harinya.
Aku menunggumu di tempat yang sama di pagi hari itu, untuk
mengembalikan payungmu.
Tapi kau malah bilang payung itu untukku saja, aku boleh menyimpannya
kalau aku mau.
Aku memang selalu menyimpannya. Tidak peduli meskipun payung ini
semakin lama
semakin rusak…
Sejak saat itu lah Ann berteman dengan Josh. Ann memang sudah lebih
dulu akrab
dengan Josh sebelum Josh dikenalkan pada Emma. Ann tidak pernah
bilang pada Emmawww.ac-zzz.tk
tentang perasaannya terhadap Josh. Sampai saat ini pun tidak ada
seorang pun yang tahu.
Ann hanya menyimpannya seorang diri.
“Kau kenapa belum pulang?” tanya Ann.
“Nungguin Emma, dia lagi ada urusan bentar di OSIS. Katanya buat
mading besok.Oh
iya! Valentine kan udah deket nih, kau sudah ada acara?”
Ann menggeleng.
“Eh menurutmu kira-kira aku harus bikin acara apa ya buat Emma? Aku
mau booking
café buat berdua. Tapi kayaknya udah kuno ya? Ada ide gak?”
“Yang penting tulus, Emma pasti senang.” Ann berusaha tersenyum
wajar. Jauh di dalam
hatinya,ia sakit.
“Aku takut tidak bisa membuat dia senang. Kau tau sendiri kan, aku ini
beruntung sekali
bisa jadi pacarnya, padahal kan banyak banget yang ngejar dia waktu
itu. Akh,sekarang
juga banyak.” Josh menerawang, “makanya, aku mau bikin dia seneng,
bikin dia tambah
sayang. Aku takut kehilangan dia.”
Ann hanya bisa membisu. Andaikan saja Josh punya perasaan seperti itu
padanya, ia pasti
bakal jadi cewe paling bahagia di seluruh dunia. Tapi apa dayanya?
Perasaan Josh hanya
untuk Emma seorang. Ann hanya seorang teman biasa bagi Josh, hanya
tempat baginya
untuk berkeluh-kesah. Tapi meskipun begitu Ann selalu ingin yang terbaik
untuk mereka
berdua.
Sudah 2 hari ini Ann dan Emma tidak saling bertegur sapa, peristiwawww.ac-zzz.tk
tempo hari yang
tidak mengenakkan ternyata masih membekas di hati masing-masing.
Setiap kali berpaspasan
di koridor sekolah, mereka hanya saling melewati seolah-olah tidak saling
mengenal. Emma selalu bisa mencari alasan setiap kali Josh mengajak
mereka pergi
bertiga. Bahkan Ria dan Priska, 2 teman Ann pun, tidak tahu menahu
tentang perang
dingin antara mereka.
Ann merasa situasi seperti ini benar-benar menjengkelkan. Seumur-umur
mereka belum
pernah bertengkar hanya karena cowo. Tapi ia juga tidak bisa berbuat
apa-apa untuk
mengakhirinya, kalau ia bicara dengan Emma lagi bisa-bisa
pertengkaran mereka malah
tambah hebat.
Sewaktu pulang Josh mengejar langkah Ann di depan gerbang sekolah,
“Eh tunggu!”
Padahal Ann sudah berusaha menghindar dari cowo ini.
“Kenapa sih, dari tadi kabur mulu? Aku tadi manggil-manggil di kantin
gak kedengeran
ya?” Josh menatapnya bingung, “ada apa sebenarnya? Kau
kelihatan…….aneh.”
“Tidak ada apa-apa kok.”
“Nanti malam aku dan Emma mau pergi ke tempat biasa, kau mau ikut
kan?”
“Aku sibuk malam ini.”
“Sibuk? Sibuk apa?”
“Hm….mau nemenin nyokap ke kondangan saudara.”
”Kau kan biasanya paling males kalau disuruh ke kondangan?”
“Tapi yang satu ini aku harus ikut.” Ann tersenyum palsu, “lagian kau iniwww.ac-zzz.tk
juga aneh,
masak pacaran ngajak-ngajak aku?”
”Kau ini kan teman baik aku dan Emma. Memangnya kenapa? Toh kami
samasekali
tidak merasa keganggu. Kalau kau tidak ikut, suasananya jadi kurang!”
Pandangan mata Ann tertuju pada map kuning yang sedari tadi ada di
tangan Josh,”
Apaan tuh?”
”Oh ini? Buat daftar kuliah. Udah pada buka kan? Aku mau daftar di
tempat yang sama
kayak Emma, enak kan kalau bisa satu kampus setiap hari?” Josh
tersenyum bahagia
membayangkan impiannya bersatu dengan Emma tersayang di tempat
kuliah nanti, “kau
sudah beli formulir pendaftarannya? Mau masuk jurusan apa?”
Ann tidak terlalu memusingkan kuliah. Buat apa pusing-pusing beli formulir
pendaftaran
di sini, toh orang tuanya bersikeras ingin mengirimnya kuliah di luar negri,
mengikuti
jejak kakak perempuannya yang sudah hampir lulus di Amrik sana. Tapi
Ann juga berat
meninggalkan semuanya.
Ah, tapi Josh kelihatannya tidak terlalu peduli aku mau kuliah di mana.
Yang penting dia
bisa sekampus dengan Emma.
Sebenarnya Ann juga berat berpisah dengan Emma. Waktu SD kelas 5,
mereka pernah
berjanji akan sekolah dan kuliah di satu tempat yang sama. Tidak
terpisahkan.
“Aku kayaknya disuruh kuliah di luar.”
”Wah….enak donk? Emang susah jadi anak pinter apalagi kaya! Pastiwww.ac-zzz.tk
buntut-buntutnya
belajar di luar negri.” Josh tertawa tanpa beban, “jangan-jangan entar
dapet pacar orang
bule donk?”
“Ah itu mah mimpi!”
”Terus, bagaimana kalau dengan cowo yang itu?”
”Hah? Siapa?”
Josh menunjuk ke arah seorang cowo keren yang sedang berdiri jauh di
depan mereka.
Cowo berpakaian santai itu tiba-tiba melambai ke arah mereka. Ann
melongo saking
kagetnya. Itu Dennis! Mau apa dia ke sini? Mau cari Emma? Gawat….kan [
Josh ada di sini!
“Dari tadi dia liatin kita terus, kau kenal dia?”
“I…itu temanku.” Jawab Ann gugup.
“Teman apa teman? Teman special ya?”
“Yang bener aja!”
Josh tertawa, “Jangan sewot gitu donk. Tuh, dia manggil noh. Kau mau
menemuinya
kan? Kalo gitu aku pulang dulu ya, ntar malem kalau kau mau pergi
telepon aku aja.
Oke? Bye, Ann.”
”Bye.”
Ann mengamati kepergian Josh dengan hati was-was. Setelah yakin Josh
sudah lenyap
dari situ, ia buru-buru menghampiri Dennis. Ia langsung melabraknya,
“Mau apa ke sini!
Cari Emma? Dia sudah pulang!”
“Eh, itu tadi pacarmu ya?” Dennis tidak menghiraukan pertanyaan Ann.
“Bukan, itu pacar Emma. Nah, kau sudah liat kan? Emma punya pacar
yang keren, kauwww.ac-zzz.tk
tidak boleh mendekatinya lagi!”
“Oh jadi itu pacarnya Emma? Cakep juga. Dibandingin ama aku
cakepan mana?”
“Jelas jauh lah! Dia itu cakep luar-dalam! Kau belum jawab buat apa kau
datang ke sini?
Kalau kau mau cari Emma, Emma udah gak ada di sini! Cepet pulang
sana!”
“Siapa bilang aku ke sini buat cari Emma? Aku datang ke sini untuk
mencarimu.”
Ann bengong. Dahinya berkerut, “Gak salah denger?”
“Aku datang ke sini untuk menemuimu,” ulang Dennis, “mungkin aku bisa
mengantarmu
pulang atau mengajakmu pergi? Kita bisa ngobrol-ngobrol lagi kayak hari
itu.”
Konyol, bukankah hari itu mereka bukan ngobrol tapi bersilat lidah?
“Jangan becanda deh!”
“Aku serius.”
“Kau datang ke sini bukan untuk Emma?”
Dennis mengendik bahu, “Kenapa sih aku selalu dikaitkan dengan
Emma? Aku ke sini
untuk mencarimu. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan Emma.”
“Kau ini aneh ya! Buat apa dateng ke sekolah buat cari-cari aku?”
”Aduh….non, di mana-mana kalau ada cowo yang baru kenalan terus
langsung dateng ke
sekolah buat anterin pulang, cowo itu pasti ada tujuan tertentu. Itu
namanya PDKT.
Ngerti?” Dennis begitu to the point, “kuantar pulang ya? Jalan kaki kan
capek. Naik bajaj
kan banyak debu, ntar kalo jerawatan gak cakep lagi donk?”
“Aku tidak akan mau pulang denganmu!”
Tiba-tiba HP Dennis berdering kencang. Dennis memeriksa caller ID siwww.ac-zzz.tk
penelepon lalu
menerimanya,”Halo, Emma, kenapa?”
Ann membelalak kaget. Itu Emma! Jangan-jangan cewe itu benar-benar
serius ingin
mendekati Dennis. Ngapain dia telpon ke HP-nya?!
“Kenapa?” Dennis terdiam sebentar, lalu melirik Ann dengan tatapan
serba salah. Ann
langsung memberi isyarat supaya Dennis tidak memberitahu Emma kalau
dia ada di situ
bersamanya. Dennis mengangguk kecil, “Engak, aku lagi ama temen
kampusku. Ada
apa? Hm? Oh….begitu ya? Ketemu di café itu lagi? Jam tiga?”
Astaga……..Emma ngajak Dennis pergi?! Ternyata dia emang udah
bener-bener nekad
dengan ucapannya tempo hari! Jangan sampai Dennis mau! Aku harus
mencegahnya!
Lalu tanpa diikuti akal sehatnya, Ann tiba-tiba merebut HP dari tangan
Dennis secepat
kilat. Dennis melongo tak mengerti. Dengan suara kecil Ann berbisik,
“Jangan pergi
dengannya. Kumohon….”
“Memangnya kenapa?” Dennis balas berbisik.
“Aku….uhm…aku…hei! Bukankah tadi kau bilang mau mengajakku
pergi? Kita pergi
aja sekarang! Oke?”
Dennis tersenyum nakal, tapi ia menggeleng. “Sini, balikkin handphoneku.”
Ann mendesah kecewa lalu diserahkannya handphone itu pada si
pemilik. Ia menunduk
kesal, apa tidak ada cara lain untuk mencegah Emma melancarkan aksi
gilanya? Melihat
tipe cowo semacam Dennis keliatannya Dennis juga bakal ke-GR-anwww.ac-zzz.tk
dengan aksi Emma.
“Halo, Emma? Iya sori tadi gak dapet sinyal, suaranya putus-putus. Tadi
sampai mana?
Ketemuan jem 3 ya? Hm…..boleh juga,” Dennis mencuri pandang ke
arah Ann, “Eh,
tunggu dulu. Oh iyaaa…. Aku baru inget, jam 3 nanti aku ada janji ama
temen kampusku
nih. Waduh sori banget ya, Ma! Lain kali mungkin?”
Ann mendongak tak percaya, ia tersenyum lega mendengar jawaban
Dennis. Phew….
“Kau yakin tidak apa-apa? Oke deh, sori banget ya. Oke…oke….bye,
Emma.” Dennis
menutup flip HP-nya dengan penuh percaya diri,”Oke, aku sudah
memenuhi
permintaanmu. Hari ini, kau jadi milikku!”
***
Ann merasa agak rikuh berada di tengah-tengah kerumunan orang yang
asik bergoyang di
lantai disko. Cewe-cewe gaul dengan potongan baju minim berbaur
dengan cowo-cowo
yang asik mengerayangi tubuh mulus mereka, mereka menyatu dalam 1
irama musik
yang berdentum kencang. Suasana itu membuat Ann merasa tidak
nyaman, ia malah
kelihatan culun berada di tengah-tengah mereka. Matanya berusaha
mencari Dennis di
tengah-tengah lampu disko yang meredup-redup dalam kegelapan.
Belum apa-apa Dennis
sudah ada di belakangnya, “Aku sudah dapat tempat, yuk ke sana!”
Dennis membawa Ann ke meja di depan bar yang masih tersisa 2
tempat. Annwww.ac-zzz.tk
mengencangkan suaranya melawan dentuman musik yang
memecahkan gendang telinga,
“Kenapa kau mengajakku ke sini?”
“APA???”
“KENAPA KAU MEMBAWAKU KE TEMPAT INI? AKU TIDAK SUKA!” teriak Ann.
Dennis tersenyum lebar, “KITA SENANG-SENANG AMPE MALEM! KAU PASTI
AKAN SUKA!”
”SAMPAI MALEM? KAU TADI BILANG CUMA SAMPAI JAM 10!”
Dennis hanya tertawa keras, tak lama kemudian ia larut dalam suasana
di dalam diskotik.
Kepalanya dihentak-hentakkan mengikuti irama musik, badannya mulai
ikut bergoyang.
Seorang bartender yang berpenampilan cuek dengan bandana merah
di kepalanya
menyapa Dennis, “Hey coi, mau pesen minum apa?”
“Biasa.”
Bartender itu melirik Ann, “Cie….gebetan baru nih?”
Dennis merangkul pundak Ann sok akrab, “Namanya Ann, mulai sekarang
dia ini
pacarku!” kemudian tertawa, “gimana, oke kan?!”
Si bartender mengacung jempol, “Sip lah! Buaya kampung kayak lu
emang paling
mantep cari mangsa!”
Ann mendorong Dennis jauh-jauh, “Aku bukan pacarnya! Hey, jangan
sentuh-sentuh
aku!”
“Bener, cewe, jangan mau digrepe-grepe ama nih anak. Dia itu paling
suka ngerayu cewe
di sini, korban-korbannya udah banyak tuh! Kalo dikumpulin rame-rame
mungkin si
buaya ini bisa dikeroyok. Hati-hati ya!” bartender tertawa sambil memberiwww.ac-zzz.tk
mereka 2
gelas minuman keras beralkohol.
“Aku tidak minum.”
“Ayolaaahh, minum segelas gak ada salahnya. Kau pasti lagi banyak
pikiran ya? Aku
tahu. Nah, ini minum sedikit aja udah bisa lega. Asik deh, bisa bikin kita
lupa semuanya,”
Dennis mengambil gelasnya dan menghabiskan minuman itu dengan
sekali teguk,
“AAHHH!!! Asik punya coi!”
Ann menatapnya jijik.
“Percaya deh, ayo coba diminum.”
“Tidak, aku tidak mau. Aku pesan yang lain saja.”
Tiba-tiba Dennis terkekeh.
“Kenapa ketawa?!”
“Bener juga kata Emma, kau ini anaknya terlalu kaku, kolot, kuno! Gak
asik! Gak bisa
nyantai dikit.”
“Emma bilang begitu?”
“He-eh. Dia pernah bilang padaku waktu kau lagi gak ada. Tadinya
kupikir mungkin dia
cuma sirik atau apalah, eehh…ternyata bener. Sadar donk, non, kita kan
masih muda,
seneng-seneng dikit gak ada salahnya. Aku berani taruhan, hidupmu
selama ini pasti
sangat membosankan kan? Kau punya hidup yang monoton, yang
membuatmu ingin
melakukan sesuatu yang gila sekali-kali.Kau ingin keluar dari lingkaran itu
tapi kau tidak
tahu caranya. Nah, aku akan membantumu keluar dari situ. Ayo kita
senang-senangwww.ac-zzz.tk
malam ini! Apa kau tidak mau tahu apa itu senang-senang? Kau tidak
mau mencobanya?
Apa kau tidak mau senang-senang melupakan segalanya?”
Ann meraih gelasnya, ragu.
“Untuk malam ini saja, kita lupakan semua unek-unek yang ada di hidup
kita! Kita buang
jauh-jauh semua beban kita! Malam ini kita bebas melakukan apa saja
yang bisa
membuat kita senang. Malam ini kita….terbang!!” teriak Dennis.
Terbang? Aku ingin terbang meninggalkan semua kepenatanku. Terbang
meninggalkan
semua masalahku!
Diteguknya minuman itu perlahan-lahan. Pahit…pedas…Ann tidak bisa
membedakannya.
Rasa panas membakar seluruh rongga dadanya, kepalanya berdenyutdenyut
dan pusing.
Pandangan matanya terasa linglung. Padahal ia baru minum 1 gelas
kecil tapi rasanya…..
“Lagi!” Dennis menyodorkan gelas baru.
Lagi? Ya, apa salahnya?
“HAHAHAHAHAHA!!!!!!” tawa Ann meledak bersamaan dengan Dennis.
Gelas demi
gelas mulai memenuhi meja mereka.
Hingar-bingar di sekelilingnya semakin malam semakin tidak karuan.
Sekeliling Ann
terasa sangat sesak, sumpek, belum lagi ditambah dentuman musik yang
semakin keras.
Setengah jam berlalu tapi Ann tidak merasa penat lagi. Kini ia merasa
nyaman, seisi
kepalanya terasa kosong tanpa beban, tubuhnya terasa ringan hingga
seakan-akan ia bisawww.ac-zzz.tk
melakukan apa saja yang ia mau. Alkohol telah merasukinya. Ia sudah
menghabiskan 5
gelas dan rasanya tidak masalah untuk menambah lagi.
Ia terbang….
“Wuiiingg…..” Ann terkikik sambil membentangkan kedua tangannya
lebar-lebar,
“benar katamu, minuman ajaib ini bisa memberiku sayap.”
Dennis tersenyum, “Asik kan? Nih, minum lagi. Tenang aja aku yang bayar
semuanya.”
Ann merebut gelas itu dari Dennis dan langsung menghabiskannya. Ia
membanting
gelasnya ke atas meja sambil tertawa puas, “Emma salah besar kalau dia
bilang aku ini
anak baik-baik yang tidak tau cara senang-senang. Kuberitahu ya…..aku
ini….” Ann
mulai merasa perutnya seperti dikocok-kocok, rasa mual menyesak di
dadanya, “aku ini
sudah muak mengurusi semua masalah dia! Aku….tidak peduli lagi! Bodo
amat dia mau
ngapain kek!”
“Yeah…ini baru namanya menikmati hidup!”
“Aku tidak peduli dia hari ini mau kencan dengan Josh…..aku tidak peduli
dia mau
berpura-pura di depan Josh….aku tidak peduli dia mau menyakiti hati
Josh….” Ann
merasa pusing, “aku adalah aku….mulai sekarang aku bukan lagi
dayangdayangnya….
aku mengurusi masalahku sendiri……..sebodo amat dengan
semuanya………”
“Hey, Ann, kau sudah ‘terbang’ ya?”
“Terbang?” Ann bangkit berdiri dari kursinya, dengan langkahwww.ac-zzz.tk
sempoyongan ia
menghampiri kerumunan orang di lantai disko, ia mengamati mereka
satu persatu sambil
tertawa.
“Hey cantik, mau ikut?” seorang cowo berpenampilan urakan menarik
pinggangnya.
Ann samasekali tidak mengelak, ia malah mengikuti cowo itu dan ikut
bergoyang
bersamanya. Hentakan musik membuatnya semakin tidak terkendali.
Yang ada di
pikirannya sekarang hanya senang-senang, ia mau melepaskan semua
kepenatannya
malam ini. Di tempat ini, saat ini juga. Ia tidak terlalu sadar apa yang
sedang ia lakukan
dan siapa saja yang ada di sekelilingnya. Ia membiarkan tubuhnya
bergerak bebas.
Lalu tanpa ia sadari cowo itu mulai melancarkan aksinya, tangannya
gerayangan di
sekitar bahu Ann dan mulai turun ke pinggangnya. Tubuhnya mendekat
menempel pada
Ann yang masih saja bergerak mengikuti irama musik. Semakin kencang
musik
menghentak, semakin liar gerakannya.
Dennis mengamati dari kejauhan, matanya berkilat. Namun ia tersenyum
menikmati….
Cowo itu membisikkan sesuatu tepat di telinga Ann. Ann tertawa.
Kemudian ia menyibak
rambut panjang Ann ke belakang, jari-jarinya mulai bergerak nakal di
sekitar leher Ann.
Perlahan-lahan namun pasti, ia mulai membuka kancing teratas dari
kemeja Ann. Orangorangwww.ac-zzz.tk
di sekitarnya tidak ada yang peduli, mereka sibuk sendiri-sendiri tanpa
memperdulikan pemandangan yang sudah wajar itu. Tapi Ann pun tidak
peduli.
Kemudian kancing kedua…...
Dennis meneguk minumannya dengan santai.
Lagi-lagi cowo itu berbisik menggoda, Ann tidak ambil pusing. Kancing
ketiga………
Ann mulai merasa gerah, ditepisnya tangan cowo itu sambil terus
bergoyang. Cowo itu
malah semakin mendekat dan tangannya bergerak meraba pinggul
Ann.
“Hey, bung.” seseorang tiba-tiba mengambil tangannya dan
mencengkramnya dengan
kasar, “jangan main-main dengan pacarku.” Entah dari mana Dennis
muncul.
Ann belum sadar juga, ia malah mendorong Dennis jauh-jauh,
“Minggiiirr…..aku lagi
asik.”
“Ini pacar lu?” tanya si cowo urakan.
“Iya, kenapa?!” Dennis melotot padanya.
“Ya udah terserah, sono bawa pergi.” cowo urakan itu pergi
meninggalkan mereka,
mencari mangsa baru yang lebih sexy.
“Ayo kita pulang, kau sudah benar-benar mabuk berat malam ini.”
Dennis menarik Ann
dan membopongnya menerobos kerumunan orang yang berdesakdesakan
di sana.
Beberapa orang yang mengenal Dennis menyorakinya.
“Oi…mangsa baru nih? Mau dibawa ke mana woi? Hotel ya?”
“Bawa ke rumah aja.”
“Asik nih, barang baru. Tumben-tumbenan lu dapetin cewe yang masihwww.ac-zzz.tk
‘fresh’ , lu kasih
minum apa dia ampe teler kayak gitu?”
“Asik deh lu malem ini! Dasar lu licik , maenin tuh cewe pas dia lagi teler!”
Dennis tersenyum kecil pada mereka.
Dennis membopong tubuh mungil Ann sampai ke luar diskotik. Ann terus
menolak
pulang dan berusaha melepaskan dirinya dari Dennis. Langkahnya
sempoyongan,
pandangan matanya kabur. Tapi ia tidak peduli.
“Ngapain nyuruh aku pulang………kau sendiri yang tadi bilang aku harus
senangsenang….”
Ann melepaskan pegangan Dennis. Dengan linglung ia kembali berjalan
ke
pintu masuk diskotik, “aku mau masuk lagiiii………”
“Eh eh…..jangan masuk lagi,” Dennis menariknya, “melihat keadaanmu
seperti ini,
dalam sekejap saja kau sudah bisa digerayangin habis-habisan.”
“Biariiiinnn…..aku tidak merasa apa-apa! Kenapa kau menarikku keluar??
Aku lagi
‘terbang’!”
“Terbangnya jangan jauh-jauh dariku donk. Aku kan takut kalau pacarku
kenapanapa.
Boleh kan aku jadi pacarmu?” Dennis tersenyum menggoda.
Tapi yang digoda malah tertawa,”Kau bilang apa tadi? Gak
kedengeraaannn” Ia
menghampiri Dennis dan menatapnya dengan mata dibuka lebarlebar,
kemudian ia
menepuk pipi Dennis. Pok…pok….pok….Ann tertawa, “Kenapa wajahmu
ada 2 ?”
Dennis menyingkirkan tangannya, “Wajahku cuma ada satu. Itu karena
kau sudahwww.ac-zzz.tk
mabuk.”
“Apaaa??”
“Hey, Ann. Boleh aku jadi pacarmu?”
“Hmm…apa? Mau jadi pacarku? Copotin dulu tuh anting di bibir!” Ann
tertawa lepas,
kemudian mual,”aku mau muntah……….HOEEKKK!!”
Semua orang yang melewati mereka menutup hidung menyaksikan
peristiwa itu. Ann
muntah di mana-mana. Perutnya terasa melilit, seakan-akan ada sesuatu
yang mengadukngaduk
isinya dan memaksanya keluar. Belum pernah Ann merasa mual sampai
separah
ini. Belum lagi kepalanya terus berdenyut-denyut seperti mau pecah.
“Tuh kan, udah muntah kayak gini masih mau masuk ke dalam lagi?”
Dennis mengambil
HP dari saku celananya, ia menekan nomor Vincent,”Halo, Vincent? Aku
pinjem
kondominium-mu malem ini ya!”
Kemudian ia menarik Ann sambil tersenyum misterius, “Ayo kita pergi dari
sini, masih
banyak tempat lain buat senang-senang.”
Ann tertidur saat Dennis menyetir mobilnya dalam keheningan malam.
Berkali-kali
Dennis mengintipnya. Ia tersenyum, Ann sebenarnya cantik. Rambut
panjangnya yang
hitam legam tergerai jatuh di pundaknya, wajahnya putih mulus, bibirnya
mungil begitu
juga hidungnya. Tatapan matanya selalu bersinar-sinar setiap kali ia
bicara. Meskipun dia
tidak secantik Emma, tapi ada sisi lain darinya yang bisa membuat orang
penasaran.www.ac-zzz.tk
Saat mobilnya berhenti di lampu merah, Dennis segera mengeluarkan
saputangan dari
sakunya. Perlahan-lahan ia mencondongkan tubuhnya ke tempat Ann,
disekahnya sisasisa
muntahan dari bibir Ann dengan lembut.
“Ergh….”
”Sudah bangun?” bisik Dennis pelan.
“Josh……..” ternyata Ann mengigau.
Dennis tertegun. Josh?
“Kau bodoh….bodoh sekali…..tapi aku tidak mau kau terluka.”
Tiiitt tiiitt………mobil-mobil di belakang membunyikan klaksonnya,
memarahi Dennis
yang tidak maju-maju meskipun lampu sudah hijau. Dennis masih
memperhatikan Ann
dengan seksama. Ia mendesah sebentar lalu kembali menyetir mobilnya.
***
Ann membuka kelopak matanya perlahan-lahan, matanya perih
menangkap cahaya lampu
yang kelewat terang di depan matanya. Ia memejam matanya
beberapa menit sampai
akhirnya ia mendengar suara Dennis.
“Sudah bangun ya?”
Ann membuka mata. Ia menatap sekelilingnya dengan mata
terbelalak,”Di mana aku?!”
“Tenang aja, kau sekarang di tempatku.” Dennis menghampirinya
dengan segelas teh
hangat, “minum dulu.”
“Tidak mau.” Ann menatap dirinya sendiri di cermin besar yang ada di
depan ranjang
tempatnya berbaring sekarang. Keadaannya benar-benar tidak karuan.
Muka pucat,www.ac-zzz.tk
rambut acak-acakan, dan….”HAH!?”
Ann tercengang melihat kancing kemejanya yang terbuka lebar. Cepatcepat
ia
mengancingnya kembali sambil menghindar dari lirikan mata elang
Dennis. Dennis
hanya tersenyum ringan melihat tingkahnya.
“Ngapain dikancingin lagi? Tadi di diskotik kelihatannya kau tidak terlalu
keberatan.”
”Tadi? Tadi aku ngapain saja? Aku….tidak ingat apa-apa.”
“Ngapain aja? Hm….seingatku, tadi kau asik sendiri dengan seorang
cowo
berpenampilan preman, kau mabuk berat dan melakukan hal-hal yang
liar bersamanya.
Karena lagi mabuk, kau tidak peduli meskipun dia nyaris melecehkanmu.
Untung aku
mencegahnya.” jawabnya mantap.
“Kok aku bisa ada di sini?! Ini di mana?”
“Di kondominium Vincent.”
Ann terhenyak, “Kenapa kau membawaku ke sini ! Aku mau pulang!
Ini…..ini sudah jam
berapa?!”
“Kira-kira sudah jam 1 pagi. Aku membawamu ke sini karena aku tidak
mau
mengantarmu pulang dalam keadaan mabuk berat, bisa-bisa aku
dibunuh orang tuamu!
Lagipula sudah lewat tengah malam.”
Ann langsung kalang kabut mendengarnya, ia memutar otak untuk
mencari penjelasan
yang tepat yang harus diberikan pada kedua orang tuanya nanti. Tapi
rasa sakit di
kepalanya itu semakin menjadi-jadi. Rasanya ia ingin muntah lagi.www.ac-zzz.tk
“Sudah kubilang, minum ini dulu.” Dennis menyodorkan teh hangatnya
lagi.
“Tidak mau!” Ann teringat dengan kisah-kisah tragis yang pernah dialami
remaja putri
seusianya sewaktu mereka diajak ke hotel, kondo atau apartemen dalam
keadaan mabuk,
ketika mereka sudah lumayan sadar mereka justru diberi minum yang
sudah dicampur
dengan obat tidur.
Dennis mengerti apa yang ada di pikiran Ann, “Kalau aku mau
mencelakaimu, itu sudah
kulakukan dari tadi sebelum kau bangun!”
Ann tetap tidak percaya, bagaimana pun ia belum mengenal betul
cowo yang ada di
hadapannya itu. Ia tetap harus berhati-hati.
“Tidak, aku tidak mau. Aku mau cuci muka dulu.” Ann beranjak dari
tempatnya, dengan
langkah sempoyongan ia masuk ke kamar kecil.
Dibukanya kran air besar-besar, kemudian ia membasuh wajahnya. Ia
mendongak
menatap cermin dengan wajahnya yang basah, tidak percaya melihat
seperti apa dirinya
sendiri saat ini. Aku memang mau senang-senang……..tapi bukan seperti
ini caranya.
Kenapa aku jadi kacau begini?
Hatinya gundah memikirkan apa yang akan dikatakan kedua orang
tuanya kalau nanti ia
pulang. Sekujur tubuhnya bau asap rokok dan mulutnya bau alkohol.
Matilah aku kali
ini!
Tiba-tiba pintu dibuka dari luar, Ann kaget setengah mati, lalu denganwww.ac-zzz.tk
wajah tanpa rasa
bersalah Dennis muncul sambil membawa sebuah handuk kecil, “Pasti
kau mau mandi
ya? Nih handuknya. Ada baju kaos di lemari Vincent, mungkin agak
kebesaran untuk
ukuranmu tapi lebih baik ganti daripada tetap memakai bajumu itu. Kau
tercium seperti
sosis panggang.”
Ann membisu.
“Oh iya, lebih baik kau telepon ke rumah dulu. Bilang saja kau lagi nginap
di rumah
teman. Nanti pagi kuantar kau pulang.”
Dennis melempar handuk itu ke wajah kaget Ann, kemudian ia menutup
pintu.
Dennis mendesah kecil saat HP di sakunya berdering. Caller ID
menunjukkan nama
Vincent, tanpa banyak bicara Dennis segera menjauh dari pintu WC,
“Halo.”
“Dia ada di situ denganmu?” tanya Vincent.
“Iya, lagi mandi.”
“Gimana? Kau tetap mau menjalankan rencanamu?”
Dennis terdiam sesaat, menimbang-nimbang.
“Jangan ditunda-tunda lagi, Dennis. Kau tahu sendiri kan ini sudah
tanggal berapa? Aku
tidak bisa banyak membantumu lagi, memangnya kau kira orang tuaku
tidak curiga aku
minta-minta duit terus?! Gadis itu satu-satunya harapanmu! Memangnya
kau punya ide
lain apa? Merampok bank? Kepalamu bisa dipenggal kalau kau tidak
bisa melunasi
hutangmu!”www.ac-zzz.tk
Dennis menelan ludah, “Aku mengerti. Aku tidak akan minta bantuanmu
lagi.”
“Aku bukannya tidak mau membantu. Selama ini aku selalu
membantumu kan? Berapa
pun yang kau minta aku selalu bisa membantumu, tapi itu kan duit orang
tuaku.Mereka
lama-lama mulai curiga.”
Dennis menatap kalender yang tergantung di depan dinding kamar
Vincent. Sudah
tanggal 8, berarti 2 hari lagi. Ia menghela nafas panjang menahan
semua amarah yang
berkecamuk di dadanya, “Aku sudah punya rencana,Vincent. Kau
tenang saja.”
“Yah, lebih baik begitu! Jangan sampai gadis itu lepas darimu! Ingat,
Dennis, dia itu
satu-satunya harapanmu!”
Dennis tidak menjawab, ia segera menutup flip HP-nya.
***
5 hari yang lalu……….
Di gang yang sempit itu Dennis berhadapan dengan segerombolan
preman berbaju hitam
dan berwajah garang. Masing-masing dari mereka memegang besi
seukuran tongkat
bisbol. Jumlah mereka ada 12 orang, sedangkan Dennis seorang diri. Tapi
ia tidak gentar
sedikitpun.
Pemimpin mereka yang berbadan besar dan sering dipanggil ‘Bos’ oleh
anak buahnya,
menghampiri Dennis sambil mengacungkan tongkat besinya, “Mana
uangnya!”
“Cuma ada segini.” Dennis melempar setumpuk uang ke arahnya, “untukwww.ac-zzz.tk
sementara aku
hanya bisa mengumpulkan 1 juta.”
”1 juta?!” Bos menempelkan tongkat besinya di wajah Dennis,”kau tahu
berapa banyak
uang yang dipinjam ayahmu? 5 juta! Kenapa kau hanya memberiku 1
juta? Mau mainmain
denganku?!”
“Aku akan memberi sisanya nanti.”
“Nanti? Aku sudah terlalu sabar pada kalian semua, aku memberi kalian
waktu 2 minggu
untuk melunasi hutang. Tapi dalam 2 minggu ini kau hanya bisa
membayar segini! Ingat
baik-baik, bocah tengik, kalau kau tidak bisa membayarnya….aku akan
memenggal
kepalamu!”
“Beri aku waktu 1 bulan.”
”1 bulan?” Bos menengok ke anak buahnya sambil tertawa terkekehkekeh,
“kalian
dengar? Dia minta waktu 1 bulan lagi.”
Mereka menertawai Dennis mentah-mentah.
Kemudian Bos membalik badannya menghadap Dennis, wajahnya
mengeras karena
marah. “1 minggu cukup untukmu! Ingat, kau harus memberiku 4 juta
dalam waktu 1
minggu. Kalau tidak….”
BUK!!!! Sebuah tinju melayang keras di wajah Dennis. Dennis tersungkur
jatuh di atas
gundukan tanah basah. Belum puas dengan itu, Bos menendang
perutnya dan
menghantam tongkat besinya ke punggung Dennis. Dennis meringis
menahan sakit, tapiwww.ac-zzz.tk
ia tidak melawan.
“Phuih!” Bos meludah padanya, “kau akan kubuat lebih mampus
daripada ini kalau
minggu depan uang itu belum sampai di tanganku!”
Mereka menertawai Dennis sepuas-puasnya, beberapa bahkan ada
yang ingin ikut
menghajarnya. Tapi Bos menyeret kakinya meninggalkan tempat itu,
anak buahnya
segera mengikutinya dengan setengah hati.
Dennis hanya tersungkur di bawah, memegang perutnya dengan tetesan
darah yang
mengalir dari hidungnya. Ia meronta kesakitan, tapi tak berdaya
melawan. 4 juta. Di
mana ia harus mencari uang sebanyak itu dalam waktu 1 minggu? Kalau
saja keadaannya
keluarganya masih sama seperti dulu…jangankan 4 juta, 10 juta pun bisa
ia dapatkan
dalam waktu 1 hari! Tapi keluarganya tidak seperti dulu lagi. Semuanya
sudah hancur.
Tidak banyak yang tahu kemelut apa yang tengah melanda keluarga
Dennis sekarang ini.
Perusahaan yang dikelola ayah Dennis bangkrut total karena hutanghutang
yang
berjumlah trilyunan rupiah yang tidak bisa dilunasi. Musibah ini datangnya
begitu tibatiba,
mereka harus menjual semua rumah dan tanah yang mereka miliki untuk
melunasi
hutang yang melilit. Semua barang-barang mewah pun ludes disita.
Keluarga itu terpaksa
pindah dan menelan kepahitan dicerca banyak pihak.Ayah Dennis
tenggelam dalamwww.ac-zzz.tk
kesedihannya dan ia perlahan-lahan terjerumus dengan minum-minuman
keras dan
perjudian. Siapa sangka, kebiasaan baru ayahnya itu justru membawa
bencana baru. Ia
kalah judi sampai 4 juta rupiah.
Semua hutang-hutang itu dilimpahkan pada Dennis, Dennis yang tidak
terbiasa menjalani
kehidupan keras mau tak mau harus berupaya melunasi semua hutanghutang
ayahnya.
Tapi 4 juta dalam 1 minggu? Rasanya itu mustahil. Mobilnya sudah disita,
semua barangbarang
mewahnya tak ada yang tersisa. Bahkan handphone yang ada di
tangannya saat ini
pun bukanlah miliknya. Vincent sudah terlalu banyak membantu Dennis,
tapi semua uang
yang ia berikan pada Dennis adalah milik orang tuanya, Vincent tidak
bisa banyak
membantunya lagi sejak kedua orang tuanya sudah mulai curiga.
Keluarganya dengan
keluarga Dennis memang kurang harmonis sejak peristiwa itu.
Lalu entah dari mana muncullah ide gila dari Vincent….
“Kau lihat cewe itu?” ujar Vincent beberapa hari yang lalu saat mereka
pertama kali
bertemu Emma, “denger-denger bokapnya pengacara kaya. Dekati saja
dia, siapa tahu
kalau dia jadi pacarmu dia bisa banyak membantumu.”
Dennis menurut. Mulailah aksinya mendekati Emma. Emma dengan
segala kepolosannya
rupanya terlalu mudah ditaklukkan. Ia terpikat dengan penampilan, bujuk
rayu dan semua
omong kosong tentang kekayaan Dennis.www.ac-zzz.tk
Lalu tak lama kemudian, Ann muncul.
Vincent nyaris tersedak waktu pertama kali melihat Ann dari kejauhan,
“Itu temannya
Emma? Gila, itu kan anak Presdir papaku!!”
Ia melotot pada Dennis, “Plan B, Dennis! Plan B! Percaya deh, tuh cewe
hartanya
berkelimpahan! Siapa namanya? Siapa?!”
Namanya adalah Ann.
Dennis berbaring di ranjangnya seorang diri, hatinya tidak bisa tenang,
Ann saat ini
mungkin sudah tidur berselimut mimpi di kamar sebelahnya. Dennis
mendesah panjang,
kata-kata Vincent terngiang-ngiang di telinganya dengan jelas.
Kau mau tahu jalan keluar dari masalahmu, Dennis? Gadis itu lah jalan
keluarnya.
Tidak ada yang tahu seperti apa kondisi keluargamu saat ini, termasuk
dia. Kau butuh
bantuannya, Dennis. Kenapa susah-susah? Pakai saja akalmu, jadikan dia
pacarmu
maka dia akan menyelesaikan semua masalahmu. Uang yang ada di
brankas papanya
jauh melebihi aku ataupun Emma. Ingat Dennis, aku tidak bisa
membantumu lagi. Dalam
seminggu ini kalau kau gagal mengumpulkan uang 4 juta, nyawamu
bisa-bisa melayang!
***
Dennis memarkir mobilnya di depan sebuah rumah mewah bergaya
yunani. Rumah itu
jauh lebih besar dibandingkan dengan rumahnya yang dulu. Beberapa
mobil mewah
terparkir di halaman depannya, mengingatkan Dennis seperti apawww.ac-zzz.tk
kehidupannya dulu.
Lalu pandangannya tertuju pada pria setengah baya yang keluar dari
pintu rumah sambil
mengenakan dasinya. Pria itu melihat mereka dengan pandangan
curiga.
Kemudian Dennis melirik Ann, gadis itu kelihatan serba salah. Pasti itu
papanya.
Kebetulan….semua rencana Dennis berjalan lebih mulus di luar
perkiraannya.
Ann cemas melihat Papa sudah berdiri di depan pintu, mengamati
mereka dengan muka
galak. Papa memang bukan tipe orang tua yang suka ngomel-ngomel,
tapi orang tua
macam apa yang tidak cemas melihat anak putrinya tidak pulang
semalam,dan pagi-pagi
malah diantar seorang cowo?!
Ann menoleh pada Dennis. “Sudah sampai, ini rumahku. Kau mau
mampir sebentar?”
Aduuh…please jangan mampir, aku cuma basa-basi
“Tidak, lain kali saja.”
“Kalau begitu aku masuk dulu ya.”
“Eh tunggu.” Dennis mencekal tangan Ann, “kita pacaran kan?”
Ann menganguk kecil, “Iya.” Terserah deh….yang penting kau tidak
pacaran dengan
Emma.
“Kalau gitu….sun dulu donk.” Dennis menyodorkan pipinya.
Ann tercengang tak percaya, mana mungkin ia mau memberi sun pada
cowo ini! “Apaapaan
sih? Lain kali aja!” Tidak akan ada lain kali…..
Saat Ann membuka pintu mobilnya, lagi-lagi Dennis mencekal
tangannya. Ia menarikwww.ac-zzz.tk
Ann mendekat ke arahnya lalu tanpa aba-aba, diciumnya pipi Ann
sekilas.
Wajah Ann merona merah dalam sekejap, cepat-cepat ia menghapus
sisa-sisa kecupan
Dennis di pipinya.
Papa melotot, menyaksikan pemandangan mesra di dalam mobil itu.
“Kau ini apa-apaan!!” Ann mengosok pipinya kuat-kuat. Ia merasa jijik
sekaligus kesal.
“Itu artinya kita udah resmi pacaran. Baru pipi aja kok, entar bibir nyusul
deh…” Dennis
tersenyum geli.
Ann tidak mau berdebat panjang-panjang dengannya, lagipula ia juga
tidak mau lamalama
di dalam mobil. Bisa tambah runyam masalahnya. Ia membuka pintu
mobil dengan
kasar dan langsung meninggalkan Dennis.
Langkahnya tergopoh-gopoh memasuki halaman rumah dan
menghadap Papa yang sedari
tadi terus berdiri mematung menatap mereka. Tapi apa yang terjadi?
Dennis malah
menyetir mobilnya ke depan gerbang pintu rumah, ia membuka kaca
mobil dan berteriak
lantang, “Bye, honey!!!! Nanti aku telepon ya!! Thanks buat semalam!!!”
Mulut Ann menganga, wajahnya pucat pasi menahan malu.
Papa menengok ke arahnya setelah mobil Dennis pergi, alisnya terpaut
naik,”Kamu
bilang semalam kamu nginap di rumah Priska, tapi kenapa anak laki itu
yang
mengantarmu pulang? Tadi itu…kenapa dia cium pipi kamu?”
Ann paling tidak bisa berbohong pada orang tuanya apalagi pada Papa
yang tegas, tapiwww.ac-zzz.tk
kali ini ia mau tak mau harus berbohong, “Aku kemarin memang nginap
di rumah Priska,
Pa. Priska tidak bisa antar aku pulang, nah kebetulan dia bisa. Jadi….
ya….gitu deh!”
Papa berkacak pinggang, “Lalu ciuman itu?”
“Itu….cuma sun pipi kok.”
“Tadi dia bilang ‘thanks buat semalam’, apa maksudnya?”
“Oh itu..” Ann tersenyum kikuk, “semalam aku traktir Priska makan-makan,
dia juga ikut.
Cuma itu kok,Pa.”
Papa mendekati wajahnya dan menatap Ann dalam-dalam, keningnya
berkerut saat ia
tahu putri bungsunya itu sedang berbohong. Tapi Papa tersenyum,
“Jangan bohong,
Svannie. Papa bisa lihat kok, kamu ini sama dengan kakakmu, paling gak
bisa bohong.
Nah, sekarang ngaku ama Papa ya….itu tadi pacarmu kan?”
Ann salah tingkah.
“Punya pacar kok gak cerita-cerita?” Papa tertawa lucu, “anak Papa
udah gede
ternyata….Ya udah, cepet sana masuk. Mama udah siapin sarapan tuh.”
Ann tersenyum lega.
Tapi setelah Ann masuk ke dalam rumah, senyum Papa memudar.
Bagaimana mungkin
anakku pacaran dengan anak muda berpenampilan urakan seperti itu?
Apa benar ia
kemarin nginap di rumah Priska?
---------------
Dennis memegang stir mobilnya kencang-kencang hingga buku-buku
jemarinya memutih.
Otaknya bekerja keras menyusun rencana.www.ac-zzz.tk
Aku harus mempengaruhi Ann sampai Papanya tidak suka Ann bergaul
denganku. Aku
akan membuat Papanya rela membayarku berapa saja asalkan aku
mau menjauhi
anaknya. Ya, aku harus tetap menjalankan rencanaku ini!
***
Ann masuk ke dalam kamarnya, ia melempar tasnya ke atas tempat tidur
lalu berlari-lari
kecil ke kamar mandi.
Ia mengaca, cemberut.
Nasibku memang sial….belum pernah pacaran tapi sekali pacaran
malah ama cowo
brengsek itu! Kenapa harus dia yang jadi pacar pertamaku?!
Ann teringat jaman-jamannya dia waktu kecil, ia selalu mengimpikan
akan menjalin
hubungan dengan seorang cowo baik-baik seperti sosok seorang
pangeran tampan
berkuda putih, pangeran tampan itu akan menjadi pacar pertamanya
dan kemudian
mereka akan memiliki kisah cinta yang indah. Semua itu diimpi-impikan
Ann dengan
begitu sempurna seperti cerita-cerita di dalam dongeng.
Tapi lihatlah apa yang terjadi sekarang. Yang menjadi pacar
pertamanya justru adalah
Dennis, cowo menjengkelkan yang baru dikenalinya selama 3 hari !
Ia tidak akan berbuat seperti itu kalau saja ia tidak ingat dengan Josh,
dengan apa yang
akan Emma lakukan pada Josh kalau ia sudah mendapatkan Dennis.
Ann tiba-tiba merasa sedikit takut. Takut kalau apa yang ia perbuat
bukannya membuat
suasana menjadi semakin baik, tapi malah membuat suasana menjadiwww.ac-zzz.tk
semakin tidak
karuan.
Apakah Emma akan benar-benar melepaskan Dennis?
***
Keesokkan harinya….
Dennis bangun dari tidurnya dengan hati was-was. Ia tahu betul sekarang
tanggal berapa,
sudah tanggal 10 Februari. Berarti sudah tiba batas waktunya untuk
melunasi semua
hutang.
Dennis mengamati sekelilingnya, kamar tidurnya yang sempit dan
sumpek tanpa jendela,
tembok yang kotor dan retak, baju-baju berserakan di sana-sini. Dennis
mengeluh
panjang meratapi nasibnya. Ia harus segera mencari jalan keluar untuk
menyelamatkannya dari situasi ini. Tapi boro-boro ingin keluar dari
keterpurukan ini,
untuk membayar hutang saja ia terpaksa harus menipu.
GUBRAKK!! Terjadi keributan di luar kamarnya. Dennis segera keluar dari
kamar.
Hatinya sesak melihat ayahnya pulang ke rumah sambil membawa botol
minuman keras,
wajahnya merah karena mabuk dan ia bicara tidak menentu. Ibu
berusaha membantunya,
tapi dengan kasar didorongnya hingga jatuh.
“Jangan mengurusi aku!!! Aku bisa jalan sendiri!!” Ayah melempar botol
itu ke dinding,
pecah berserakan di lantai mengenai Ibu.
Dennis berlari menolong ibunya. Ibu menangis tanpa suara, menahan
sakit hati akibat
perlakuan Ayah.www.ac-zzz.tk
“Ayah, hentikan semua ini!!” teriak Dennis, “berhentilah menyakiti Ibu!”
”Diam, anak tengik! Aku adalah ayahmu! Kau berani membentakku,
hah?! Kalau kalian
tidak suka, kalian boleh pergi dari sini! Sana pergi!”
Dennis naik pitam, “Lihatlah sekelilingmu, Yah! Kita hidup seperti ini semua
gara-gara
Ayah! Kalau Ayah tidak berbisnis kotor dan terseret banyak hutang, kita
semua tidak
akan menderita seperti ini! Belum puas Ayah menghancurkan keluarga
ini, Ayah malah
berjudi habis-habisan dan terus menyakiti Ibu! Apa Ayah kira yang
menderita di sini
cuma Ayah saja? Ibu juga menderita! Aku juga!! Lihat hutang-hutang
Ayah, aku yang
harus menebus semuanya!!! Aku!!! ”
Ibu menangis-nangis sambil menarik putra semata wayangnya itu,
“Dennis….sudah,nak…sudah.”
“Biarkan saja, Bu! Aku sudah tidak tahan! Kalau ada orang yang harus
pergi dari sini,
dialah orangnya!!”
Ayah tertawa lantang, “Kau mau mengusirku pergi? Kalian bisa apa
tanpa aku?”
”Justru kami bisa bertahan tanpa Ayah. Baik,kalau Ayah tidak mau pergi.
Lihat saja
nanti…..kalau aku sudah melunasi semua hutang, aku akan membawa
Ibu pergi dari
sini!!”
“Anak sepertimu bisa apa? Kau sudah terbiasa hidup enak, kerja keras
dikit aja kau tidak
bisa!!”
“Aku bisa. Setidaknya aku tidak akan terpuruk seperti Ayah.” Denniswww.ac-zzz.tk
membantu Ibunya
berdiri, kemudian menuntunnya masuk ke dalam. “Jangan khawatir, Bu.
Aku janji akan
segera melunasi hutang-hutang Ayah, aku akan membawa Ibu pergi dari
sini.”
-------------
Vincent menguyah-nguyah tusuk giginya sambil mengamati Dennis.
Wajah sahabatnya
itu terlihat pucat, matanya memerah karena kurang tidur, rambutnya
kusut dan
penampilannya benar-benar berantakan. Kalau ada orang lain yang
melihatnya seperti
sekarang ini, mereka pasti mengira Dennis hanya berpura-pura. Tapi inilah
Dennis yang
sesungguhnya. Dia bukan lagi Dennis si anak orang kaya yang bisa terus
membanggakan
dirinya seperti dulu.
“Kau kelihatan kacau.”
Dennis mengacak rambutnya, kesal. “Sekarang sudah tanggal sepuluh.”
“Ya, aku tahu. Mereka tidak akan melepaskanmu.”
Keduanya terdiam sesaat. Sunyi….
Vincent membuang tusuk giginya, “Jalankan rencanamu, Dennis. Jangan
ragu-ragu
lagi.Ini kupinjamkan mobilku.”
Dennis mengangguk kecil, diambilnya kunci mobil Vincent.
***
Ann sarapan pagi di meja makan bersama kedua orang tuanya. Papa
duduk sambil
membaca surat kabar paginya, sedangkan Mama mengolesi roti
panggang mereka dengan
selai. Ann menanyai kabar Caroline,kakaknya yang kuliah di Amrik, danwww.ac-zzz.tk
Theodore
tunangannya. Mama tersenyum menceritakan kisah-kisah lucu yang
terjadi sewaktu
Caroline mencoba gaun pengantin.
Papa mendelik menatap Ann, “Kamu mau nyusul ya? Masih kecil jangan
main tunangtunangan
ya.”
“Idih Papa…” Ann ngeri membayangkan dirinya tunangan dengan
Dennis.
“Oh ya….beberapa hari ini kenapa Emma sudah jarang ke rumah?”
“Mungkin dia lagi banyak kerjaan. Sekarang kan lagi musim ulangan,
Ma.” hatinya sakit
memikirkan pertengkaran mereka tempo hari.
“Kalian bertengkar ya?”
”Tidak!”
“Benar? Mama bisa liat loh. Kamu ini kan paling gak bisa boong.”
Tapi sudah beberapa hari ini aku berbohong…….. “Benar, aku dan Emma
baik-baik saja,
kan tadi aku sudah bilang sekarang ini lagi musim ulangan, Emma pasti
lagi sibuksibuknya.”
“Ya sudah kalau begitu. Oh ya, Pa.” Mama menatap Papa, “gimana
kuliahnya Svannie?
Sudah diurusin semuanya?”
“Sudah beres. Anak kita ini tinggal nyantai-nyantai aja, abis lulus SMU
udah bisa
langsung kuliah di luar. Kamu pilih Inggris kan? Kenapa tidak mau ke
Amrik? Kan ada
Caroline di sana. Gak mau ketemu kakakmu?”
“Bukan begitu….tapi kan universitas yang cocok adanya di sana.”
“Kamu yakin mau ambil kedokteran? Gak mau ambil manajemen aja,
nerusin usahawww.ac-zzz.tk
Papa?” Papa tertawa renyah, “kasian ya Papa, punya anak yang satu
mau jadi pengacara,
yang satunya lagi mau jadi dokter. Mana nih yang mau jadi
pengusaha?”
“Ya nanti donk, tuh kak Caroline kan udah mau married. Sapa tau kak
Theo bisa bantuin
Papa nanti.”
Papa baru saja mau menimpalinya kalau saja Bi Sumi tidak datang
terburu-buru
memanggil Ann, “Non, ada yang dateng cariin tuh.”
“Pasti Priska.” Ann bangkit berdiri dari meja makannya, langsung berlari
ke ruang tamu.
“Priskaaaa…..” Ann menari-nari menyambut Priska di ruang tamu, tapi ia
tersentak kaget
begitu sampai di ruang tamu yang ada di sana bukanlah Priska, “kau?
Mau apa?”
Dennis tersenyum manis, “Pergi yuk.”
“Ke mana? Aku tidak mau ke tempat kemarin lagi! Itu bukan tempat buat
senangsenang.”
“Aku cuma mau mengajakmu makan-makan. Itu aja kok. Pulangnya sore
deh, gak
bakalan malem lagi. Janji!”
“Awas kalau pulangnya malam-malam lagi! Ya udah, aku ganti baju
dulu.”
------------
Tanpa curiga sedikitpun, Ann mau diajak Dennis makan-makan di sebuah
restoran
sederhana yang suasananya tidak terlalu nyaman. Ann terpaksa pergi
kalau Dennis
mengajaknya, ia tidak mau Dennis tahu kalau ia mau pacaran
dengannya cuma demi Josh.www.ac-zzz.tk
Tapi Ann sendiri pun tidak tahu kalau Dennis memacarinya juga demi
sesuatu.
Ann memesan makanan sementara Dennis pergi meninggalkannya
sebentar. Mau ke WC
katanya.
Tapi Dennis sebenarnya pergi ke pintu belakang restoran itu, keluar
menemui seseorang.
“Mana bos?”
“Mau ngapain!” orang kurus yang lagi asik main domino dengan seorang
temannya itu
marah melihat kehadiran Dennis.
“Bilang ama Bos, uangnya belum bisa kukumpulkan.”
“Apa? Cari mati ya?!”
Dennis tetap tenang ,“Tapi aku akan membayarnya karena aku sudah
punya aset.”
“Aset apaan lu?!”
“Aku punya teman yang bisa membayar semua hutangku. Tapi beri aku
waktu 3 hari lagi,
aku jamin aku akan mengembalikan semua hutang ayahku tanpa tersisa
sepersen pun!
Kalau perlu akan kulunasi beserta bunganya! Bilang itu sama Bos!”
“Eh…eh…tunggu!”
Dennis tidak mengacuhkan panggilannya, ia berjalan masuk ke dalam
restoran. Begitu
sampai di meja Ann, ia kembali memasang wajah cengengesan, “Udah
pesen makanan
belum? Restorannya emang rada butut, tapi makanan di sini enak-enak
loh! Pesen aja
sepuasnya, restoran ini punya Pamanku!”
15 menit kemudian….....
“Eh, aku boleh nanya sesuatu gak?” tanya Dennis sewaktu merekawww.ac-zzz.tk
sedang menyantap
pesanan mereka.
“Tanya apa?”
“Josh itu siapa sih?”
“Hah?”
“Waktu kau mabuk kemarin malam kau menyebut-nyebut namanya.
Josh….Josh….Wah,
mesra banget deh pokoknya. Aku jadi iri.”
Ann tidak ingat ia pernah mengigau nama Josh di depan Dennis, tapi
sedikitpun ia tidak
mau menceritakan masalahnya pada cowo norak itu, “Josh itu nama
temanku. Pacarnya
Emma. Pasti waktu itu aku lagi mimpi buruk jadi ngigau yang aneh-aneh.
Aku juga
mengigau nama Emma kok. Kau tidak dengar ya?”
“Tidak.” Dennis tahu Ann berbohong, “tidak sama sekali.”
“Ya sudah. Aku ini kalau lagi mimpi buruk emang suka ngigau.”
“Kau pernah mimpiin aku gak?”
“Amit-amit deh!”
Dennis terkekeh, “Kau ini kenapa sih? Ama pacar sendiri kok kayak gitu?
Eh iya aku
baru ingat, Valentine nanti kita mau ngapain ya? Dugem lagi yuk!”
“Aku tidak mau.”
Aku mau valentine yang romantis seperti di film-film, di mana tokoh
utama prianya
datang di depan rumah sambil membawa bunga. Lalu pergi kencan di
tempat yang
special, pulang-pulangnya pria itu memberi kekasihnya ciuman pertama.
Andaikan saja
aku bisa punya valentine seperti itu dengan…. Ann berusaha menepis
bayangan Joshwww.ac-zzz.tk
yang mengusiknya.Tidak, Josh itu pacar Emma. Aku tidak boleh
memikirkan yang
bukan-bukan.
“MANA DIA !!! MANA ANAK TENGIK ITU!!!”
Lamunan Ann mengembun pergi saat suara kasar yang lantang itu
memecahkan
keheningan. Beberapa pengunjung restoran menjerit ketakutan melihat
kedatangan
segerombolan preman bersenjatakan tongkat besi. Jumlah mereka lebih
dari sepuluh
orang. Ann terhenyak kaget melihat mereka.
Dennis menahan nafas, keringat dingin mengucur dari
keningnya.Tidak……ini di luar
rencanaku!
Bos muncul dari balik kerumunan itu, wajahnya menahan marah sambil
mengacungkan
tongkat besinya ke arah Dennis, “KAU SUDAH BOSAN HIDUP RUPANYA!! “
Dennis melonjak kaget dari kursinya. Ann tercengang ketakutan, ada
apa ini?
Gerombolan berandalan itu menendang meja dan mengusir semua
pengunjung restoran,
para pengunjung berhamburan kalang kabut. Satu persatu lari terbirit-birit
meninggalkan
tempat itu. Hanya tinggal Ann dan Dennis. Pemilik restoran yang
notabene adalah paman
Dennis juga tidak terlalu berani ikut campur, ia memilih bersembunyi di
dalam dapur dan
berdoa semoga berandalan-berandalan itu tidak memporakporandakan
restorannya.
Bos menghampiri Dennis dengan wajah geram, dicengkramnya kerah
baju Dennis,www.ac-zzz.tk
“Bocah tengik, mana uangnya!!”
Uang? Uang apa? Ann dilanda kebingungan dan ketakutan sekaligus.
“Sudah kubilang, beri aku waktu 3 hari lagi!” jawab Dennis.
“3 hari katamu? 3 hari?!!! KAU MAU MEMPERMAINKAN AKU, HAH!!?”
BUK! Bos meninju wajah Dennis. Ann memekik kaget.
“MATIIN AJA, BOS!!”
”KEROYOK RAME-RAME BIAR MAMPUS!!”
“BERI DIA PELAJARAN, BOS!”
Nafas Bos turun naik sambil terus mencengkram baju Dennis, “Aku sudah
bilang
waktumu cuma ada seminggu! Kau berani mempermainkan aku?!”
Tangannya mengepal
di depan wajah Dennis, “MANA UANGNYA!”
“Aku pasti akan membayarmu.”
“SIALAN!” Sebuah pukulan telak menghantam wajah Dennis! Dennis
terhunyung
mundur dengan darah menetes dari hidungnya. Belum puas melihat
Dennis hanya
‘mimisan’ , Bos menariknya dengan kasar dan menendang perutnya.
Dennis mengaduh
kesakitan sambil memegang perutnya, darah terus menetes dari lubang
hidungnya, ia
mencoba bangkit berdiri tapi Bos datang lagi dengan pukulan bertubitubi
yang melayang
ke sekujur tubuhnya.
Bos menghajarnya seperti kesetanan, ia menendang, membanting,
melampiaskan semua
kemarahannya dengan sadis sampai puas. Anak buahnya bersorak-sorak
melihat Dennis
babak belur.
Beberapa ikut maju menghajar Dennis rame-rame, besi-besi yang ada diwww.ac-zzz.tk
tangan mereka
dihantam ke Dennis tanpa belas kasihan. Salah satu dari mereka
mengambil botol
minuman dan melemparkannya ke kepala Dennis. Botol-botol itu pecah
berserakan.
“Hentikan!!” Ann menjerit ketakutan, “hentikan, kubilang!!” ia berusaha
meraih tangan
salah satu dari mereka untuk menolong Dennis. Tapi justru ia yang
terdorong.
Ann bangkit berdiri, ia terus berteriak menyuruh mereka berhenti. Tapi
suaranya
tenggelam dalam keramaian dan aksi keroyokan itu terus berlangsung,
Dennis bisa mati
di tangan mereka! Lalu entah kenapa Ann memberanikan diri
mendorong tubuh besar
Bos.
“PERGI KAU PEREMPUAN TENGIK!!” Bos marah besar, ia mencengkram
pergelangan tangan Ann dengan kasar, tapi Ann malah menggigitnya,
“BANGSAT!!”
Dan sebuah tinju melayang di wajah Ann!
Telak…..
Ann menjerit kesakitan, tubuhnya jatuh lunglai ke bawah.
Sakit sekali…. Ann mengerang kesakitan dengan darah menetes dari
sudut bibirnya.
Pandangan matanya mengabur. Suara-suara teriakan terdengar
samarsamar…..
Kepalanya berat sekali. Wajahnya sakit sekali…Ia merasa lemah.
Apakah aku akan mati………
Lalu ia merasa seseorang meneriaki namanya. Ada perkelahian di sana,
ada yang ingin
melindunginya.www.ac-zzz.tk
“ANN!!”
***
Dennis terhenyak melihat Ann roboh dipukul Bos. Nafasnya tercekat, rasa
bersalah dan
ketakutan menghantui dirinya. Tiba-tiba saja ia tidak merasakan sakit di
sekujur tubuhnya,
tendangan itu….pukulan itu….pecahan beling yang bersarang di
kepalanya….besi-besi
yang menghantam sekujur tubuhnya….Dennis merasa beku, tidak sakit,
seolah-olah
pandangannya menghitam dan hanya ada Ann di depannya. Gadis itu
dalam bahaya.
Kemarahannya pun bangkit.
Dengan seluruh sisa kekuatannya, Dennis bangun dan menerjang orangorang
yang
sedang menghajarnya. Dengan cepat ia balas menghajar mereka satu
persatu.
Pembalasan!
“AKAN KUHAJAR KALIAN SEMUA!!!” entah dari mana kekuatan itu muncul,
Dennis
tidak peduli, ia membantai mereka satu-persatu tanpa pandang
bulu.Kemarahannya
benar-benar memuncak! Ia menyerang mereka dengan brutal.
Bos tertegun menyaksikan semua itu, ia melihat banyak anak buahnya
yang berjatuhan.
“BERHENTI!!!! KUBILANG BERHENTI!!!” teriak Bos tiba-tiba.
Perkelahian itu berhenti mendadak. Mereka menatap Bos dengan
kemarahan yang
tertahan, mereka tak mengerti mengapa harus berhenti.
Nafas Dennis terengah-engah. Akan kubunuh kalian semua!
Ann menatap mereka dengan pandangan kabur. Sunyi senyap mengisiwww.ac-zzz.tk
ruangan itu
beberapa saat hingga ia berhasil mengumpulkan kembali semua
kesadarannya.
Ditatapnya Dennis dengan wajah memar.
Bos tiba-tiba menoleh ke tempat Ann. Cowo kurus kering yang tadi
ditemui Dennis di
luar restoran cepat-cepat menghampiri Bos dan membisikinya sesuatu.
Bos mengangguk
kecil, kemudian melempar pandangannya pada Ann. Ia mengerti
sekarang.
Aset……gadis inikah aset yang dimaksud Dennis?
Ia menghampiri Ann dengan wajah geram, “Kau tahu kenapa bangsat
itu kuhajar?”
Ann mengernyit ketakutan.
“Dia hutang padaku 4 juta!”
Em…empat juta?? Ann melirik Dennis tak mengerti.
Besi dingin yang dipegangnya menempel di pipi Ann, “Baik, aku akan
melepaskannya
lagi kali ini. Tapi ini yang terakhir. Kalau uang itu masih belum sampai di
tanganku,
temanmu itu akan kubuat lebih mampus daripada sekarang! “
Ia mengacungkan tangannya ke Dennis, “Kau juga ingat baik-baik,
bocah tengik, ini yang
terakhir! Aku tidak peduli apa caramu untuk melunasiku, tapi kalau kau
tidak bisa
melunasinya……kau tahu sendiri, aku tidak akan segan-segan
mengirimmu ke neraka!”
Dennis tidak peduli. Ia berani beradu pandang dengan Bos,
menantangnya tanpa
keraguan sedikitpun.
“Ayo pergi.”www.ac-zzz.tk
“Tapi, Bos…”
“AYO PERGI!!”
Mereka geram, tapi terpaksa menuruti perkataan Bos. Satu persatu
berjalan lunglai
meninggalkan tempat itu.
Dennis menghampiri tempat Ann. Ann menatapnya dengan nafas
tertahan, cowok itu
babak belur.
Dennis segera berlutut, mengangkat kepala Ann dan tersenyum lemah
padanya, “Lain
kali jangan coba-coba menolongku. Dasar bodoh.”
***
“Kau mau tahu ceritaku yang sebenarnya? Inilah aku. Aku bukan Dennis
si anak orang
kaya. Aku tidak punya mobil, ayahku bukan pengusaha kaya dan ibuku
tidak berpergian
ke luar negri. Itu dulu. Dulu sekali. Sekarang keluargaku hidup melarat,
kami hidup
terkatung-katung dengan jumlah hutang yang tidak sedikit. Keluargaku
sudah hancur,
Ann.”
Ann menatapnya tak mengerti. Ada kesedihan yang dalam dari suara
Dennis.
Dennis meraih tangan Ann, mengenggamnya erat-erat saat ia melihat
gadis itu tercengang
kaget melihat ‘rumah’ barunya. Oh tidak, lebih tepatnya lagi ‘gubuk’
barunya. Dennis
bahkan tidak yakin apa tempat seburuk itu pantas disebut rumah.
Tapi entah kenapa ia ingin menunjukkannya pada Ann.
“Ayo,” Dennis membawanya masuk.
Ann tak bersuara saat memasuki rumah sempit itu. Beberapa perabotanwww.ac-zzz.tk
bekas yang
tampaknya sudah tidak layak pakai berserakan di mana-mana, lantainya
kotor dan
berdebu, tapi bukan itu yang membuat Ann bergidik ngeri. Ia ngeri
melihat beberapa
pecahan kaca di dekat pintu rumah akibat pertengkaran tadi pagi. Ann
tidak terlalu
membanggakan kondisi keluarganya yang serba mewah, tapi sungguh
ia menganggap
tempat tinggal ini benar-benar tidak layak dihuni. Ia tidak menyangka
kebangkrutan ayah
Dennis sudah sampai separah ini.
“Ibuku mungkin sedang tidur. Kesehatannya akhir-akhir ini menurun
drastis. Semua
kejadian ini terlalu memukulnya. Belum lagi sifat ayahku yang semakin
tidak karuan, aku
sering memergoki ayahku memarahi dan memperlakukan ibuku dengan
kasar,” Dennis
mengintip ke balik sebuah pintu reyot yang jendelanya ditutupi kain tipis.
Ia tersenyum
lemah melihat sosok ibunya yang memang tengah tertidur di dalam.
Suaranya serak,”aku
sudah janji padanya, setelah semua urusan ayahku kuselesaikan, aku
akan membawa
ibuku keluar dari tempat busuk ini! Dari ayahku terutama….”
Ann mengamatinya dengan perasaan tak enak. Tapi apa yang bisa ia
katakan?
Perkelahian di restoran tadi saja sudah hampir membuatnya mati
ketakutan, dan
kenyataan ini juga tak kalah menakutkannya. Ia samasekali tidak
menyangka Denniswww.ac-zzz.tk
selama ini tidak seperti yang orang-orang kagumi. Tiba-tiba ia teringat
dengan Emma,
dengan betapa tergiurnya Emma saat mendengar cerita-cerita tentang
kekayaan Dennis.
Tapi Ann juga tidak bisa menertawainya. Bukankah ini semua di luar
kemauan Dennis?
Ann kaget tau-tau Dennis sudah berdiri lagi di depannya, “Wajahmu
tidak apa-apa?”
Ann menggeleng, senyumnya benar-benar terpaksa. “Tidak apa-apa.”
Pipiku seperti mati
rasa………
Dennis mengamati lebam merah yang bersarang di sudut kiri bibir Ann
akibat pukulan
Bos, ia mendesah kecil,”Tunggu di sini, aku akan ambilkan obat.”
“Eh, tidak usah.”
Dennis tertegun.
“Lebih baik kau urusi dirimu sendiri. Lihat, kau sampai babak belur begini.”
tiba-tiba
Ann tertawa, “tampangmu benar-benar tidak karuan.”
Dennis tanpa sadar ikut tertawa.
Ann sekarang tahu semuanya, mobil dan semua barang mewah yang
digunakan Dennis
saat ini adalah milik Vincent. Ia samasekali tidak mengeluh, ia menduga
semua itu
dilakukan Dennis karena ia ingin tetap terlihat seperti anak orang kaya.
Ann juga tahu
kalau Dennis bukan tinggal di istana mewah seperti apa yang diceritakan
banyak orang,
keadaan memaksanya tinggal di tempat sempit ini. Lalu Ann kini juga
tahu tentang
keluarganya, tentang ibunya yang sedang sakit-sakitan dan tentangwww.ac-zzz.tk
ayahnya yang berubah
total menjadi pemabuk dan pemarah, juga tentang Dennis yang ingin
segera membawa
ibunya keluar dari tempat ini.
Tapi tetap saja ada satu hal yang tidak diketahui Ann.
Dennis masih menyimpannya dalam-dalam.
***
Pukul 18.30 Dennis mengantar Ann pulang. Bukan dengan mobil
pinjamannya, tapi
dengan bus.
Saat itu bus ber-AC yang ditumpangi mereka sepi. Hanya ada beberapa
bangku yang diisi
penumpang, selebihnya kosong.
Dennis menghela nafas dan membuang pandangannya keluar
jendela.Rintik-rintik hujan
di luar membasahi kaca jendela bus dan mengaburkan pandangannya.
Dennis tetap
mencoba menatap menembus kaca, tapi perasaannya membuat dia
ingin menoleh ke
samping, ke arah Ann.
Ia baru sadar ternyata gadis itu tengah tertidur. Sama persis seperti
malam di mana ia
tertidur dalam keadaan mabuk.
Tapi wajah itu begitu lelah……..
Dennis terpaku dalam keheningan yang damai, mengamati Ann yang
terlelap seperti
sesosok malaikat kecil tanpa sayap. Mungkin sayap itu kasat mata, atau
mungkin Dennis
tidak sadar ia telah melihatnya. Dennis tersenyum pahit, mampukah ia
melukai malaikat
ini?www.ac-zzz.tk
Ia telah menyusun rencananya satu persatu dengan begitu rapi, dengan
harapan pasti
bahwa rencananya itu akan berjalan dengan mulus. Tapi apa yang
terjadi pada mereka
siang ini sama sekali tidak termasuk dalam salah satu rencananya.
Sedikitpun ia tidak
ingin ada yang menyakiti Ann, apalagi sampai memukulinya. Tapi
bukankah ia sendiri
saat ini tengah ‘memukulinya’ dengan satu rencana kotor?
Dennis membisu. Hatinya dilanda keraguan yang besar. Ia trenyuh
melihat Ann yang
mencoba melawan orang-orang yang mengeroyoknya tadi siang.
Ia mencoba menolongku tadi….padahal ia tidak tahu akulah orang
yang akan
mencelakainya.
Dennis menoleh saat tubuh Ann bergerak sedikit, gadis itu bersandar
kelelahan di tempat
duduknya yang berlobang-lobang. Dennis merasa iba, diraihnya kepala
Ann pelan-pelan
agar tidak membangunkan gadis itu, lalu disandarkannya di bahunya.
Lengan Dennis
yang penuh luka bergerak perlahan, gemetar, ingin rasanya ia
merangkul Ann. Tapi ia
mengurung niatnya, ia takut akan membangunkan Ann……..
Tapi terlebih-lebih lagi ia takut gadis itu akan menolaknya.
Saat Ann tertidur di bahunya, Dennis merasa dunianya berubah. Ada
yang menyentuh
hatinya meski ia terus menyangkal. Perasaan itu berkecamuk di dalam
hati kecilnya, ia
ingin melindungi gadis itu….ingin memberikan sesuatu yang mungkin
sampai kapanpunwww.ac-zzz.tk
juga tidak akan bisa diberinya….ia ingin membawanya terbang tinggi
dengan sayapsayapnya
yang masih rapuh. Dan dari dalam lubuk hatinya ia ingin gadis itu suatu
hari
akan tersenyum untuknya. Hanya untuknya……
Dan tiba-tiba saja Dennis merasa takut akan kehilangan Ann.
Saat itu Dennis sadar, ia sudah jatuh cinta padanya. Pada malaikatnya
yang sedang
tertidur…..
Aku ingin menjadi seseorang yang berarti bagimu. Aku ingin menjadi
bagian dari
tawamu, dari mimpi-mimpimu. Aku tahu kau tidak akan pernah
memimpikanku. Mungkin
tidak hari ini, mungkin juga tidak untuk selamanya. Tapi aku akan berdoa
semoga aku
bisa selalu memberimu mimpi yang terindah, dan kuharap suatu hari
nanti….ya,suatu
hari nanti, kuharap kau akan memimpikanku……Dear Love.
Last night I watched you sleep as you lay there
I dropped down to my knees and said a prayer
I leaned over softly to kiss your beautiful face
But I could not cross the ocean of your grace
The moonlight held you a lot a picture of peace
The only song was the soft breeze from the east
My heart beat down in my chest
To the rhythm of your gentle breath
And the whole world calmed down
For this moment of rest
Now I 'm standing above you,
trying so hard not to tell you I love you.
And all that I want in this world is you.www.ac-zzz.tk
If you'd only wake up,
You'd know it was true…..
Oh baby ‘I love you’ can be so hard to say
Especially when it's meant in this strong a way
But at this moment while you lie asleep
I am suddenly free
And my trembling arms reach out for you
As if you could see….
Now I'm standing above you
trying so hard not to tell you I love you,
And all that I want in this world is you
If you'd only wake up you'd know it was true
If you'd only wake up,
you'd know it was true………
***
“Bawa ini.” Ann mengeluarkan payung lipat dari dalam tasnya. Payung
lipat berwarna
biru langit kesayangannya, payung yang diberikan Josh padanya,
“sebenrar lagi pasti
hujan deras.”
Dennis mengambilnya.
Kemudian mereka saling bertatapan dalam keheningan, sama-sama
membisu. Dennis
ingin membuka mulutnya, mengucapkan apa yang ada di hatinya saat
ini, tapi bibirnya
malah terkatup rapat.
“Ya sudah kalau begitu,” Ann menekan bel di gerbang rumahnya, “aku
masuk dulu ya.
Sampai ketemu lagi besok.”
“Uhm…Ann..”
“Hm?”www.ac-zzz.tk
Dennis menimbang-nimbang, ragu. “Tidak apa-apa. Sampai ketemu lagi
besok.”
Ia tersenyum tak berdaya melihat Ann meninggalkannya masuk ke
dalam rumah.
--------------
Ann pulang ke rumah diam-diam, ia menyembunyikan wajahnya,
terutama pada memar
di sudut bibirnya. Kalau ada yang menanyakannya, ia berdalih kalau tadi
dia tidak hatihati
jatuh di tangga dan membentur tiang.
Tapi Papa toh tetap bisa melihatnya. Papa menahan rasa cemasnya di
dalam hati. Ia
melihat jelas dengan siapa Ann pulang malam-malam begini, lagi-lagi
dengan anak
berandalan itu. Dan keadaan anak itu juga tidak kalah buruknya, bahkan
lebih parah
dibandingkan Ann. Orang paling tolol sekalipun pasti tahu kalau luka-luka
itu
diakibatkan dari perkelahian. Tapi pertanyaan yang berkecamuk di
benak Papa adalah
apakah putrinya juga terseret dalam perkelahian itu? Kenapa putrinya
sekarang bergaul
dengan berandalan itu? Kenapa sejak saat Ann tidak pulang
semalaman, sekejap saja ia
sudah menjelma menjadi sosok yang lain yang seolah-olah menyimpan
sejuta rahasia?
Dan tiba-tiba saja Papa dilanda ketakutan. Ia tidak ingin Ann bergaul lagi
dengan anak
berandalan itu.
Keesokkan harinya di sekolah…
Emma meninggalkan ruangan OSIS dengan malas-malasan. Iawww.ac-zzz.tk
mengambil HP mungilnya
dari dalam tas, mengamati puluhan delivery report yang masih berstatus
pending sejak
kemarin. Emma tidak percaya orang seperti Dennis tidak mengaktifkan
HP selama
seharian penuh. Lalu ia menekan nomor Dennis, segera memasang
kuping baik-baik
menanti suara jawaban Dennis. Tapi malah masuk mailbox.
Emma kesal bukan main. Ditendangnya sampah botol minuman yang
tergeletak di depan
sepatunya.
Lalu samar-samar ia mendengar suara canda tawa dari seberang sana.
Suara tawa yang
tidak asing baginya. Emma menoleh, ia melihat Ann bersama Ria dan
Priska sedang asik
bercanda di kelas mereka yang kosong. Emma agak terkejut melihat
lebam merah di pipi
kiri Ann. Diam-diam hati kecilnya tergerak untuk sekedar mencari tahu
apa yang terjadi
pada Ann sampai memar begitu. Tapi gengsinya kembali menguapnguap,
mengalahkan
seluruh perasaannya.
Buat apa!! Dia mau jungkir balik kek, itu bukan urusanku!
Emma tersenyum pahit pada dirinya sendiri, aku tidak mau peduli lagi
sama dia!
Memang lebih baik begini, siapa suruh waktu itu dia nyolot!
“Emma.” Josh datang sambil membawa 2 helm motor, ia menyodorkan
helm itu pada
Emma, “Pulang yuk.”
“Yuk.”
Emma segera menarik Josh pergi dari situ, daripada nanti Josh melihatwww.ac-zzz.tk
Ann dan malah
memanggilnya ke tempat mereka. Josh tidak perlu tahu tentang masalah
antara mereka
berdua, Emma yakin betul Josh bisa kalang kabut kalau sampai ia tahu.
Lagipula Emma
tidak mau Josh tahu apa-apa tentang Dennis si gebetan barunya.
“Eh, ke kantin dulu yuk. Aku mau beli minum sebentar.”
Emma menyamperi salah satu stand di kantin sekolah dan membeli satu
gelas air mineral
dingin. Ia mengambil sedotan dari ujung meja, lalu tiba-tiba saja Josh
datang terbirit-birit
padanya.
“Hey, cowonya Ann dateng tuh!” seru Josh sambil tertawa.
“Apa??”
“Itu tuh…” Josh menunjuk ke depan tempat parkir motor, di situ berdiri
seorang cowo
yang tidak asing lagi bagi Emma.
Emma nyaris memuntahkan minumannya. Tersedak kaget melihat Dennis
ada di
sekolahannya sekarang. Ia senang karena menyangka Dennis datang
kemari khusus untuk
bertemu dengannya. Aih…senangnya….
Tapi kemudian kata-kata Josh tadi membuatnya kaku.
“Siapa tadi kau bilang? Pacar Ann?”
“Iya, waktu itu dia juga pernah datang ke sini buat ketemu Ann. Aku
sempat ngintip
bentar tuh, kayaknya dia mesra banget sama Ann. Terus abis itu Ann
pergi sama dia. Aku
tidak pernah tahu kalau Ann ternyata sudah punya pacar, kenapa dia
tidak pernah cerita
padaku?”www.ac-zzz.tk
“Tidak, itu bukan pacar Ann.”
Tapi......tunggu sebentar...........
Emma tercekat saat melihat Ann tiba-tiba muncul di tempat itu. Ann
memang tidak
menyadari keberadaan Emma maupun Josh, tapi Emma bisa melihat
dengan jelas dengan
mata kepalanya sendiri saat Ann menghampiri Dennis. Raut wajah Dennis
kelihatan
bebeda, ia langsung tersenyum dan mengucapkan sesuatu pada Ann.
Ann hanya
mengangguk kecil, lalu mereka pergi. Bersama-sama……dan Dennis
menggandeng
tangan Ann…….
“Tuh kan…..itu memang pacarnya Ann. Wah….Ann harus diomelin nih,
masak pacaran
gak cerita-cerita?” Josh tertawa.
“………”
“Apa mungkin dia malu? Tapi pacarnya lumayan kok.”
“Josh, kita pulang yuk. Sekarang juga.”
Emma menyambar tasnya pergi dari tempat itu secepat mungkin, ia
tidak mengacuhkan
Josh yang memanggilnya dengan nada kebingungan.
Ia ingin segera pulang…..menghapus semua peristiwa tadi yang terekam
dalam
otaknya…ia ingin mencuci otaknya kalau perlu….ia ingin berteriak…ingin
menjerit…ingin berlari mengejar mereka….ia ingin marah….
Ann, kenapa kau tega berbuat ini padaku ?!
***
Saat pertama kali melihat Dennis berdiri seorang diri menunggunya, Ann
sempat
tersenyum dalam hati. Ia sekuat tenaga menahan tawa sewaktuwww.ac-zzz.tk
berhadapan muka dengan
Dennis. Dennis, si manusia tindikan itu, secara ajaib sudah melepaskan
semua atribut di
wajahnya. Meskipun wajahnya sudah babak-belur sana-sini akibat
perkelahian kemarin,
tapi tindikan di wajahnya sudah ditanggalkan semua. Ia kelihatan lebih
bersih, lebih fresh,
lebih ganteng.
Ia kelihatan berbeda..........
“Kenapa senyum-senyum terus dari tadi?” tanya Dennis saat mereka
berjalan keluar dari
sekolah.
“Ta…tampangmu itu….HAHAHAHAHA” Ann tertawa lepas, “tindikannya
dicopotin
semua?”
“Kau sendiri yang bilang, kalau aku mau jadi pacarmu aku harus lepasin
semuanya.”
“Kapan aku bilang begitu ??”
“Ada, waktu kau lagi mabuk. Mungkin kau sudah lupa ya?”
“Tapi begini memang jauh lebih baik. Kau kelihatan lebih rapi.”
“Tambah ganteng gak?”
Senyum Ann memudar, “Bisa gak, jangan ke-GR-an?” Ann tidak pernah
mengerti
kenapa banyak cewe, terutama Emma, tergila-gila pada Dennis.
Padahal menurutnya Josh
jauh lebih keren.
“Oh iya, ini payungmu.”
Ann membelalak tak percaya melihat payung yang disodorkan Dennis
padanya. Itu bukan
payung butut biru langit pemberian Josh! Payung lipat yang disodorkan
Dennis berwarnawww.ac-zzz.tk
merah, dan masih baru.
“Ini bukan payungku! Payungku warna biru langit.”
“Maksudmu payung butut itu? Aku sudah membuangnya. Ini kugantikan
dengan yang
baru, lebih bagus.”
”A…apa? Kau buang? Payungku kau buang?!” Ann panik, “itu payung
kesayanganku!
Itu payung yang sangat berarti bagiku, aku selalu menyimpannya
meskipun sudah rusak!”
“Itu kan cuma payung yang sudah kuno…”
Ann tidak bereaksi, perutnya melilit membayangkan payung pemberian
Josh sudah
bergabung dengan sampah-sampah lain di tempat pembuangan.
Bagaimana mungkin ini
bisa terjadi? Kenapa kemarin aku harus meminjamkan payung itu
padanya !? Tiba-tiba
saja Ann merasa menyesal.
“Baiklah….baiklah….aku salah, aku minta maaf. Aku tidak tahu kalau
payung butut itu,
maksudku payung unik itu, ternyata sangat berarti bagimu. Aku benarbenar
tidak tahu.
Ini aku gantikan dengan yang baru. Aku mohon jangan marah lagi.”
Ann tetap tidak bereaksi. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi. Sebagian
hatinya jengkel
setengah mati pada Dennis, sebagian lagi sedih karena kehilangan
barang pemberian Josh.
Ia tidak bergeming meskipun Dennis terus membujuknya dengan katakata
manis.
Hingga akhirnya Dennis mau berjanji, “Baik, gini aja deh…aku janji pulang
nanti aku
akan mengobrak-abrik tempat sampah untuk mencari payung itu. Kalauwww.ac-zzz.tk
perlu aku akan
mengendus-ngendus ke semua tempat pembuangan sampah untuk
mencarinya.” Dennis
menggerak-gerakkan lubang hidungnya, lucu. “Aku pasti akan
menemukan payungmu.
Nanti kukembalikan.”
“Kau harus menemukannya, apapun caranya aku tidak peduli.”
“Iya…aku janji.”
Akhirnya setelah dipaksa, Ann mau juga tersenyum cemberut. Dennis
lega.
Ia menggengam erat tangan Ann sambil tersenyum, “Jangan marah lagi
ya, aku mau
membawamu ke suatu tempat. Kau pasti akan suka.”
***
Ann susah payah memanjat tembok tinggi pembatas yang memisahkan
taman itu dengan
tanah kosong tempatnya berpijak. Ia tidak mengerti kenapa Dennis
bersikeras mau
mengajaknya masuk ke dalam. Ini namanya bukan masuk, tapi
menerobos. Taman itu
sudah ditutup sejak pertengahan bulan lalu, Ann sendiri tidak pernah
datang ke sini
sewaktu masih dibuka, ia juga tidak tahu kenapa harus ditutup. Sejak
taman itu ditutup,
tidak ada seorang pun yang diperkenankan masuk dan tidak ada
seorang pun yang mau
merawatnya.
Buukk….Ann mendarat tidak terlalu mulus di atas dedaunan kering. Ia
bangkit berdiri
sambil menepuk-nepuk bajunya yang kotor. Beberapa saat kemudian
Dennis sudahwww.ac-zzz.tk
menyusulnya. Ia melompat santai di depan Ann sambil tertawa.
“Kenapa kita harus masuk ke sini? Tempat ini kan sudah ditutup!”
“Aku tahu, tapi aku akan membawamu keliling.”
“Kau ini……kenapa sih selalu membawaku ke tempat yang aneh-aneh?
Pertama ke
diskotik, lalu ke restoran sarang mafia itu, sekarang malah ke sini! Tolong
bawa aku ke
tempat yang normal sekali-kali!”
“Tapi tempat ini bagus, yaaa….dulunya sih.” Dennis menatap
sekelilingnya, “tapi aku
jamin kau pasti akan suka. Ayo, aku akan membawamu melihat-lihat.”
Dennis meraih tangannya dan mulai membawanya menelusuri taman
kosong itu.
Keadaan taman ini tidak terlalu bagus, juga tidak terlalu jelek. Mungkin
karena sudah
tidak   terawat   lagi   maka   taman   itu   jadi   berkesan   semerawut.   Tapi
pohonpohon
rindang
masih menaungi sekeliling taman, kokoh tak tergoyahkan seakan-akan
mereka akan
selalu hidup untuk mengisi kekosongan tempat itu. Cahaya matahari sore
menembus
pepohonan, samar-samar menampakkan rona merahnya yang indah.
Ann mengamati beberapa bangku kayu yang kondisinya sudah benarbenar
tidak terurus,
tertutup ranting dan dedaunan kering. Tapi Ann sempat tersenyum saat
melihat ukiranukiran
yang pernah digoreskan beberapa pasangan yang kasmaran saat
mereka duduk di
bangku itu dulu.
Tiba-tiba saja Ann merasa damai. Dihirupnya udara sejuk dalam-dalam,www.ac-zzz.tk
dinikmatinya
suara kicauan-kicauan burung yang merdu bak nyanyian sore abadi.
“Aku sering sekali ke taman ini waktu kecil, biasanya aku hanya sekedar
duduk-duduk
saja sambil melamun. Di sana ada danau, kalau sore-sore pasti indah
sekali. Aku tidak
pernah menyadari betapa indahnya tempat ini sebelum tempat ini
ditutup, heran ya.”
Dennis membawanya ke depan danau yang kondisinya tidak terlalu baik.
Tapi
suasananya begitu damai.
“Kau tahu? Dulu orang-orang bilang kalau kita melempar koin ke danau
ini dan meminta
permohonan apa saja, pasti akan terkabulkan.”
Ann menoleh padanya, “Dan kau percaya?”
“Tidak.”
Keduanya membisu, tenggelam dalam lamunan masing-masing.
“Bagaimana kalau kita coba saja?” cetus Dennis tiba-tiba, ia jongkok ke
bawah dan
mengambil 2 batu kerikil kecil untuk mereka, “tidak ada koin, batu pun
jadi. Ayo,
mintalah apa saja, tidak ada salahnya kan?”
Ann tersenyum-senyum sendiri mengambil kerikil itu. Ia menimbangnimbang
apa
permintaannya.
Hoop! Tanpa aba-aba Dennis melempar kerikil itu jauh-jauh hingga
tercemplung ke
dalam air danau. Ia tersenyum.
Aku ingin dia mengetahui perasaanku…
Sedetik kemudian Ann menyusul.
“Apa permintaanmu?” tanya Dennis ragu.www.ac-zzz.tk
Ann tersenyum misterius, “Rahasia. Siapa tahu nanti kalau aku beritahu
jadi tidak bisa
terkabulkan lagi.” Lagi-lagi ia tersenyum, Aku ingin semua masalahku
dengan Emma
selesai, aku ingin Josh selalu bahagia, aku ingin segera lulus sekolah dan
kuliah di luar.
“Bagaimana kalau kita membuat perjanjian?”
“Perjanjian apa?” Ann menatapnya heran.
“Tempat ini akan menjadi tempat pertemuan kita setiap kali kita saling
merindukan.
Kalau kau merindukanku, datanglah ke tempat ini. Dan kalau ternyata
kita bertemu di
sini, berarti ternyata hati kita memang sedang saling merindukan.”
“Baik.” tapi Ann ragu apa ia akan pernah merindukan cowo itu.
Tak lama kemudian Dennis menoleh padanya, “Ada sesuatu yang ingin
kuberikan
padamu. “ Dennis tiba-tiba berlari kecil meninggalkannya, kemudian
menghilang
sebentar.
Ann menunggunya dengan sabar meskipun ia lebih senang kalau tidak
sendirian di
tempat sepi ini. Diamatinya riak-riak air danau yang tenang hampir tidak
bergerak,
kemudian mendongak menatap gumpalan awan kemerahan yang
menutupi langit sore.
Angin sepoi-sepoi menerpa memainkan rambutnya. Ia tersenyum penuh
arti, berharap
bisa selalu menikmati sore seperti ini.
Lalu ia mendengar derap langkah kaki, ia menoleh dan melihat Dennis
kembali padanya
sambil membawa setangkai mawar merah liar yang hampir layu. Annwww.ac-zzz.tk
benar-benar tidak
menyangka, tapi ia senang. Tanpa sadar ia tersenyum melihat bunga itu.
Dennis mendekati Ann sambil membawa mawar itu padanya.
“Sudah hampir layu, tapi tadi aku sudah menelusuri seisi taman ini dan
ternyata bunga
inilah satu-satunya yang masih hidup. Kuharap kau mau menerimanya.”
Ann menutup bibirnya dengan tangan, setengah mati menahan senyum.
“Aku tahu aku memang bukan pacar yang baik, juga bukan yang seperti
kau idamidamkan.
Tapi aku sungguh beruntung bisa bersama denganmu saat ini.” aku
memang si
tolol yang beruntung………sangat beruntung…..
“Kau ini kenapa sih?” Ann terkikik, berusaha sekuat tenaga agar tidak
tersenyum terlalu
banyak. Mulutnya ditutup lagi sebelum tawanya nanti meledak.
“Kejadian kemarin membuatku sadar sebenarnya kau ini sangat berarti
bagiku. Aku tahu
mungkin kau tidak merasakan yang sama padaku. Mungkin sekarang kau
ada di sini
bersamaku tapi hatimu sedang bersama yang lain. Aku benar-benar
menyesal sudah
menyeretmu ke dalam banyak masalah, maafkan aku untuk semuanya
tapi aku tidak
pernah bermaksud membuatmu terluka. Aku ingin selalu menjagamu..”
Ann membisu diam. Ia baru sadar Dennis ternyata serius. Entah mengapa
tiba-tiba saja
saat ia bertatapan mata dengan Dennis, ia baru menyadari hal-hal kecil
dari cowo itu
yang selama ini yang tidak ia perhatikan, sepasang matanya yang
teduh, lekuk wajahnya
yang sempurna, hidungnya yang mancung, rambut berantakannya yangwww.ac-zzz.tk
tidak terurus….
“Svannie Celestine, bolehkah aku selalu bersamamu?”
Ia menyerahkan mawar itu pada Ann, meski ragu tapi Ann mau
menerimanya. Meskipun
sudah hampir layu tapi Ann terharu, ia belum pernah diberi mawar oleh
siapapun. Ia lebih
terharu lagi karena Dennis sampai menjelajahi seisi taman ini hanya untuk
mencarikannya satu-satunya mawar yang masih hidup.
Saat itu tiba-tiba saja Ann melupakan semua masalahnya, lenyap tak
berbekas meski
hanya untuk sementara. Ia lupa masalahnya dengan Emma, ia lupa
traumanya akan
perkelahian kemarin, ia lupa tentang payung pemberian Josh yang
dihilangkan Dennis, ia
lupa dengan betapa menyebalkannya Dennis itu. Yang menari-nari di
pikirannya
hanyalah detik ini, saat ia meresapi semua keheningan milik mereka.
Entah kenapa Ann merasa ada yang lain di dadanya, ia tidak mengerti
mengapa
jantungnya berdegup kencang saat ini. Kemudian ia tersenyum.
Saat itulah saat yang tidak akan dilupakan Dennis. Ann tersenyum
padanya untuk
pertama kali. Hanya untuknya.
***
Dennis mengantar Ann pulang sampai di depan pintu gerbang
rumahnya. Ann menekan
bel dan menunggu pembantu rumahnya datang membukakan pintu.
“Payungmu pasti akan kutemukan. Nanti besok kukembalikan, kalau
perlu malam ini
juga.”
Meskipun Ann masih merasa sayang pada payung pemberian Josh, tapiwww.ac-zzz.tk
dalam hati ia
sebenarnya tidak terlalu memusingkan masalah itu lagi.
Ann berdiri salah tingkah di depan Dennis, tidak tahu harus bersikap
bagaimana padanya.
Sejak ia tahu isi hati Dennis, ia jadi merasa serba salah, tidak enak, tidak
nyaman, tidak
tenang….Ia terus bertanya-tanya kenapa Dennis bisa jatuh cinta
padanya? Bukankah
selama ini baik dia maupun Ann terkesan hanya main-main? Bukankah
tujuan utama Ann
pacaran dengannya semata-mata hanya untuk melindungi Josh dari
kekejaman Emma?
Kenapa semuanya jadi kacau begini? pikir Ann.
Tapi ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri . Sebenarnya tanpa ia
sadari, ia mulai
merasa senang berada di dekat Dennis. Cepat-cepat Ann menyangkal
perasaannya itu
karena bayangan Josh masih tetap menari-nari dalam pikirannya.
Selama masih ada Josh
di hatinya, ia akan sulit menerima cinta yang baru dari siapapun juga.
“Oh iya….tentang hutang 4 jutamu itu….aku akan meminjamkan uangku
untuk
sementara.”
Dennis tertegun sejenak, “Tidak usah, aku bisa mencari jalan keluar lain.”
“Aku bukannya bermaksud menyinggungmu, tapi kalau besok kau tidak
bisa melunasi
hutang ayahmu itu, orang-orang itu tidak akan melepaskanmu. Mereka
mungkin akan
bertindak lebih jauh lagi padamu. Mereka itu mengerikan sekali. Orang
kasar itu bilang
padaku…..”www.ac-zzz.tk
“Ann!”
Ann tersentak.
“Sudah kubilang, aku akan mencari jalan keluar lain. Aku akan baik-baik
saja, janji.”
“Tapi….bagaimana caranya?”
Dennis mendengar langkah kaki pembantu rumah Ann yang tergopohgopoh
membukakan pintu untuk Ann. Dennis lalu mengangguk sambil tersenyum
padanya,
“Kau tidak perlu khawatir tentang masalahku. Masuklah ke dalam,
sampai jumpa lagi
besok.”
“Tapi Dennis….” Ann tidak berdaya melihat kepergian Dennis dari
tempatnya.
***
Dennis memasuki rumah kumuhnya dengan perasaan tidak enak,
perasaannya
mengatakan ada yang baru saja terjadi di situ. Sesuatu yang tidak
menyenangkan. Ia
terkejut melihat Vincent sudah berada di dalam rumahnya, sedang
menanti
kepulangannya. Lalu ada Ayah yang duduk di sana sambil terus
tersenyum-senyum
memegang secarik kertas.
“Ada apa ini?”
Vincent bangkit berdiri begitu melihatnya datang, ia tertawa-tawa
girang, “Lihat apa
yang baru saja didapat ayahmu. Kau bebas, Dennis! Kalian sekeluarga
sudah bebas dari
preman-preman itu!”
“Apa maksudmu?”
Ayah mengacung-ngacungkan kertas di tangannya, “Kita baru sajawww.ac-zzz.tk
mendapat cek!”
“Cek? Cek apa?!” sedikitpun Dennis tidak merasa tenang, ada yang
tidak beres di sini! Ia
merebut cek itu dari tangan Ayahnya. Sebuah blank check, cek kosong
yang bebas diisi
dengan berapapun jumlah yang mereka inginkan. Tangannya bergetar
saat ia melihat
tanda tangan si pemberi cek, dan namanya.
Dennis terperangah, sekujur tubuhnya gemetar menahan marah.
“Bagaimana Ayah bisa mendapat cek ini!!” teriaknya selantang mungkin.
Vincent menghampirinya sambil tersenyum, “Waktu kau pergi tadi, Papanya
Ann datang
ke   sini.   Gak   nyangka,   ternyata   dari   kemarin   dia   sudah   menyuruh
orangorangnya
membuntutimu. “
Ayah Dennis melanjutkan, “Aku benar-benar tidak mengerti apa maunya
si konglomerat
itu, tapi dia terus menanyakan tentangmu.”
“Rencanamu berhasil,” Vincent berbisik tepat di telinga Dennis,
“papanya Ann ketakutan
setengah mati melihat putrinya dirusak olehmu! Dia membujuk ayahmu
untuk coba
bicara padamu , supaya kau mau sedikit memperlakukan putrinya
dengan baik dan jangan
sampai terjadi sesuatu padanya. Tapi ayahmu itu ternyata selicik kau..”
Dennis langsung reflek mendorong tubuh kerempeng Vincent dengan
kasar hingga ia
terhunyung hingga jatuh. Vincent termangu tak mengerti, dilihatnya
Dennis menghampiri
ayahnya sendiri dengan wajah marah.
“Apa yang Ayah bilang pada orang itu!! Apa?!” bentak Dennis tak sabar.www.ac-zzz.tk
Ayah malah tertawa lagi, “Orang itu menyuruh aku bicara baik-baik
padamu, agar kau
mau menjaga putrinya. Cih! Memangnya aku ini apa? Aku tidak mau
mengurusi kisah
cintamu, tidak akan! Lalu kubohongi dia, aku membanggakan kau di
depannya.
Kuceritakan semua tentang masa lalumu, tentang semua teman-teman
wanitamu yang
kau campakkan satu-persatu.”
“Hahaha.” Ayah tertawa sadis, “seharusnya kau lihat tampang pucat
orang itu, dia sampai
keringat dingin mendengar semua ceritaku. Lalu tiba-tiba saja otak
cerdasku ini berfungsi,
aku mengajukan syarat padanya.”
“Syarat? Syarat apa!!”
“Aku bilang……….”
------------------------------------------------------------------------------------------
Aku tidak jamin putraku itu bisa memperlakukan putrimu dengan baik.
Bukan
salahku….dia memang dari dulu tidak pernah berubah, hobi gonta-ganti
pacar lalu
mencampakkan mereka satu-persatu sesuka hatinya. Dasar anak
muda….Aku bahkan
pernah dengar dia bicara dengan temannya, dia itu sepertinya
memacari putrimu hanya
demi uang. Tapi kalau kau memang peduli pada putrimu,
yaaa…..rasanya tidak berat
bagimu untuk keluar uang sedikit…”
Papa Ann menunduk, kecewa mendengar semua cerita tadi. Hatinya
sakit mencemaskan
Ann. “Berapa uang yang kau mau?”www.ac-zzz.tk
“Aku? Aku mah tidak mau, aku ini orang baik-baik. Tapi putraku itu
memang kurang ajar,
dia baru bisa berhenti menemui anakmu kalau tujuannya sudah tercapai.
Yaaa…untuk
ukuran orang seperti dia sih…rasanya 10 juta sudah cukup.”
Papa mengeluarkan selembar cek dari balik jas mahalnya.
“Ehhh…. tunggu, aku tiba-tiba tidak yakin dia mau 10 juta. Rasanya itu
tidak bisa
memuaskan dia. Tambahkan lagi jadi 15 juta! Tidak….tidak….20 juta
mungkin lebih
baik! Kau tahu anak muda zaman sekarang kan? Paling suka berfoyafoya,
uang
sebanyak itu bisa habis dalam waktu yang singkat.”
“Aku mengerti.” Papa tidak memasukkan jumlah uang yang dimintanya
ke dalam
lembaran cek itu, ia malah mengosongkannya. Ia membubuhkan tanda
tangan dan
kemudian menyerahkannya pada Ayah Dennis.
Ayah Dennis tercengang tak percaya melihat blank check yang
disodorkan padanya,
cepat-cepat ia menyambarnya.
“Kau memang orang yang murah hati! Putrimu pasti sangat beruntung!
Baik…baik…aku
jamin dengan uang sebanyak ini pasti Dennis tidak akan lagi mendekati
putrimu. Kau
boleh tenang sekarang.”
---------------------------------------------------------------------------------------------
--------------
“A…apa? KENAPA AYAH BILANG ITU PADANYA!!!” Dennis naik pitam, ia
kalap
dan menyerbu ke arahnya. Direngutnya kerah baju Ayah dengan kasar,www.ac-zzz.tk
“Kenapa ayah
berbuat ini padaku!!”
“Dennis! Kau ini apa-apaan!! Dennis, lepaskan!” Vincent meraih tubuh
sahabatnya dan
menariknya sekuat tenaga, “Kau sudah gila ya? Lepaskan ayahmu!!”
Ayah Dennis mengap-mengap mencoba menghirup udara dengan
rakus saat Vincent
berhasil menarik Dennis jauh-jauh. Ia melotot marah pada putranya,
“ANAK
BRENGSEK! KAU MAU MEMBUNUH AYAHMU SENDIRI ?”
Dennis mendorong Vincent kemudian kembali menerjang Ayahnya. Lalu
secepat kilat
direbutnya blank check itu dari tangan Ayah. Ia merobek-robek
lembaran cek berharga
itu dan membuang serpihan-serpihannya hingga terbang berjatuhan di
depan mata
Ayahnya.
“Kau….APA YANG KAU LAKUKAN?!!!”
“Aku tidak mau cek ini, dan aku tidak mau menerima apa-apa dari
siapapun juga kalau
hanya untuk menyuruhku menjauhi Ann!”
“APA MAKSUDMU?!! KAU SUDAH GILA! SINTING!!!” Ayah berlutut dan
memungut-mungut serpihan kertasnya sambil terus mengutuk nama
Dennis.
Dennis terengah-engah, bahunya turun-naik melihat kegilaan ayahnya
yang begitu
diperbudak oleh uang. Darah seakan-akan naik ke kepalanya saat ia
mengetahui apa yang
sudah dikatakan ayahnya pada Papa Ann. Semuanya hancur
berantakan! Ia benar-benar
tidak tahan lagi! Rasanya ia ingin berteriak atau bahkan kalau perluwww.ac-zzz.tk
menghantam
kepalanya ke tembok.
Tiba-tiba Dennis berlari keluar meninggalkan mereka semua.
Berlari ke mana pun ia mau, hingga nafasnya habis pun ia tidak
peduli…biar mampus
sekalian….
Vincent berlari kencang mengejar Dennis sambil terus meneriaki
namanya. Ia baru
berhasil menangkapnya saat Dennis jatuh tersungkur kehabisan tenaga.
“Kenapa kau lakukan itu, Dennis? Kenapa? Kenapa kau merobek cek
itu? Cek itu bisa
menolongmu dari semua hutang!” Vincent menguncang-guncang bahu
Dennis.
“Pergi!!! Aku tidak mau mendengar semua kata-katamu lagi!!” Dennis
mendorongnya.
“Apa-apaan kau ini?! Aku tidak mengerti, bukankah semua rencanamu
sudah tercapai?
Bahkan jauh lebih sempurna dari yang kita mau!”
“Rencana….” Dennis mengerut keningnya kemudian tertawa pahit
sekeras-kerasnya.
Rencananya memang sudah berjalan mulus. Terlalu mulus malahan. Ia
tidak pernah
mengikutsertakan ayahnya dalam rencana itu, tapi siapa sangka justru
ayahnya-lah yang
paling berjasa mewujudkan semua rencananya. Ironis, itu semua terjadi
justru saat
Dennis tidak berniat lagi. Ia tidak mau menipu Ann lagi atau pun
merampok uang
keluarganya dengan cara kotor.
“Dennis?”
“Aku tidak mau menjalankan semua rencanaku itu, Vincent. Aku tidakwww.ac-zzz.tk
mau! Aku tidak
mau….”
“Tapi kenapa?”
Tatapan Dennis terlihat kosong. Wajahnya menandai betapa terluka
hatinya saat ini.
“Kau…..kau jatuh cinta pada gadis itu?” Vincent menelan ludah,
“astaga.”
“Aku tidak mau menyakitinya, Vincent. Aku benar-benar tidak mau….”
“Tapi….tapi kalau hutang itu tidak lunas, kau…kau bisa dihabisi mereka.”
“Aku tidak peduli! Mati pun aku tidak peduli!”
Vincent kembali menelan ludahnya, perih. Perlahan-lahan ia
menghampiri Dennis dan
duduk lemah di sampingnya. Untuk pertama kalinya ia menatap sosok
seorang Dennis
yang berbeda, ia bukan lagi Dennis yang dulu, yang bisa dengan santai
menyakiti
siapapun yang ia mau. Yang begitu arogan, tanpa perasaan dan bisa
melepaskan diri dari
semua kesalahannya hanya dengan uang dan kekuasaannya.
Tapi Dennis yang ada di hadapannya ini sudah menjadi sosok yang
lemah, yang rela
mengorbankan dirinya sendiri hanya demi perasaannya pada seorang
gadis.
“Kenapa kau jadi begini, Dennis? Kenapa kau harus jatuh cinta pada
gadis itu? Kenapa?”
Ann sudah meruntuhkan tembok-tembok keangkuhannya.
***
Jam 23.46 malam……..
Ann merasa ada yang bergetar di dekat bantalnya saat ia tertidur lelap.
Dengan mata
sayup-sayup ia mencoba meraih handphone-nya, ia mengeluh panjangwww.ac-zzz.tk
saat melihat di
layar HPnya tertera nama DëNn¡S (“,) yang berkedip-kedip. Itu nomor
telepon dari
wartel, Dennis tadi memasukkannya ke phonebook Ann karena dia
bilang dia akan
sering-sering telepon dari wartel itu.
“Hmm???” jawab Ann ngantuk berat.
“Kau sudah tidur?”
“Hm…..” Ann mengucek-ngucek matanya, “ada apa malam-malam
begini…”
“Aku akan datang sebentar ke rumahmu. Sebentar saja.”
“Jam 11 malam begini? Orang-orang di rumahku sudah tidur.”
“Jangan bangunkan siapa-siapa. Aku hanya mau menemuimu sebentar
saja. “
“Tapi Dennis….malam-malam begini….” Ann memeluk gulingnya eraterat,
mencoba
melawan hawa AC yang terlampau dingin di kamarnya, “aku sudah
tidur. Aku ngantuk
sekali. Kau juga sebaiknya tidur saja, kenapa jam segini masih berkeliaran
di wartel?”
“Aku kan tidak punya HP, ya telponnya lewat wartel donk. Aku ke
rumahmu sekarang
juga ya. Kau tunggu di depan gerbang rumahmu setengah jam lagi.”
”Dennis….tunggu…eh, tunggu!”
Setengah jam kemudian tepatnya pukul 00.24, Ann berdiri mematung di
depan gerbang
rumahnya yang gelap. Ia menyusupkan kedua telapak tangannya ke
dalam saku jaket
yang menutupi piyama tidurnya, udara malam begini tidak terlalu
bersahabat. Tiba-tiba
saja ia mendengar suara langkah kaki, ia menoleh dan melihat Denniswww.ac-zzz.tk
datang terburuburu
padanya. Akhirnya….
“Ada apa malam-malam begini? Aku bisa diomeli.”
“Aku hanya mau mengembalikan ini.”
Ann mengerut kening melihat payung biru-nya yang sudah ditemukan
Dennis, “Tengah
malam datang ke sini hanya untuk mengembalikan payung? Kau sudah
gila ya?”
“Katanya ini payung kesayanganmu. Aku tadi sudah mati-matian
mengorek tempattempah
sampah di sekitar rumahku hanya untuk mencarinya. Ini sudah
kubersihkan.”
“Iya, tapi kan….” Ann kehilangan kata-kata yang tepat untuk mencela
kebodohan Dennis,
tapi dalam lubuk hatinya yang terdalam ia sebenarnya merasa terharu,
“tapi kau tidak
perlu sampai tengah malam begini mengembalikan payungku. Apa kau
tahu kau ini
sudah mengganggu tidurku? Aku bisa masuk angin karena menunggumu
di sini. Kau
juga tolol, kenapa bukan besok aja kembaliinnya?”
“Besok tidak bisa, karena aku kan harus pergi ke taman itu.”
”Buat apa?”
“Karena aku pasti merindukanmu. Kau lupa? Kita sudah buat perjanjian,
kalau di antara
kita ada yang merasa rindu kita harus pergi ke taman itu. Besok kau
sekolah sampai sore
kan? Aku pasti jadi rindu setengah mati.” Dennis tertawa geli.
Ann mengambil payung itu dari tangan Dennis, lalu tersenyum kecil
melihat payung
kenangannya itu. Andaikan saja Dennis tahu kenapa Ann begituwww.ac-zzz.tk
menyayangi payung itu,
apakah dia juga akan tetap susah payah mencarinya? Ann mencermati
pakaian Dennis
yang lusuh dan penuh keringat, juga pada sepatunya yang kotor karena
lumpur,
tampaknya cowo itu memang sudah benar-benar ngotot mencari
payung itu.
“Sori ya, aku jadi mengganggu tidurmu. Ya sudah, kalau begitu aku
pulang dulu.”
“Eh Dennis, tunggu.”
“Hm? Ada apa lagi?”
”Thank you ya,” Ann mengibas-ngibas payung itu di depan wajah Dennis
sambil
tersenyum, “lain kali jangan ulangi lagi, aku memang marah besar tadi
siang , tapi kau
tidak perlu buang-buang energi hanya untuk mencari barang yang…”
Ann menunduk
menatap payung itu. Payung Josh…payung bersejarahnya….”barang
yang tinggal
kenangan ini…Mungkin aku tidak terlalu membutuhkannya lagi.”
Dennis mendekatinya, “Tapi ini kan barang kesayanganmu. Aku tidak
mengerti kenapa
payung butut ini bisa sangat berharga bagimu, tapi aku pasti akan selalu
menjaga semua
yang berharga itu.”
“Oh begitu ya?” Ann salah tingkah. Angin tengah malam menghembus
wajahnya
kencang.
“Sebelum aku datang, tadi kau tidur memimpikan siapa?”
“Tidak mimpi apa-apa…” Tadi aku mimpi dikejar-kejar seekor babi
raksasa.www.ac-zzz.tk
“Kalau begitu nanti tidurnya mimpiin aku ya.” Dennis membungkuk sedikit
dan
mengecup kening Ann, “selamat malam, jangan lupa nanti mimpi yang
indah ya. Aku
pulang dulu.”
Setelah Dennis pergi, Ann mengendap-ngendap masuk ke dalam
kamarnya lagi. Ia
meletakkan payung biru Josh itu di sebuah kotak yang dibungkus kertas
kado lucu, kotak
kadus ukuran besar itu dipenuhi barang-barang Ann yang sudah
dikumpulkannya sejak
kecil. Ada foto-fotonya waktu masih bayi, buku curhat zaman SMP-nya,
beberapa
boneka lucunya yang sudah usang, dan kertas-kertas penuh tulisan
lainnya. Ann
meletakkan payung itu di dalam kotak, kemudian menutupnya.
Ia menghela nafas panjang merasa berat dan lega sekaligus. Payung
Josh tidak pernah
masuk ke dalam kotak ini sebelumnya.
Kemudian ia menatap tulisan ‘Barang-Barang Kenangan’ yang tertera
dengan jelas di
atas tutupan kotak itu. Ia tersenyum getir dalam hatinya, berharap
payung itu dan juga
Josh mulai saat ini bisa selalu ada di dalam kenangannya. Hanya di
dalam kenangannya
saja….
Payung merah Dennis ada di atas mejanya.
***
Pagi yang cerah menaungi seisi sekolahan, seolah-olah menyemangati
para panitia OSIS
yang tengah sibuk mempersiapkan panggung untuk acara pelepasanwww.ac-zzz.tk
Ketua OSIS yang
akan dilaksanakan siang ini. Acara ini dibarengi classmeeting dan acaraacara
bazaar
kecil-kecilan. Murid-murid tentu saja sangat antusias menyambutnya,
lumayan untuk
sekedar refreshing dari kepenatan mereka di sekolah.
Emma, ketua OSIS yang masa jabatannya tinggal beberapa menit lagi,
hanya duduk diam
tanpa menghiraukan teman-temannya yang sibuk menata panggung. Ia
juga tidak peduli
saat hitungan akhir dari pemilihan suara sudah sampai di tangan panitia.
Hanya ada 4
calon, dan pemenangnya adalah siswi kelas 2-C yang bernama Elva
Indriani. Tapi
Emma peduli amat….
“Emma, kau sudah menyusun pidatomu kan?” tanya Yasmin, “kau
keliatan tidak
bergairah…kenapa? Sedih ya udah mau lepasin jabatan ketua?”
“Aahh…itu mah bukan apa-apa.” Emma membuang pandangan
matanya ke tempat lain.
Sekilas ia melihat Ann sedang membantu teman sekelasnya mendirikan
stand minuman.
Tiba-tiba hatinya terbakar.
“Loh, Emma, mau kemana?” Yasmin kebingungan melihat Emma tibatiba
pergi dari
tempatnya.
Dengan langkah terburu-buru Emma menghampiri tempat Ann dan
temannya. Ann
kelihatan kaget, lebih kaget lagi saat Emma tiba-tiba dengan kasar
menarik lengannya
dan membawanya pergi dari situ.www.ac-zzz.tk
Emma mendorong Ann masuk ke dalam kelas yang kosong, kemudian ia
menutup pintu
kelas dengan satu bantingan keras. Ann mengelus-ngelus lengan kirinya
yang sakit akibat
tarikan Emma.
“Emma, ada apa?” ini pertama kalinya Ann bicara padanya, tapi
sepertinya situasinya
tidak terlalu mendukung.
“Aku sudah tahu semuanya!”
Ann terlonjak kaget , “Apa maksudmu?”
“Jangan pura-pura lagi!!! Singkirkan wajah innocent-mu itu dari depan
mataku! Aku
sudah tahu semuanya, Ann! Kau pacaran dengan Dennis! Kau
merebutnya dariku!!”
teriak Emma histeris.
Ternyata dia sudah tahu… Ann merasa ciut, seolah-olah ia telah
melakukan sesuatu yang
hina pada teman baiknya sendiri. Tapi ia baru ingat apa tujuan
utamanya. “Aku memang
pacaran dengannya.”
“Kenapa kau lakukan itu padaku, Ann? Kenapa kau tega? Kau adalah
teman baikku, tapi
di belakangku ternyata kau seperti serigala berbulu domba, kau
menusukku dari
belakang!! Kau….kau benar-benar brengsek!!”
“Aku terpaksa melakukannya, Emma…”
“Apa katamu? Terpaksa? Terpaksa apaan!! Dasar munafik, bilang aja
kalau dari dulu kau
sebenarnya juga naksir Dennis!! Kau memang licik, di depanku kau
terang-terangan
bilang kau tidak suka Dennis, tapi di belakangku kau genit-genitan samawww.ac-zzz.tk
dia!! Setelah
sekian lama berteman denganmu, aku baru tahu kalau kau ternyata
cewe murahan!!”
Kalau saja Ann tidak menganggap Emma temannya, mungkin ia sudah
menamparnya
sejak tadi.
“Aku murahan? Bagaimana dengan dirimu sendiri? Kau merayu Dennis
padahal kau
sudah punya Josh sekarang!”
----
Sementara itu di lapangan basket…
“Hey Josh, three on three nanti kita lawan anak kelas 2-A dulu. Gampang
banget tuh,
yang jago paling cuma si Edi doank!” seru Rico pada Josh di pinggir
lapangan.
Josh sedang melakukan pemanasan untuk classmeeting siang ini, “Kau
lihat Emma?”
“Paling lagi siapin pidato pelepasannya. Kenapa?”
“Ya mau nyuruh dia dateng donk, kasih semangat. Aku kan baru bisa
jago maennya kalau
ada dia yang nonton.”
“Alaaahhh….gombal!”
Josh tertawa kecil, lalu berlari-lari meninggalkan lapangan. Ia langsung
mendatangi
ruang OSIS dan menyapa Yasmin, “Min, Emma mana?”
“Wah….gak tau deh, tadi dia kabur ke depan tuh. Kalau ketemu dia
suruh ke sini ya,
pidatonya belum selesai!”
Josh mendatangi stand salah satu teman sekelas Ann dan menanyakan
apa dia melihat
Emma. Teman Ann langsung menjawab kalau Emma baru saja masuk kewww.ac-zzz.tk
kelas 3 IPA
yang kosong bersama dengan Ann. Josh tersenyum dan mengucapkan
terima kasih
padanya. Kemudian sambil bersiul-siul kecil ia mendatangi kelas yang
pintunya tertutup
itu.
Baru saja ia mau membuka pintu, tiba-tiba ia mendengar ada suara
pertengkaran di dalam
sana. Suara Emma dan Ann…..
-------------
“Alesan! Kau selalu menyeret-nyeret Josh ke dalam masalah ini!
Memangnya kenapa
kalau aku bergaul sama cowo lain, bilang aja kau ini sirik! Aku selalu
punya banyak
pacar sedangkan kau tidak pernah! Kau tidak suka kan? Lalu kau rebut
Dennis dariku!
Kau ini benar-benar memalukan….”
”Bukan itu alasanku! Kalau bicara pake otak! Apa kau sadar apa yang
baru saja kau
ucapkan tadi? Kau yang seharusnya malu pada dirimu sendiri. Kau sudah
punya pacar
tapi masih saja kegatelan cari cowo lain! Apa kau tidak malu pada Josh?
Dia itu terlalu
baik untukmu! Kau malah mau membuangnya demi cowo lain. Kalau kau
bilang aku
murahan, lalu kau itu apa?!”
“Memang kenapa kalau aku bosan dengan Josh?!! Suka-suka aku!”
nafas Emma turun
naik menahan marah, tiba-tiba saja otaknya bekerja keras dan ia
menemukan alasan yang
masuk akal untuk menyerang Ann, “aku mengerti sekarang. Kau….kauwww.ac-zzz.tk
suka Josh kan?
Dari dulu kau memang selalu menyukai Josh! Sekarang aku mengerti
kenapa kau selalu
membelanya, melindunginya dan mati-matian menyuruhku tetap
bersamanya. Kau
memang menyukainya!”
Ann hanya bisa terdiam, ia tidak tahu harus bagaimana menimpali
ucapan Emma.
Serangan Emma tadi terlalu telak.
“Dan Dennis…..kau tidak mau aku dekat-dekat dengan Dennis karena
kau takut aku
bakal memutusi Josh demi dia. Lalu kau merebut Dennis dariku, kau
pacaran dengannya
agar aku bisa terus bersama Josh! Kau pacaran dengan Dennis hanya
untuk melindungi
Josh?!”
Emma tercekat dengan pemikirannya sendiri. Kini ia baru mengerti
maksud Ann yang
sesungguhnya. Ia tidak tahu harus marah atau malu saat ini.
“Katakan padaku, apa semua itu benar? Ann! Apa semua itu benar!” jerit
Emma.
“Ya, benar.” Ann menatapnya pilu, “terserah bagaimana kau mau
membenciku, tapi
sedikitpun aku tidak mau menyakitimu. Aku juga tidak mau kau menyakiti
Josh. Aku
tahu kau akan memutusinya demi Dennis, maka aku bertekad
mencegah semua itu
dengan cara..”
”CUKUP!!”
Ann dan Emma sama-sama terlonjak kaget mendengar suara itu. Mereka
kontan menolehwww.ac-zzz.tk
ke arah pintu kelas yang ternyata sejak tadi sudah terbuka.
Josh berdiri di sana. Wajah tampannya menampakkan rasa sakit dan
marah yang
memuncak di saat bersamaan. Ia menatap mereka satu persatu dengan
mata memerah,
nafasnya memburu seolah-olah ia ingin melampiaskan kemarahannya
dengan apapun
yang ada di dekatnya sekarang. Tangannya mengepal keras.
“Josh…” Emma bergidik ngeri, “percakapan tadi….aku…aku dan Ann
cuma…”
“Diam!! Aku sudah cukup mendengar semuanya….”
“Josh, dengarkan aku…”
“Kau juga diam, Ann!!!”
Ann terpaku di tempatnya , tak berkutik. Baru kali ini ia melihat Josh
marah besar. Cowo
itu seolah-olah menjelma menjadi orang asing yang tidak dikenalnya.
Tiba-tiba Josh menatap Ann tajam, “Tolong tinggalkan kami, Ann.”
Emma menoleh pada Ann, berharap ia tidak menuruti perintah Josh.
“Tolong, Ann….aku mohon tinggalkan kami berdua sekarang.”
Ann menunduk tidak berdaya, “Baik.”
Ia tidak menghiraukan wajah Emma yang pucat pasi menatapnya. Ann
berjalan lunglai
meninggalkan kelas kosong itu, meninggalkan kedua sahabatnya di
dalam sana.
Sebenarnya ia ingin berusaha menyakinkan Josh kalau apa yang baru
saja didengarnya
tidaklah seburuk perkiraannya, tapi tampaknya semua itu sudah tidak
ada gunanya.
Josh sudah tahu semuanya, dan Emma terpaksa menghadapinya
seorang diri.
Ann tidak tega, tapi apa yang bisa ia perbuat?www.ac-zzz.tk
Aku ingin mencegah Josh sakit hati, tapi ternyata tanpa kucegah pun ia
sudah sakit hati.
Bahkan lebih dalam…. Tiba-tiba saja ia dihantui rasa bersalah. Apakah
semua ini
salahku? Seandainya aku tidak mencampuri hubungan Emma dan
Dennis, apakah semua
ini mungkin saja tidak akan terjadi?
Ia ragu, kalau ia tidak pacaran dengan Dennis, Emma akan
mendapatkan cowo itu dan
menyakiti Josh. Tapi nyatanya setelah Emma kehilangan Dennis pun, Josh
tetap saja
harus sakit hati karena mendengar pertengkaran mereka tadi. Bahkan
mngkin sakit hati
yang dideritanya jauh lebih dalam….
Ann merasa sekujur tubuhnya kaku, ia tidak lagi bergairah mengikuti
acara sekolahnya
itu. Gerombolan orang yang memadati sudut panggung, orang-orang
penjaga stand yang
sibuk, murid-murid yang asik memberi dukungan pada calon ketua
pilihan
mereka……kepala Ann rasanya mau pecah. Ia mau pulang saja.
Peristiwa barusan memang membuat Ann pulang sekolah lebih awal.
Dalam perjalanan
pulangnya Ann baru sadar hari ini tanggal 14 Februari, hari Valentine.
Seharusnya
menjadi hari yang istimewa. Setiap tahun ia selalu tukeran coklat dengan
Emma tapi
sekarang jangankan coklat, tukeran senyum pun rasanya sudah sangat
tidak mungkin.
Ann pulang ke rumahnya dengan gontai. Ia tidak menghiraukan
pertanyaan Papa kenapawww.ac-zzz.tk
ia pulang lebih awal, ia langsung masuk ke kamar tanpa basa-basi.
Kira-kira apa yang terjadi pada Emma dan Josh? Aku benar-benar tidak
mau mereka
putus, Josh pasti akan sedih sekali..
Tiba-tiba HPnya bergetar. Ann mengamati layar HPnya, nama DëNn¡S (“,)
berkedipkedip
di sana.
Lagi-lagi dia….
“Halo?”
“Halo, Ann. Selamat hari valentine ya…”
“Telat, ini sudah jam 11 siang. Seharusnya kau ucapin dari jam 12 malam
kemarin.”
“Loh? Bukannya kemaren aku ke rumahmu tengah malam? Kau lupa, itu
berarti sudah
tanggal 14. Akulah orang pertama yang memberimu ciuman
mesraaaaa……HAHAHAHA.” Dennis tertawa terbahak-bahak, “maunya
sih cium di
bibir….…”
“Dasar maniak!” tapi diam-diam Ann tersenyum. Benar juga, kemarin
malam saat Dennis
datang ke rumahnya itu sebenarnya sudah tanggal 14. Dennis sudah
memberinya satu
ciuman di kening.
“Hari ini aku dapat coklat tidak?”
Ann baru ingat ia sama sekali tidak menyiapkan coklat atau hadiah
apapun untuk Dennis
di hari Valentine ini. Cepat-cepat ia mengingat isi kulkasnya, apa masih
ada coklat yang
tersisa? Oh ya, masih ada!
“Ada…ada….nanti kukasih deh.”
“Wah asik!!!!” Dennis bersorak girang di sana, “Hey, kau mau akuwww.ac-zzz.tk
melakukan apa
untukmu di hari valentine ini? Nanti aku akan memenuhi semua
kemauanmu.”
“Hm….aku mau…” Ann berpikir sebentar, “aku mau dikasih mawar, tapi
kali ini jangan
yang sudah hampir layu!”
”Lalu?”
”Lalu…..aku mau liat matahari terbenam.”
Dennis terkekeh, “Oke….oke…lalu?”
”Hm….lalu….lalu apa ya?” tiba-tiba Ann teringat sesuatu, “oh ya, Dennis,
itu…hm…”
”Ada apa?”
”Hutang ayahmu itu….apa sudah dilunasi?”
Dennis tidak bersuara. Ann harus menunggu sebentar sampai terdengar
suara Dennis
menjawabnya dengan mantap , “Sudah beres, kau jangan khawatir.”
“Bagaimana caranya?”
”Aku pinjam pada seseorang.”
“Oh begitu….syukurlah.”
“………………..” <sunyi>
“Dennis..”
“Ya?”
“Apa kau hari ini benar-benar pergi ke taman itu?”
“Tentu, aku kan sudah bilang, hari ini kau sekolah jadi aku pasti akan
merindukanmu.
Makanya aku pergi ke sana.”
“Tapi sekarang aku sudah pulang sekolah. Hari ini cuma ada
classmeeting.”
“Oh…..asik donk?”
“Iya.” Ann mengigit bibirnya, ragu-ragu sejenak. “jadi aku hari ini gak ada
kerjaan…..”www.ac-zzz.tk
“Memangnya teman-temanmu tidak ada acara? Biasanya kan anak
sekolahan paling getol
rayain Valentine. Hari keramat katanya!”
“Tidak juga, hari ini aku benar-benar tidak ada acara.” Ann menegaskan
kalimat
terakhirnya. Hatinya dongkol karena Dennis tidak mengerti juga, “kau
dengar? Aku tidak
ada acara.”
“Terus gimana donk? Bete banget kalo di rumah.”
“Yaaa…..mau gimana lagi…”
“Pergi ke taman itu lagi yuk!”
Akhirnya……..dari tadi kek!
“Kau mau liat matahari terbenam kan? Kita ke danau itu lagi ya! Nanti
aku akan
membelikan mawar yang masih mekar-mekar untukmu!”
“Hm…ya sudah, terserah deh. Kita ketemuan di sana aja ya, jam
setengah lima.” Jawab
Ann sok cool.
“Oke.”
Ann   mematikan   HP-nya.   Diam   beberapa   detik,   kemudian   tertawa
terkikikkikik.
Hatinya
girang bukan main.
----------
Jam 3….
Ann mengobrak-abrik seisi lemari bajunya, panik mencari baju yang
paling pas untuk
menemui Dennis nanti. Padahal sebelumnya ia tidak pernah peduli,
jangankan
memusingkan soal baju apa yang harus dipakai…..soal pergi kemana
pun ia tidak pernahwww.ac-zzz.tk
peduli. Tapi kenapa sekarang ia mau repot-repot berdandan yang rapi
untuk Dennis? Dan
kenapa juga ia ingin sekali Dennis mengajaknya pergi ke tempat itu lagi?
Ann mengaca, tersenyum-senyum sendiri melihat dirinya mencoba-coba
baju. Setelah
mendapat baju yang paling pas (butuh setengah jam untuk
menyakinkan dirinya sendiri),
ia cepat-cepat lari ke dalam kamar mandinya.
Harus cepat-cepat mandi, aku tidak boleh terlambat
“Duuhh, anak Papa rapi amat. Mau ke mana?” Papa meletakkan koran
sorenya saat ia
melihat Ann turun dari tangga.
“Mau pergi sama teman.”
“Sama Ria dan Priska ya? Pasti mau ke mal, mentang-mentang hari
Valentine” Papa
tersenyum lagi.
“Bukan.”
“Sama Emma?”
“Bukan.” Ann tersenyum manis.
“Lalu?”
“Sama pacar aku, namanya Dennis, Pa. Kapan-kapan aku suruh ke sini
ya, nanti aku
kenalin.”
Papa langsung diam tak bergeming. Wajahnya yang cerah tiba-tiba saja
berubah masam.
Ia bangkit berdiri dari sofa empuknya dan datang menghampiri Ann.
Entah apa yang
harus ia katakan pada putrinya itu.
“Ann, kamu masih berhubungan dengan anak bernama Dennis itu?”
“Memangnya kenapa, Pa?”
“Papa…..”www.ac-zzz.tk
”Pa, ada apa? Kenapa bingung begitu? Bukankah Papa sudah tahu? Itu
loh….cowo yang
waktu itu anterin aku pulang.”
“Iya, Papa tahu. Papa sudah tanya Priska, malam itu…kamu tidak
menginap di rumah
Priska kan?”
Ann tersentak kaget, merasa malu karena Papa sudah tahu semuanya
tapi tetap diam. Ann
benar-benar merasa bersalah sudah membohonginya.
“Papa tidak bermaksud menyelidikimu. Papa tahu kamu anak yang baik,
meskipun kamu
membohongi Papa nginap di rumah Priska padahal kamu nginap di
tempat lain…Papa
tetap percaya sama kamu. Papa yakin kamu tidak melakukan hal yang
buruk malam itu.
Tapi anak yang bernama Dennis itu…..” Papa menatapnya, berharap
putrinya bisa tabah
saat menerima semua penjelasannya. Bagaimanapun juga ia harus tahu.
“ada yang tidak
beres dengannya. Papa mau kamu berhenti menemui dia.”
“Kenapa?”
“Dia itu bukan anak baik-baik.”
“Iya, aku tahu. Tapi dia sebenarnya baik, Papa harus mencoba
mengenalnya dulu.”
“Papa sudah coba mengenalnya, Ann. Kemarin malam….Papa datang
ke rumahnya.”
“A….apa?” Ann semakin tidak mengerti, “kenapa tidak bilang-bilang
aku?”
“Papa tahu mungkin ini kedengarannya konyol, tapi Papa melakukan
semua ini karena
tidak mau melihatmu terluka. Sejak kamu berhubungan dengan anakwww.ac-zzz.tk
bernama Dennis itu,
kamu tiba-tiba saja berubah menjadi sosok lain yang tidak bisa
dimengerti. Seolah-olah
kamu menyimpan banyak rahasia dari Papa. Kamu jadi suka pulang
malam, bahkan tidak
jelas menginap di mana. Bahkan wajahmu pernah terluka.”
“Pa, wajahku itu..”
“Jatuh di tangga dan membentur tiang? Ayo lah, Ann….Papa tidak
sebodoh itu. Luka itu
karena perkelahian kan”
Ann menunduk diam.
“Maafkan Papa, Ann, tapi kemarin itu Papa datang ke rumah Dennis
hanya untuk
menemuinya dan berbicara dengannya. Mungkin saja dia memang
anak yang baik,
mungkin saja Papa yang salah. Tapi waktu itu dia tidak ada di rumah,
yang ada justru
ayahnya.”
Ann mendengarnya baik-baik. Ia merasa tidak enak, seolah-olah sesuatu
yang buruk telah
terjadi. Tapi apa?
“Ayahnya menceritakan semua masa lalu Dennis, tidak ada satupun
yang bisa
dibanggakan.”
“Maksud Papa?”
Papa memegang kedua pundak Ann erat-erat, seakan-akan itu bisa
menguatkan putrinya,
“Papa juga tidak suka menyampaikan ini padamu, tapi kamu harus tahu
semuanya
sebelum kamu semakin disakiti nantinya. Ann, anak itu menjalin
hubungan denganmuwww.ac-zzz.tk
hanya karena ingin memanfaatkanmu. Memanfaatkan uangmu
terutama….”
“Apa? Itu tidak mungkin, Pa. Dennis bukan orang seperti itu.”
”Tapi ayahnya sendiri yang bilang. Dia bahkan pernah mendengar
Dennis bicara seperti
itu pada teman-temannya. Dia hanya mengincar uangmu…”
Nafas Ann tercekat. Meskipun ia bersikeras tidak mau mempercayai
semua itu mentahmentah,
tapi hatinya sekonyong-konyong membawanya kembali untuk melihat
dengan
jelas semua permasalahan Dennis. Bukankah dia memang sedang
terjerat hutang?
Bukankah percakapan mereka tadi, Dennis bilang dia sudah mendapat
uang untuk
melunasi hutangnya? Samar-samar Ann teringat dengan percakapan
mereka….
”Hutang ayahmu itu….apa sudah dilunasi?”
“Sudah beres, kau jangan khawatir.”
“Bagaimana caranya?”
”Aku pinjam pada seseorang.”
Aku pinjam seseorang….aku pinjam seseorang……AKU PINJAM
SESEORANG……..
kata-kata itu terngiang-ngiang di telinga Ann. Berulang-ulang, menampar
Ann dengan
keras agar tersadar dari semua ketololannya.
Ann merasa sekujur tubuhnya dalam sekejap terasa dingin, membeku.
Jantungnya
rasanya berhenti berdetak. Ia berdiri kaku di tempatnya, siap untuk
hancur.
“Benarkah itu?” suaranya bergetar.
“Ayahnya Dennis menceritakan pada Papa, Ann, Dennis itu memacarimuwww.ac-zzz.tk
hanya demi
uang. Ia tidak sungguh-sungguh mencintaimu. Bahkan…” Papa tidak
tahu apa dia harus
melanjutkan ucapannya.
“Bahkan apa…?”
“Bahkan….dia meminta uang dari Papa. Katanya kalau uang itu sudah
ada di tangannya,
semua akan beres, Dennis tidak akan mendekatimu lagi karena
tujuannya sudah tercapai.
Papa memberinya uang…”
“Jutaan?” Ann merasa jantungnya semakin sakit.
“Iya …ayahnya minta…minta 10 juta, lalu dinaikkan. Papa tidak mengerti,
Papa hanya
memberinya blank check. Lalu ayahnya bilang itu sudah lebih dari cukup,
ia berani jamin
anaknya tidak akan lagi mendekatimu lagi.”
“Tidak….tidak mungkin….”
“Ann, kamu harus mengerti, Papa melakukan semua ini demi
kebaikanmu. Papa tidak
bermaksud mencampuri urusanmu, Papa hanya…”
Bukan, bukan perbuatan Papa yang memukul Ann dengan telak.
Tapi kenyataan yang menyakitkan tentang Dennis. Kebenaran tentang
Dennis.
Dia hanya mendekatiku demi uang. Dia hanya mengincar uangku…..Dia
sudah
merencanakan semua ini sejak awal, sejak pertemuan pertama kami. Di
diskotik itu, di
restoran itu…..semua adalah bagian dari rencana besarnya. Aku
hanyalah bagian kecil
dari rencananya. Hutang-hutang itu hanya bualannya………semua sikap
baiknya hanyawww.ac-zzz.tk
kedok untuk menipuku. Ia tidak pernah mencintaiku. Sedikit pun tidak
pernah….
Ada yang hancur, hancur berkeping-keping dan menimbulkan luka yang
dalam di sana.
Ann sadar, bukan hanya hatinya yang hancur. Tapi seluruh dirinya…
Butuh waktu yang cukup lama untuk membuat Ann sadar kalau ia sudah
mulai jatuh cinta
pada Dennis, tapi butuh waktu yang sangat singkat untuk merenggut
kebahagiannya
itu……. dan mencampakkannya ke jurang yang paling dalam.
***
Dennis memanjat tembok tinggi yang menutupi sekeliling taman itu. Lalu
ia melompat
turun, berguling sambil menahan sakit.
Sial!! ia menyingkirkan ranting-ranting pohon yang menusuk lengannya.
Darah
merembes dari lukanya tapi sedikitpun ia tidak merasa sakit. Cepat-cepat
ia menyekah
darahnya dengan sapu tangan, kemudian mengambil sebuket mawar
merah yang tadi
sudah dilemparnya masuk, ia menepuk-nepuk debu yang mengotori
kelopak mawar yang
indah itu dengan lembut. Dennis tersenyum kecil. Ini sempurna, Ann pasti
suka!
Ia berlari kecil menuju ke danau. Sampai di sana ia tidak melihat Ann.
Aneh, biasanya
Ann paling tidak suka telat
Tapi Dennis duduk menunggu di tepi danau itu, sambil sesekali tersenyum
membayangkan reaksi Ann saat menerima mawarnya. Ia juga
membayangkan saat-saat
indah di mana mereka akan bersama-sama menikmati matahariwww.ac-zzz.tk
terbenam di danau ini.
Rasanya Dennis ingin melompat saat itu juga, menari-nari saking
senangnya.
Sedikitpun ia tidak peduli meskipun nanti malam ia harus menghadapi
amukan Bos lagi,
mungkin yang terparah dan mungkin yang terakhir. Mungkin juga ia tidak
akan selamat
dihabisi mereka. Tapi Dennis tidak peduli, yang penting sore ini bisa ia
habiskan bersama
Ann.
Dennis memang belum menemukan jalan keluar untuk melunasi
hutangnya. Ia sudah
merobek cek pemberian Papa Ann, ia juga tidak mau mengemis-ngemis
pada orang lain
untuk meminjaminya uang. Ia tidak punya uang untuk melunasi hutang
ayahnya.
Ia tidak peduli. Sedikitpun tidak peduli….
Aku tidak akan takut menghadapi apapun, aku akan lebih takut kalau
aku tidak bisa
bersama Ann lagi.
Dan Dennis duduk setia menunggunya……….
Setengah jam berlalu….
Hatinya mulai gundah, kenapa Ann belum datang juga? Apa mungkin ia
terlambat
sebentar? Ia yakin Ann pasti datang.
Setengah jam lagi……….
Dennis duduk membisu. Pemandangan yang indah sudah mulai
membentang di depan
matanya. Matahari terbenam menampakkan sinar merahnya yang
menyapu seisi danau
dengan begitu indah. Luar biasa. Dennis belum pernah menikmatiwww.ac-zzz.tk
matahari terbenam
dengan sungguh-sungguh seperti yang ia lakukan saat ini. Sejak bersama
Ann ia mulai
belajar menikmati hal-hal kecil seperti itu.
Tapi di mana Ann?
Setengah jam pun kembali menemaninya……
Langit mulai gelap, menutupi taman yang sepi itu dengan suasana yang
kelam. Dennis
bangun dari duduknya dengan kecewa, buket mawar yang terus
digengamnya itu tidak
lagi menarik hatinya. Ia terus bertanya dalam hati, kenapa Ann tidak
datang? Apa ia
lupa? Apa ia tiba-tiba punya rencana lain? Atau mungkin dia ada
keperluan mendadak?
Bagaimana pun juga Dennis tidak bisa merasa tenang. Ia segera
meninggalkan tempat itu
untuk mencari Ann.
Pertama-tama ia pergi ke wartel tempatnya biasa menelepon Ann. Ia
menanti dengan
tidak sabaran. HP Ann aktif, tapi tidak ada yang mengangkatnya.
Kemudian meskipun
agak ragu tapi Dennis memberanikan diri menelepon ke rumahnya.
Pembantunya bilang
Ann sedang tidak ada di rumah, ia keluar dengan seorang temannya.
Pembantu rumah itu
bahkan memberitahu ke mana Ann pergi. Ke sebuah tempat makan
yang dikenal Dennis.
Dennis agak heran. Mungkinkah Ann sedang ada kepentingan
mendadak dengan
temannya itu, sampai-sampai ia melupakan janji mereka sore ini?
Tanpa perlu berpikir panjang lagi, Dennis mendatangi tempat itu. Iawww.ac-zzz.tk
berdiri ragu
mengamati tempat itu hanya dari luar, ia tidak mungkin masuk ke dalam
hanya untuk
mengeledah seisi tempat makan mencari Ann. Maka ia pun menunggu
di luar, menunggu
dengan sabar.
20 menit kemudian, pandangan mata Dennis menangkap sosok Ann
keluar dari tempat
makan itu bersama seorang pemuda. Mereka mendatangi tempat parkir
dan berhenti
sebentar untuk bicara. Dennis berusaha mengingat-ingat sebentar,
rasanya ia pernah
melihat pemuda itu. Tak lama kemudian ia baru ingat pemuda itu
pastilah Josh, pacar
Emma yang waktu itu diceritakan Ann. Tapi kenapa Ann lebih memilih
pergi dengan
Josh daripada dengannya?
“Thanks ya, Ann, kau sudah mau menemaniku di saat-saat seperti ini. Aku
benar-benar
kacau dan butuh teman bicara. Kejadian tadi pagi antara aku dan
Emma…”
Wajah Ann tanpa ekspresi, ia samasekali tidak menyimak setiap ucapan
Josh. Ada hal
yang lebih menyakitkan yang menggerogoti hatinya, yang membuatnya
tidak
bersemangat lagi mendengar semua ocehan Josh tentang
hubungannya dengan Emma
yang sudah putus tadi pagi. Sedikitpun ia tidak sanggup lagi bersimpati
pada Josh
ataupun Emma, meskipun ia sangat peduli pada mereka berdua.
Ditatapnya Josh yang terus bicara tanpa benar-benar mencernawww.ac-zzz.tk
kalimatnya. Kemudian ia
termangu sesaat, sepertinya ia melihat ada yang datang menghampiri
mereka dari
belakang Josh. Ann menajamkan pandangan matanya. Kemudian ia
membelalak saat
menyadari siapa orang yang mendatangi mereka itu.
Wajahnya memucat seketika, “Dennis.”
Josh bingung, kemudian membalik badannya menengok Dennis. Ia tak
kalah kagetnya
dengan Ann.
“Hai,” Dennis serba salah menyapa mereka berdua. Kemudian ia
menatap Ann, “kenapa
kau tidak datang ke tempat itu? Aku menunggumu terus.”
Ann tidak menjawab, ia menarik tangan Josh untuk segera masuk ke
dalam mobil, “Josh,
kita pulang saja.”
“Hey Ann, tunggu dulu.” Dennis berusaha mencegahnya pergi.
Di luar dugaan Ann mendorong Dennis dengan kasar, “Pergi!!”
Dennis tersentak, “Ann? Kau kenapa?”
”Pergi kataku !! Aku tidak mau lagi melihatmu!!!”
“Ann…”
“Untuk apa kau mencariku sampai ke sini? Untuk minta uang?”
”Apa maksudmu?”
“Jangan pura-pura bodoh, Dennis! Aku sudah tahu semuanya! Aku sudah
tahu semua
kelicikanmu dan semua rencana busukmu! Kau pasti sudah senang ya,
mendapat uang
banyak dari Papaku? Kau sudah puas mempermainkan aku, Dennis?”
Dennis langsung terpaku di tempatnya. Tubuh itu bergidik ngeri melihat
kemarahan Ann.
Tapi ia lebih ngeri lagi karena Ann sudah tahu semuanya.www.ac-zzz.tk
“Ann, dengarkan aku…”
”Tidak ada yang perlu kudengar lagi! Semua ucapanmu selama ini
hanya omong kosong!
Kau pura-pura baik padaku karena kau tahu aku bisa membantumu
mendapatkan uang.
Kau berusaha mempengaruhiku, lalu menipuku habis-habisan. Itu kan
rencanamu selama
ini!!!”
Josh menatap mereka bergantian dengan bingung, “Ann, benarkah
itu?”
“Ann, kau tidak mengerti. Dengarkan aku dulu, aku akan menjelaskan
semuanya
padamu!!”
“Aku tidak mau!” Ann berlari meninggalkan mereka semua.
Dennis segera mengejarnya, tapi tiba-tiba saja Josh menarik tangannya
dengan marah,
“Benarkah itu?! Kau selama ini hanya menipu dia? Kau hanya
mempermainkan dia?”
“Kau tidak usah ikut campur!!”
“Ann itu temanku, brengsek!! Aku tidak akan membiarkanmu
mempermainkan dia!”
“Sudah kubilang jangan ikut campur! Minggir!” Dennis menepis Josh
menyingkir dari
hadapannya. Ia bergegas berlari mengejar Ann.
“Ann, tunggu aku! Aku akan menjelaskan semuanya!”
“Pergi! Aku tidak mau mendengar penjelasan apa-apa darimu!”
Dennis tidak menghiraukan semua teriakan Ann, ia berhasil mencekal
tangan Ann dan
menariknya. “Kau harus dengar aku!”
“AKU TIDAK MAU!!!” Ann menutup kedua telinganya, ia menggeleng
kuat-kuat agarwww.ac-zzz.tk
tidak mendengar suara Dennis.
“ANN!” Dennis mengguncang bahunya, “DENGARKAN AKU! KAU HARUS
DENGARKAN AKU!! AKU TIDAK BERMAKSUD MEMPERMAINKANMU SAMA
SEKALI! KAU HARUS PERCAYA PADAKU!!”
Ann terus menutup telinganya, memejamkan mata dan menggeleng
sekuat tenaga. Ia
tidak mendengarkan Dennis.
“Lepaskan dia, brengsek!” Josh datang lagi, ia melepaskan Ann dari
cengkraman Dennis.
“KUBILANG LEPASKAN DIA!”
Dennis hilang kesabarannya dengan Josh, sedikitpun ia tidak mau
melepaskan Ann. Lalu
terjadi aksi tarik-menarik antar keduanya, Josh berusaha menarik Ann dan
melepaskannya dari Dennis, tapi Dennis berusaha mempertahankannya.
Wajah Josh mengeras marah, langsung dihajarnya Dennis tanpa basabasi.
Pukulan Josh lumayan keras hingga membuat Dennis terhunyung mundur
dan Ann
akhirnya terlepas.
“KAU JANGAN IKUT CAMPUR!” emosi Dennis meletup-letup.
Josh tidak peduli, ia kembali menyerang Dennis dengan tinjunya. Tapi
Dennis berhasil
mengelak, kali ini ia yang gantian memukul cowo itu telak di wajahnya.
Ann menjerit tertahan saat melihat Josh jatuh ke bawah. “Dennis, jangan
pukul dia lagi!”
Ann menarik-narik tangan Dennis berusaha memisahkan perkelahian itu.
Tapi apa yang
terjadi setelah itu sungguh di luar kemauan Dennis…..
Saat itu Dennis menepis cengkraman tangan Ann dengan kencang,
hingga gadis itu
terdorong jatuh ke atas jalan raya beraspal yang sepi.
Dennis segera menghentikan perkelahiannya dengan Josh. Ia kagetwww.ac-zzz.tk
bukan main melihat
Ann jatuh di sana dan susah payah bangkit berdiri. Tiba-tiba matanya
menangkap cahaya
yang sangat menyilaukan. Dennis menutup matanya perih.
Itu adalah cahaya lampu mobil.
Jantung Dennis terasa berhenti berdetak saat ia menyadari Ann dalam
bahaya. Cepatcepat
ia melesat untuk menolong Ann. Tapi laju mobil itu semakin kencang
mengalahkan
kedua kakinya.
Dennis melihat Ann berusaha melawan rasa sakit dari kakinya yang terkilir,
gadis itu
mati-matian berusaha bangkit. Saat ia berhasil bangkit, Dennis
mendengar bunyi klakson
yang memekakkan telinga.
Ann menoleh dengan cepat……sorot lampu sangat menyilaukan
matanya, kemudian ia
mendengar suara decit ban yang berderit mendekatinya……..semakin
mendekat sebelum
ia berpikir….sebelum ia sempat menyelamatkan diri……….mendekat dan
semakin
mendekat seperti malaikat pencabut nyawa yang siap membawanya
pergi……….
Lalu tiba-tiba saja Ann merasa tubuhnya dihantam keras, ia merasa
tubuhnya melayang
jauh……..ia merasa sakit saat tubuhnya kembali terbanting ke
bawah……..terbanting
menghantam jalanan……….
Lampu itu begitu menyilaukan…….suara-suara di sekitarnya begitu
menyesakkan………….darah yang merembes dari bagian tubuhnya
terasa begituwww.ac-zzz.tk
kental………dingin……….
Ann merasa sakit luar biasa………..
Ia merasa dingin yang menyelimuti dan menyusup ke seluruh
tulangtulangnya………
Ia merasa gelap……………semuanya berubah hitam.
“ANN !!!!!!!!!!!!!!!!!”
***
Unit Gawat Darurat.
Dennis mematung dalam keheningan di ruang tunggu Unit Gawat
Darurat. Tubuhnya
berkeringat, kemeja putihnya dipenuhi darah.
Ia tidak tahu harus mati atau apa saat ia melihat mobil minibus itu
menabrak Ann dengan
keras. Ia melihat Ann pingsan di tempatnya dengan darah yang terus
mengucur dari
kepalanya. Dalam sekejap orang-orang berkerumunan di sana, Dennis
menerobos mereka
dan segera mengangkat tubuh Ann. Josh membantunya membawa Ann
ke rumah sakit.
Semua ini adalah salahku……
“Dennis.” Emma baru saja datang ke tempat ini, ia terus menghibur
kedua orang tua Ann
sejak tadi. Lalu ia menghampiri Dennis, “kau tak apa-apa?”
Dennis hanya menggeleng kecil.
“Kenapa semua ini bisa terjadi? Ann baru saja bicara denganku
kemarin…..lalu tiba-tiba
ini semua menimpanya. Rasanya seperti mimpi buruk..”
Dennis diam.
Emma mengamati Dennis dengan seksama, “Dennis, apa benar kata
Josh….kau hanya
mempermainkan Ann? Kenapa kau sampai hati berbuat itu padanya?www.ac-zzz.tk
Aku…meskipun
hubunganku dengan Ann tidak baik akhir-akhir ini, tapi aku tidak mau dia
dipermainkan
oleh siapapun. Aku samasekali tidak menyangka, kau pacaran
dengannya hanya demi…”
Emma tidak tega untuk melanjutkannya, ia melihat Dennis sepertinya
juga terpukul
dengan peristiwa ini.
“Aku tidak tahu apa kau sungguh-sungguh mencintai dia atau kau
memang hanya
bermaksud memanfaatkan dia. Tapi kurasa setelah semua peristiwa ini,
kau harus lebih
bisa berhati-hati menjaga perasaan Ann.” Emma pergi
meninggalkannya.
Lamunan Dennis membuyar saat Papa Ann tak lama kemudian datang
menghampirinya.
Dennis siap menerima amukan dari siapapun saat ini, ia tidak peduli lagi.
Bahkan kalau
bisa, ia mau menanggung rasa sakit apapun untuk menggantikan
penderitaan Ann.
“Aku mohon padamu………jauhi Ann mulai sekarang,” suara Papa
terputus-putus
menahan kemarahan dan kesedian yang melandanya di saat
bersamaan, “apa setelah
melihat dia menderita seperti ini, kau baru mau menjauhinya? Apa
anakku harus
tertabrak dulu, kau baru bisa sadar?!!”
Dennis merasa lidahnya kaku tak mampu menjawab. Suara tangis Mama
Ann di ujung
ruangan ikut menyayat-nyayat hatinya.
“Kenapa kau tega berbuat seperti ini pada putriku? Bukankah uangwww.ac-zzz.tk
sudah ada di
tanganmu, kau bebas melakukan apa saja yang kau mau! Tapi jauhi
Ann, kumohon!
Sejak bertemu denganmu, yang ia alami hanyalah kemalangan. Kau
sudah meracuni
pikirannya, membuatnya menjadi orang lain yang bukan dirinya. Kau
tidak berbuat
apapun padanya selain menyesatkannya!!”
“Tapi aku tidak bermaksud menyakitinya. Aku sungguh-sungguh ingin
membuatnya
bahagia.”
”Bahagia? Bahagia seperti apa yang bisa kau janjikan padanya?! Apa
kau sadar,
hubungan kalian itu tidak ada masa depannya, sampai kapanpun juga
kau tidak akan bisa
membahagiakan dia. Apa menyeret dia dalam masalahmu dan
membuat dia terluka dalam
perkelahian yang kau namakan bahagia? Yang kau lakukan justru
membuatnya menderita
seperti saat ini! Coba kau lihat dirimu, apa pemuda seperti bisa
membuatnya bahagia?!
Masa depanmu, keadaan keluargamu, hutang-hutangmu, teror-teror dari
berandalan
itu….apa keadaanmu yang seperti itu bisa membahagiakan anakku?
Ann pantas
menerima lebih dari itu!”
Dennis termangu. Ucapan Papa memukulnya telak, menamparnya
hingga ia terbangun
dari semua mimpi-mimpi yang ia rajut diam-diam untuk Ann. Papa Ann
benar,
kondisinya saat ini benar-benar tidak memungkinkannya untuk bersamawww.ac-zzz.tk
dengan Ann.
Gadis itu terlalu baik untuknya. Ann pantas menerima semua
kebahagiaan yang
terbentang di hadapannya, bukannya bersama dengan dirinya yang
tidak jelas ini.
Sejak bersama dengan Dennis, Ann justru mengalami semua hal yang
tidak
menyenangkan secara beruntun. Dennis merasa dirinya betul-betul
pantas dikutuk, ia
sudah menyesatkan Ann dan membawanya ke dalam berbagai
masalah, tapi masih juga
membuatnya tertimpa bencana ini.
Dennis bertanya-tanya dalam hati, seandainya Ann tidak perlu bertemu
dengannya sejak
awal, mungkin saja Ann sekarang sedang bersama dengan temantemannya
di suatu
tempat, bersenang-senang tanpa perlu tertabrak mobil apapun.
“Maafkan aku…” hanya itu yang meluncur dari bibir Dennis.
“Aku rela berbuat apapun….apapun yang kau mau…aku juga rela
mengorbankan apapun
yang kau minta, tapi aku hanya minta satu darimu. Tolong jangan dekati
putriku lagi, aku
mohon lepaskanlah dia. Kalau kau sungguh-sungguh dengan ucapanmu
tadi, tentang
keinginanmu melihatnya senang, maka jauhilah dia. Hanya dengan
terlepas darimu-lah
putriku bisa bahagia. Buatlah agar dia melupakanmu kalau kau memang
ingin melihat dia
bahagia.”
“Aku mengerti….”
Dennis memang benar-benar mengerti. Dengan hati berat iawww.ac-zzz.tk
melanjutkan ucapannya,
“Jangan khawatir, aku akan melepaskan Ann, kalau memang itu yang
bisa membuatnya
bahagia.”
Percakapan mereka terhenti saat ruangan UGD itu terbuka dan seorang
dokter keluar dari
sana.
Dokter yang memeriksa Ann membawakan berita baik. Ann sungguh
beruntung karena
hanya menderita gegar otak yang tidak terlalu parah, tidak ada tulang
yang patah tapi
meskipun begitu kepalanya yang bocor harus menerima beberapa
jahitan. Dokter juga
menyakinkan mereka kalau Ann tidak akan apa-apa, semuanya sudah
bisa diatasi. Ia
hanya perlu istirahat dan akan pulih secepatnya.
Semua bernafas lega setelah mendengarnya.
“Aku ada satu permintaan.” ujar Dennis pelan, “izinkan aku menemuinya
saat ini. Yang
terakhir. Aku janji padamu, setelah ini aku akan memegang janjiku tidak
akan lagi
menampakkan diriku di depan kalian semua. Tidak juga pada Ann.”
Dengan berat hati Papa menyanggupinya.
Ann dipindahkan ke kamar rawat inapnya. Tidak ada seorangpun yang
diperbolehkan
menjenguknya karena ia masih dalam kondisi tidak sadar. Tapi Papa
berhasil membujuk
dokter untuk memperbolehkan Dennis masuk ke dalam untuk melihatnya.
Maka berdirilah Dennis di situ dengan hati yang hancur, di depan Ann
yang terbaring tak
sadarkan diri dengan perban yang membalut kepalanya dan luka-lukawww.ac-zzz.tk
lain di tubuhnya.
Dennis menarik kursi dan duduk di samping Ann berbaring. Perlahanlahan
diraihnya
tangan mungil Ann dan digenggamnya dengan erat. Dennis
memandanginya dengan pilu.
Hatinya teriris-iris menahan diri untuk tidak menangis.
Tak ada satu katapun yang sanggup keluar dari bibirnya yang kelu. Ia
hanya mampu
mengutuk dirinya sendiri.
-------
Dennis tertidur di sampingnya, seharian menjaganya. Saat pagi-pagi
sekali, Josh dan
Emma memasuki kamar Ann. Josh kaget bukan main melihat Dennis
tertidur di sana. Ia
segera menarik Dennis, mengajaknya ribut.
“Apa yang kau lakukan di sini! Kau mau apa, hah!?”
“Josh, sudahlah, jangan tambah-tambah masalah lagi di sini.” Emma
meleraikan mereka.
Josh menarik Dennis keluar dari kamar. Emma tidak mengikuti mereka, ia
menutup pintu
dan menghampiri Ann. Matanya menatap sayu pada Ann,
bagaimanapun juga ia sangat
menyayangi temannya itu. Ia menyesal dengan semua pertengkaran
yang harus mereka
lalui beberapa hari ini. Ia malu pada dirinya sendiri, pada semua
perbuatannya yang
hanya mementingkan diri sendiri tanpa sekalipun memikirkan perasaan
Ann. Ia sudah
sadar ternyata sejak dulu Ann menyukai Josh, tapi Ann selalu menyimpan
perasaannya
dalam-dalam, ia bahkan rela memberikan Josh pada Emma, tapi Emmawww.ac-zzz.tk
malah menyianyiakan
pengorbanan Ann dengan menyukai cowo lain. Emma menyesal tidak
menyadarinya dari dulu, lebih menyesal lagi karena akibat perbuatannya
itulah Ann harus
berurusan dengan Dennis.
Emma menghapus semua lamunannya saat suara berisik Josh dan Dennis
di luar kamar
membuat Ann siuman perlahan-lahan. Tapi Emma merasa lega, ia lekas
mendekatinya,
“Ann….kau sudah sadar?”
“Di mana aku..” jawab Ann serak.
“Kau ada di rumah sakit sekarang. Jangan banyak bergerak dulu, dokter
bilang kau harus
banyak-banyak istirahat.” Emma tersenyum lembut, “kau sangat
beruntung, meskipun
kepalamu harus banyak menerima jahitan tapi nyawamu selamat.”
Ann berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi semalam. Ia hanya
ingat sebuah mobil
melaju kencang ke arahnya dan menabraknya. Lalu ia tidak ingat apaapa
lagi. Semakin
ia memutar otaknya, kepalanya semakin berdenyut-denyut sakit.
Kemudian suara Dennis menyadarkannya, ia menoleh ke samping, ke
arah jendela
kamarnya dan melihat Dennis tengah bertengkar dengn Josh di luar. Ia
baru teringat
dengan semuanya. Semua yang menyakitkan………..
“Kau jangan muncul di depan kami lagi! Aku sudah dengar semuanya
dari Papa Ann, kau
bajingan brengsek! Hanya memacari Ann demi uangnya!!” Josh
membentur Dennis ke
tembok.www.ac-zzz.tk
Dennis terhenyak saat ia melihat dari balik kaca, Ann sudah siuman.
Hatinya merasa lega,
tapi juga sakit karena di saat inilah ia harus semakin menghancurkan Ann.
Tapi untuk
yang terakhir kalinya.
“Memangnya kenapa kalau aku butuh uangnya?” Dennis tertawa
renyah, sebisa mungkin
membunuh perasaan yang berkecamuk dalam hatinya. Ia ingin
menerobos masuk ke
dalam sana dan bilang pada Ann kalau ia sangat mencintainya, tapi ia
tahu bagaimana
pun ia sudah berjanji akan melepaskan Ann.
“Salah dia sendiri kenapa bisa sebodoh itu, mau aja ditipu. Sialan, kalau
saja rencanaku
ini tidak cepat terbongkar, aku bisa meraup keuntungan lebih banyak
darinya!!”
“Kau!!” Josh marah besar melihat senyum Dennis yang tanpa rasa
bersalah.
“Dia terlalu naif, mungkin selama ini dia kira aku benar-benar menyukai
dia, yang aku
sukai itu hanya uangnya! Tidak masalah kalau dia tidak menyukaiku juga,
toh aku
berhasil memeras papanya habis-habisan.”
Ann membekap mulutnya dengan tangan, menangis mendengar semua
itu.
“Kenapa kau sangat peduli dengan Ann? Kau suka dia? Ya sudah, ambil
saja sana. Aku
tidak butuh dia lagi, yang penting kan aku sudah dapat uang banyak
dari papanya.”
Dennis menertawai Josh.
Emma keluar dari kamar, “Josh, bawa dia pergi dari sini! Ann tidak haruswww.ac-zzz.tk
mendengar
semuanya kan?! Cepat bawa dia pergi!”
“A..apa?” Josh terperangah melihat ke dalam, Ann ternyata sudah
mendengar
pertengkaran mereka sejak tadi. Ia segera menarik kerah baju Dennis
untuk menyeretnya
pergi dari situ, tapi Dennis malah masuk ke dalam kamar, berdiri
menantang di depan
Ann.
“Ann, aku tidak bermaksud membuatmu sampai masuk rumah sakit
begini. Tapi kuharap
kau tidak terlalu dendam padaku, aku juga berharap kau bisa
melupakan semuanya. Di
antara kita tidak perlu ada yang disesali karena hubungan kita hanya
dilandasi
kebohongan belaka. Toh aku juga tidak pernah serius padamu, apalagi
sampai
mencintaimu, semua ucapanku itu hanya bohong. Sekarang kau sudah
tahu semuanya
kan? Lupakan saja, anggap saja kita tidak pernah bertemu sebelumnya.
Begitu lebih baik.
Kita bisa melanjutkan hidup kita masing-masing.”
Dennis bisa melihat dengan jelas air mata Ann yang mengalir karena
semua ucapan
kasarnya. Tapi ia mencoba berpura-pura tidak peduli. Tanpa perlu ditarik
oleh Josh,
Dennis segera mengangkat kakinya pergi dari situ.
Langkahnya terlihat mantap di koridor rumah sakit itu, meninggalkan
mereka semua
yang menatapnya dengan marah.
Tapi bukan tatapan orang-orang itu yang mengoyakkan hati Dennis,www.ac-zzz.tk
melainkan tatapan
mata Ann saat ia mengucapkan semua kata-kata kejam itu. Gadis itu
menangis.
Ia berharap lebih baik ia buta sehingga tidak perlu melihat Ann
menderita…….lebih baik
ia tuli sehingga tidak perlu mendengarnya menangis….lebih baik ia mati
daripada
membuatnya sedih……….
Lalu di tempat yang sepi itu, saat tak ada yang melihatnya lagi…..Dennis
jatuh berlutut di
bawah.
Ia tak tahan lagi, ia pun meneteskan air mata. Menangis tanpa ada yang
melihatnya.
Hatinya menjerit-jerit penuh kesakitan.
Maafkan aku,…..aku telah melukaimu. Aku terlalu bersalah padamu,
tidak seharusnya
aku membawamu masuk ke dalam kehidupanku, dan aku pun tidak
seharusnya masuk ke
dalam kehidupanmu. Aku telah membohongimu, menyakitimu dan
membuatmu jadi
begini. Percayalah, sedikitpun aku tidak bermaksud melukaimu. Aku rela
menanggung
apapun seandainya itu bisa membuatmu lepas dari penderitaan ini.
Seandainya saja kau
tahu perasaanku. Aku tidak pura-pura baik padamu, aku memang
mencintaimu.
Aku tidak tahu apa kau juga mencintaiku, tapi kau selalu baik padaku,
kau selalu ada di
sampingku meskipun kau sudah tahu keadaanku yang sebenarnya, dan
aku dengan
bodohnya menghancurkan hatimu………seharusnya aku tidakwww.ac-zzz.tk
melakukan itu. Tapi aku
terpaksa. Aku harus membuatmu melupakanku, aku harus
melepaskanmu. Orang
sepertiku tidak pantas bersamamu sedetikpun……..Orang seperti aku
hanya akan
membuatmu menderita seperti ini. Papamu benar, semua orang benar,
aku memang tidak
pantas untukmu. Aku akan menjauh darimu, Ann , sebisa mungkin akan
menghilang dari
hidupmu hingga kau tidak perlu lagi sakit hati. Kuharap kau bisa mengerti.
Kuharap kau
tahu, aku memang mencintaimu.
Dennis menangis di sana.
Tidak ada seorang pun yang tahu betapa hancur hatinya saat ini……
Kalau ada orang yang paling menderita dalam semua kejadian ini,
Dennis-lah orangnya.
I would die for you
I would die for you
I've been dying just to feel you by my side
To know that you're mine
I will cry for you
I will cry for you
I will wash away your pain with all my tears
And drown your fear
I will pray for you
I will pray for you
I will sell my soul for something pure and true
Someone like you
See your face every place that I walk in
Hear your voice every time I am talking
You will believe in mewww.ac-zzz.tk
And I will never be ignored
I will burn for you
Feel pain for you
I will twist the knife and bleed my aching heart
I'll tear it apart
I will lie for you
I can steal for you
I will crawl on hands and knees until you see
You're just like me
Violate all my love that I'm missing
Throw away all the pain that I'm living
You will believe in me
And I can never be ignored
I would die for you
I would kill for you
I will steal for you
I'd do time for you
I would wait for you
I'd make room for you
I'd sail ships for you
To be close to you
To be a part of you
'Cause I believe in you
I believe in you
I would die for you
Come up to meet you, tell you I'm sorry
You don't know how lovely you are
I had to find you, tell you I need you
And tell you I set you apart
Tell me your secrets, and nurse me your questions
Oh lets go back to the startwww.ac-zzz.tk
Running in circles, coming in tails
Heads on a science apart
Nobody said it was easy
It's such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be this hard
Oh take me back to the start
***
Priska dan Ria langsung pergi menjenguk Ann begitu mereka pulang dari
sekolah.
Mereka hanya tahu Ann semalam ketabrak mobil, selebihnya mereka
tidak tahu apa-apa.
Sesampai di kamar inap Ann, hanya ada Emma dan Josh yang
menjenguk di sana.
Priska langsung memeluk Ann, “Ann….kau baik-baik saja kan? Aku hampir
mati
ketakutan mendengar kau ketabrak mobil.”
Ria meletakkan kantung plastiknya yang penuh dengan buah apel ke
bawah ranjang, ia
tersenyum malu-malu, “Aku tidak tahu harus bawa apa ke sini, kata Priska
lebih baik
bawa apel.....tapi kurasa itu ide tolol, masak abis ketabrak mobil makan
apel?”
“Tidak usah repot-repot begitu,” Ann terharu ,”kalian habis pulang
sekolah ya? Gimana
sekolah hari ini?”
”Tidak ada kejadian seru apa-apa, tuh si ketua Osis baru bikin peraturan
aneh, tiap hari
Jum’at-Sabtu kita boleh pake baju bebas sesuka hati kita. Si Ria
kesenengan tuh!”
“Iya, Ann, jadi aku bisa bebas mau pake apa aja.” Ria terkikik lucu, “gakwww.ac-zzz.tk
ada lagi deh
yang larang-larang aku pake rok pendek.”
Mereka tertawa bersamaan. Emma melirik Josh, membisikkan sesuatu
dan kemudian
mereka berdua meninggalkan ruangan itu.
Josh berjalan di depan Emma, kemudian berhenti sebentar menoleh ke
belakang, “Mau
bicara apa lagi?”
“Kau masih marah padaku ya?”
“Kau mau membicarakannya di saat-saat begini? Ayolah Emma, aku
sama sekali tidak
berselera.” Josh terlihat jengkel.
“Aku tahu kau masih marah. Aku tidak menyalahkanmu.”
“Lalu maumu apa?”
”Sekarang kau sudah tahu kan, Ann itu dari dulu selalu menyukaimu. Dia
menyimpan
semuanya demi aku.”
“Ya, aku tahu.”
”Lalu apa kau…”
”Emma!” Josh memotongnya cepat, “sebenarnya apa inti dari
pembicaraan ini? Tolong
jangan bertele-tele.”
”Apa kau juga punya perasaan yang sama pada Ann? Maksudku,
setelah semua yang
terjadi semalam….kau kelihatannya sangat terpukul. Tadi saja kau sampai
bertengkar
hebat dengan Dennis. Aku pikir….mungkin saja kau juga punya perasaan
khusus pada
Ann.”
Josh menatapnya tak percaya, ia tersenyum getir, “Dia itu temanku,
kalau ada sesuatuwww.ac-zzz.tk
yang terjadi padanya tentu saja aku akan khawatir. Dan kalau dia
sampai sakit hati garagara
ulah cowo bajingan itu, tentu saja aku akan mencari perhitungan
padanya! Kau ini
kenapa sih? Memangnya kau tidak sedih melihat Ann disakiti seperti itu?
Kalau kau jadi
aku, kau pasti juga akan melakukan hal yang sama bukan ?!”
“Aku bukannya tidak sedih dengan keadaan Ann. Bagaimana mungkin
aku bisa tidak
sedih, Ann itu temanku sejak kecil! Apa yang kami miliki jauh lebih banyak
dibandingkan kau dan Ann!”
”Lalu apa intinya!!”
”Intinya, aku rasa kau sebenarnya menyukai Ann!!” bentak Emma keras,
bahunya turunnaik
menahan emosi.
Josh menatapnya tajam, Emma tidak mampu mengartikan arti dari
tatapannya itu. Ia
merasa tidak berkutik, takut untuk mendengar jawaban Josh yang
sesungguhnya.
“Akui saja, Josh. Sungguh aku tidak keberatan kalau kau bersama
dengan Ann, aku
hanya mau memastikan apa yang aku rasakan ini adalah benar.”
“Memangnya apa yang kau rasakan?”
“Aku merasa……kau-lah satu-satunya orang yang bisa menghapus luka
di hatinya.”
“Itu yang kau rasakan?”
“Ya.”
“Sungguh itu yang kau rasakan, Emma? Hanya itu?”
Emma tidak menjawab. Kemudian Josh mengangguk kecil di
hadapannya, wajahnya
menyiratkan kekecewaan yang mendalam, “Baik, kau mau tahu apawww.ac-zzz.tk
yang kurasakan,
Emma? Aku memang menyukai Ann, aku bahkan menyayangi dia
melebihi diriku sendiri.
Tapi orang yang aku cintai bukan dia!”
Emma memejam mata saat Josh melangkah pergi meninggalkannya.
Lagi-lagi aku telah membuatnya kecewa….
***
Sore itu Ann mengamati butiran-butiran hujan yang membasahi jendela
kamar rumah
sakitnya. Ia menerawang, melamun sambil menahan rasa sakit yang
masih sedikit
bersarang di kepalanya.
Ia mendengar bunyi ketukan pintu dan tersenyum saat Emma masuk.
“Kenapa masih ada di sini? Kau belum pulang sejak tadi pagi?”
Emma duduk di sampingnya, menggerak-gerakkan tulang punggungnya,
“Iya nih capek,
abis ini aku sudah mau pulang kok. Bagaimana keadaanmu sekarang?”
“Tidak mungkin kan, aku menjawab ‘aku sudah baikan’ ?” Ann
menunduk sedih.
“Kau masih sedih ya?”
“Kau tahu, Emma? Lebih baik kita terluka secara fisik daripada hati kita
yang terluka,
sakitnya tak akan hilang sampai kapanpun juga.”
“Tapi Ann, kau harus melupakan dia.”
“Bagaimana caranya? Bisakah kau beri tahu aku, bagaimana cara
melupakan orang yang
kita sayangi dan kita benci sekaligus? Orang yang telah membawa kita
terbang tinggi,
tapi juga mematahkan sayap kita dan menghempaskan kita ke tempat
yang paling dalam?
Orang yang telah menoreh cinta dan luka di hati kita di saatwww.ac-zzz.tk
bersamaan?”
Emma memeluk Ann sebelum gadis itu menangis lagi. Ia membelai
pundaknya dengan
lembut, “Aku mengerti apa yang kau rasakan, Ann. Aku mengerti…..Ini
semua salahku,
secara tidak langsung aku-lah yang telah menyeretmu pada Dennis.”
“Ini bukan salahmu.”
“Ann, aku menyesal atas semua perbuatan dan ucapanku tempo hari.
Aku memang bukan
teman yang baik. Kau pantas marah padaku. Kau memang benar, Josh
terlalu baik untuk
orang semacam aku, dia sepantasnya denganmu.”
Ann melepaskan pelukannya, mengamatinya tajam, “Apa maksudmu?”
“Pasti berat bagimu untuk selalu menyimpan perasaan pada Josh selama
ini. Aku
memang tolol, baru sadar di saat-saat terakhir, pasti selama ini
perbuatanku sudah banyak
membuatmu kecewa. Seandainya aku tahu sejak dulu……Kau selalu baik
dan perhatian
pada Josh bahkan melebihi rasa sayangku sendiri padanya. Sebenarnya
kau-lah yang
paling pantas mendampingi Josh.”
“Emma?”
“Ann, aku dan Josh memang sudah putus, semua karena salahku, tapi
aku tidak berharap
apa-apa lagi dari hubungan kami. Aku mau merelakannya untukmu.”
“Emma, kau salah….aku…”
“Aku sama sekali tidak keberatan, Ann. Kalau memang Josh bisa
menyembuhkan semua
luka di hatimu..”
”Emma, aku tidak lagi mencintai Josh.” jawab Ann tegas, “dan aku tidakwww.ac-zzz.tk
mau merusak
hubungan kalian. Apa kau tidak sadar, meskipun kalian sudah putus tapi
Josh masih
sangat mencintaimu. Aku juga tidak mengerti bagaimana caranya aku
bisa melupakan
perasaanku pada Josh, itu semua terjadi tanpa aku sadari.”
“Karena Dennis?”
Meski sakit tapi Ann mengangguk, “Aku terlambat menyadarinya.
Sekarang aku malah
berharap aku tidak perlu menyadarinya sama sekali, agar aku tidak perlu
menanggung
semua ini. Bahkan kalau perlu aku tidak usah selamat dari kecelakaan ini,
biar aku
membawa mati semua luka ini. Aku memang bodoh, bodoh karena bisa
jatuh cinta pada
orang seperti itu, yang jelas-jelas hanya bermaksud memanfaatkanku.”
“Kita semua bodoh, Ann. Tak ada satupun dari kita yang terlalu pintar
untuk menghindar
dari cinta, karena pada akhirnya kita semua terluka.”
***
Butuh waktu sebulan bagi Ann untuk benar-benar memulihkan dirinya
dari musibah ini.
Perban yang membalut di kepalanya sudah boleh dilepas, dan dia pun
sudah boleh
meninggalkan rumah sakit. Setiap orang menyambutnya gembira.
Tapi tidak bagi Ann. Dia tidak merasakan apa untungnya bisa sembuh
dari luka fisik,
karena sampai kapanpun juga ia tidak yakin apa luka di hatinya bisa
disembuhkan. Meski
ia sudah bisa pulang ke rumah dan menjalani semua aktivitas sehariharinya
denganwww.ac-zzz.tk
normal kembali, tapi tetap saja ia merasa ada sesuatu yang hilang dari
dirinya. Ada yang
pergi dan meninggalkan kekosongan dalam hatinya.
Ia merasa apa yang ada di sekelilingnya tidak sama lagi seperti dulu.
Bahkan tawa dan
senyumnya pun tidak sama lagi. Begitu banyak orang yang tanpa putus
asa terus
mencoba menghiburnya, menariknya keluar dari kesedihan itu. Tapi siasia
saja,
bukankah semua itu malah mebuat Ann semakin terpuruk? Ia tidak perlu
perhatian extra
dari mereka semua, juga tidak perlu dikasihani.
Yang ia perlukan hanya waktu. Mungkin dengan waktu itu-lah, ia
sanggup
menyembuhkan lukanya sendiri.
Dan mungkin, hanya dengan waktulah ia bisa melupakan Dennis.
Dia telah membuatku hidup, tapi dia juga lah yang membuatku mati
seketika. Dia yang
telah membuka hatiku untuk cinta yang baru, tapi dia jugalah yang
menutup pintu hatiku
untuk kebahagiaan lain yang bisa kuraih. Aku tak akan bisa melupakan
semua
kenanganku bersamanya, tapi aku pun tak bisa melupakan sakit hati ini.
Aku tak tahu
salahku di mana, mungkin aku memang terlalu naïf….atau mungkin
kesalahanku hanya
satu, yaitu mencintai orang yang salah
Ann tidak pernah menyadari, saat hari pertamanya kembali ke rumah,
seseorang
mengamatinya dari kejauhan. Saat ia turun dari mobil dan perlahanlahan
dibantu olehwww.ac-zzz.tk
Papanya masuk ke dalam rumah, ada seseorang yang berdiri di
kejauhan sana, menahan
diri untuk tidak menghampirinya. Menahan diri untuk tidak mencintainya
lagi.
****
Beberapa hari menjelang ujian akhir………….
Ann mengamati brosur-brosur perguruan tinggi yang berjejer rapi di meja
depan ruang
BP. Murid-murid kelas 3 berbondong-bondong mengambilnya sambil
terus berdebat
universitas mana yang paling bagus. Ada yang sudah mantap dengan
pilihannya, ada
yang masih bingung dan berkonsultasi dengan guru, ada juga yang cuek
bebek.
Josh tersenyum melihat Ann datang, “Buat apa liat-liat? Kan sudah pasti
mau ke Inggris.”
“Kau sendiri buat apa liat-liat? Bukannya waktu itu sudah beli formulir?”
”Aku berubah pikiran. Aku ingin kuliah di tempat yang aku mau,
bukannya semata-mata
pengen satu kampus lagi dengan Emma.”
Ternyata Josh sudah tidak berniat lagi satu kampus dengan Emma. Sejak
putus, hubungan
mereka memang jadi agak dingin, ada kesan Josh selalu menjauhi Emma
dan begitu pun
sebaliknya. Karena kedua-duanya makhluk paling popular di sekolah ini,
maka kabar
putusnya mereka tentu saja langsung menyebar dengan versi yang
berbeda-beda.
“Kau jadi kuliah di Inggris?”
“Tidak ada sesuatu yang membuatku harus membatalkannya.” Ann
tersenyum kecil.www.ac-zzz.tk
“Aku akan kehilanganmu.”
“Aku juga.”
Josh mengerut kening sesaat, memberanikan diri untuk bertanya,
“Bagaimana keadaanmu
sekarang, Ann?”
”Aku? Aku sudah pulih total, kau bisa lihat sendiri kan?”
“Iya,” Josh tertawa kaku.
“Kalau yang kau maksud itu hatiku, kau tahu sendiri aku tidak semudah
itu pulih.”
Josh diam.
“Ah tapi sudah lah, aku tidak mau memikirkannya lagi. Sebentar lagi kan
ujian, lebih
baik aku konsentrasi belajar. Iya kan, Josh?”
“I..iya…”
“Hey, bagaimana dengan kau sendiri? Sejak putus dengan Emma..”
”Aku baik-baik saja, Ann. Sungguh. Yaaa..memang masih ada sakit hati
sedikit, tapi aku
bisa melewatinya.”
”Aku ingin sepertimu.”
”Kau pasti bisa. Aku pasti akan membantumu. Pasti.”
***
Plok….plok….plok…..
Seluruh hadirin yang memadati hall dalam acara pelepasan murid kelas 3
berdiri serentak,
memberikan tepuk tangan terhangat mereka untuk 210 murid yang telah
dinyatakan lulus.
210 murid itu berbaris rapi di depan, berjejer dan tersenyum bangga
sambil memegang
surat ijazah mereka. Tepuk tangan meriah terus mengumandang di
seantero ruang
tertutup itu, tak henti-hentinya memberi pujian pada mereka semua.www.ac-zzz.tk
Kelas mereka satu
persatu diabadikan oleh juru kamera, mulai dari kelas IPA, IPS maupun
Bahasa.
Kepala sekolah maju ke depan, memberikan pidato pelepasannya
penuh dengan rasa
bangga. Tepuk tangan semakin meriah saat 10 lulusan terbaik, Ann salah
satunya, ikut
maju dan diabadikan oleh juru foto bersama dengan guru-guru mereka.
Tak terasa inilah momen yang sangat ditunggu-tunggu, momen terakhir
mereka setelah 3
tahun mengarungi masa SMA. Banyak yang tak kuasa menahan rasa
haru dan menangis
bersama teman dan keluarga masing-masing. Banyak pula yang terus
merangkul gurunya
dan mengucapkan terima kasih. Apa yang terus mereka keluhkan saat
masih sekolah
rasanya bukan apa-apa lagi saat mereka sadar mereka akan berpisah
dengannya. Di saatsaat
inilah semuanya terasa sangat berharga.
Mungkin setelah lulus, mereka akan berpencar dan tidak pernah bertemu
lagi. Mungkin
lulusan terbaik akan menjadi orang yang paling melarat, mungkin murid
yang nilainya
terjelek justru akan menjadi pengusaha sukses. Mungkin mereka yang
popular akan
menjadi ibu rumah tangga biasa, sedangkan mereka yang di-cap kutu
buku malah
menjadi orang tenar.
Tapi setidaknya untuk saat ini mereka belum berubah, mereka tetaplah
210 murid itu.
Dua ratus satu murid, satu kebahagiaan.www.ac-zzz.tk
Malam dilanjutkan dengan pesta promnite di salah satu hotel berbintang
5. Semua tampil
dengan gaun dan setelan jas terbaik masing-masing. Sesuai tradisi,
malam ini juga
diadakan acara penobatan cewe-cowo tercakep, terheboh, terjaim,
terpintar, terbaik, dll.
Yang jadi tercakep sudah pasti Emma dan Josh, tidak ada yang heran.
Hanya saja Josh
tidak mendampingi Emma yang dinobatkan jadi Prom Queen, di luar
dugaan yang
menjadi Prom King justru Rico.
Prom nite baru bubar sekitar jam 11 malam lebih.
Ann nyaris tertidur di mobil saat Josh mengantarnya pulang bersama
Emma. Emma terus
heboh berceloteh tentang mahkota Prom Queen miliknya yang katanya
kurang bagus,
mutiaranya kurang banyak, kurang mengkilap, dan lain-lain. Baik Ann
maupun Josh
tidak begitu serius menyimaknya.
Saat Ann tengah melamun di tempat duduknya, ia merasa ada mobil
lain yang terus
menempel di sebelah mobil Josh. Kecepatannya sengaja menyamai laju
mobil Josh. Ann
semakin bingung saat mobil itu semakin lama semakin merapat.
Josh   juga   menyadarinya,   “Mobil   siapa   sih   tuh?!   Reseh   banget
nempelnempel!”
Ann menyipitkan matanya berusaha menembus kegelapan kaca mobil
Josh untuk
mengintip siapa si pengemudi misterius itu. Tapi sebelum ia bisa
mengintip, Josh sudah
keburu hilang kesabarannya. Ia menepi mobilnya di pinggir jalan rayawww.ac-zzz.tk
yang sepi.
Mobil itu mengikutinya, berhenti di belakang mobil Josh.
Josh mengintip dari balik kaca spion, “Hei, kalian kenal orang itu?”
Baik Ann maupun Emma sama-sama tercengang melihat siapa si
pengemudi misterius
yang baru saja keluar dari mobil dan tergopoh-gopoh mendatangi
tempat mereka.
“Vincent…” Emma reflek menatap Ann, “Itu Vincent.”
Ann menelan ludah.
“Vincent siapa?” tanya Josh heran.
“Vincent…..teman Dennis.”
“Apa?!”
Ann tidak bersuara saat Vincent menghampiri mobil mereka dan
mengetuk-ngetuk kaca
mobil di tempat duduknya. Ann nyaris membuang muka kalau saja Josh
tidak cepat
keluar dari mobil.
“Hei, mau apa kau!”
Vincent terus mengetuk kaca jendela Ann, “Ann, keluar sebentar, aku
harus bicara
padamu.”
“Bicara apa? Soal temanmu yang bernama Dennis itu? Sudah tidak ada
yang harus
dibicarakan! Ann tidak mau berurusan lagi dengan bajingan-bajingan
macam kalian!”
“Tapi ini penting! Ann harus tahu semuanya, dia harus tahu kalau
Dennis…”
“Hey, jangan sebut-sebut nama orang itu lagi di depanku!” Josh naik
pitam, “suruh
orangnya datang ke sini kalau berani!”
Emma ikut keluar dari mobil, serba salah mencoba membujuk Vincentwww.ac-zzz.tk
pergi. Tapi
Vincent tidak mau, “Susah payah aku mencari Ann, kau suruh aku pergi?!
Aku tidak
akan pergi sebelum Ann mau mendengar semua penjelasanku!”
“Ann tidak mau berurusan dengan orang-orang seperti kalian lagi!”
hardik Josh.
“Vincent….kau jangan membawa-bawa masalah Dennis lagi,
keadaannya sudah
membaik sejak sebulan ini, tapi kalau kau mengungkit-ungkit nama
Dennis lagi di
depannya…”
“Tapi, Emma…”
Mereka bertiga tertegun diam saat pintu tempat duduk Ann tiba-tiba
terbuka, gadis itu
keluar dari dalam mobil dengan begitu tenang. Namun kerisauan di
dalam hatinya tidak
bisa disembunyikan, “Emma benar, Vincent, keadaanku sudah membaik
sejak sebulan ini.
Tolong jangan kau kacaukan lagi.”
“Tidak, kau harus tahu yang sebenarnya tentang Dennis! Ann, apa kau
tahu Dennis juga
menderita sejak peristiwa itu?! Dia sengaja berbuat seperti itu semuanya
demi kau!
Jangan kau kira dia selama ini hanya memanfaatkanmu, Dennis itu
sebenarnya benarbenar
menyukaimu! Dan jangan kau kira dia mendekatimu hanya karena uang!
Memang
benar Papamu memberinya cek kosong, tapi Dennis tidak mau
menerimanya, cek itu
bahkan dirobek olehnya!”
Ann menatapnya tanpa ekspresi. Semua itu hanya omong kosongwww.ac-zzz.tk
baginya.
“Kau harus percaya padaku, Ann! Dennis itu tidak bermaksud
menyakitimu. Dia sengaja
berbuat seperti itu karena…”
”Karena apa, hah!” bentak Josh tak sabar, “buang semua omong
kosongmu itu jauhjauh!!
Ann tidak akan semudah itu percaya padamu!”
Vincent memelas menatap Ann, “Ann, kau harus percaya..”
Ann tidak bersuara.
“Ann, kumohon.....percayalah. Semua yang kuucapkan itu benar! Kau
harus percaya….”
“Mulai detik itu, aku tidak tahu lagi harus percaya pada siapa.”
Sunyi……..
“Aku tidak tahu apa ceritamu itu benar atau hanya omong kosong
belaka. Aku juga tidak
tahu apa maksudmu menjelaskan semua itu padaku. Tapi kalau boleh
jujur, sebenarnya
aku tidak peduli lagi dengan semuanya. Maafkan aku, Vincent, tapi
kumohon berhentilah
mencariku. Kau tidak perlu capek-capek mengejarku sampai ke sini
hanya untuk
menjelaskan masalah itu, karena itu benar-benar tidak ada pengaruhnya
lagi bagiku.”
“Aku tidak percaya kau bilang begitu…..apa kau tidak ada perasaan
apa-apa lagi pada
Dennis? Sedikit pun kau tidak mau peduli lagi padanya?”
Ann tidak menjawabnya.
“Aku tidak percaya kau benar-benar tidak peduli padanya.”
“Kalau begitu mulai saat ini kau harus percaya,” jawab Ann tajam, “dia
bukan apa-apa
lagi bagiku. Aku bisa saja mendengar semua penjelasanmu itu kalau akuwww.ac-zzz.tk
memang masih
punya perasaan padanya, tapi aku tidak mau. Kau, juga Dennis, harus
tahu kalau aku
tidak sebodoh dulu lagi. Entah apa yang bisa membuatku
memaafkannya.”
“Tapi Ann, aku tadi sudah bilang…semua itu…”
Ann tidak menghiraukannya, ia masuk ke dalam mobil tanpa banyak
bicara. Emma
menyusulnya meski ia masih ragu.
“Ann, kau harus percaya!! Ann!!”
Josh menatapnya garang, “Kau sudah dengar kan? Dia sudah tidak mau
lagi berurusan
dengan bajingan itu. Jadi jangan sekali-kali lagi kau mencari Ann!”
Vincent tak bersuara. Ia tak berdaya saat Josh masuk ke dalam dan
langsung membawa
kabur mobilnya beserta Ann. Ia hanya bisa berdiri lemas di sana.
***
Ann berkemas-kemas sehari sebelum keberangkatannya. 2 koper ukuran
besar sudah
berjejer rapi di kamarnya. Ia hanya perlu memasukkan beberapa baju
tebal lagi, setelah
itu selesai. Ann mengambil bingkai foto kesayangannya yang berisi foto
teman-temannya.
Ia tersenyum geli melihat pose jenaka mereka di dalam foto itu. Melamun
sejenak, lalu
memasukkan bingkai itu ke dalam kopernya.
Ia mendesah kecil, rasanya berat sekali meninggalkan semua ini.
Keluarganya…..saudaranya….teman-temannya…..Sepertinya baru
kemarin mereka
berkumpul bersama tapi besok ia sudah harus berpisah dengan mereka.
Ann menebakwww.ac-zzz.tk
kira-kira perubahan apa yang akan mereka alami selama beberapa
tahun ke depan.
Tapi mungkin ini lebih baik, siapa tahu dengan begini Ann bisa
melupakan semua
kejadian buruk yang pernah terjadi di sini.
Pintu kamar diketuk dari luar, tak lama kemudian Papa masuk ke dalam.
Ia tersenyum
kecil melihat koper-koper Ann, “Baru kemas-kemas nih? Besok kan sudah
mau
berangkat. Cepat ya, rasanya baru kemarin kamu pakai seragam putih
abuabu….
sekarang malah sudah mau kuliah.”
Ann tersenyum menimpalinya.
“Gimana perasaan kamu sekarang?”
“Maksud Papa?”
Papa duduk di tepi ranjangnya, “Yaa…perasaan kamu karena sudah
mau pergi ke Inggris.
Waktunya tidak singkat loh.”
”Aku bakal kangen sama teman-teman.”
”Sama Papa enggak kangen?”
”Ya kangen donk!” Ann tertawa sambil merangkul Papanya, “Sama
Papa, sama Mama,
sama Bi Sumi juga kangen!”
“Papa lega kamu sudah bisa tertawa. Baguslah….”
“Memangnya kenapa kalau aku tertawa?”
“Papa kira….kamu masih trauma sama peristiwa itu.”
Ann tersenyum simpul, “Aku sudah melupakannya, Pa. Aku sama sekali
tidak
memikirkannya lagi.”
”Sungguh?”
Ann melepaskan rangkulannya, kembali sibuk berkemas-kemas,www.ac-zzz.tk
“Sungguh. Aku memang
tidak memikirkannya lagi.”
---------------
Sore itu saat Vincent sedang berjalan seorang diri di kampusnya, ia
mendengar seseorang
memanggil namanya dari belakang. Ia menoleh mencari-cari si
pemanggil, lalu terkejut
melihat siapa orang itu.
Emma berlari kecil menghampirinya dengan nafas tersengal-sengal,
“Hh…hh…Aku
sudah mencarimu ke mana-mana di kampus ini…ada yang harus kita
bicarakan…..”
“Tentang apa?”
“Tentang semuanya, Vincent, tentang semuanya.”
Vincent kontan tersenyum lebar padanya.
Di meja kantin itu Vincent menceritakan semuanya pada Emma dari
awal. Semuanya.
Tentang awal perkenalan mereka dengan Emma, saat mereka pertama
kali mereka
bertemu Ann, kemudian tentang niat mereka untuk menjebak Ann agar
Papanya mau
mengeluarkan uang buat Dennis, lalu tentang perubahan rencana
mereka yang sematamata
karena Dennis jatuh cinta beneran pada Ann, dan yang terakhir saat
Dennis terpaksa
melukai Ann demi kebaikan Ann sendiri.
Emma tercengang mendengarnya. Meskipun ia agak tersinggung
mendengar mereka
pernah berniat memanfaatkan dirinya, tapi Emma lebih terkejut lagi
karena Dennis
sebenarnya mencintai Ann. Sebenarnya ia ragu untuk mempercayaiwww.ac-zzz.tk
semua ucapan
Vincent, tapi sepertinya ia tidak punya alasan untuk tidak percaya.
“Apa ceritamu bisa dipercaya?”
“Coba pikir, Emma, apa untungnya bagiku mengarang-ngarang cerita
seperti itu? Aku
tidak berbohong sedikitpun! Dennis memang benar terjerat hutang
ayahnya, dia memang
butuh uang, tapi cek dari Papa Ann itu sama sekali tidak disentuhnya! Ia
sedikitpun tidak
mau memakai cek itu!”
“Tapi kenapa di rumah sakit itu…”
“Kan sudah kubilang, Dennis pikir dia tidak pantas mendampingi Ann. Dia
berbuat itu
semata-mata agar Ann bisa melupakannya! Lagipula itu permintaan
Papa Ann. Dennis
pikir benar juga, mungkin Ann memang tidak semestinya bersama
dengannya, dia tipe
cowo yang tidak punya masa depan.”
Emma mengerut kening, berpikir keras untuk memecahkan semua
kesalahpahaman ini.
“Sampai sekarang pun Dennis masih belum bisa melunasi hutang-hutang
ayahnya. Dia
terpaksa bersembunyi selama sebulan ini.”
“Apa keadaannya baik-baik saja?”
“Tidak terlalu baik. Kau tahu, kadang saat kita melukai orang yang kita
cintai, luka yang
kita tanggung jauh lebih sakit daripada orang itu.”
“Apa Dennis tahu besok Ann sudah mau berangkat ke Inggris?”
Vincent mematung diam sebagai jawabannya.
“Aku tak akan membiarkan Ann pergi begitu saja tanpa mengetahui
kebenarannya.”www.ac-zzz.tk
“Kau mau membantunya?”
“Tentu.” Jawab Emma mantap.
Ann mengadakan acara perpisahan dengan beberapa teman akrabnya
di salah satu
restoran Jepang. Mereka berkumpul di sana memberi ucapan
perpisahan terakhir buat
Ann. Semua teman akrabnya hadir di sana kecuali Emma. Tapi sedikitpun
Ann tidak
curiga karena ia sudah menerima telepon dari Emma yang katanya
bakal telat dikit.
“Ann harus sering-sering balik ke Indo ya, jangan mentang-mentang udah
keasikan
kuliah di sana.”
”Iya, terus jangan lupa bawa oleh-oleh buat kita.”
Semuanya tertawa.
“Eh, aku kan ke sana buat kuliah!”
“Tapi enak juga ya jadi Ann. Bisa kuliah ampe ke Inggris segala, mana
kuliahnya ambil
jurusan kedokteran lagi!”
“Kan lulusnya lama, Ann.”
”Tidak masalah, itu kan cita-citaku sejak dulu.”
“Bagaimana pun juga kita semua salut, mungkin di angkatan kita ini
cuma ada satu orang
yang ambil kedokteran sampai ke Inggris.”
”Dan kita semua bakal kehilangan kau, Ann….”
“Ayo kita tos,” Josh bangkit berdiri sambil mengangkat gelas
minumannya, “buat teman
kita yang sebentar lagi bakal pergi lamaaaaa banget.”
“Buat Ann!!”
Ann mengikuti semua teman-temannya yang sudah berdiri sambil
mengangkat gelas. Iawww.ac-zzz.tk
tertawa kikuk melihat pandangan mata semua pengunjung restoran
yang tertuju pada
mereka.
“TOOOSS !!!”
Kira-kira 30 menit kemudian akhirnya Emma datang juga, baru acara
makan-makan itu
bisa dimulai.
“Kasih kata-kata perpisahan donk, Ann….” desak mereka pada Ann di
sela-sela acara.
“Aduh malu-maluin aja. Kalian dulu donk.”
“Oke…oke…biar aku dulu.” Ria mengajukan diri, “buat temanku, Ann.
Semoga dia tidak
lupa sama kita-kita semua. Semoga dia sukses dengan kuliahnya dan
cepat-cepat bawa
pulang cowo bule!”
“Huuuhhh……” semua menyorakinya.
“Aku! Aku!” giliran Priska, “aku cuma mau bilang, Ann itu teman yang
paling baik,
paling sabar sedunia, paling imut, paling kalem, paling pinter, paling rajin
bikinin PR
buat kita semua, pokoknya paling semuanya deh! Aku pasti bakal
kehilangan dia selama
beberapa tahun mendatang. Semoga dia tidak pernah melupakan kita
semua, termasuk
aku. Kalau sudah jadi dokter, aku setiap hari boleh check up gratis ya!!”
“Yeeehhh!! Maunya!”
“Aku juga mau,” giliran Josh yang buka suara sembari menatap Ann
dalam, “aku baru
mengenal Ann tidak lama, tapi rasanya aku sudah mengenal dia selama
bertahun-tahun.
Ann itu temanku yang paling baik, yang paling sabar mendengar semuawww.ac-zzz.tk
ocehanku kalau
aku lagi kesal. Dia juga yang selalu mendampingiku setiap kali aku sedih.
Pokoknya Ann
itu bukan cuma teman yang ada di saat kita senang saja, tapi dia juga
selalu ada di saat
kita susah. Aku merasa beruntung bisa bertemu dengannya dan menjadi
temannya. Aku
akan selalu mendoakan yang terbaiknya untuknya.”
Mereka semua serius mendengarnya.
Lalu tiba saatnya bagi Emma, “Ini sebenarnya bukan perpisahan untuk
selamanya, tapi
meskipun begitu aku tetap akan merindukan Ann. Kami sudah berteman
sejak kecil, dulu
kami pernah membuat perjanjian aneh kalau kami akan sekolah dan
kuliah di satu tempat
yang sama agar tidak terpisahkan. Ya…meskipun janji itu tidak bisa
terwujud,tapi aku
tetap merasa sampai kapanpun juga aku dan Ann memang tidak akan
terpisahkan. Kami
sudah melalui semuanya bersama-sama, mulai dari kejadian yang
menyenangkan,
pertengkaran-pertengkaran kecil sampai kejadian yang menyedihkan,
tapi justru karena
semua itulah aku bisa belajar bagaimana cara menghargai
persahabatan kami. Dan aku
bangga karena sampai detik ini aku masih bisa menjadi temannya.”
Ann tersentuh mendengar semua itu.
Setelah itu yang lainnya tak mau ketinggalan bergantian mengucapkan
salam perpisahan
mereka pada Ann.
Ann tersenyum haru mengucapkan terima kasih, “Thanks ya. Kalianwww.ac-zzz.tk
memang temantemanku
yang baik. Aku pasti tidak akan melupakan kalian semua…Thank you
banget…Kalian juga, meskipun kita semua bakal terpencar-pencar
setelah lulus, kita
harus sering-sering contact satu sama lain. Jangan sampai persahabatan
kita cuma sampai
di sini saja.”
“Duhh…jadi mau nangis.” Ria mengusap matanya cepat-cepat.
Mereka tersenyum menatap Ria, sedikitpun tidak mengolok-oloknya
karena sebenarnya
dalam hati mereka masing-masing pun merasa sedih.
Acara makan-makan itu baru selesai sekitar jam 9 malam.
Ann memberi pelukan hangat pada semua teman-temannya untuk
terakhir kali, besok
mereka tidak bisa mengantarnya sampai ke airport. Mereka kemudian
bubar satu per satu.
Tapi mereka semua berjanji akan sering contact sesibuk apapun
nantinya. Bahkan sudah
ada yang mengusulkan 2 tahun lagi harus diadakan acara reuni.
Emma memaksa ingin mengantar Ann pulang. Josh akhirnya mau
mengalah pulang
sendiri.
“Wow….sudah punya SIM nih ye,” celetuk Ann di mobil saat Emma
mengendarai
mobilnya dengan tegang, “nyetirnya masih culun tuh. SIM nembak ya?”
”Bawel. Ini udah yang paling nyantai nih. Aku kan belum pernah bawa
mobil malammalam.”
“Lagian siapa suruh bawa mobil segala, kan ada Josh.”
“Aku mau bicara, penting. Makanya tadi Josh kusuruh pulang sendiri.”
“Mau bicara apa? Tumben-tumbenan kau serius seperti ini.”
***www.ac-zzz.tk
“Ann, kau harus dengar aku baik-baik ya.”
“Dengar apa?”
“Tadi sore aku menemui Vincent. Aku terlambat datang karena
menemuinya.”
Ann menatapnya tegang, “Buat apa?”
”Ini masalah Dennis, Ann.”
”Emma, tolong jangan bahas soal itu lagi! Jangan sebut-sebut namanya
lagi.”
“Tapi kau harus dengar aku.”
“Sejak kapan kau jadi memihak padanya?! Aku sudah bilang, aku tidak
mau lagi
berurusan dengannya!”
“Iya, tapi kau harus tahu yang sebenarnya! Kau akan menyesal kalau
sampai tidak tahu!
Dennis itu benar-benar mencintaimu, kau harus tahu itu! Dia berbuat
seperti itu karena
dia merasa tidak pantas menjadi pacarmu. Lihat dirimu, anak baik-baik,
dari keluarga
kaya, punya otak cerdas, masa depan cerah, kuliah di Inggris, kalau aku
jadi Dennis aku
juga bakal merasa tidak pantas mendampingimu!”
“Semua ucapanmu itu konyol sekali.”
“Aku tidak berbohong. Kau tahu? Cek yang diberi Papamu itu dirobek
Dennis, dia sama
sekali tidak mau memakainya!”
Ann menutup kupingnya, “Aku tidak mau dengar!! Apapun yang mau
kau katakan, aku
tidak akan terpengaruh!”
Emma membanting setir, “Kalau begitu aku akan membawamu langsung
ke orangnya!”
“Apa? Apa yang kaulakukan, Emma?”www.ac-zzz.tk
“Kau harus mendengar sendiri darinya.”
”Aku tidak mau! Hentikan mobilmu!”
Emma mengunci seluruh pintu mobilnya automatis, ia langsung
mengencangkan laju
mobilnya tanpa menghiraukan permohonan Ann.
Mobil berkecepatan tinggi itu direm mendadak di depan mobil Vincent
yang kosong.
Emma turun dari mobil, lalu membuka pintu Ann dan menarik temannya
itu untuk keluar.
Ia tidak peduli meskipun Ann berulang kali meronta-ronta ingin
melepaskan diri. Ann
ditariknya sampai ke sebuah rumah kosong yang tidak berpenghuni.
Mereka menyelinap
masuk ke dalam sana dan menemukan Vincent seorang diri.
Hanya Vincent.
“Mana Dennis? Dia harus menjelaskan semuanya pada Ann sekarang!”
Emma
mendorong Ann pada Vincent.
Vincent menatapnya getir, “Dennis sudah pergi….”
”Apa katamu!? Itu tidak mungkin, bukankah kau sudah bilang malam ini
kita harus
mempertemukan Dennis dengan Ann!”
“Aku tahu! Tapi….dia sudah pergi.”
”Kalau begitu cepat beritahu aku ke mana dia pergi!”
“Aku tidak tahu, Emma..” Vincent menunduk, “aku tidak tahu….”
Ann mendesah sinis, “Sudah kubilang, untuk apa memperpanjang
masalah ini lagi? Aku
tidak akan terpengaruh meskipun dia ada di sini sekarang. Aku sudah
tidak peduli lagi.
Untuk apa kalian repot-repot mengarang cerita untuk membelanya? Dia
saja tidak mauwww.ac-zzz.tk
pusing-pusing!”
“Tapi aku sama sekali tidak mengarang cerita! Semua yang kukatakan itu
benar!”
Emma membela Vincent, “Dia benar, Ann.”
”Kenapa kau begitu yakin dengan semua ucapannya? Kau lebih
memihak dia daripada
aku?! Apa kau tidak tahu aku sudah cukup menanggung semua sakit
hati yang dia buat
padaku?! Aku sudah capek, Emma! Berhentilah menyeretku ke masalah
ini lagi. Tolong
biarkan aku lepas dari semua masa lalu itu. Lupakan semua yang sudah
usai!”
”Dennis pergi bukan karena dia tidak mau bertemu denganmu. Dia
pernah bilang kan?
Suatu hari nanti dia akan membawa ibunya pergi meninggalkan
ayahnya. Sekarang dia
sudah benar-benar pergi…”
Kalimat itu berhasil membungkam Ann.
“Aku terlambat datang untuk menyakinkan dia. Tapi sebelum itu dia
pernah bilang, dia
ingin sekali bertemu denganmu di tempat yang hanya kalian berdua
tahu sebelum kau
pergi ke Inggris. Aku tidak mengerti apa maksud ucapannya…”
Tapi Ann mengerti apa maksudnya. Tempat itu adalah taman tertutup di
mana mereka
pernah saling berjanji untuk pergi ke sana setiap kali merasa rindu
dengan yang lain. Ann
menggeleng, untuk kesekian kalinya ia menyakinkan dirinya untuk tidak
mempercayai
semua itu.
“Kenapa sulit sekali bagimu untuk mempercayai Dennis? Apa yang haruswww.ac-zzz.tk
dia lakukan
baru kau mau percaya, Ann?”
“Tidak ada. Aku hanya mau dia benar-benar pergi dari kehidupanku.
Semua sudah
terlambat, Vincent, sudah terlambat untuk memaafkannya.”
“Aku mengenal Dennis luar dalam, aku tahu masa lalunya memang tidak
terlalu
baik….tapi belum pernah aku melihat dia mencintai seseorang sebesar
perasaannya
padamu. Aku belum pernah melihat dia mau berkorban sampai seperti
ini hanya demi
seseorang. Kau harus percaya, Ann. Sebenarnya aku pun sudah pasrah
bagaimana kau
mau membenci Dennis, aku hanya mau kau menyisihkan sedikit
perasaanmu padanya
untuk memberinya kesempatan sekali lagi. Karena aku yakin kau
sebenarnya masih
peduli.”
Tapi tak ada yang mampu mencegah kepergian Ann.
“Ann, sebelum kau pergi ke Inggris…..cobalah kau datang ke tempat
yang dimaksud
Dennis itu. Mungkin semuanya belum terlambat…” ujar Emma.
Ann tidak menghiraukan bujukan Emma. Ia pergi begitu saja.
Keesokkan harinya..
Ann duduk diam di mobilnya dalam perjalanannya ke airport. Ia hanya
membisu tanpa
mendengar semua nasehat dari Papa dan Mamanya seputar Inggris. Ia
merasa tidak
bergairah lagi pergi ke Inggris. Ada yang menyesakkan, seakan-akan
mendesaknya untuk
menyelesaikan suatu masalah yang masih menggantung. Ia tidak akanwww.ac-zzz.tk
merasa tenang
sebelum menyelesaikannya hingga akhir.
"Sebelum kau pergi ke Inggris…..cobalah kau datang ke tempat yang
dimaksud Dennis
itu. Mungkin semuanya belum terlambat…"
Kata-kata Emma terngiang-ngiang lagi dalam benaknya……
Tidak, aku tidak mau!
Ann memejam matanya kuat-kuat, setengah mati menghapus semua
keraguan yang ada di
dalam pikirannya. Hatinya terombang-ambing tak menentu. Tapi semakin
ia menghindar,
kata-kata dari Vincent dan Emma semakin menghantuinya. Datang
menyerangnya
bertubi-tubi tanpa ampun.
"kau akan menyesal kalau sampai tidak tahu! Dennis itu benar-benar
mencintaimu, kau
harus tahu itu! Dia berbuat seperti itu karena dia merasa tidak pantas
menjadi
pacarmu."
"cek yang diberi Papamu itu dirobek Dennis, dia sama sekali tidak mau
memakainya!"
"aku hanya mau kau menyisihkan sedikit perasaanmu padanya untuk
memberinya
kesempatan sekali lagi. Karena aku yakin kau sebenarnya masih peduli"
"sebelum kau pergi ke Inggris…..cobalah kau datang ke tempat yang
dimaksud Dennis
itu. Mungkin semuanya belum terlambat…"
"cobalah kau datang ke tempat yang dimaksud Dennis itu. Mungkin
semuanya belum
terlambat…"
"mungkin semuanya belum terlambat…"www.ac-zzz.tk
"...belum terlambat…"
Ann meremas tangannya. Nuraninya berperang hebat di dalam sana. Ia
terus mencoba
untuk tidak terpengaruh sedikitpun, tapi justru hati kecilnya sendiri yang
terus
mendesaknya untuk percaya. Bagaimana kalau ternyata Vincent dan
Emma tidak
membohonginya? Bagaimana kalau Dennis ternyata memang tidak
seperti yang ia kira?
Akankah ia menyesal karena tidak mau mendengar kata hatinya?
“Waduh…..kok di sini malah macet? Seharusnya kita tadi pergi lewat
jalan lain,” keluh
Mama saat supir menghentikan laju mobilnya di tengah-tengah
kemacetan.
“Setidaknya kita sudah berangkat pagi-pagi, kita tidak akan ketinggalan
pesawat. Iya kan,
Ann?”
Ann melamun. Masih bergelut dengan kerisauannya.
“Ann?”
Aku akan menyesal nantinya kalau ternyata Emma dan Vincent benar…
”Ann, kamu kenapa?” Mama menatapnya bingung.
“Ann?”
Ann mendongak, menatap wajah kedua orang tuanya dengan tatapan
penuh rasa bersalah.
Tapi keputusannya sudah bulat. Ia akan mengambil resiko apapun yang
nanti akan
menimpanya.
Lalu tiba-tiba saja, Ann membuka pintu mobil dan langsung meloncat
keluar.
Mama memekik, “Ann! Apa yang kamu lakukan!”
“Ann!!” teriak Papa, “kembali ke sini!”www.ac-zzz.tk
Ann tidak menuruti mereka. Ia tidak sempat berpikir panjang, yang ia
mau hanyalah
berlari ke tempat di mana ia bisa menemui Dennis sebelum terlambat.
Kakinya berlari
mengikuti kata hatinya, berlari menerobos kemacetan lalu lintas yang
mengepung mobil
keluarganya.
Ann tidak peduli Papa dan Mama terus berteriak ketakutan
memanggilnya. Tapi ia tidak
takut sedikitpun.
Aku harus ke sana!
Ia terus berlari dan berlari. Berharap keputusannya ini sudah tepat.
Berharap ia bisa memiliki akhir yang bahagia.
----
Di taman itu Ann menunggu seorang diri. Tak ada yang sanggup
menggambarkan seperti
apa suasana hatinya saat ini. Ia menunggu dan terus menunggu,
berharap Dennis akan
muncul di depan matanya. Meskipun ia merasa sebenarnya ia sedang
menunggu
ketidakpastian yang takkan kunjung datang.
Ia tahu harapanya sangat tipis.
Tapi ia terus menunggu.
Ann berdiri di tepi danau itu dan mengenang kembali saat-saat ia dan
Dennis
mengucapkan permohonan. Lalu saat Dennis pergi menelusuri taman itu
untuk
mencarikannya mawar. Mungkin Ann tidak pernah menyadari bahwa
saat itulah ia
pertama kali membuka hatinya untuk Dennis hingga akhirnya jatuh cinta
padanya.www.ac-zzz.tk
Ann meringkuk di sana. Menahan semua kenangan manis itu agar tak
menyeruak keluar
dan membuat luka di hatinya semakin dalam. Tapi memori itu terus
berputar di dalam
pikirannya, tertanam dalam jiwanya. Dan Ann tak kuasa menipu dirinya
sendiri bahwa ia
sebenarnya menginginkan saat-saat indah itu bisa kembali padanya.
Maka ia pun terus menunggu…..
Berjam-jam ia meringkuk di tepi danau itu. Menunggu dan terus
menunggu….
Hingga pada akhirnya Ann justru tidak tahu kenapa ia mau datang ke
tempat ini. Kenapa
ia masih juga memberi kesempatan pada Dennis meskipun ia tahu akhir
yang bahagia
seperti yang ia inginkan tidak akan pernah terjadi.
Kini ia menyesal…
Menyesal telah datang kemari. Sampai kapanpun juga Dennis tidak akan
datang. Ia
merasa yang ia tunggu-tunggu hanyalah kepalsuan, hanya khayalan
yang terlalu tinggi. Ia
sudah cukup merasa sakitnya jatuh, dan kini ia harus merasakannya lagi.
Tiba-tiba saja ia
lelah terus berharap seperti ini. Ia bosan menangis. Sudah cukup.
Semuanya sudah lebih
dari cukup.
Dennis tidak akan datang.
Sampai kapanpun juga ia tidak akan datang. Di tempat ini aku hanya
menunggu
khayalanku sendiri. Mungkin begini lebih baik, aku bisa terbangun dari
tidurku. Aku bisa
membuang jauh-jauh semua mimpiku karena kini aku sudah tahu pasti,www.ac-zzz.tk
Dennis memang
tidak pernah bersungguh-sungguh mencintaiku. Di tempat ini aku akan
mengakhiri
semuanya. Aku akan melepaskan diriku sendiri dari bayangannya.
Dengan cara inilah
aku akan bangkit.
Ann bangkit berdiri, memandang seisi taman kosong itu untuk terakhir
kalinya.
Ia tersenyum tanpa arti, sedikitpun ia tidak menyesal telah datang ke sini.
Karena dengan
begini ia akhirnya bisa dengan rela mengucapkan selamat tinggal pada
semuanya.
Selamat tinggal pada tempat itu, juga pada Dennis.
Di taman itulah ia berjanji akan melupakan Dennis dengan seluruh
hatinya.
Ann tidak pernah tahu……..10 menit setelah ia pergi…..ya,hanya 10
menit….Dennis
berlari menuju taman itu. Susah payah menerobos masuk untuk pergi ke
tepi danau itu.
Nafasnya tersengal-sengal, memandang sekeliling untuk mencari Ann.
Tapi Ann sudah
tidak ada.
Hanya 10 menit setelah Ann pergi…..
Betapa waktu 10 menit itu sanggup mengubur cinta sedalam apapun….
***
5 tahun kemudian.
“Bagaimana? Sudah beres belum?”
Dennis keluar dari pintu dapur sambil menepuk-nepuk tangannya yang
kotor ke baju. Ia
tersenyum,” Sudah beres kok, Tante. Kulkasnya tidak apa-apa, mungkin
sudah agak kunowww.ac-zzz.tk
jadi sudah harus diganti alat-alat dalamnya.“
Ibu rumah tangga itu tersenyum puas melihat hasil kerja Dennis. Ia
memberi tips yang
cukup besar untuk pemuda itu. Tak henti-hentinya mengucapkan terima
kasih saat Dennis
sudah mau pamit pulang.
Dennis, 25 tahun, tidak banyak berubah dalam rentang waktu ini. Hanya
saja tubuhnya
menjadi lebih tegap, wajahnya kian dewasa dengan garis-garis
kematangan di sana.
Sepertinya ia sudah banyak menempuh kesusahan dan kesulitan dalam
hidup ini hingga
ia tumbuh menjadi sosok yang dewasa.
Banyak hal yang terjadi selama 5 tahun ini. Dennis pergi dengan ibunya
meninggalkan
ayahnya ke sebuah kota kecil. Di sana ia memulai segalanya dari awal.
Segala pekerjaan,
mulai dari pelayan di restoran kecil sampai tukang antar barang, sudah
pernah dijalaninya.
Susah payah ia banting tulang dan baru bisa mengumpulkan uang untuk
melunasi semua
hutang ayahnya di masa lalu. Dan tiba-tiba saja 2 tahun yang lalu ibunya
meninggal
dunia karena sakit keras.
Begitu tiba-tiba hingga membuat Dennis sangat terpukul, ia sempat
pulang mengunjungi
ayahnya untuk menyampaikan berita dukacita ini. Tapi reaksi yang
diterimanya tidak
terlalu baik, meskipun awalnya ia kelihatan sedih tapi keesokkan harinya
malah minta
uang pada Dennis. Dennis memberikan semua uang yang ada padanya,www.ac-zzz.tk
setelah itu ia
meninggalkannya dan tidak pernah mengunjunginya lagi.
Hidupnya boleh dibilang sangat menggenaskan selama 2 tahun
belakangan ini. Begitu
terpuruk hingga akhirnya ia bertemu dengan Om Hartono, pemilik
sebuah pusat
service/reparasi yang menawarinya ikut kerja di sana. Meski
pengalamannya sangat
minim, tapi kemauan Dennis untuk belajar sangat keras dan
pekerjaannya nyaris selalu
memuaskan. Dalam sekejap saja ia sudah menjadi bawahan
kesayangan Om Hartono.
Usaha kecil-kecilan itu perlahan-lahan mulai maju dan setahun kemudian
sudah bisa
membuka cabang baru di kota tempat tinggal Dennis dulu. Om Hartono
beserta
keluarganya ikut pindah dan memboyong Dennis ikut serta. Mau tak mau
Dennis
menurut. Akhirnya ia pulang.
Kehidupannya perlahan-lahan mulai membaik. Meskipun ia tidak
mungkin membalik
keadaan menjadi seperti dulu lagi, tapi ia kini sudah bisa belajar hidup
susah dan
menghargai setiap uang yang ia peroleh dari hasil kerja kerasnya.
Ia sudah menjadi Dennis yang baru.
-----
Dennis menaiki motor bututnya kembali ke tempat kerjanya, sebuah
service centre resmi
yang baru saja membuka cabang di kota ini.
Ia mendatangi kantor Om Hartono, melaporkan hasil pekerjaannya.
Seperti biasa, iawww.ac-zzz.tk
selalu mendapat pujian dari pimpinannya itu.
“Kalau kerjamu sebagus ini terus, lama-lama aku tidak butuh tukang servis
yang lain lagi
di sini,” Om Hartono yang berperawakan gemuk-pendek menghampiri
Dennis dan
menepuk-nepuk pundaknya, “apa kau mau mengambil gajimu
sekarang?”
Dennis membelalak kaget, “Wah…benar nih, Om?”
”Aku tahu kau sedang mengumpulkan uang untuk membeli motor baru.
Motormu itu
sudah butut sekali, memang sudah seharusnya diganti. Aku tidak mau
karyawan
terbaikku terlambat datang ke rumah pelanggan gara-gara motornya
mogok.” Ia tertawa
sampai perut buncitnya kembang-kempis. Lalu ia menyerahkan amplop
coklat berisi
uang gaji pada Dennis.
Dennis menerimanya dengan senang hati.
“Aku   belum   pernah   melihat   anak   muda   sepertimu.   Banting   tulang
siangmalam
seperti
tidak punya kehidupan lain saja…” Om Hartono tersenyum, “mungkin
sudah saatnya kau
cari pacar yang baik, yang bisa merawatmu.”
”Tidak usah …aku bisa merawat diri sendiri kok.” jawab Dennis tanpa
beban.
“Apanya yang bisa? Kalau kau sakit, siapa coba yang mau
mengurusimu?
Makanya…cari pacar.”
”Iya deh…iya….” Dennis tertawa menimpalinya ,”kalau perlu sekarang
juga habiswww.ac-zzz.tk
pulang aku langsung cari. Besok aku bawa ke sini.”
Mereka tertawa bersama-sama.
Dennis menyimpan amplop tebal itu ke dalam saku jaketnya baik-baik,
takut jatuh. Lalu
mengendarai motor bututnya sambil bersiul-siul kecil. Sudah malam, ia
harus cari makan.
Makan apa ya? Aku bosan makan nasi rames melulu. Mumpung baru
gajian….makan
yang lebih enak dikit ah! Dennis tersenyum-senyum sendiri saat
menghentikan motornya
di depan lampu merah. Otaknya sibuk memikirkan menu makanan yang
bakal
disantapnya malam ini. Rasanya sudah lama sekali ia tidak makan enak.
Lalu tiba-tiba saja sebuah mobil sedan mungil melaju kencang di
belakangnya.
Tampaknya si pengemudi di dalam mobil itu terburu-buru sekali hingga
tidak menyadari
lampu lalu lintas yang sedang merah menyala. Tiba-tiba mobil itu direm.
Mobil itu tidak
sempat berhenti mulus hingga akhirnya menyerempet motor butut
Dennis.
Tabrakannya tidak keras, tapi motor Dennis sampai terdorong ke depan.
Pengemudi mobil itu keluar dengan panik.
Seorang wanita rupanya. Elegan dengan pakaian bermereknya yang
mahal. Sepintas ia
kelihatan sangat cantik.
Tapi bukan itu yang jadi pusat perhatian Dennis. Ia turun dari motornya
dan melihat
lampu belakangnya pecah.
“Aduh….sori…sori….aku tadi nyetir sambil pegang handphone. Aku tidak
tahu lagiwww.ac-zzz.tk
lampu merah, jalanannya kan sempit, jadi aku ngebut saja. Aku tidak
sempat rem
makanya nabrak. Sori ya…sori…aku pasti akan mengganti kerugian ini.”
Dennis mengamati kondisi motornya. Tidak perlu….lagian motor butut ini
memang
sudah saatnya pensiun…
“Aduh….. tolong ya jangan bawa-bawa ke polisi segala. Ini pertama
kalinya aku bawa
mobil sampai nabrak. Aku benar-benar tidak sengaja. Berapa ganti rugi
yang Anda mau?
Saya punya kartu nama, kalau Anda mau Anda tinggal…” suaranya tibatiba
berhenti.
Dennis mendongak menatapnya, bingung kenapa orang itu berhenti
ngoceh-ngoceh.
“Sepertinya aku mengenalmu…..”
Dennis menggeleng, “Sudahlah, tidak perlu sampai begitu kok. Aku tidak
menuntut ganti
rugi apa-apa, cuma lampu belakang saja yang pecah….lagipula besok
motor ini juga
sudah bakal mau disimpan di museum.”
”Bukan…bukan….aku memang sepertinya mengenalmu! Benar, aku tidak
bohong!”
Dennis diam dan tersenyum, membiarkan gadis cantik itu terus
mengamatinya dengan
kening berkerut. Sedikitpun Dennis tidak merasa pernah mengenalnya.
“Kau…..Astaga!!” si cantik nan elegan itu membekap mulutnya, melotot,
“kau Dennis
kan?”
Dennis termangu, “Kita pernah bertemu?”
”Ya ampun! Ternyata kau memang benar-benar Dennis! Astaga, aku
sama sekali tidakwww.ac-zzz.tk
menyangka!! Ini aku, Dennis! Masak sudah lupa?!”
“Hm….”
“Ini aku, Emma!! Emma…..”
Emma tertawa renyah melihat Dennis terkejut saat menyadarinya.
***
Dennis memasuki restoran itu bersama Emma. Emma bersikeras
memaksanya makan
malam bersama di tempat itu. Reuni katanya.
“Wah….sudah lama sekali ya! Aku tidak menyangka bakal bertemu
denganmu di sana!”
Emma duduk di hadapan Dennis dan tidak henti-hentinya mengamati
Dennis dari rambut
sampai jempol kaki. Ia tersenyum dan mengagumi Dennis dalam hati.
Meskipun ia hanya
memakai kaos oblong dan jeans belel dengan sepatu bekas, tapi Dennis
tetap kelihatan
istimewa di mata Emma. Dulu udah cakep, sekarang tambah cakep!
“Iya, sudah berapa tahun ya kita tidak bertemu?”
”Hm…berapa ya?” Emma menghitung-hitung dengan jarinya, “empat
ya? Eh bukan, lima
tahun kayaknya!”
“Lumayan lama juga ya..”
“Lumayan? Gila, lima tahun itu lama sekali, Dennis. Tapi kau tidak banyak
berubah ya!”
makin ganteng aja…dari cowo cengengesan berubah jadi pria dewasa
yang macho….
Emma cekikikan sendiri mendengar bisikan hatinya.
“Justru kau yang tidak berubah.” gantian Dennis yang meninjau Emma,
“kok aku bisa
sampai lupa ya?”
Emma masih sangat cantik. Ia tampil sangat menawan dengan rambutwww.ac-zzz.tk
keritingnya yang
dicat coklat kemerah-merahan dan setelan pakaian hitamnya yang
sangat ketat, minim
dan sexy. Dandanannya nyaris membuat semua mata pria di restoran itu
melotot padanya.
Seorang pelayan mendatangi meja mereka. Terus terang Dennis tidak
terlalu berminat
dengan menu makanan restoran yang mahal-mahal itu, tapi Emma
ngotot ingin
mentraktirnya malam ini. Dengan syarat Dennis harus menceritakan apa
saja yang
menarik yang sudah terjadi padanya selama 5 tahun ini.
“Ayo ceritakan semuanya! Kapan kau balik ke kota ini?”
”Aku sudah pulang setahun. Ibuku meninggal dunia beberapa tahun
yang lalu karena
sakit, waktu itu aku sempat pulang untuk menjenguk ayahku sebentar.
Lalu aku dapat
pekerjaan yang cocok dan akhirnya baru benar-benar kembali ke kota
ini untuk mengikuti
bosku.”
“Aku turut sedih mendengar tentang ibumu.”
”Tidak apa-apa. Kehidupanku sudah semakin baik belakangan ini.”
”Sepertinya memang begitu. Kau jadi kelihatan gimana…gitu.. Oh ya,
apa
pekerjaanmu?”
”Aku kerja di pusat service, aku ini tukang servis…..tukang reparasi lah
intinya.”
”Reparasi TV, AC, kulkas?”
”Apa saja. Aku bisa membetuli apa saja yang punya mesin!” Dennis
tertawa.
“Wah…kedengarannya asik juga ya.”www.ac-zzz.tk
”Kau sendiri bagaimana? Sampai punya kartu nama segala…”
”Oh itu…” Emma jadi malu, “begitu lulus kuliah aku langsung kerja di
perusahaan
pamanku. Lumayan lah…setidaknya aku jadi lebih mandiri sekarang.”
“Sepertinya memang begitu.”
Makanan pesanan mereka datang juga akhirnya. Sambil makan mereka
terus bertukar
cerita tentang pengalaman masing-masing. Dennis bercerita tentang
Vincent yang
sekarang sudah buka usaha sendiri. Lalu Emma menceritakan tentang
teman-teman
sekolahnya yang dulu, sudah ada yang jadi bos, sudah ada yang punya
3 anak, tapi ada
juga yang hidupnya melarat. Rasanya aneh juga memikirkan semua
perubahan itu. Emma
jadi sadar tenyata waktu 5 tahun itu memang sangat lama.
Terlalu lama hingga ia akhirnya ingat satu hal saat bertanya pada Dennis,
“Apa kau sudah
punya pacar? Jangan-jangan malah sudah berkeluarga!”
”Tidak,” Dennis tertawa kencang, “aku hidup sendiri kok. Mana ada
sih…yang mau
sama tukang servis seperti aku. Hidupnya pas-pasan. Motorku yang
kautabrak itu saja
kubeli dengan cicilan!”
”Apa kau pernah bertemu dengan Svannie? Maksudku Ann.” tanya
Emma ringan.
Sedikitpun ia tidak merasa risih menanyakan hal itu pada Dennis.
Dennis hanya menggeleng kecil.
“Aku dengar dia sudah pulang dari Inggris, baru seminggu yang lalu
kalau tidak salah.
Kuliahnya masih lama, dia pulang hanya untuk berlibur. Dia kan tidakwww.ac-zzz.tk
pernah pulang
selama 5 tahun ini.”
“Oh ya?” Dennis tersenyum kecil, kemudian meneguk minuman
ringannya.
Begitu selesai makan dan keluar dari restoran itu, Emma langsung
menanyai alamat
Dennis,   “Boleh   aku   minta   alamatmu?   Siapa   tahu   nanti   kita   bisa
kumpulkumpul
lagi.”
Dennis memberi alamatnya pada Emma, lalu balas menanyai alamat
gadis itu. Emma
memberi kartu namanya.
“Nah Dennis, aku senang sekali bisa bertemu denganmu lagi. Lucu juga
ya, rasanya kita
sudah berubah jadi orang yang culun-culun..” Emma tertawa, “tapi
bagaimana pun juga
aku bersyukur kita bisa bertemu lagi. Moga-moga saja kita bisa
berkumpul lagi dengan
yang lainnya.”
“Iya, moga-moga saja.”
-----
Kaki itu terasa berat saat Dennis melangkah masuk ke dalam rumah
kecilnya yang
sederhana. Terlalu sederhana untuk ukuran pria dewasa sepertinya.
Segala perkakas
reparasi berserakan di sekitar kamar. Kamar tidur dan dapur jadi satu,
tidak ada istilah
ruang tamu. Meskipun sempit tapi setidaknya ia tinggal sendiri di sana,
jadi rasanya tidak
terlalu menyesakkan.
Ia melempar tas kerjanya ke atas lantai kamar yang kotor. Laluwww.ac-zzz.tk
menghempaskan
tubuhnya ke atas kasur yang tergeletak begitu saja di lantai. Dipejamnya
kedua mata itu
untuk kembali mengenang semua kejadian 5 tahun yang lalu.
Rasanya tidak terlalu sulit untuk mengingat semuanya. Mengingat detikdetik
terakhir di
mana ia menyesal dan langsung berlari ke taman itu untuk mencari Ann.
Entah kenapa ia
merasa Ann akan pergi ke tempat itu sebelum ia berangkat ke Inggris,
tapi ternyata
ditunggu sampai malam pun Ann tidak datang. Gadis itu sudah
meninggalkannya ke
Inggris.
Lalu sejak saat itu mereka tidak pernah bertemu lagi.
Perlahan-lahan Dennis mencoba bangkit dari rasa bersalah dan
penyesalan yang terus
menghantuinya. Ia terus memaksa diri untuk bekerja tanpa kenal lelah.
Persis seperti kata
Om Hartono, banting tulang siang-malam.
Tapi setelah malam ini ia bertemu dengan Emma dan mendengar
ceritanya tentang
kembalinya Ann dari Inggris….Dennis sadar, sampai detik ini pun ternyata
ia masih
belum bisa menghapus Ann dari kehidupannya.
***
Keesokkan harinya di tempat kerja..
Dennis melamun, tidak terlalu berselera menyantap bekal makan
siangnya. Ia sendiri
tidak jelas apa yang ada di kepalanya saat ini.
“Hey Dennis, makan siangmu tidak disentuh?” Heru mengintip dengan
penuh harapan,www.ac-zzz.tk
“buat aku aja ya!”
Ia langsung menyambar bekal makan siang Dennis, sedikitpun Dennis
tidak
mencegahnya.
Tiba-tiba Dennis beranjak dari tempatnya.
“Loh? Mau ke mana?”
“Jalan-jalan sebentar.”
“Jalan-jalan ke mana? Udah mau kerja nih!”
Dennis acuh tak acuh.
Jalan-jalan yang dimaksud Dennis ternyata berakhir di satu tempat yang
tidak terlalu
asing baginya. Dulu tempat itu adalah taman. Dan kini sudah menjelma
menjadi…taman
pula. Dennis tidak tahu kapan tepatnya taman yang sudah ditutup itu
kembali dibuka.
Ada yang bilang taman ini kembali dibuka karena dibiayai seorang
jutawan pecinta
lingkungan.
Dennis tidak terlalu peduli. Tapi yang pasti taman ini sudah dirombak
menjadi jauh lebih
indah. Seolah-olah taman itu terbuka kembali karena menanti
kedatangan seseorang.
Tidak banyak yang berubah. Pohon-pohon tua yang menjulang tinggi
masih berdiri
kokoh di sana, sekan-akan tidak akan roboh karena merupakan saksi bisu
dari banyak
kejadian di tempat itu. Rerumputan begitu rapi dengan berbagai
macam bunga yang
bermekaran di sekitar taman. Tapi tidak seperti dulu, kini taman itu sudah
ramai
dikunjungi orang.www.ac-zzz.tk
Dennis sendiri jarang mendatangi taman ini. Ia merasa tidak ada alasan
baginya untuk
datang ke sana. Bukankah yang tersimpan di tempat itu hanya
kenangan pahit?
Sepasang remaja duduk di bangku taman,mengukir nama mereka di
sana sambil tertawatawa
senang. Dennis mengamatinya, tanpa sadar ikut tersenyum.
Lalu ditatapnya bunga-bunga mawar yang bermekaran di sudut taman.
Sudah banyak
mawar di sini….dulu aku sampai mati-matian mencarinya dan cuma
dapat satu tangkai
yang sudah hampir layu…. Tapi ia ingat betul saat itulah Ann pertama kali
tersenyum
untuknya.
Kakinya terus melangkah hingga sampai di tepi danau itu. Masih sama
seperti dulu.
Rentang waktu 5 tahun tidak mampu mengikis keindahannya.
Danau ini……….
Danau penuh kenangan. Ia pernah mengikuti tradisi konyol melempar
kerikil dan
meminta permohonan agar Ann tahu semua isi hatinya. Dennis
tersenyum. Seandainya
sekarang ia diminta untuk membuat permohonan lagi….Dennis tidak
tahu apa yang akan
ia minta. Segala-galanya sudah tidak berarti.
GUK!! Seekor anjing golden retriever menggonggongi Dennis dan
mengibas-ngibas
ekornya saat ia memutar-mutar di sekitar kaki Dennis. Anjing yang bagus.
Tapi kenapa ia
mendekati Dennis?
“Speedy!”www.ac-zzz.tk
Dennis mendengar ada suara memanggil-mangil si golden retriever
jantan ini. Dennis
mendongak menatap siapa gerangan si pemiliknya.
Kemudian ia tercekat, bergegas bangkit berdiri dengan nafas tertahan.
Gadis itu berlari-lari kecil mendapati anjingnya tengah melingkar-lingkar
di sekitar kaki
Dennis, “Speed, hentikan! Jangan bandel ya! Hey, Speed!”
Dennis seperti mati rasa, sekelilingnya terasa berputar-putar saat
mendengar suara itu dan
melihat sosok itu dari dekat. Dekat sekali hingga Dennis merasa seolaholah
ia tengah
bermimpi. Atau mungkin ini memang hanya mimpi?
Tapi   gadis   itu   berada   sangat   dekat   dengannya,   ini   bukan   mimpi!!
Hampirhampir
Dennis
merasa jantungnya berhenti berdetak.
“Ann..”
Gadis itu berhenti mengejar anjingnya. Ia menoleh pada Dennis.
Sunyi……..kesunyian yang mematikan.
“…..Dennis..”
Akhirnya, dalam waktu lima tahun perpisahan mereka, inilah pertama
kalinya kedua mata
mereka saling bertatapan.
“Bagaimana kabarmu?” tanya Dennis kaku.
Diamatinya Ann dengan sungguh-sungguh. Rasanya ia masih belum
percaya Ann ada di
depan matanya. Ann!
Dia benar-benar Ann…
Ann tampak jauh lebih dewasa dibandingkan dulu. Rambutnya jadi
panjang, dan
wajahnya tetap cantik meski ia jadi lebih kurus dibandingkan saat terakhirwww.ac-zzz.tk
Dennis
melihatnya. Tapi di balik penampilan yang sederhana itu, ada karisma di
dalamnya yang
membuat Dennis tak berkutik. Sesuatu dalam diri Ann yang selalu
membuatnya mabuk
kepayang.
Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam diri Dennis. Apa dia sudah
melupakanku? Apa
dia sudah memaafkanku? Apa dia akan membenciku lagi seperti dulu?
Apa dia merasa
terbenani dengan pertemuan ini?
“Aku baik-baik saja.” ia tersenyum, menarik kalung leher Speedy,
anjingnya.
Hati Dennis bergetar hebat saat Ann menatapnya lagi, “Kau sendiri
bagaimana?”
”Aku? Aku juga baik-baik saja.”
Kemudian suasana menjadi kaku.
“Aneh ya, kita bisa bertemu lagi di sini.”
“Aku juga kaget. Setahuku taman ini ditutup kan? Kebetulan tadi saat
aku membawa
Speed jalan-jalan, aku melewati tempat ini. Sampai kaget, ternyata
taman ini sudah
dibuka lagi.”
“Ada yang membukanya lagi, taman ini dirombak jadi lebih bagus.
Dengar-dengar sih
orang yang membuka taman ini seorang pecinta lingkungan. Mungkin
dia sama-sama
merasa sayang kalau taman ini ditutup. Ada juga ya, yang suka dengan
tempat ini selain
kita.”
Dennis tersenyum kaku. ’Kita’? Kenapa aku bisa mengucapkan kalimatwww.ac-zzz.tk
konyol itu?
“Bagaimana kabar Vincent?”
”Dia baik-baik saja, dia sudah buka usaha sendiri dan akhir-akhir sering
keluar kota.”
“Kedengarannya sangat menarik.”
“Kemarin aku bertemu Emma.” Aduh…5 tahun aku tidak bertemu
dengannya, tapi dari
tadi malah terus membicarakan orang lain!!?
“Iya, begitu pulang dari Inggris aku langsung mencari Emma. Dia makin
cantik saja ya?”
“Hm..bagaimana kuliahmu di sana?”
”Lulusnya masih lama. Tapi aku betah tinggal di sana. Sudah lima tahun
aku tidak pulang
ke sini. Apa kau tahu, keluargaku semuanya juga sudah pindah ke sana?
Kakakku sudah
menikah juga menetap di sana.”
“Oh ya? Baguslah kalau begitu.”
Ann mengangguk kecil.
“Jadi sekarang rumahmu tidak ada yang menempati?”
“Tidak ada, tapi ada yang merawatnya setiap hari.”
Speedy mengibas-ngibas ekornya manja pada Dennis. Mau tak mau Ann
tertawa, “Speed
memang anjing yang sangat aktif. Dia suka mendatangi siapapun yang
tidak
dikenalinya.”
Untung dia mendatangiku…. Dennis jongkok ke bawah dan mengeluselus
anjing itu
dengan lembut. Ia dapat merasakan Ann sedang menatapnya.
Lalu ia memberanikan diri menengadah, “Bagaimana kalau kita dudukduduk
sebentar
sambil minum kopi? Rasanya banyak sekali cerita yang masih inginwww.ac-zzz.tk
kudengar darimu.”
“Baiklah.” jawab Ann enteng.
***
Di   kedai   kopi   yang   mungil   itu   Ann   menceritakan   semua
pengalamanpengalaman
menariknya selama di Inggris. Tentang kebudayaannya, tempattempatnya
yang indah
dan eksotik, tentang mata kuliah kedokterannya yang berat namun
menantang, tentang
pola hidupnya yang amburadul pada awalnya karena tidak bisa
beradaptasi, dan masih
banyak lagi.
Suasana di antara mereka agak mencair setelah itu. Mereka sudah bisa
tertawa lepas
layaknya dua orang yang saling melepas rindu setelah bertahun-tahun
tidak berjumpa.
Tapi sedikit pun tidak ada yang menyinggung tentang masa lalu di
antara mereka berdua.
Tampaknya baik Dennis maupun Ann lebih memilih tidak mengorek
kembali masa lalu
itu.
“Dari tadi aku yang cerita, sekarang giliranmu.” Ann meneguk
minumannya.
“Aku sudah dapat kerjaan yang cocok. Meskipun cuma tukang servis
peralatan elektronik,
tapi kehidupanku jauh lebih baik.”
”Baguslah kalau begitu.”
“Rasanya tidak ada yang bisa kuceritakan. Kehidupanku semuanya
biasa-biasa saja.”
“Aku hampir lupa. Besok kau bisa datang ke pesta ulang tahunku?”
Dennis agak terkejut.www.ac-zzz.tk
“Bukan aku yang rencanain, aku samasekali tidak pernah berniat
merayakan ultah,” Ann
tertawa, “teman-temanku yang merencanakan semuanya. Katanya
selagi aku sudah
pulang, jadi sekalian saja.”
“Oh…begitu..”
”Kau bisa datang kan?” Ann mengambil sesuatu dari tas kecilnya, secarik
kertas dan pen.
Ia menulis alamat tempat dilangsungkannya pesta ultah itu, kemudian
menyerahkannya
pada Dennis, “ini alamatnya. Aku harap kau bisa datang.”
”Besok ya? Kebetulan aku memang tidak lagi banyak kerjaan.” Dennis
tersenyum lebar
padanya, “pestanya pasti ramai ya?”
“Ya begitulah…”
Dennis tahu apa inti dari pertanyaan selanjutnya, “Kau pasti
mengundang pacarmu ya.”
Ann terdiam sesaat.
Kemudian ia tersenyum sangat manis pada Dennis sembari mengangkat
tangan sebelah
kirinya, sebuah cincin perak berlian melingkar di jari manisnya, “Aku
sudah tunangan.”
"aku sudah tunangan"
Bagaimana mungkin aku tidak melihat cincin di jarinya itu? Ann sudah
bertunangan….
“Sudah dua bulan. Dia teman kuliahku di London, sama-sama ambil
kedokteran. Tapi dia
juga orang sini kok. Keluarganya sudah kenal baik dengan keluargaku,
jadi semuanya
berjalan sangat lancar.”
Tentu saja….bagaimana mungkin aku berpikir dia akan tetapwww.ac-zzz.tk
menungguku, setelah
semua perbuatanku padanya di masa lalu? Dia ternyata sudah benarbenar
melupakanku. Dia sudah bahagia
Ann menatap Dennis penuh selidik, “Kau pasti juga sudah punya
pasangan kan? Bawa
saja dia ke pestaku besok.”
“Uhm…iya, baiklah.”
“Kalau begitu sampai jumpa lagi besok. Senang bisa bertemu denganmu
lagi, Dennis.”
Ann bangkit dari kursinya sambil menarik kalung anjingnya, “ayo, Speed.”
Lalu mereka pergi meninggalkan Dennis merenung sendirian.
Aku hanya masa lalu baginya….tidak lebih. Seharusnya aku rela
melihatnya bahagia
seperti sekarang ini, tapi aku tidak bisa. Terkutuklah aku akibat dari semua
perbuatanku
padanya….
***
Jam tujuh malam hujan turun deras. Dennis berlari-lari kecil memasuki
hotel berbintang
5 itu sambil menutupi kepalanya dari rintik hujan. Beberapa pandangan
mata yang tertuju
padanya menatapnya sinis. Mungkin dikira mereka Dennis salah masuk
hotel. Untuk
sesaat Dennis memang jadi ragu, tapi setelah dipikir-pikir ia tetap yakin
harus datang ke
pesta ulang tahun Ann.
Maka ia menyeret kakinya masuk ke dalam sana. Ia terperangah melihat
pesta ulang
tahun yang digelar di depan matanya itu. Begitu meriah, begitu mewah.
Semua yang
hadir di sana mengenakan pakaian formal mereka. Yang wanitawww.ac-zzz.tk
memakai gaun, yang pria
memakai jas. Dennis merasa ciut, ia hanya memakai kemeja dan celana
biasa. Itupun
sudah agak basah karena tadi kehujanan. Ia sama sekali tidak
menyangka pesta ulang
tahun Ann ini bakal dilangsungkan sangat formal layaknya sebuah
perjamuan makan
malam. Tadinya ia menyangka hanya pesta kecil-kecilan dan hanya
dihadiri beberapa
teman dekat saja. Tapi sejauh mata memandang, banyak orang-orang
penting yang hadir
di sana. Orang-orang yang Dennis yakin sama sekali tidak dikenal Ann.
Mungkin rekan
bisnis Papanya, mungkin kerabat jauh…..Ah bodo amat!!
Sial….kenapa aku bisa muncul di sini dengan dandanan lusuh begini?!!
Aku seperti
orang tolol saja!!
Dennis mencoba tetap cuek, tidak memperdulikan tatapan mata orangorang
di sekitarnya.
Ia mencoba mengalihkan pandangannya menyapu seisi ruangan itu
untuk mencari Ann.
Yang ia temukan justru Emma.
Emma melambai pada Dennis dari kejauhan. Seperti biasa, penampilan
Emma sangat luar
biasa malam ini. Menjerat mata setiap pria yang melihatnya. Ia tidak
pernah kehilangan
pesonanya.
Dennis membalas lambaiannya. Kikuk.
Lalu ia kembali mengedarkan pandangannya mencari Ann. Yang dicari
ternyata ada di
ujung ruangan, memegang segelas anggur dan tengah bercakap-cakapwww.ac-zzz.tk
dengan seorang
pria paruh baya yang wajahnya kerap muncul di sampul majalah bisnis.
Pria tua itu
mengucapkan selamat ulang tahun pada Ann. Ann berterima kasih dan
sedikit bercakapcakap
dengannya, lalu ia menoleh ke arah lain dan tidak sengaja pandangan
matanya
bertemu dengan Dennis.
Ann tersenyum kecil pada Dennis. Lalu ia dengan sopan berpamitan
pada pengusaha
gaek itu, ia menghampiri tempat Dennis.
Langkahnya begitu anggun dengan rambut yang tergerai indah dan
postur tubuh yang
proposional dengan balutan gaun hitam yang dirancang khusus
untuknya. Beberapa orang
tersenyum padanya dan membukakan jalan untuknya. Ann tersenyum
pada mereka satu
persatu. Sangat anggun, sangat karismatik.
Hingga ia sampai di depan Dennis, beberapa pasang mata terheranheran.
Dennis tak
sanggup menahan debaran jantungnya, penampilan Ann membuatnya
merasa kagum
campur tegang.
“Kau datang juga akhirnya,” sapa Ann.
“Iya.”
“Apa di luar sedang hujan?” Ann mengamati kemeja biru Dennis yang
agak basah.
“Iya, deras sekali. Untung saja aku tidak basah semuanya. Pestamu
kelihatannya sangat
meriah.”
Ann mengendik bahu, “Aku cuma terima jadi. Temanku yang menguruswww.ac-zzz.tk
semuanya, ada
beberapa undangan yang bahkan tidak kukenal. Ya apa boleh buat.” Ia
tertawa, “ini
resiko kalau semuanya diatur orang lain. Oh ya, kau datang sendiri?”
“Iya, aku sendiri.”
Untung Ann tidak menanyai kenapa Dennis tidak punya pasangan. Ann
hanya
mengangkat gelas anggur merahnya, “Kau mau kuambilkan minum?”
”Oh tidak, terima kasih. Nanti aku bisa ambil sendiri.”
Seorang undangan permisi lewat, Ann memberinya jalan. Harum parfum
lembut Ann
membius Dennis saat gadis itu mendekat padanya. Untuk pertama
kalinya mereka nyaris
bersentuhan. Tapi Dennis segera mundur.
“Ann,” seorang pria muda tampan dengan setelan jas mahalnya tibatiba
datang dari
belakang. Tampan dan rapi, wajahnya masih muda, mungkin hanya tua
setahun di atas
Ann. Ia menghampiri Ann dengan wajah cemas, “kau di sini rupanya.
Ayo, sudah saatnya
kau potong kue. Semuanya sudah hampir mati kelaparan, termasuk aku.”
Pemuda itu mengambil gelas minuman Ann dan menyerahkannya pada
Dennis, “Tolong
pegang ini.”
Dikiranya Dennis itu pelayan!!
Dennis tercengang memegang gelas itu, sepenuhnya merasa
dipermalukan. Separah
itukah penampilannya hingga sampai-sampai ada yang menduganya
pelayan?
Kontan saja Ann menatap Dennis dengan penuh rasa bersalah, cepatcepat
ia merebutwww.ac-zzz.tk
kembali gelas minumannya dari tangan Dennis. Ia menoleh pada
pemuda tadi, “Calvin,
dia ini tamuku.”
Pria bernama Calvin itu termangu, lalu berbalik menatap Dennis,
“Waduh, aku minta
maaf!! Aku benar-benar minta maaf. Tadi aku kira…”
”Tidak apa-apa.” potong Dennis sambil tersenyum. Sial….malu-maluin aku
saja..
“Aku Calvin.”
”Dennis.”
Mereka saling berjabat tangan.
Kemudian Ann menatap Calvin dan tersenyum kecil pada Dennis,
“Calvin ini
tunanganku.”
Dennis terpaku di tempatnya. Jadi ini dia tunangan Ann… Tiba-tiba saja
Dennis merasa
kecil dan tidak ada apa-apanya di depan Calvin.
Pria muda itu begitu rapi dan berwibawa. Tipe pria yang pantas berdiri di
samping Ann.
Tipe menantu idaman semua orang tua. Muda, tampan, dan tentu saja
kaya. Benar-benar
fantastik, nyaris sempurna meskipun dipandang dari berbagai sudut.
Dennis merasa
seolah-olah pria ini terlalu bersinar di depan matanya hingga
menyilaukan dan
membuatnya nyaris seperti sebongkah batu tak berharga. Sungguh
kontras perbedaan di
antara mereka.
Bagaimana mungkin aku bisa bersaing dengan pria seperti itu? Dia calon
dokter, aku
cuma si tukang servis bau oli. Kasian benar….www.ac-zzz.tk
Calvin pun tidak mau kalah mengamati Dennis dari balik kacamata
tipisnya, “Teman
sekolahmu? Kenapa aku belum pernah melihatnya?”
”Bukan teman sekolah. Dia..” Ann kehilangan kata-kata, “dia teman
lama.”
Dennis baru mengerti, ternyata Ann tidak pernah menceritakan apa-apa
tentang dia pada
tunangannya.
Calvin mengangguk, kemudian sambil merangkul pinggang Ann ia
mencoba berbasa-basi
pada Dennis, “Teman lama? Kalau begitu aku senang sekali bisa bertemu
dengan teman
lama Ann. Aku mewakili Ann mengucapkan terima kasih karena kau
sudah mau datang
di pesta ini. Kau suka pestanya?”
“Ya, tentu saja. Pesta yang sangat menarik.” Terlalu menarik hingga aku
dikira pelayan
olehmu…
“Kau kerja di mana?” tanya Calvin lagi.
Nah, ini dia….pertanyaan yang paling tepat untuk menyerangku! Tapi
Dennis tetap
kelihatan cool, “Aku kerja jadi di pusat reparasi peralatan elektronik.”
”Tukang servis maksudnya?” serang Calvin tanpa sadar, “bukankah itu
pekerjaan yang
tidak menjanjikan? Pasti berat juga ya kerja seperti itu? Salah sedikit saja
pelanggan bisa
complaint. Sudah capek-capek kerja tapi gaji juga tidak terlalu
memuaskan. Apa kau
tidak berminat cari kerja di tempat lain? Kau kelihatannya sangat
berbakat, mungkin
masih banyak pekerjaan lain yang lebih cocok untukmu.”www.ac-zzz.tk
”Tapi aku menyukai pekerjaanku.” jawab Dennis tegas.
“Apa yang biasanya kauperbaiki?”
”Apa saja, dari yang ringan sampai yang berat-berat.”
Calvin menengok Ann, “Kalau begitu….sepertinya dia bisa memperbaiki
Selina.”
Dennis mengernyit. Apa itu?
Tapi Ann kelihatannya tidak setuju dengan ide Calvin. Baru saja ia mau
mencegahnya,
tapi Calvin sudah keburu menjelaskannya pada Dennis, “Kau bisa
memperbaiki sebuah
jam tua? Aku baru saja memboyongnya dari London. Jam itu sudah tua
sekali, bahkan
hampir dimasukkan ke museum barang-barang seni, tapi bentuknya
masih sangat indah
dan klasik. Aku tahu Ann menyukainya, jadi aku membelinya untuk Ann.
Jam itu sudah
kuno dan tidak bisa berfungsi lagi, tapi kata pemiliknya masih bisa
diperbaiki. Mungkin
dengan sedikit sentuhan orang sepertimu…Kau tahu kan, aku calon
dokter, aku tidak
mengerti apa-apa tentang mekanik.”
”Tidak masalah, aku akan mencobanya.”
”Sungguh?! Bagus lah kalau begitu. Datanglah ke rumah Ann besok,
terserah mau jam
berapa saja.”
Ann kelihatan tidak senang namun tak mampu mencegah ide Calvin.
“Ann, rasanya semua undanganmu sudah tidak sabar lagi ingin
melihatmu potong kue.”
“Oh iya, aku hampir lupa.”
“Dennis, kalau kau tidak keberatan aku mau membawa Ann ke sana
sebentar.”www.ac-zzz.tk
”Tentu. Aku tidak keberatan.”
Calvin mengandeng tangan Ann meninggalkan Dennis. Sedikitpun Ann
tidak menoleh
padanya. Ia maju ke depan bersama Calvin dan dalam sekejap saja
semua undangan
bertepuk tangan riuh menyambutnya.
Ann mengedarkan senyumnya ke seluruh tamu undangan, diikuti Calvin.
Sungguh
pasangan yang serasi. Siapa pun akan berpendapat yang sama.
Setelah memotong kue ulang tahunnya, seorang teman Ann berseru
agar Calvin
memberikan hadiah ulang tahunnya di depan sana agar mereka bisa
menyaksikannya
bersama-sama. Kemudian Calvin mengeluarkan kado ultahnya untuk
Ann. Sebuah
kalung berlian yang berkilau indah. Seluruh undangan ikut terpukau
melihat kalung
pemberian Calvin itu. Beberapa undangan wanita jadi merasa iri karena
Ann begitu
beruntung bisa memperoleh kalung seindah itu. Sedangkan yang pria
merasa salut pada
Calvin yang sanggup memberi hadiah semahal itu untuk pacarnya.
Calvin memakaikan kalung itu di leher Ann dengan lembut, kemudian
mengecup
keningnya. Seluruh undangan kembali bertepuk tangan.
Entah mengapa Dennis merasa hatinya terbakar. Ia tidak bisa menikmati
pemandangan
semacam itu dan berakting seakan-akan ia baik-baik saja.
Calvin belum selesai rupanya, “Aku mau mengumumkan sesuatu pada
kalian semua, para
undangan yang terhormat. Mungkin ada beberapa orang yang sudahwww.ac-zzz.tk
tahu, tapi aku rasa
aku ingin membuatnya menjadi lebih resmi. Aku ingin semua tahu betapa
beruntungnya
aku ini, karena bisa mendampingi sosok sesempurna Ann. Aku pertama
kali bertemu
dengannya dua tahun yang lalu. Waktu itu aku berkata pada diriku
sendiri, ‘Calvin,
wanita inilah yang tepat untukmu’. Dan aku ternyata memang benar.
Tidak ada satu
haripun yang kulewati tanpa memikirkan bahwa akulah pria yang
seharusnya
mendampingi Ann. Melewati hari-hariku bersamanya membuatku
merasa semakin
membutuhkannya. Mungkin kedengarannya terlalu melankolis, tapi
percayalah suatu saat
nanti kalian pun akan merasakannya yang sama kalau kalian sudah
menemukan sosok
yang tepat itu.”
Semuanya tersenyum.
Dennis tidak tersenyum sedikitpun. Hatinya menahan perih. Haruskah ia
menyaksikan
semua itu? Menyaksikan ada pria lain yang mengisi kehidupan Ann selain
dia?
Sanggupkah ia menerima kenyataan bahwa dirinya memang sudah
lenyap dari hidup
Ann?
“Intinya,” lanjut Calvin, “setelah sekian lama kami pacaran, akhirnya dua
bulan yang lalu
aku memberanikan diri untuk melamarnya. Dan aku sungguh
beruntung….karena dia
menerima lamaranku. Kini kami resmi bertunangan.”www.ac-zzz.tk
Calvin menatap Ann lama, Ann tersenyum kemudian mereka berpelukan
singkat.
Beberapa hadirin berseru kaget mendengar pengumuman pertunangan
itu, tapi tak lama
kemudian gemuruh tepuk tangan kembali mewarnai setiap sudut
ruangan mewah itu.
Satu persatu undangan menghampiri kedua pasangan itu dan
menyalami mereka.
Calvin dan Ann tersenyum dan tak henti-hentinya menerima ucapan
selamat.
Dennis mendesah panjang, kemudian langsung beranjak pergi dari
tempatnya berdiri.
Tidak ada gunanya ia terus berlama-lama di sini, rasanya ia tidak perlu
menyaksikan
semuanya lebih jauh lagi. Itu sudah lebih dari cukup untuk malam ini.
Datang ke pesta
ulang tahun ini rasanya benar-benar kesalahan besar bagi Dennis.
Ann menerima ucapan selamat dari kerabat dekat Calvin sambil terus
mengamati pintu
keluar di ruangan itu. Ia melihat Dennis berjalan seorang diri
meninggalkan pestanya.
Di luar hotel itu..
“Dennis, tunggu!!”
Dennis berhenti, menoleh ke belakang dan kaget melihat Ann berlari-lari
kecil sambil
mengangkat ujung gaunnya. Ia berlari menyusul Dennis tanpa
menghiraukan gerimis
yang masih turun sejak tadi.
“Kenapa kau sudah mau pergi? Pestanya baru saja dimulai.”
Meskipun Dennis tidak mengerti mengapa Ann mau repot-repot
mencegah tamunyawww.ac-zzz.tk
pulang, tapi ia terpaksa mengarang cerita, “Tadi aku baru ingat ada
pekerjaan mendadak
dari Bosku. Aku harus segera kembali ke sana. Maaf aku tidak bisa
berlama-lama di
pestamu.”
Ann terlihat maklum, “Kau pulang bukan karena ucapan Calvin tentang
pekerjaanmu tadi
kan?”
”Apa? Tentu saja bukan,” jawab Dennis, berusaha terdengar wajar, “aku
samasekali tidak
tersinggung.” aku pergi karena tidak mau melihat perlakuan manis pria itu
padamu. Aku
merasa tidak berdaya, aku cemburu.
“Syukurlah….aku kira kau tersinggung karena ucapan Calvin tadi.”
Dennis memandang jauh ke dalam matanya, kemudian berpaling. “Aku
ucapkan selamat
padamu, untuk pertunangan itu.”
“Terima kasih.”
”Apa dia benar-benar pilihanmu yang paling tepat?” suara Dennis hanya
sedikit lebih
keras dari sebuah bisikan.
“Apa maksudmu?”
”Maksudku……sejujurnya aku berat menerima semua ini. Aku kaget. Kita
berpisah
selama bertahun-tahun , lalu kemarin kita bertemu untuk pertama
kalinya, dan tiba-tiba
saja kau bilang kau sudah bertunangan. Semuanya itu terlalu ganjil
bagiku.”
”Jadi ini alasanmu meninggalkan pesta itu kan?” Ann tertawa pahit,
“memangnya kenapa
kalau aku sudah bertunangan? Apa aku salah kalau dalam waktu limawww.ac-zzz.tk
tahun itu ternyata
aku sudah berhasil membangun kembali hidupku? Apa aku salah dan
tidak seharusnya
memberitahumu kalau aku sudah punya kekasih baru?”
“Bukan itu maksudku. Aku hanya…sulit menerimanya.”
”Jangan konyol, Dennis….kau tentunya tidak berharap aku terus hidup
dalam kenangan
pahit darimu kan?”
Dennis termangu kaget, ia menangkap sorot mata yang menyakitkan
dari gadis itu. Tapi
hatinya juga ikut menanggung rasanya.
“Aku bisa melanjutkan hidupku kembali, apa yang terjadi di antara kita
lima tahun yang
lalu sedikitpun tidak bisa menghalangiku untuk kembali meraih
kebahagiaan itu. Kau
jangan berpura-pura….sebenarnya kau juga kan? Lalu kenapa kau harus
merisaukan
masalah pertunanganku itu?”
“Kau benar.” Dennis tak mampu menumpahkan seluruh isi hatinya saat
itu, ia hanya
sanggup berpura-pura tak peduli, “apa yang terjadi di antara kita
memang hanya masa
lalu. Kalau kau bisa melupakannya, kenapa aku tidak?”
Ann tersenyum lagi, kali ini senyum yang dirasakan Dennis sengaja untuk
menyerangnya.
“Lima tahun yang lalu kau bilang padaku di rumah sakit itu, bahwa kau
tidak
bersungguh-sungguh   mencintaiku,   aku   harus   melupakanmu   dan
masingmasing
dari kita
harus melanjutkan hidup kita kembali. Aku memang rapuh saat itu, tapiwww.ac-zzz.tk
setelah berpisah
denganmu aku perlahan-lahan bisa menjadi lebih kuat. Dan akhirnya aku
bisa
melupakanmu. Kau jangan salah paham, Dennis, jangan kau kira aku
bertunangan dengan
Calvin hanya untuk balas dendam atau pelarian, aku bersungguhsungguh
menjalin
hubungan dengannya.”
Dennis membisu.
“Sekarang di antara kita tidak apa-apa lagi kan? Masing-masing dari kita
sudah dewasa,
aku harap kau bisa mengerti kalau aku berhak mempunyai hidup yang
baru.”
”Tentu saja kau berhak, dan aku tidak akan menghalangimu.” Dennis
mengeluarkan
sebuah kotak kecil dari saku celananya, “kau benar, di antara kita
memang tidak ada apaapa
lagi. Aku akan mendoakan kebahagiaanmu dengan Calvin. Ini kado
ulang tahunmu.
Meskipun aku tidak bisa memberimu kalung berlian seperti itu, tapi
kuharap kau akan
suka.”
Ann menerima kado mungil itu tanpa suara.
“Selamat ulang tahun, Ann.” Dennis tersenyum tulus padanya, kemudian
beranjak pergi
dengan hati yang hancur.
Ann berdiri di sana seorang diri. Ia perlahan-lahan membuka kotak di
tangannya itu.
Sebuah gelang perak mungil yang berhiaskan hati dan bintang-bintang.
Indah sekali.
***www.ac-zzz.tk
Selina yang dimaksud oleh Calvin adalah sebuah jam tua yang besar
berdiri di ruang
tamu Ann. Konon usianya sudah sangat tua hingga hampir dimasukkan
ke museum
barang-barang seni. Tapi benar kata Calvin, meski usianya sudah sangat
tua tapi
kondisinya masih bagus seolah-olah tidak termakan usia. Jam antik ini
dibeli oleh Calvin
di London khusus dihadiahkan untuk Ann.
Dennis menyentuh setiap bagian dari jam tua itu dengan hati-hati. Ia
mengagumi setiap
detailnya. Benar-benar barang klasik yang sayang kalau sampai
dimasukkan ke museum.
Tapi yang pasti, tidak gampang untuk memperbaikinya.
Dennis mendesah kecil sambil membuka kotak peralatannya. Sekilas ia
mengintip Ann
dari pantulan kaca di jam antik itu. Dilihatnya Ann sedang duduk di
sofanya sambil
mengerjakan sesuatu dengan komputer laptopnya. Penampilannya
kelihatan segar dengan
pakaian santai dan rambut yang dijepit ke atas. Namun wajahnya
sangat serius.
Tiba-tiba Ann mendongak, dan dalam sekejap tatapan mereka saling
bertabrakan.
Dennis segera memalingkan wajahnya. Mungkin datang ke rumah ini
bukan ide yang
baik. Seharusnya aku menolak tawaran Calvin kemarin. Kalau begini
suasananya jadi
tidak enak.
Ann kembali menekuni laptopnya. Tapi beberapa menit kemudian ia
pindah ke ruanganwww.ac-zzz.tk
yang lain. Dennis menghela nafas lega.
“Hey Speed, kau dari tadi tetap di sini terus, mau melihatku bekerja ya?”
Dennis mulai
membongkar jam antik itu sambil mengajak ngobrol Speedy yang sejak
tadi terus tiduran
di dekatnya, “tolong beritahu aku satu alasan, mengapa aku bisa
dengan tololnya datang
ke rumah ini? Bukannya serius kerja malah lihat-lihat orangnya. Tuh, kau
saja sudah
tidak tahan mau menertawai aku kan? Kuberitahu ya, jadi anjing
peliharaan itu
sebenarnya jauh lebih enak daripada jadi manusia. Rumah ada,
makanan selalu
disediakan, kotoran selalu dibersihkan…kurang apalagi? Aku saja harus
kerja keras baru
dapat makan. Lagipula jadi anjing tidak perlu repot-repot pusingin urusan
cinta.”
Dennis tertawa sambil mengelus-ngelus anjing itu. Speedy bergelut manja
di pahanya.
Tak lama kemudian Calvin mendadak muncul dari pintu masuk rumah. Ia
terlihat agak
terkejut melihat kehadiran Dennis di sana,”Oh sudah datang rupanya.
Pagi-pagi sekali?”
”Iya, mumpung masih belum banyak orderan.”
”Mana Ann ?”
”Tadi ada di sini, tapi sudah pergi ke dalam sana.”
Calvin mengintip ke atas tangga,”Mungkin sedang ganti baju di
kamarnya…”
Kemudian pemuda itu menghempaskan dirinya di atas sofa empuk. Ia
menyilangkan
sebelah kakinya, duduk mengamati pekerjaan Dennis tanpa suara. Laluwww.ac-zzz.tk
Speedy datang
menghampirinya.
“Speed! Jangan kotori pakaianku!” Calvin mengusirnya, “dasar anjing
manja.”
Dengan berat hati Speedy meninggalkannya dan beralih kembali ke
tempat Dennis.
“Bagaimana jamnya? Bisa diperbaiki?”
”Aku belum begitu yakin, tapi akan kucoba.”
”Ayolah…aku yakin tukang sepertimu pasti bisa memperbaikinya. Jam
antik itu sayang
kalau sampai tidak bisa jalan.”
Dennis tidak menjawabnya, sibuk.
“Pesta kemarin meriah sekali ya, aku sangat senang malam itu. Akhirnya
aku bisa
mengumumkan pertunanganku secara resmi pada semua orang.”
”Aku lupa mengucapkan selamat.”
Ann memasuki ruang tamu itu, menatap Calvin, “Kau sudah datang.
Kenapa tidak
memanggilku?”
”Aku kira kau lagi ganti baju. Loh? Kenapa belum ganti baju?” Calvin
melirik arlojinya,
“satu jam lagi loh.”
“Aku tadi keasikan bikin tugas,” jawab Ann sambil memasuki ruang
makan keluarga.
Calvin mengikutinya.
Sekedar informasi, ruang tamu dan ruang makan hanya bersebelahan
dan tanpa sengaja
pun Dennis bisa mendengar semua percakapan mereka.
“Kau kenapa? Sepertinya tidak terlalu niat pergi? Kau tidak mau
menemui orang tuaku?”
“Bukan begitu. Aku tadi cuma kelupaan.”www.ac-zzz.tk
“Kalau begitu…” Ann dipeluknya dari belakang, “kuharap kau bisa
segera ganti
baju…lalu kita berangkat menemui ayah-ibuku. Mereka semua sudah
tidak sabar
menemuimu, Ann. Kalian kan cuma pernah ketemu 3 kali waktu di
London itu. Ibuku
bilang dia sudah kangen dengan calon menantunya. Nah, lalu sehabis
menemui
mereka….aku akan membawamu makan-makan di restoran Italy yang
kau bilang enak
itu.”
Ann tersenyum kecil ,”Iya…iya…aku ganti baju dulu.”
”Nah,gitu donk. Yang cepat ya, aku tunggu.” Calvin melepaskan
pelukannya, “jangan
kelamaan ya.”
Setelah Ann naik ke atas, Calvin kembali ke ruang tamu dengan wajah
berseri-seri. Ia
mengamati Dennis yang sedari tadi terus jongkok memperbaiki jam itu,
“Kau tidak
keberatan kan, kerja sendirian? Nanti aku dan Ann mau pergi ke rumah
orang tuaku.
Kalau pekerjaanmu belum selesai dan kau sudah mau pulang, pulang
saja. Ah…rasanya
aku sudah tidak sabar membawa Ann pada kedua orang tuaku. Ann itu
benar-benar tipe
yang disukai mereka. Mereka ingin kami segera menikah.”
Dennis terus berkutat dengan peralatannya.
“Siapa namamu kemarin? Aku lupa.”
”Dennis.”
”Oh iya….Dennis. Hey, ngomong-ngomong apa sekarang kau tengah
menjalin hubunganwww.ac-zzz.tk
spesial dengan seseorang?”
”Tidak. Kenapa?”
”Kenapa tidak ada? Setahuku pekerjaanmu itu tidak terlalu menyita
waktu. Sekali-kali
ambil cuti saja, bekerja terlalu keras tidak baik bagi kehidupan sosialmu.”
Dennis tersenyum simpul, “Aku tidak sepertimu. Kalau aku tidak kerja, dari
mana aku
makan?”
”Hm…susah juga ya. Seperti yang kukatakan kemarin, mungkin ada
baiknya kau cari
pekerjaan yang lain saja. Jadi tukang servis itu tidak ada untungnya. Apa
kau
menyelesaikan kuliahmu ?”
”Tidak, putus tengah jalan.”
”Kenapa? Tidak cukup biaya? Sayang sekali. Padahal dengan kuliah
tinggi kita baru bisa
dapat gelar dan mencari pekerjaan yang layak.”
Apa maksudnya?! Apa pekerjaanku ini tidak layak?!!
“Oh ya…kata Ann kau teman lamanya. Apa kau bisa sedikit
menceritakan tentang Ann di
masa-masa remajanya? Aku yakin kau pasti sangat mengenalnya.”
”Kau ini kan tunangannya. Kau pasti jauh lebih mengenalnya.”
”Entahlah…” wajah Calvin sedikit berubah, “kadang Ann dari luar
memang kelihatan
adem ayem saja…tapi aku tidak terlalu yakin apa selama ini dia
memang sudah terbuka
padaku. Dia itu misterius, aku merasa masih banyak rahasia yang ia
sembunyikan dariku.
Aneh juga ya, apa mungkin aku yang terlalu banyak pikiran?”
“Seharusnya kau tidak memikirkan yang bukan-bukan. Dia itu
tunanganmu, sudah pastiwww.ac-zzz.tk
dia akan terbuka padamu. Beri dia kesempatan karena semuanya tidak
bisa instan.
Kadang kita tidak bisa memaksa seseorang untuk selalu terbuka pada
kita, karena dalam
diri seseorang pasti ada sesuatu yang lebih baik disimpan sendiri.” Dennis
melamun
meresapi ucapannya sendiri.
Calvin menatapnya tajam.
“Ah sudahlah, aku memang tidak pandai memberi nasehat.”
Di saat yang bersamaan Ann muncul di tengah-tengah mereka. Ia
tersenyum ringan pada
Calvin, “Yuk, berangkat.”
Calvin mengandeng tangannya, “Ayo.”
Ann pergi begitu saja tanpa menghiraukan keberadaan Dennis.
Setelah keduanya pergi, Dennis melempar peralatannya ke lantai. Ia
tidak capek, tapi
hatinya yang capek.
“Aku harus benar-benar melupakan majikanmu,” ia kembali mengelus
Speedy, “kau lihat
sendiri kan? Dia samasekali sudah melupakanku. Kalau dia bisa, kenapa
aku tidak?
Kadang aku pikir…lebih baik pertemuan kami yang kemarin lusa itu tidak
perlu terjadi
sama sekali. Memang aku yang salah, tidak seharusnya aku melepaskan
dia begitu saja
lima tahun yang lalu. Manusia memang bodoh, Speed. Sebodoh aku
yang melepaskan
cinta tanpa berusaha mempertahankannya. Kadang manusia harus
kehilangan dulu, baru
bisa merasakan betapa berartinya cinta itu.”
Speed menatapnya bingung.www.ac-zzz.tk
***
Kira-kira pukul 2 siang Dennis baru pulang dari rumah Ann. Jam yang
diberi nama
Selina itu belum bisa diperbaiki sampai selesai, mungkin besok baru bisa
dilanjutkan lagi.
Karena Ann belum pulang, Dennis hanya berpamitan dengan pembantu
rumah tangganya.
Pembantu itu membukakan pintu pagar untuk Dennis.
Tapi sungguh di luar dugaan, tepat di depan pintu pagar yang tinggi
menjulang itu,
Dennis berpas-pasan dengan seorang pemuda yang rasanya masih
segar di ingatannya.
Pemuda itu melotot marah melihat Dennis, “Kau?! Apa yang kau lakukan
di sini!”
Dennis menyilang kedua tangannya di depan dada, “Oh…rupanya kau,
bocah reseh.
Sudah lima tahun akhirnya kita bertemu lagi.”
Pemuda itu tidak lain lagi adalah Josh. Mungkin ia yang paling tidak
banyak berubah di
antara mereka semua, masih dengan rambut cepak dan wajah
tampannya yang babyface,
“Hey brengsek, ngapain di rumah Ann?! Sudah lima tahun kenapa kau
bisa tiba-tiba
muncul di depan mataku?! Kukira kau sudah mati!”
“Lalu maumu apa? Berantem lagi kayak dulu!?”
”Jawab pertanyaanku dulu! Kenapa kau bisa ada di sini!”
Dengan santai Dennis mengangkat kotak peralatannya tinggi-tinggi,
“Selamat berkenalan
dengan tukang reparasi.”
”Apa-apaan ini…”
”Aku datang ke sini untuk memperbaiki jam. Memangnya kau kira akuwww.ac-zzz.tk
maling?”
“Memperbaiki jam?” Josh tertawa mengejek, “Kenapa bisa serba
kebetulan begitu ya?
Selama lima tahun kau lenyap dari kehidupan Ann, lalu di siang bolong
begini tiba-tiba
kau muncul di rumahnya untuk memperbaiki jam. Dasar tidak punya
harga diri.”
”Apanya yang tidak punya harga diri? Aku heran…kenapa di dunia ini
ada orang
sepertimu yang selalu sok ikut campur urusan orang lain. Urusan yang lalu
itu hanya di
antara aku dan Ann, jangan sok tau!!”
“Aku sok tau?!”
“Seperti anak kecil saja….Minggir,” Dennis menepis Josh menyingkir dari
jalannya.
Josh merasa tidak senang, ia menarik kemeja Dennis dan menyeretnya
ke hadapannya.
Di saat yang bersamaan datang mobil sedan milik Calvin. Calvin
membunyikan klakson
kecil memanggil mereka. Sementara Ann menatap Dennis dan Josh
dengan cemas. Ia
segera turun dari mobil dan menghampiri mereka sebelum terjadi
perkelahian lagi seperti
dulu.
“Josh, kenapa kau bisa di sini?”
”Seharusnya aku yang tanya, kenapa bajingan ini bisa ada di rumahmu!”
”Dia datang untuk memperbaiki jam kuno pemberian Calvin.”
”Memangnya tukang reparasi di kota ini sudah mati semuanya!? Kenapa
harus manggil
dia!”
”Bukan aku, tapi Calvin yang memintanya.”www.ac-zzz.tk
Josh menoleh ke arah mobil Calvin. Calvin ikut keluar, ia memandang
mereka dengan
tatapan bingung.
“Tolong jangan bikin keributan di sini.” Ann memelas.
Josh melepaskan cengkramannya, dengan sangat terpaksa ia akhirnya
mau membebaskan
Dennis. Tapi kedua pemuda itu masih terlibat adu mata yang sengit.
Wajah keduanya
terlihat penuh amarah.
Mau tak mau Ann terpaksa menarik Dennis menjauh dari Josh, “Dennis,
pulanglah. Aku
tidak mau kalian bertengkar lagi seperti dulu.”
”Aku memang sudah mau pulang. Pekerjaanku belum selesai tapi aku
akan
menyelesaikannya besok,” Dennis melotot pada Josh, “bilang ke
temanmu itu, lain kali
jangan suka reseh!”
Tanpa curiga sedikitpun, Calvin menghampiri Josh, “Ada apa? Kenapa
tegang begini?”
”Tegang apaan?! Kau ini bodoh sekali, kalau aku jadi kau…aku akan
sewa tukang servis
lain! Aku tidak akan membiarkan bajingan itu menginjak kakinya lagi di
rumah Ann!”
”Memangnya kenapa?”
“Ya ampun…dia itu kan pacar pertamanya Ann! Masak kau tidak tahu
sama sekali?! Ann
pernah punya kenangan yang pahit dengannya! Aku tahu dia pasti
masih mengincar
Ann!”
Calvin terperangah, “A…apa kau bilang?”www.ac-zzz.tk
“Kau   tidak   tuli   kan?   Awasi   orang   itu   baik-baik,   jangan   sampai   dia
dekatdekat
dengan
tunanganmu! Ann itu pernah punya cerita dengannya, dan kujamin kau
akan menyesal
kalau cerita itu sampai terulang lagi.”
Calvin memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, matanya
tajam mengamati Ann
yang sejak tadi terus berada di situ membujuk Dennis untuk pergi. Tibatiba
saja ia sadar
sesungguhnya ia belum mengenal Ann dengan jelas. Matanya lalu
bergantian mengawasi
Dennis.
Ada apa sebenarnya antara kau dan tunanganku ?!
***
Josh berkacak pinggang menatap Ann di ruang tamu yang sepi itu, “Aku
tidak mengerti
kenapa kau tidak mau menceritakan tentang Dennis pada Calvin.”
”Buat apa? Tidak ada yang perlu diceritakan.”
”Tapi dia itu kan tunanganmu. Apa kau tidak merasa aneh telah
merahasiakan sesuatu
padanya?”
”Josh, aku tidak merahasiakan apapun pada Calvin. Aku tidak
memberitahu dia karena
aku rasa semua itu hanya kejadian kecil di masa laluku, tidak ada yang
istimewa sampai
harus diceritakan padanya. Memangnya aku harus cerita semua
kejadian masa laluku
sampai sedetail-detailnya? Lagipula aku tidak pernah menganggap
antara aku dan Dennis
pernah punya hubungan khusus, karena kuanggap semua itu palsu.”www.ac-zzz.tk
”Tapi kau….kau tentunya tidak berpikiran ingin kembali lagi pada Dennis
kan?”
Ann menoleh kaget, “Tentu saja tidak!”
“Syukurlah…aku tidak bisa membayangkan kalau kau sampai punya
pikiran seperti itu.”
Josh mengaruk kepalanya.
“Oh ya, buat apa kau datang ke rumahku?”
”Cuma mau minta maaf kemarin aku tidak bisa datang ke pesta ulang
tahunmu. Aku lagi
banyak kerjaan.”
Ann tersenyum penuh selidik, “Banyak kerjaan atau banyak acara? Sama
Sherly kan?”
Sherly adalah nama pacar Josh. Mereka berkenalan setengah tahun
yang lalu di kantor
tempat kerja Josh, lalu mulai pacaran serius sejak seminggu ini. Tentu saja
Josh sudah
tidak punya perasaan apa-apa lagi terhadap Emma, perasaan itu sudah
sirna sejak mereka
sama-sama dewasa. Ia bahkan nyaris kehilangan kontak dengan Emma.
“Kapan nih nyusul?” Ann memamerkan cincin tunangannya sambil
tertawa.
”Waduh….aku kan tidak seperti Calvin, harus kumpulin duit dulu baru
berani married.
Jadi Calvin sih enak….segala-galanya udah punya. Ayahnya saja
pejabat….Oh ya, kalian
kapan nih marriednya? Di sini atau di London?”
Ann mengendik bahu, “Tidak tahu.”
“Kelihatannya kau tidak terlalu berminat…”
”Bukan begitu. Aku ini cuma terima apa maunya dia. Katanya sih bulan
depan, mungkin
di London.”www.ac-zzz.tk
”Selamat ya….aku senang akhirnya kau bisa menemukan pasangan
seperti Calvin. Dia
itu tipe pria yang tidak akan mengecewakanmu. Kau sangat beruntung.”
“Kau benar. Aku memang sangat beruntung.” Ann tersenyum simpul.
Sangat beruntung…
***
Calvin duduk tenang di ruang tamu dalam apartemen mewahnya.
Semua keterangan yang
diberikan oleh pegawai ayahnya didengarnya baik-baik. Setelah
pegawai itu selesai
membeberkan semua hasil penyelidikannya, Calvin mengangguk kecil
dan memintanya
pergi.
Kemudian ia merenung sendiri.
Dennis Lionardi…..aku sudah tahu semuanya…
------------
Keesokkan harinya…
“Dennis, ada yang mencarimu di luar,” teriak salah satu teman kerja
Dennis.
Dennis yang sedang bersama dengan Heru memperbaiki pesanan
seorang pelanggan,
langsung membersihkan tangannya dan tergopoh-gopoh berlari keluar.
Ia terkejut melihat
Calvin tengah berdiri di sana menantinya. Kehadiran pria itu terlihat
paling mencolok di
tengah-tengah para karyawan. Tapi setelah melihat Dennis, Calvin
langsung memberi
isyarat padanya untuk bicara di luar. Dennis hanya mengikutinya saja
sampai di tempat
parkir Calvin.
“Wah, ada perlu apa nih kau sampai datang kemari? Aku baru saja mauwww.ac-zzz.tk
berangkat ke
rumah Ann.” Dennis menghampiri Calvin yang menunggu tepat di depan
mobilnya.
Tapi entah kenapa Calvin mengeluarkan sejumlah uang dari balik jas
mahalnya, “Berapa
semua biaya pekerjaanmu?”
”Maksudmu?”
”Aku akan bayar tunai, hari ini tidak perlu datang lagi ke rumah Ann.”
”Kenapa? Jam itu kan belum selesai kuperbaiki.”
”Tidak masalah, lagipula tadi aku sudah terlanjur menyewa tukang lain
dari rekomendasi
temanku. Tukang itu yang akan melanjutkan sisa pekerjaanmu.”
Dennis memiringkan kepalanya, menatap Calvin samar, “Kenapa kau
tidak mengizinkan
aku mengerjakan pekerjaanku sampai selesai? Apa kau kira aku tidak
sanggup?”
”Aku tidak ragu pada kemampuanmu. Seperti yang sudah kubilang tadi,
aku sudah
menyewa tukang lain. Ini, ambil saja bayaranmu.”
Tapi dengan sopan Dennis menepis uang itu, “Pekerjaan belum
kuselesaikan, mana boleh
aku terima bayaran? Simpan saja untuk tukang servis baru itu.”
Calvin mengangguk kecil. Kemudian ia menyimpan uang itu kembali ke
dalam saku
jasnya dan langsung menatap Dennis dengan dingin, “Kelak aku harap
kau tidak perlu
datang ke rumah Ann lagi.”
“Hah?”
“Kau dengar kataku tadi kan?”
Dennis terdiam sesaat.
“Jangan kau kira aku tidak tahu apa-apa tentang hubungan kalian ini.www.ac-zzz.tk
Aku sudah
menyelidikimu baik-baik, Dennis. Aku tahu semuanya. Kau pernah punya
hubungan
khusus dengan Ann lima tahun yang lalu, tapi kau mencampakkannya
demi uang.”
“Aku tidak tahu cerita versi mana yang kau dengar, tapi yang pasti aku
tidak
mencampakkan Ann, apalagi demi uang.”
”Silahkan berdalih, tapi fakta kalau kau mendekati Ann karena ingin
melunasi hutang
ayahmu adalah benar kan?”
Dennis malas menjelaskan setiap kali ada orang yang menyalahkan
dirinya karena itu,
“Awalnya memang begitu, tapi setelah aku benar-benar menyukainya,
sedikitpun aku
tidak berniat menyakitinya.” Dijelaskan sampai berapa kali pun tidak
akan ada yang
percaya..
“Aku tidak peduli bagaimana perasaanmu pada Ann, tapi yang jelas
sekarang Ann itu
tunanganku. Aku tidak suka melihat kau mondar-mondir dalam
kehidupannya setelah
sekian lama menghilang.”
”Tidak ada yang menghilang. Bukankah Ann sendiri yang kuliah di Inggris
selama lima
tahun ini dan tidak pernah pulang? Aku sama sekali tidak bermaksud
menampakkan diri
di depannya begitu saja, pertemuan kami terjadi secara kebetulan.
Kalau kau keberatan,
aku maklum. Percayalah, aku sendiri tidak berharap bisa bertemu lagi
dengannya.”www.ac-zzz.tk
Calvin melepaskan kacamata tipisnya, wajah tampannya menyiratkan
kebencian yang
dalam, “Dengarkan aku baik-baik, tukang servis. Aku tidak mau tahu
apa-apa saat ini,
aku hanya mau menegaskan padamu sekali lagi, jangan sampai kau
berani dekati
tunanganku itu, karena sebenarnya aku tidak yakin baik kau maupun
Ann sudah saling
melupakan atau belum. Aku tidak mau ambil resiko kehilangan Ann
karena kau. Asal kau
tahu saja, aku bisa saja berubah menjadi orang yang sangat jahat kalau
aku ingin
mempertahankan sesuatu.”
“Apa maksudmu?”
”Kalau kau berani mendekati Ann lagi..”
”Tunggu, siapa bilang aku mau mendekati Ann lagi?”
”Tidak usah pura-pura, aku bisa membaca semua yang ada di kepalamu
itu. Kau mungkin
tidak pernah kepikiran ingin merebut Ann dariku, tapi tentunya kau
berharap bukan? Aku
yakin kau juga sadar kau ini bukan apa-apa jika dibandingkan
denganku. Apa dengan
keadaanmu yang seperti ini kau bisa merebut Ann kembali ke sisimu?
Jangan mimpi di
siang bolong. Memandangmu saja Ann sudah tidak sudi.”
Dennis naik pitam, tapi ditahannya, “Lalu apa maumu?”
”Aku mau kau tahu diri sedikit. Jangan dekati Ann lagi, kalau tidak aku
akan memastikan
kau akan menyesal seumur hidupmu. Sudah kubilang tadi, aku bisa
berubah menjadi
orang yang jahat kalau aku ingin mempertahankan sesuatu. Aku tahuwww.ac-zzz.tk
semua latar
belakang kehidupan masa lalumu yang suram, tentunya kau tidak ingin
semua itu
terulang lagi kan? Kalau kau masih berani merebut milikku yang paling
berharga, aku
pun akan berbuat hal yang sama.”
”Jangan bertele-tele! Apa maksudmu!”
”Akan kubuat kau kehilangan pekerjaanmu. Segalanya. Orang-orang
yang ada di
sekitarmu pun akan kubuat menanggung akibatnya. Kau mengerti?”
”Keparat…”
”Aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku. Ingat baik-baik, Dennis,
aku bisa saja
menjadi orang jahat. Kau tentunya tidak mau kehilangan segalanya
kan?”
Dengan marah Dennis menarik kerah kemeja Calvin, tangannya
mengepal marah siap
meninju wajah angkuh itu, “Tadinya kukira kau orang baik-baik, kukira kau
memang
pantas mendampingi Ann. Tapi ternyata kau cuma orang licik yang
menghalalkan segala
cara untuk menekan orang lain! Apa istimewanya menjadi orang kaya
yang punya
kekuasaan?! Aku tidak takut padamu!!”
“Oh ya? Sekali saja kau memukulku, aku jamin kau akan menyesal seumur
hidup.”
Calvin menyeringai licik.
Tadinya Dennis sudah setengah mati menahan diri untuk tidak menghajar
Calvin, tapi
pria itu malah mencondongkan wajahnya menantang Dennis.
“Kenapa? Bukankah tadi kau bilang tidak takut padaku? Lalu kenapawww.ac-zzz.tk
kau tidak berani
menghajarku?” Calvin tertawa sinis, “orang-orang pinggiran sepertimu
memang paling
pengecut, gampang ditekan.”
”Keparat!!”
Dennis tidak kuat menahan emosinya, dihajarnya wajah sombong itu
sampai telak.
Calvin terhuyung jatuh, tapi dalam sekejap ia sudah bangkit lagi. Darah
menetes sedikit
dari bibirnya, “Hanya segini kemampuanmu, tukang servis? Kenapa?
Kurang makan jadi
tidak kuat menghajar orang?! Rakyat jelata sepertimu memang
memalukan. Tukang
pukulku saja bisa memukul anjing lebih baik darimu!”
Dennis semakin kalap, lagi-lagi ia mengayunkan tinjunya ke wajah Calvin.
Kali ini
sangat keras, Calvin sampai tersungkur di bawah dan butuh waktu yang
lama untuk
bangkit.
Nafas Dennis turun naik. Tapi kemudian ia meredakan emosinya, otaknya
berpacu keras
untuk berpikir. Ada yang aneh…kenapa aku punya perasaan kalau si
brengsek ini
memang sengaja minta dihajar? Seakan-akan ia yang menawarkan diri?
Belum sempat Dennis memecahkan teka-teki itu, semuanya sudah
terlambat.
Tiba-tiba entah dari mana sebuah taxi berhenti di depan mereka. Ann
turun dari taxi itu
dan tergesa-gesa menghampiri tempat mereka dengan wajah
ketakutan.
Dennis terperanjat menahan nafas, bagaimana mungkin Ann bisa tibatibawww.ac-zzz.tk
muncul?!
Berbagai kemungkinan skenario yang dirancang Calvin semuanya
berterbangan di dalam
benaknya. Saat Dennis menyadari kehadiran Ann yang begitu di luar
dugaan, ia baru bisa
menebak apa maunya Calvin itu.
Sial….orang licik ini pasti sudah mengatur semuanya!!!!
Benar dugaan Dennis, begitu melihat Ann datang, tiba-tiba saja Calvin
berakting
meronta-ronta kesakitan sembari memegang luka di wajahnya. Ann
memeganginya
dengan cemas, “Calvin, kau tidak apa-apa?”
“Kenapa kau lakukan ini!!” Ann mengangkat wajahnya dan membentak
Dennis dengan
suara tinggi, “kenapa kau memukuli Calvin?!”
Dennis tercekat, “Ann, dengar aku baik-baik, aku tidak…..” astaga,
bagaimana aku
menjelaskannya!! “dia duluan yang mencari masalah!!”
Calvin bangkit berdiri dengan susah payah. Wajahnya tidak ada luka
yang berarti, tapi
tingkah lakunya dibuatnya seolah-olah ia sangat kesakitan. Ia menatap
Dennis dengan
akting pura-pura ketakutan, ”Aku menemuinya di sini karena aku
memintanya tidak perlu
datang ke rumahmu lagi untuk memperbaiki jam, tapi entah kenapa dia
marah sekali dan
langsung menghajarku.”.
“Pembohong!! Ann, jangan dengarkan dia!!! Makhluk ini lebih licik
daripada yang kau
kira!!”
“Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, kau memangwww.ac-zzz.tk
menghajarnya, Dennis!!! Bisabisanya
kau malah balik menuduh Calvin?! Orang sepertimu mana bisa
kupercaya!”
“A…apa..” Dennis semakin terpojok.
“Ann, sudahlah….jangan cari masalah lagi dengannya.” Calvin purapura
prihatin, “kita
pergi saja.”
Dennis mencekal tangan Ann, “Ann, dengarkan aku dulu! Ini tidak seperti
yang kaulihat!
Dia sengaja memancing emosiku…”
Ann dengan kasar melepaskan tangan Dennis, “Keterlaluan kau, Dennis!
Kau tidak perlu
menjelaskan apa-apa lagi karena aku sudah melihat semuanya!”
“Tapi dia dulu yang mengancamku!! Dia sengaja mengatur semua ini
supaya kau datang
dan melihat semuanya! Dia berbuat seperti ini supaya kau semakin
membenciku!!”
”Bicara apa kau?” Ann menatapnya dengan sinis, “aku tidak mau
mendengar apa-apa lagi
darimu! Cepat pergi dari hadapanku.”
”Ann, tunggu dulu!”
Ann berlari masuk ke dalam mobil Calvin, sedikitpun ia tidak
menghiraukan teriakanteriakan
Dennis dari luar. Calvin menoleh ke tempatnya, tersenyum kecil kemudian
langsung mengemudikan mobil itu kencang-kencang.
***
Di dalam apartemen Calvin…..
“Maaf, aku sama sekali tidak bermaksud membuatmu cemas.
Seharusnya kau tidak perlu
datang ke sana.” ujar Calvin sewaktu Ann mengompres luka di bibirnya.
“Aku langsung datang ke sana setelah kau telepon. Tadinya kukira adawww.ac-zzz.tk
apa, kau bilang di
telepon kalau kau ingin aku ikut bicara pada Dennis. Tapi begitu sampai
di sana, aku
malah melihat dia sedang memukulimu.”
”Maaf….seharusnya aku tidak menyuruhmu datang. Aku juga tidak tahu
kenapa dia bisa
berbuat seperti ini. Dia menghajarku seperti orang gila saja!”
Ann meletakkan kantung kompresannya, wajahnya terlihat lesu.
“Aku tidak mengerti kenapa Dennis bisa semarah itu. Aku bilang baik-baik
padanya
kalau dia tidak perlu datang lagi tapi dia langsung…”
”Calvin,” potong Ann, “ada yang harus kuceritakan padamu.”
“Tentang apa?”
“Tentang Dennis dan aku. Dennis itu sebenarnya…”
”Mantan pacarmu?”
Ann mendongak kaget, “Kau sudah tahu?”
”Josh yang memberitahuku kemarin. Aku tidak marah padamu, Ann.
Lagipula itu hanya
masa lalu, kau memang tidak perlu memberitahuku semuanya.”
”Tapi sebenarnya di antara kami tidak bisa dianggap punya hubungan
khusus.”
”Aku percaya padamu, Ann. Sejujurnya aku memang takut setelah
mendengar semuanya.
Makanya aku tiba-tiba ingin menggantikan Dennis dengan pekerja lain,
karena aku
khawatir dia akan mendekatimu lagi. Aku tahu kekhawatiranku itu tidak
beralasan…seharusnya aku tidak perlu berbuat begitu. Aku tidak
menyangka dia akan
marah besar sampai menghajarku segala…”
”Calvin…kau perlu tahu satu hal, antara aku dan Dennis benar-benar
tidak ada apa-apawww.ac-zzz.tk
lagi. Itu hanya masa lalu.”
“Kau sungguh tidak punya perasaan apa-apa lagi padanya?”
Ann tertawa kaku, “Kau becanda? Tentu saja tidak. Setelah semua yang
ia lakukan
padaku, mana mungkin aku masih menyimpan perasaan padanya.
Lagipula….setelah
melihat perbuatan dia padamu hari ini…aku jadi tahu dia memang tidak
pernah berubah,
tetap saja suka berbuat seenak hatinya. Dia tidak pernah berhenti
membuatku kesal.”
Calvin meraih tangan Ann dan meremasnya lembut, “Tadinya aku kira
kehadiran Dennis
bakal mengancam hubungan kita, tapi kini aku percaya sepenuhnya
padamu. Berjanjilah
padaku mulai sekarang kau tidak akan menyembunyikan apa pun lagi
dariku.”
”Baiklah.”
***
Malam harinya saat Ann sedang sibuk menyelesaikan tugas kuliahnya
yang menumpuk,
pembantu rumah datang memberitahu Ann bahwa ada seorang pria
yang ingin
menemuinya. Ann menyuruh pembantu rumah membukakan pintu dan
bilang pada orang
itu ia akan segera turun. Tapi tak lama kemudian pembantu itu datang
lagi , katanya tamu
itu tidak mau masuk ke dalam. Ia hanya mau menunggu Ann di luar
rumah.
Dengan malas-malasan Ann mematikan laptopnya dan segera keluar
dari rumah. Tamu
macam apa yang lebih memilih bertemu di depan rumah daripadawww.ac-zzz.tk
diundang masuk?
Sesampai di depan pagar, ia kaget melihat tamu itu ternyata Dennis.
“Mau apa kau ke sini?! Aku tidak mau bicara apa-apa lagi.” Ann segera
mengambil
langkah seribu meninggalkan Dennis. Tapi kali ini Dennis tidak akan
melepaskannya. Ia
dengan gesit menyambar pergelangan tangan Ann, memaksanya tetap
berdiri di sana.
”Aku tidak rela selalu menjadi pihak yang disalahkan! Kau tenang saja,
aku juga tidak
akan berlama-lama di sini.” Dennis mengendurkan pegangannya,
“mungkin apa pun yang
kujelaskan padamu tidak akan bermanfaat, aku tahu sedikitpun kau tidak
akan
mempercayaiku. Tapi aku minta kali ini kau harus percaya padaku!
Kejadian tadi pagi
sungguh di luar kemauanku.”
”Kau memang selalu memakai alasan itu, Dennis. Apa pun yang kau
lakukan selalu kau
bilang di luar kemauanmu!”
“Calvin tidak seperti yang kau puja-puja selama ini! Dia datang ke
tempatku,
mengancamku agar tidak menemuimu lagi atau aku akan dibuatnya
menyesal seumur
hidup. Dia memang memiliki segalanya, uang dan kekuasaan yang aku
tidak punya. Tapi
aku tidak akan mau menjadi bulan-bulanannya! Terserah kau mau
percaya padaku atau
tidak, aku hanya mau kau tahu yang sebenarnya! Aku tidak mau kelak
kau menikah
dengan orang yang salah.”www.ac-zzz.tk
”Calvin bukan orang seperti itu. Aku tidak akan percaya padamu, Dennis.
Sejujurnya
kukatakan padamu, aku menyesal kita bertemu lagi di taman itu. Apa
kau tahu,
sebenarnya aku berharap tidak pernah melihatmu lagi!” Ann
menatapnya kosong, “lima
tahun adalah waktu yang lama, aku baru bisa sembuh dari semua luka
yang kau buat
padaku itu selama lima tahun! Aku sekarang sudah punya hidup yang
baru, aku bahkan
sudah mulai bahagia dengan pertunanganku. Tapi tiba-tiba saja kau
muncul di depan
mataku dan merusak semuanya! Apa kau tidak merasa bersalah padaku,
setelah aku bisa
pulih kembali dari semua lukaku lalu kau mau buat luka yang baru lagi?”
Dennis diam.
“Apa hakmu menuduh Calvin orang yang salah? Aku tidak menyesal
bertunangan
dengannya, setidaknya aku tidak merasa tertekan setiap kali
berhadapan dengannya, aku
punya jaminan dia tidak akan menyakitiku dan setidaknya aku tahu dia
sungguh-sungguh
mencintaiku!”
”Apa bersamaku tidak ada perasaan itu?”
”Jika aku bersamamu yang akan kurasakan hanyalah kesengsaraan!
Apa kau tahu, berdiri
di sini menatapmu saja aku sudah sangat menderita ?!”
Dennis terpukul sekali, “Sedalam itukah kebencianmu padaku?”
”Seharusnya kau sudah sadar sejak pertama kali kau menyakitiku. Aku
tidak mengerti
apa maumu sebenarnya, dulu kau bilang aku harus melupakanmu, laluwww.ac-zzz.tk
setelah aku
berhasil melupakanmu kau malah memaksaku agar tidak membencimu.
Aku tidak tahu
sampai kapan aku bisa memaafkanmu! Jadi aku mohon Dennis, pergilah
dari
kehidupanku. Jangan kau ganggu aku dan Calvin lagi, biarkan aku hidup
lepas dari
bayang-bayangmu. Tolong jangan rusak kebahagiaanku.”
”Begitu ya?” Dennis mengangguk kecil, kemudian perlahan-lahan
melepaskan pegangan
tangannya dari Ann, “aku hanya mau kau tahu satu hal. Aku tidak
pernah ingin
menyakitimu sedikitpun. Mungkin sudah terlambat bagiku untuk
mengatakannya, tapi
aku memang mencintaimu. Mudah bagimu untuk melupakanku, tapi aku
tidak bisa
melupakanmu meskipun kau beri aku waktu selama 5 tahun atau lebih!
Aku tidak akan
bisa! Aku menyesal atas semua perbuatanku dulu. Aku tidak
menyalahkanmu kalau kau
memang sangat membenciku, aku memang bodoh telah
melepaskanmu begitu saja.
Kupikir itu semua demi kebaikanmu, tapi ternyata semuanya hanya akan
membuatmu
salah paham dan terus membenciku. Sampai kapan pun kau tidak akan
percaya kalau aku
sungguh mencintaimu, semua yang kulakukan, semua yang kukatakan
untuk
menyakitimu waktu itu, kulakukan karena terpaksa!”
Ann tercengang diam, “Kau…kau bilang apa?” Ia kaget mendengar
semuanya.www.ac-zzz.tk
“Aku tahu semua yang terjadi di antara kita tidak bisa dirubah lagi, tapi
kalau saja aku
bisa memutar balik waktu….aku tidak akan sekalipun menyakiti hatimu,
aku tidak akan
melepaskanmu hanya karena aku merasa tidak pantas mendampingimu.
Tapi waktu itu
aku tidak bisa berpikir panjang, aku malah melepaskanmu begitu saja
dan sekarang
semuanya sudah terlambat. Aku juga menyesal kenapa kita harus
bertemu lagi. Bukan
hanya kau yang menderita, Ann, aku bahkan lebih menderita tapi aku
selalu
menyimpannya dalam hati dan sampai kapanpun juga aku tidak akan
pernah bisa pulih
sepertimu! Tapi aku janji tidak akan merusak kebahagiaanmu dengan
Calvin. Aku juga
tidak akan mengganggumu lagi kalau memang itu maumu. Kalau kau
meminta aku
pergi……..aku akan pergi.”
Dennis menatapnya untuk yang terakhir kali, kemudian melangkah pergi,
meninggalkan
Ann seorang diri berdiri di sana.
Tinggal Ann di sana, berusaha membunuh semua keraguan yang kini
mulai merasuki
hatinya. Semakin ia mencoba untuk tidak percaya, semakin ia
tenggelam dalam keraguan
itu.
***
Dalam ruang kerja yang gelap itu Ann menekan nomor telepon
rumahnya di Inggris,
jantungnya berdegup kencang saat mendengar suara Papa,www.ac-zzz.tk
“Papa…maaf meneleponmu
malam-malam begini.”
Di ujung sana Papa tertawa, “Tidak apa-apa, sayang. Ada apa
sebenarnya, sampai
interlokal begini? Kamu kedengarannya sedang ada masalah.”
“Ada yang ingin kutanyakan pada Papa.”
”Ya? Tanyakan saja.”
”Lima tahun yang lalu….Papa pernah memberi cek kosong pada Dennis.
Apa Papa masih
ingat?”
Papa terdiam. Ada jeda panjang di antara mereka.
“Papa….tolong jawab aku yang jujur. Cek kosong itu apa pernah
dicairkan oleh Dennis?”
“Kenapa tiba-tiba kamu menanyakan hal ini?”
”Tolong, Papa. Jawab aku.”
Papa diam lagi. Yang ada hanya suara nafasnya.
“Ann, sebelum Papa mengatakan yang sejujurnya padamu. Papa mau
kamu mengerti satu
hal, apa yang Papa lakukan ini semuanya demi kebaikanmu. Papa takut
pemuda itu akan
merenggut semua kebahagiaanmu, jadi Papa…”
”Pa, tolong jawab saja pertanyaanku itu.”
“Ann……”
Jantung Ann rasanya mau copot, ia seolah-olah mati rasa.
Dicengkramnya gagang
telepon itu kuat-kuat, air matanya siap menetes, “Cek itu….cek itu
ternyata tidak
dicairkan Dennis, bukan? Ternyata dia tidak pernah
memakainya…Benarkah?”
“Ann…Papa…Papa sungguh tidak bermaksud membohongimu, waktu itu
Papa benarbenarwww.ac-zzz.tk
mengira dia sudah memakai cek itu. Maafkan Papa, Ann, Papa tidak
memberitahumu karena Papa tidak mau kamu terjerumus lebih dalam
lagi dengan
pemuda itu, selain itu Papa kira antara kamu dan pemuda itu semuanya
sudah berakhir,
jadi tidak ada yang perlu diungkit-ungkit lagi. Apa kamu sadar, Papa
terpaksa melakukan
ini semua demi masa depanmu? Lihatlah dirimu sekarang….kamu sudah
punya
segalanya, tidak kekurangan apapun juga, bukankah itu lebih baik
ketimbang hidup
luntang-lantung dengan pemuda itu?”
Jadi benar Dennis tidak mencairkan cek itu….
Pegangannya pada gagang telepon itu terlepas begitu saja, sekujur
tubuhnya membeku
kebingungan.
Ann sudah mencoba untuk tidak menangis, tapi air mata itu terus
menetes tanpa ia sadari.
Ia tidak perlu mempertanyakan hal-hal yang lainnya lagi, hanya perlu
tahu satu
kebenaran itu saja sudah cukup untuk mengetuk hatinya, menamparnya
keras-keras
hingga ia sadar apa yang sebenarnya terjadi lima tahun yang lalu.
Ia lalu meringkuk di bawah seorang diri. Menahan penyesalan yang
sangat amat dalam.
Menyesal kenapa ia tidak mau menghiraukan kata-kata Emma dan
Vincent waktu itu,
menyesal mengapa ia tidak pernah mau mempercayai ucapan Dennis,
tapi lebih menyesal
lagi karena ia tidak pernah mau mendengar kata hatinya sendiri.
Bukankah sekarang semuanya sudah terlambat?www.ac-zzz.tk
Kini Ann tidak tahu harus bersikap bagaimana terhadap semuanya. Ia
sudah terlambat
menyadari kebenaran yang selama ini tersimpan rapat darinya. Ia tidak
menyalahkan
Papa sama sekali, ia bisa memaklumi semuanya. Tapi Calvin? Bagaimana
Ann harus
menghadapi Calvin setelah ia tahu semuanya? Apa benar yang
diucapkan Dennis tadi,
kalau Calvin sengaja mengatur perkelahian itu agar dirinya semakin
membenci Dennis?
Perasaan Ann kini terombang-ambing tak menentu, ia benar-benar
kehilangan arah.
Butuh waktu lima tahun baginya untuk menyusun kembali kepingankepingan
hatinya
yang hancur karena Dennis, dan butuh waktu lima tahun baginya untuk
melupakan sosok
pemuda itu. Tapi rentang waktu yang begitu lama itu pupus semuanya
hanya dalam
waktu satu malam. Dan dalam waktu satu malam itu ia kembali hancur
oleh perasaannya
sendiri, oleh kenyataan bahwa sesungguhnya Dennis masih ada di dalam
hatinya.
Sesungguhnya ia tidak bisa melupakan pemuda itu. Dan sesungguhnya
selama ini ia
hanya berpura-pura kuat, pada kenyataannya ia masih sangat rapuh.
Ia tidak pernah bisa melupakan Dennis.
Ini semua tidak perlu terjadi kalau saja ia mau mendengar semua
penjelasan temantemannya.
Kalau saja ia mau menunggu lebih lama sedikit di taman itu sebelum
keberangkatannya
ke Inggris.www.ac-zzz.tk
Sekarang semua yang sudah susah payah dibangunnya selama ini
hancur berantakan.
Perasaannya pada Calvin lenyap tak berbekas. Ia bahkan tidak sanggup
membayangkan
dirinya sudah bertunangan dengan pria itu. Bagaimana ia nanti akan
menikah dengan
orang yang tidak ia cintai?
Aku tidak boleh mengkhianati Calvin………tapi bagaimana aku bisa
mengingkari
perasaanku yang sesungguhnya pada Dennis?
***
Keesokkan harinya…..
Calvin bisa mencium gelagat tidak baik dari tingkah laku Ann yang serba
aneh pagi ini.
Walaupun mereka sarapan pagi bersama-sama di ruang tamu Ann, tapi
Ann hanya diam
saja dan tidak menatapnya sejak tadi. Gadis itu hanya sibuk memainkan
sarapannya
dengan garpu, sedikitpun ia tidak menyentuh makanan itu.
“Kemarin aku bertemu dengan keluargaku. Coba tebak apa hasil
percakapan kami
semalam? Ayah dan Ibuku minta pernikahan kita dimajukan saja,
mungkin 2 minggu lagi,
jadi tidak perlu menunggu kita balik ke London lagi. Ibuku bersikeras mau
menyiapkan
segalanya sendiri, katanya pernikahan itu dilangsungkan di sini saja, di
gereja tempat
orang tuaku menikah dulu. Kau tidak keberatan kan? Maaf
ya…semuanya jadi tiba-tiba
begini. Aku juga sebenarnya tidak mau terburu-buru, tapi mereka terus
mendesak.”www.ac-zzz.tk
Orang yang diajak bicara malah diam.
“Ada apa? Wajahmu kelihatan murung sekali.” tanya Calvin padanya.
Ann meletakkan garpunya di atas piring, ia termenung sebentar. Kedua
tangannya
disembunyikan di balik meja, tangan sebelah kanannya memainkan
cincin yang
melingkar di jari manis kirinya dengan penuh perasaan cemas. Ia
mengigit bibirnya. Aku
harus jujur pada Calvin, aku tidak mau ia terluka di saat terakhir.
Ann ragu lagi, tapi kalau aku menceritakan yang sejujurnya pada Calvin
sekarang,
bukankah sama saja? Ia tetap bakal terluka..
“Ann, aku mohon….ada apa sebenarnya? Apa ada yang ingin kau
katakan padaku?”
Calvin menatapnya semakin tajam.
“Calvin, aku tidak bisa menikah denganmu.”
Calvin terhenyak kaget, roman mukanya langsung berubah drastis begitu
mendengar
kalimat tadi.
“Aku tidak bermaksud melukaimu…aku tahu ini kejam sekali dan kau pasti
tidak bisa
menerimanya,   tapi   aku   tidak   boleh   terus   menipu   diriku   sendiri,
terlebihlebih
menipu
dirimu. Aku tidak sanggup menikah denganmu, Calvin..”
“Tapi kenapa ?!”
“Aku tidak pantas menikah denganmu….selama ini kau terlalu baik,
percayalah kau akan
menyesal bila menikah dengan..”
”Itukah alasanmu yang sebenarnya? Atau kau punya alasan yang
lainnya lagi ?!” bentakwww.ac-zzz.tk
Calvin tiba-tiba.
Ann mengangkat wajahnya, menatap Calvin dengan perasaan bersalah
campur kaget.
Baru kali ini ia mendengar Calvin membentak dirinya.
“Jawab aku, Ann! Aku tidak bisa terima kalau memang cuma itu
alasanmu! Sama sekali
tidak masuk akal! Setelah bertunangan selama dua bulan kenapa baru
sekarang kau
membatalkan pernikahan kita, hah?!”
“Aku…” Ann berusaha mencari akal bagaimana sebaiknya ia harus
menjelaskan
semuanya pada Calvin, “itu karena selama 2 bulan ini aku tidak tahu
apa-apa tentang
rahasia itu, aku tidak tahu apa-apa tentang kejadian yang sebenarnya
antara aku dan
Dennis lima tahun yang lalu…”
”Apa kau bilang?” Calvin membanting peralatan makannya ke atas
meja. Ia beranjak
cepat dari meja makan itu dan menarik Ann. Wajahnya memerah karena
menahan marah,
“apa kau bilang tadi?! Dennis katamu?!”
Ann benar-benar kaget, ia melepaskan tangannya dari Calvin, “Aku
harus jujur padamu.
Antara aku dan Dennis memang terjadi sesuatu yang tidak
menyenangkan lima tahun
yang lalu, tapi ternyata semua itu hanya kesalahpahaman yang sengaja
ditutup-tutupi
dariku. Aku baru tahu semuanya tadi malam, dan aku menyesal
padamu…karena saat itu
aku sadar aku masih menyimpan perasaan padanya.”
”Jangan kau lanjutkan lagi, Ann.” Calvin membuang muka, “hentikanwww.ac-zzz.tk
semua ucapanmu
itu, aku tidak mau dengar lagi.”
”Calvin, kau bebas memarahiku karena aku memang salah. Tapi
bukankah lebih baik aku
menceritakan semuanya padamu sebelum kita menikah dan semuanya
menjadi tidak
karuan?”
Tapi Calvin diam, wajahnya mengeras dan matanya menyorotkan
kebencian yang
mendalam.
“Calvin, aku mohon bicaralah padaku. Katakan sesuatu. Apa saja.” Ann
menatapnya pilu.
Aku telah menyakiti hatinya…tapi aku harus bagaimana lagi?
“Kenapa, Ann? Kenapa kau bersedia mengorbankan semua
kebahagiaan yang bisa
kuberikan padamu demi orang itu? Kenapa kau rela melepaskan
semuanya hanya untuk
menyelamatkan hubunganmu dengannya?!! Apa kau tidak bisa berpikir
dengan akal
sehatmu, apa yang bisa kaudapatkan dari pria itu, hah?! Dia tidak punya
apa-apa untuk
membuatmu bahagia, dia tidak memiliki semua yang aku miliki! Bersama
dengannya
hanya akan membuat hidupmu hancur berantakan!”
Ann memejam matanya, sedih.
“Pikir itu baik-baik, Ann! Apa kau mau mengorbankan segalanya demi
dia?!”
”Tapi aku mencintainya, Calvin.” jawab Ann tak berdaya, “semua yang
kau ucapkan itu
benar. Aku tidak memiliki jaminan dia bisa membuatku bahagia seperti
yang bisawww.ac-zzz.tk
kaulakukan padaku. Dia juga tidak memiliki semua yang kaumiliki. Tapi
aku tidak
mengkhawatirkan apa-apa karena aku mencintainya. Aku tidak bisa
membuang perasaan
ini jauh-jauh hanya karena aku takut melihat masa depanku dengannya.
Aku punya
harapan meskipun itu cuma sedikit, tapi aku tidak peduli.”
”Cinta katamu? Berpikirlah secara logika, Ann! Kau tidak bisa hidup
hanya dengan
modal cinta! Aku bisa memberimu cinta sebanyak yang kau mau,
bahkan lebih!”
Cinta itu buta, ia akan menutup semua pikiranmu hingga kau tidak bisa
berpikir panjang
lagi tentang realita. Aku tidak mau munafik, aku tahu betul dengan
Dennis aku tidak
punya masa depan yang cerah dibandingkan aku bersamamu. Tapi
bagaimana mungkin
aku hidup dengan orang yang sama sekali tidak aku cintai? Bukankah itu
hanya akan
menyiksaku dan malah membuatku tidak bahagia? Tidak bahagia sama
saja membunuh
diri kita sendiri… sedikit demi sedikit…. hingga apa yang bisa kita lakukan
selanjutnya
hanyalah menyesali diri. Aku pernah sekali tidak percaya dengan apa
kata hatiku, dan
aku mengingkarinya hingga aku sangat menyesal sekarang. Sekarang
aku tidak mau lagi
berbuat hal yang sama, aku tidak mau lagi menyesal. Kali ini aku ingin
mempercayai
kata hatiku.
Melihat Ann tidak bisa menjawab, Calvin hanya menatapnya denganwww.ac-zzz.tk
dingin. Suaranya
terdengar penuh ancaman, “Aku akan menunjukkan padamu seberapa
besar cinta yang
bisa kuberikan. Kau pasti akan menikah denganku. Percayalah.”
Ia mengeluarkan handphone-nya dari saku, menekan nomor seseorang
dan berbicara
sangat singkat, “Kau masih ingat orang yang kemarin kutunjukkan
padamu? Kumpulkan
orang-orangmu dan terserah mau kau apakan dia.”
Ann tercengang tak mengerti, “A..apa maksudmu?”
Calvin mematikan HP-nya, diam.
“Kau…kau menyuruh orang-orangmu menghabisi Dennis?!”
”Aku tidak pernah rela kalau ada orang yang sampai berani merebut
sesuatu yang
berharga dariku.”
”Jadi benar kata Dennis, perkelahian kemarin kau yang mengatur
semuanya!! Kau
sengaja menyuruhku datang supaya aku melihat semuanya!
Kau…kenapa kau bisa
berbuat seperti itu! Kau kejam sekali!”
”Semua orang bisa berubah, Ann. Semua orang bisa berubah kalau ia
takut kehilangan
sesuatu. Itu naluri dasar seorang manusia.”
-----------------------------------
Dennis berjalan kaki menuju tempat kerjanya sendirian. Ia sama sekali
tidak menduga
sudah ada segerombolan preman yang menguntitnya sejak tadi. Saat
Dennis berbelok ke
jalanan yang sepi, mereka tiba-tiba menyerbu ke arahnya dan
menghajarnya ramai-ramai.
Dennis kaget bukan main. Semua itu hanya terjadi beberapa menitwww.ac-zzz.tk
setelah mereka
mendapat perintah dari Calvin.
Dennis berusaha melawan tapi jumlah mereka terlalu banyak. Meskipun
ia berhasil
memberi perlawanan yang sengit pada mereka, tapi tetap saja mereka
berhasil
menjatuhkannya.
--------------------------------------------------------------
“Aku tidak bisa memastikan apa yang diperbuat orang-orang itu pada
Dennis. Tapi kau
tahu kan, orang-orang seperti itu sangat haus uang, mereka akan
berbuat semau mereka
kalau aku sudah mengiming-imingkan uang. Kalau Dennis sampai mati,
kau tidak perlu
lagi repot-repot memberikan cintamu pada orang lain.”
Ann bergidik ngeri mendengar kata-kata penuh ancaman itu.
Dipandanginya Calvin
dengan ketakutan, tunangannya itu sudah berubah menjadi sosok yang
mengerikan tanpa
ia sadari! Ada sesuatu yang mengerikan di balik sifatnya yang begitu
tenang dan kalem.
“Kau tega, Ann? Kalau kau tidak mau mengucapkan sepatah kata yang
enak kudengar,
aku tidak bisa berbuat apa-apa kalau sampai mereka ingin menghabisi
nyawa orang yang
kaukasihi itu.”
”Kau menjijikkan sekali!!“jerit Ann tidak tahan lagi, “kenapa kau tega
berbuat seperti ini
padaku!!!”
”AKU LAKUKAN INI SEMUA KARENA AKU TIDAK MAU KEHILANGANMU!!
SEKARANG KAU SUDAH TAHU SEBERAPA BESAR CINTAKU UNTUKMU,www.ac-zzz.tk
ANN?! KAU SUDAH TAHU SEKARANG ?!!”
Ann menutup kupingnya kuat-kuat, ia ingin menjerit sekencangkencangnya
seakan-akan
ini hanya mimpi buruk yang akan segera berakhir. Berbagai kilatan
bayangan yang
mengerikan berkelebat di depan matanya, menghantuinya dengan
bayangan Dennis yang
sedang sekarat dihabisi orang-orang suruhan Calvin. Seolah-olah Ann
bisa mendengar
jeritan kesakitannya, melihat darah yang merembes dari sekujur
tubuhnya, merasakan
nafasnya yang terputus-putus dan tubuhnya yang menjadi sasaran
empuk kebengisan
mereka. Ann tidak tahan lagi. Jiwanya ikut meradang membayangkan
semua itu.
“Katakan kau akan menikah denganku, Ann! Atau aku akan berbuat
lebih kejam lagi
padanya! Aku tidak takut dengan apapun di dunia ini.Kau tahu sendiri
kan, aku bisa
berbuat apa pun semudah aku membalikkan telapak tangan. Kalau
sampai ia matipun aku
tidak takut, aku hanya takut kehilanganmu!”desak Calvin sambil
mencengkram tangan
Ann dengan kasar,ia hampir membuatnya kesakitan, “KATAKAN PADAKU
KAU
AKAN MENIKAH DENGANKU!!”
”Aku tidak mau!!!”
Tatapan Calvin berubah dingin, “Baik, kalau memang itu
maumu….dengan begini kau
sendirilah yang mencelakakan Dennis. Kau yang bersalah kalau sampai
ada sesuatu yangwww.ac-zzz.tk
buruk menimpanya. Semua ini kau yang tanggung sendiri, Ann. Aku tidak
akan berbuat
apa-apa.”
”Tidak ! Jangan kaulakukan itu! Suruh mereka berhenti! Cepat!”
Calvin tidak mengubris permohonannya. Ia melangkah pergi dengan
angkuh.
“Calvin!!! Suruh mereka berhenti!!”
Calvin tetap tidak mempedulikannya. Bahkan seandainya Ann sampai
bersujud-sujud
memelas padanya, ia tetap tidak akan peduli. Langkahnya semakin
mantap meninggalkan
ruangan itu, meninggalkan Ann yang terus menjerit ketakutan
memanggil-manggil
namanya.
Hingga akhirnya Ann tidak kuasa lagi menahan semua rasa takutnya, ia
berseru tegas,
“Baik! Aku akan menikah denganmu!”
Langkah Calvin berhenti. Ia memunggungi Ann tanpa reaksi.
“Kau dengar itu?! Aku akan menikah denganmu!! Cepat suruh mereka
berhenti, Calvin,
aku mohon!!!”
Akhirnya Calvin menoleh, tapi wajahnya kembali kelihatan tanpa
ekspresi, “Apa katakatamu
itu bisa dipercaya? Aku butuh kepastian darimu, Ann.”
“Kau tidak perlu kepastian apa-apa..” Ann menatapnya tanpa daya,
“selama kau tidak
melukai Dennis, aku pasti akan menikah denganmu…”
Calvin tersenyum singkat, ia mengeluarkan HP dari saku celananya lagi,
lalu memberi
perintah baru, “Kalian boleh berhenti, biarkan dia hidup untuk menikmati
bagaimanawww.ac-zzz.tk
menyakitkannya kehilangan orang yang ia cintai. Lepaskan dia.”
Setelah mendengar itu, kontan Ann menghela nafas lega. Rasanya ia
mau mati saja saat
Calvin memberinya ancaman mengerikan seperti itu. Ia tidak habis pikir
bagaimana
seorang Calvin yang begitu tenang bisa berubah menjadi kejam dalam
sekejap hanya
karena takut kehilangan orang yang ia cintai? Tapi Ann tidak sempat
memikirkan
jawabannya lagi, ia hanya bisa memikirkan keadaan Dennis sekarang.
Dan dalam sekejap ia lunglai dihantui rasa takut yang luar biasa.
Terlebih-lebih lagi saat Calvin mematikan HPnya dan beralih
menatapnya, “Aku harap
kau mengerti, Ann. Aku lakukan semua ini karena aku tidak rela melihat
kau menjadi
milik orang lain. Berjanjilah padaku, kau akan menikah denganku. Jangan
ingkari katakatamu
tadi, Ann, kau tahu sendiri aku bisa berbuat yang lebih jauh lagi.”
Ann membeku ketakutan di sana. Tidak sanggup membalas setiap
ucapannya.
Kini ia takluk sepenuhnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------
------
Dennis tergeletak di sana, bersimbah darah.
“Kau dengar kami baik-baik, bocah tengik! Jangan sekali-kali kau dekati
gadis yang
bernama Ann itu lagi. Inilah akibatnya!! Kalau kau sudah bosan hidup,
kami tidak akan
segan-segan menghabisimu!”
Mereka menendang Dennis untuk terakhir kalinya, lalu segera angkat kaki
meninggalkanwww.ac-zzz.tk
tempat itu.
---------------------------------------------------------------------------------------------
---------------
Pernikahan yang dimajukan menjadi dua minggu lebih awal ternyata
dianggap Calvin
sebagai suatu penantian yang panjang, maka dengan berbagai alasan
yang dibuat-buat ia
memajukannya menjadi 3 hari lagi. Tentu saja dari pihak keluarga Ann
sangat terkejut.
Mereka bergegas berangkat dari London ke Jakarta untuk membantu
persiapan
pernikahan.
Di bandara udara internasional Soekarno Hatta……
Ann bersama Calvin berdiri di depan terminal kedatangan untuk
penerbangan luar negri.
Mereka tersenyum lebar saat melihat kedatangan keluarga Ann
seutuhnya. Ada kedua
orang tua Ann, lalu Caroline kakaknya Ann dan suami Caroline,
Theodore.
Ann berlari kecil menyambut mereka satu persatu.
Mama memeluknya erat-erat, “Kamu kelihatan lebih kurus, Ann.”
Caroline menghampirinya. Ann tersenyum pada Caroline, kakak semata
wayangnya yang
sangat cantik dan anggun itu. Kemudian Theo, suami Caroline, ikut
menepuk-nepuk
pundak Ann sambil tertawa kecil, “Senang bertemu denganmu lagi,
Ann.”
Lalu tiba giliran Papa. Pria yang penampilannya seolah-olah tidak
termakan usia itu
terlihat agak sungkan melihat putri bungsunya sendiri. Percakapan
mereka di teleponwww.ac-zzz.tk
tempo hari masih membekas di hatinya dan membuatnya tidak punya
keberanian untuk
menerima pelukan Ann. Tapi Ann memeluknya lembut, “Pa, aku kangen
sekali.”
Papa menghela nafas lega saat dilihatnya Ann tersenyum penuh maaf
padanya.
Mama memandangi Calvin bingung, “Sebenarnya ada apa? Kenapa
tiba-tiba pernikahan
kalian dimajukan jadi 3 hari lagi? Kita semua jadi bingung, cepat-cepat
terbang dari
London.”
”Maaf jadi membingungkan kalian semua,” jawab Calvin penuh karisma,
“aku cuma
tidak mau menunda lebih lama lagi, takutnya nanti akan mengganggu
kuliah kami berdua
yang sudah mau mulai sebentar lagi. Liburan kami kan sudah mau habis
di sini, jadi lebih
baik segera menikah sebelum kami kembali ke London.”
”Apa sudah ada persiapannya? Ini semua kan mendadak sekali. Kenapa
tidak menikah di
London saja?”
”Tidak, Tante, kata Ibu lebih baik diadakan di sini saja. Bukankah masih
banyak kerabat
yang tinggal di sini? Nanti kan kasihan kalau mereka harus jauh-jauh
terbang ke Inggris
untuk menghadiri pernikahan kami,” Calvin berbalik menatap Papa,
“lagipula Ibu sudah
menetapkan tempat pemberkatannya. Katanya di gereja tempat
mereka menikah dulu.”
”Ya…kalau begitu baik juga…” Papa mengangguk-angguk kecil, masih
agak bingung,www.ac-zzz.tk
“meskipun mendadak begini tapi kami sekeluarga akan membantu
Ibumu
mempersiapkan semuanya. Kasihan kan, Ibumu kerja sendiri? Yang
menikah kan anak
kami juga.”
Mereka semua tertawa. Ann juga ikut tertawa meskipun ia merasa
tawanya itu sangat
palsu dan dibuat-buat. Terserah, mau menikah kapan pun juga tidak ada
bedanya, toh dia
tetap akan jatuh ke dalam tangan Calvin. Tapi ia tetap harus menikah
dengannya, ia tidak
mau sesuatu yang buruk menimpa Dennis.
***
Dua hari belakangan ini berjalan bagai neraka bagi Ann. Semua
persiapan pernikahannya
sama sekali tidak membuatnya bergairah. Ia juga tidak banyak turun
tangan mengurusi
semuanya. Ibu Calvin yang paling repot mempersiapkan pernikahan
mereka. Mulai dari
pemesanan tempat dan pendeta, menyewa seorang perancang
ternama untuk merancang
gaun pengantin Ann, menyebarkan kartu undangan, mengatur
penataan resepsi, sampai
pada makanan dan hal-hal kecil lainnya.
Ann hanya duduk menunggu. Semakin dekat dengan hari
pernikahannya ia merasa
perasaannya semakin kacau balau. Malam ini di rumahnya diadakan
makan malam
keluarga, Calvin tidak ikut serta karena akan menghadiri pesta bujangan
yang diadakan
teman-temannya.www.ac-zzz.tk
Sepanjang makan malam di suasana keluarga yang penuh kehangatan
itu, Ann justru
merasa hampa. Ia merasa hatinya sudah beku dengan semua puji syukur
yang
dialamatkan untuknya.
“Selamat ya, Ann. Aku doain moga-moga pernikahanmu dengan Calvin
akan awet
sampai tua.”
“Mama juga mau ucapin selamat buat kamu. Rasanya baru kemarin
Mama melahirkanmu,
menemanimu setiap malam saat kamu menangis, melihatmu merangkak
dan berjalan
untuk pertama kalinya, mendampingimu mengarungi masa kecil dan
masa remaja yang
indah….lalu sekarang putri kecil Mama ini sudah dewasa dan siap
menikah. Rasanya
Mama masih belum rela menyerahkanmu pada orang lain. Rumah kita
akan sepi ya, Pa.
Caroline dan Svannie sama-sama sudah dewasa dan siap meninggalkan
kita.”
”Jangan begitu, Ma. Nanti kan bakal ada cucu-cucu yang bakal
nemenin kita. Tapi Ann,
Papa senang sekali melihatmu akan segera menikah. Kamu bukan putri
kecil Papa lagi,
besok kamu sudah akan menjadi istri orang lain. Papa cuma berharap
Calvin bisa
membahagiakan putri Papa ini dan kalian bisa membina keluarga yang
harmonis sampai
akhir hayat.”
Ann tersenyum menatap mereka bergantian. Ia tahu doa mereka sangat
tulus untuknya,www.ac-zzz.tk
tapi hatinya kosong sekali.
Besok bukan hari yang ditunggu-tunggunya. Besok adalah mimpi buruk
yang tanpa akhir,
sekali ia diseret ke dalamnya maka ia tidak akan bisa berpaling lagi.
Besok adalah neraka
baru untuknya.
***
Dennis baru saja pulang dari tempat kerjanya. Ia berjalan lunglai
membelok ke gang
sempit menuju rumahnya. Kondisinya tidak terlalu baik saat itu, dengan
luka-luka di
sekujur tubuh dan wajah yang hampir babak belur. Tapi ia tetap
memaksakan diri untuk
kerja. Ia tahu betul siapa penyebab semua itu, tapi ia tidak bisa berbuat
apa-apa. Pada
teman-teman di tempat kerjanya ia memakai alasan dihajar perampok.
Langkah Dennis tiba-tiba terhenti. Jantungnya serasa mau copot ketika ia
melihat seorang
yang sangat dikenalnya tengah berdiri di depan rumahnya, menantinya.
Dengan tertatih-tatih Dennis menghampirinya, suaranya tercekat, “Ann.”
Ann menoleh. Hatinya teriris-iris pilu saat melihat keadaan Dennis yang
menggenaskan.
Ia cepat menunduk, berusaha menahan diri untuk tidak berbuat apaapa
pada pemuda itu.
“Kenapa kau bisa datang ke sini?” Dennis membuka pintu rumahnya,
“kau sudah
menunggu dari tadi? Ayo, masuk.”
”Tidak perlu, lagipula kedatanganku hanya sebentar saja. Ada yang ingin
kusampaikan.”
”Bicaralah di dalam,” Dennis membuka pintu lebar-lebar untuk Ann, “kau
tidakwww.ac-zzz.tk
keberatan kan?”
Mau tak mau Ann terpaksa memasuki rumah sempit itu. Ia berdiri
menyapu
pandangannya ke seisi rumah. Kemudian mendesah panjang, kenapa
aku malah masuk?
Aku tidak boleh berlama-lama di sini…
“Maaf berantakan, maklum aku tidak sempat bersih-bersih karena sibuk
kerja,” Dennis
tertawa pelan. Ia tahu Ann saat ini tengah mengawasi dirinya yang sibuk
mondar-mandir
memberesi semua barang yang berserakan di lantai. Dennis segera
mengambilkan kursi
untuk Ann, “duduklah.”
Ann menggeleng kecil, “Tidak, aku hanya sebentar di sini.”
Saat itu Dennis baru sadar apa pun yang ingin dibicarakan Ann
padanya, pastilah sesuatu
yang serius. Wajah gadis itu begitu murung, pandangannya kemanamana
dan seolaholah
tak berani menatapnya.
“Baiklah, apa yang ingin kaubicarakan?”
Ann diam sejenak.
“Besok aku akan menikah.”
Ann menyebutkan nama gereja tempatnya menikah besok. Dennis
hanya membisu.
Kemudian perlahan-lahan ia membentuk seuntai senyum yang sangat
kaku di bibirnya,
“Kau tidak perlu repot-repot datang ke sini untuk memberitahuku. Kau
kan bisa kirim
kartu undangan saja..”
Ann menatapnya pilu, tidak tahu harus bicara apa lagi. Banyak yang
ingin dikatakannyawww.ac-zzz.tk
pada Dennis, tapi semuanya sirna begitu ia harus berdiri berhadapan
dengannya. Bahkan
menatapnya saja sudah cukup membuat Ann lumpuh tak berdaya. Lima
tahun yang lalu
keadaanlah yang telah menciptakan jurang di antara mereka, kini
setelah mata Ann
terbuka pun ia tetap tidak sanggup menyeberangi jurang itu.
“Aku ucapkan selamat untukmu.” gumam Dennis tak jelas.
“Ya,” Ann mencoba tersenyum di hadapan Dennis, menampakkan
dirinya seolah-olah
sangat bahagia. Ann merasa Dennis tidak perlu tahu apa-apa tentang
penyebab dirinya
menikah dengan Calvin. Biar saja Dennis menganggapnya menikah
karena mencintai
Calvin, dengan begitu maka semuanya bisa berakhir.
Tapi mengapa hati ini ingin menjerit?
“Apa kau mencintai Calvin?”
Pertanyaan itu membuat Ann terhenyak, ia menengadah menatap
Dennis. Dagunya
bergetar saat ia menjawab, “Kenapa kau mempertanyakan itu? Aku
menikah dengannya
tentu saja karena aku mencintainya.”
”Tapi dia…”
Ann menatap semua perban dan plester luka yang menempel di wajah
dan tubuhnya. Ia
menunduk sedih melihat akibat dari perbuatan orang-orang Calvin.
“Tapi dia…” lanjut Dennis, “dia tidak sebaik dugaanmu.”
”Ada satu hal lagi.”
Dennis mengamati gerak-gerik Ann saat gadis itu mengeluarkan sesuatu
dari tas kecilnya.
Sebuah gelang, hadiah ulang tahun Dennis untuk Ann waktu itu.www.ac-zzz.tk
“Aku tak bisa menerima gelang pemberianmu ini. Aku sudah putuskan
untuk tidak
menyimpan apa pun lagi darimu, karena semua itu hanya akan
membuatku teringat
padamu. Aku minta maaf, kumohon ambillah kembali benda ini.”
Dennis mengambil gelang itu dengan hati hancur.
“Kelak aku harap kita tidak perlu bertemu lagi. Semuanya sudah
berakhir.” Ann beranjak
meninggalkannya.
***
“Ann, tunggu.” Dennis meraih tangannya, “kalau memang semuanya
sudah berakhir, lalu
kenapa kau masih mau menemuiku di sini? Apa benar kau sudah
melupakanku? Aku
mohon pertimbangkan kembali pernikahanmu itu.”
Dennis, tolong lepaskan tanganmu…kalau begini kau malah membuatku
lemah… Ann
susah payah melepaskan pegangan Dennis tapi Dennis tak mau
melepaskannya.
Meskipun genggaman itu lembut, tapi bagi Ann sangat mematikan.
Dennis bisa
membunuh keteguhan hatinya kapan saja ia mau.
“Aku benar-benar tidak mau melihatmu menghabiskan sepanjang
hidupmu dengan orang
seperti itu! Aku tidak rela selalu menjadi korban kesalahpahamanmu.
Mengapa sampai
detik ini kau masih juga tidak mau mempercayaiku?!”
Aku percaya padamu…aku percaya..
“Tolong lepaskan aku, Dennis.” jawab Ann lirih.
Tapi Dennis justru malah mencengkram pundak Ann dan memaksa gadis
itu berbalikwww.ac-zzz.tk
menatapnya, “Kau benar sudah melupakan aku? Tidak bisakah kau
percaya padaku?”
Jarak mereka sangat dekat saat itu, meski Ann menunduk tapi Dennis
bisa melihat
dengan jelas air mata yang mulai menggenang di pelupuk matanya.
Hatinya bergetar
hebat. Lalu entah kekuatan apa yang mendorongnya untuk memeluk
Ann, melindungi
gadis itu dari semua kerisauannya. Saat ia memeluknya erat-erat, ia tidak
merasa takut
Ann akan marah besar, ia justru merasa rapuh. Semua kerinduannya
tertumpah di sana.
Rasanya sudah lama sekali ia tidak memeluk Ann. Sudah berapa lama?
Lima tahun kah?
Atau lebih? Tidak, Dennis sadar ternyata selama ini ia tidak pernah
sekalipun memeluk
Ann. Ia selalu menahan diri untuk tidak mencintai gadis itu, bahkan
sekedar memeluknya
pun ia sungguh tidak punya keberanian.
Tapi kini Ann berada dalam pelukannya.
Kenyataan bahwa Ann akan segera meninggalkannya membuatnya
semakin tidak
sanggup untuk melepaskan gadis itu. Ia ingin selalu bersamanya, selalu
memilikinya.
Bukankah selama lima tahun ini perasaan seperti itu selalu ada di
hatinya? Begitu
menggebu-gebu hingga ia tidak sanggup menahan diri lagi?
Beberapa saat kemudian Ann melepaskan pelukan Dennis dengan
terpaksa. Ia menatap
pemuda di hadapannya itu dengan seluruh cintanya, “Aku telah berbuat
banyak kesalahanwww.ac-zzz.tk
padamu. Jika aku meminta kau berjanji satu hal padaku, akankah kau
mengabulkannya?”
Dennis terpaku.
“Berjanjilah padaku, apa pun yang terjadi nanti kau harus melupakan
aku. Kau harus
melepaskan aku.”
“Aku tidak bisa,” bisik Dennis pedih.
“Kau harus bisa. Kalau aku berjanji untuk selalu percaya padamu, maka
kau harus
berjanji untuk melupakanku. Apa pun yang terjadi nanti. Berjanjilah,
Dennis, berjanjilah
kau akan melupakanku.”
Dennis tidak sanggup memenuhi permintaannya. Bagaimana mungkin ia
bisa melupakan
Ann, sedangkan dalam setiap nafasnya saja ia selalu mengingat nama
gadis itu?
“Mencintaimu adalah sesuatu yang berharga, yang akan selalu kujaga
sepanjang hidupku.
Tapi aku tidak bisa terus hidup seperti ini. Besok aku akan menikah
dengan Calvin,
karena itu aku harus membuang jauh-jauh semua kenangan di antara
kita. Izinkan aku
bahagia, Dennis. Bukankah itu yang selama ini kau inginkan?”
”Aku ingin kau bahagia, tapi bersamaku. Kenapa kita harus bertemu lagi
kalau akhirnya
kita tetap tidak bisa bersatu?”
”Mungkin kita memang tidak ditakdirkan begitu.” Ann menatapnya pilu.
“Kau ingin aku berjanji untuk melupakanmu, melepaskanmu. Tapi
bagaimana caranya
aku menghilangkan perasaanku? Aku selalu mencintaimu, Ann.”
Ann menyentuh wajah Dennis dengan tangannya yang gemetar. Airwww.ac-zzz.tk
mata menetes dari
pelupuk matanya. Ia menangis saat menatap kedua mata kekasihnya
itu. Sampai
kapanpun Dennis akan selalu menjadi kekasih hatinya, Ann sadar hal itu.
Maka ia pun mencondongkan wajahnya mendekati Dennis, lalu
menciumnya.
Ciuman pertama mereka.
Tanpa hasrat yang menggebu-gebu. Lembut. Indah. Penuh cinta.
Dennis luluh, direngkuhnya Ann dengan segenap jiwanya. Ia siap
mengorbankan segala
sesuatu yang ia miliki di dunia ini demi satu momentum seindah ini.
Momentum di saat
Ann merasuki jiwanya.
Seolah-olah waktu lima tahun yang selama ini terbuang sia-sia sanggup
ditebusnya.
Kalau saja semua ini bisa untuk selama-lamanya. Kalau saja Ann
memang bisa menjadi
miliknya. Tapi nyatanya tidak…
Ann melepaskan dirinya dari Dennis, matanya merah dan suaranya
menyerupai bisikan
penuh penderitaan, “Berjanjilah padaku….kau harus melupakan aku.. “
Belum sempat Dennis berhasil mengumpulkan semua kesadarannya
kembali, Ann sudah
sepenuhnya melepaskan diri dari pelukannya. Gadis itu lalu berlari, pergi
meninggalkannya di sana. Dennis ingin mengejarnya, berteriak
memanggil namanya
untuk memaksanya kembali… tapi lututnya terasa lemas, suaranya
seolah-olah hilang.
Yang   bisa   ia   lakukan   hanya   diam,   membiarkan   dirinya   hancur
berkepingkeping.
Iawww.ac-zzz.tk
membeku di sana.
Tanpa terasa air mata pun menetes tak tertahankan.
***
Pagi-pagi sekali Dennis berdiri di tepi danau itu seorang diri. Wajahnya
kusut tidak
karuan, semalam ia tidak bisa memejamkan matanya sedikitpun.
Bayangan Ann terus
melintas dalam benaknya. Hatinya sungguh hancur. Berkali-kali ia teringat
pada
permintaan Ann agar ia melupakannya, tapi yang tersimpan dalam
benaknya justru
betapa dalam cintanya untuk Ann. Beberapa kali ia menegaskan diri
untuk melupakan
semua itu, tapi ia gagal.
Ia masih ingat betul harum lembut Ann saat ia memeluknya. Manis
bibirnya saat ia
menciumnya semalam. Air matanya saat ia menangis dan pergi
meninggalkannya.
Semuanya begitu lekat dalam pikirannya.
Dennis tahu, saat ini Ann sudah berada dalam gereja. Siap menikah dan
menyerahkan
seluruh hidupnya pada pria lain. Dennis meremas dadanya, sakit
membayangkan semua
itu. Haruskah semuanya berakhir begitu saja?
“Pagi-pagi sudah datang ke sini. Muka dan pakaian sama kusutnya.
Sekali lihat saja aku
sudah tahu, kau pasti korban patah hati.”
Dennis menoleh, melihat seorang pria muda berpakaian rapi tengah
berjalan ke situ
sambil menenteng biolanya. Ia membuka kursi lipat yang diletakkannya
di tengah-tengahwww.ac-zzz.tk
hamparan rumput, lalu duduk di sana siap memainkan alat musiknya.
Dennis sering
mendengar tentang si pemuda ini. Ia sering datang ke taman ini pagipagi,
lalu bermain
biola dengan segenap hatinya. Irama yang dihasilkan dari gesekan
biolanya sangat indah,
selalu penuh penghayatan. Tapi tidak ada yang tahu siapa nama
pemuda itu, orang-orang
hanya memanggilnya si Musisi Jalanan.
Dennis memalingkan wajahnya tak peduli. Tak lama kemudian si Musisi
Jalanan itu
kembali berceloteh, “Kalau mau menangisi nasib burukmu, tempat ini
memang tempat
yang paling tepat. Aku menjulukinya Taman Sejuta Tangisan, tapi tempat
ini juga tempat
berseminya cinta maka aku pun menjulukinya Taman Sejuta Harapan.
Karena manusia
itu selalu menangis dulu baru berharap kemudian. Ada yang bilang
pribahasa ciptaanku
itu seharusnya terbalik, tapi aku tipe orang yang selalu optimis.”
”Tapi apa yang bisa kuharapkan? Apa pun yang kulakukan semuanya
sudah tidak bisa
mengubah keadaan.”
“Pasti seorang gadis sudah mencampakkanmu kan?” dia terkekehkekeh,
“lebih baik
sama biola, selalu setia.”
Dennis tersenyum pahit.
“Memangnya apa yang membuatmu bisa berpikiran seperti itu? Tidak
ada yang bisa
diharapkan, apapun yang kaulakukan tidak bisa mengubah keadaan?
Kadang kita tidakwww.ac-zzz.tk
pernah tahu apa yang sesungguhnya terjadi kalau kita berhenti
berharap, berhenti
percaya.”
”Apa maksudmu?”
”Maksudku, jangan pernah berhenti berharap pada cinta kalau memang
kau ingin
meraihnya kembali. Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang namanya
terlambat.” Ia
tersenyum, kemudian perlahan-lahan mulai memainkan biolanya.
Dennis termenung. Lama ia terdiam di sana. Meresapi setiap kata-kata
yang meluncur
dari bibir orang tidak dikenal itu.
Tiba-tiba saja ia tersentak kaget dari lamunannya. jangan pernah
berhenti berharap pada
cinta kalau memang kau ingin meraihnya kembali
Dan tanpa banyak bicara lagi Dennis langsung mengambil langkah
seribu meninggalkan
taman itu, berlari sekencang-kencangnya.
------------------------------------------------------------------------------------
Alunan denting piano yang merdu dan suara lembut Priska yang
melantunkan lagu Angel
membius semua undangan yang duduk berjejeran di dalam gereja.
You’re in the arms of the angel…..
Dulu sewaktu masih duduk di bangku sekolah, Priska dan Ann sama-sama
menyukai lagu
yang dinyanyikan Sarah McLachlan itu. Dan mereka membuat perjanjian
satu sama lain,
jika kelak salah satu dari mereka menikah maka yang lainnya akan
membawakan lagu itu
dengan iringan piano. Baik Priska maupun Ann memang sama-sama
mahir memainkanwww.ac-zzz.tk
piano.
Dan Priska memenuhi janjinya. Saat ini ia memainkan lagu itu, mengiringi
langkah Ann
yang mulai muncul di depan pintu gereja. Seluruh undangan yang
memenuhi gereja itu
menengok ke belakang, ke arah pintu. Mereka berseru tertahan,
menahan nafas bersiapsiap
menikmati moment berharga ini.
“Kamu sudah siap, Ann?” bisik Papa yang berada di sampingnya,
“sebelum kita
melangkah ke altar itu, ada satu hal yang ingin Papa tanya padamu.
Apakah kamu
mencintai Calvin sebesar cintamu pada pemuda itu?”
Ann menatapnya bingung, “Ini bukan saat yang tepat untuk
menanyakan itu, Pa.”
”Papa tidak bermaksud menyerangmu di saat-saat penting seperti ini.
Tapi Papa bisa
merasakan, sepertinya kamu tidak bahagia dengan pernikahan ini.
Apa…kamu
melakukannya karena terpaksa?”
”Apapun alasannya, Pa…aku harus tetap menikah dengan Calvin.”
Akhirnya Papa mengangguk, tak bertanya-tanya lagi.
Perlahan-lahan Ann mulai memasuki pintu gereja, ia mengenakan gaun
pengantin yang
sangat indah hasil rancangan desainer pilihan Ibu Calvin. Penampilannya
sungguh luar
biasa cantik. Seluruh mata tertuju padanya, berdecak kagum sambil
melemparkan
senyum padanya. Ann mengapit sebelah tangannya di lengan Papa,
bersama-sama
mereka melangkah menuju altar.www.ac-zzz.tk
Calvin sudah berdiri di sana dengan jas putihnya, ia berdiri terpana
mengagumi
pengantinnya. Hatinya berbisik memuji betapa beruntung dirinya.
------------------------------------------------------------------------------------
Dennis terus berlari dan berlari…..mengikuti kata hatinya. Ia tidak
merasakan sakit di
sekujur tubuh dan kakinya. Ia tidak peduli sedikitpun. Ia hanya terus
berlari. Tak mau
menyerah hingga ia sampai di gereja itu, menjemput kekasihnya.
Sedikit pun ia tidak boleh terlambat!
------------------------------------------------------------------------------------
Ann berjalan perlahan-lahan, membalas semua senyuman tamu
undangannya. Ia melihat
mereka satu per satu. Semuanya hadir di sana. Teman-teman sekolahnya
termasuk Josh,
Ria, dan Priska yang sedang memainkan lagu mereka. Teman
sepermainannya sejak kecil,
salah satunya Emma yang sedari tadi terus menahan air mata haru. Lalu
kerabat jauhnya,
dan seluruh keluarganya. Mamanya, Caroline dan Theodore, mereka tak
henti-hentinya
tersenyum menyaksikannya berjalan menuju altar.
Ann tersenyum pada mereka semua.
Tapi tak ada seorang pun yang tahu betapa sakitnya hati Ann saat itu,
betapa berat
langkah kakinya untuk menghampiri Calvin. Mereka tidak tahu Ann
tengah melangkah
menuju mimpi buruknya.
------------------------------------------------------------------------------------
”Hei, berhenti!!!” teriak seorang security saat Dennis menerobos memasuki
halamanwww.ac-zzz.tk
gereja. Petugas keamanan berbadan kekar itu mencegat langkah
Dennis, Dennis berusaha
melawan namun sulit sekali.
“Aku harus masuk ke sana! Jangan halangi aku!”
------------------------------------------------------------------------------------
Ann sampai di sebelah Calvin. Papa melepaskannya dan
menyerahkannya pada Calvin.
Calvin tersenyum singkat lalu mengandeng tangan Ann di depan
pendeta.
Pendeta itu memulai upacara dengan membaca bait dari salah satu
ayat dalam Alkitab.
Sekilas Ann menoleh menatap Calvin di sampingnya, ia yakin ia sudah
berbuat yang
benar.
Lalu tiba-tiba terdengar suara dobrakan pintu yang menggelegar
memekakkan telinga.
Suaranya begitu kencang hingga memenuhi setiap sudut gereja itu.
Semua tamu
menengok ke belakang, terperangah melihat kedatangan Dennis.
Tapi yang mau pingsan adalah Ann. Ia menahan nafas tak percaya
melihat siapa yang
sedang berdiri di depan pintu masuk. Dennis! Nafasnya tersengal-sengal,
sekujur
tubuhnya basah oleh keringat.
“Ann, “ teriak Dennis lantang, “jangan lanjutkan pernikahan ini!!”
Seluruh tamu undangan berseru kaget. Beberapa bangkit berdiri saat
melihat Dennis
semakin nekad memasuki gereja itu.
“Apa-apaan ini!!” Calvin turun dari altar menyambut Dennis dengan
wajah penuh
dendam. Beberapa security berlari sangar menghadang Calvin,www.ac-zzz.tk
mencoba menarik dan
mengusirnya keluar.
“Jangan sampai kau menikah dengannya, Ann!! Kalau kau memang
masih mencintaiku,
jangan menikah dengannya!”
“CEPAT BAWA DIA PERGI DARI SINI! AKU TIDAK MAU MELIHATNYA
BERKELIARAN DI SINI!” teriak Calvin hingga bergema.
“TIDAK !! ANN, KAU HARUS MENDENGARKAN AKU! INI SEMUA BELUM
TERLAMBAT, JANGAN MENIKAH DENGANNYA!”
”CEPAT USIR DIA!!”
“KAU TIDAK BISA MENGUSIRKU! AKU HARUS BICARA PADANYA!”
”AKU TIDAK PEDULI! ANN AKAN SEGERA MENIKAH DENGANKU, AKU
TIDAK AKAN MEMBIARKAN KAU MENGACAUKAN SEMUANYA BEGITU
SAJA! CEPAT BAWA DIA PERGI!!!”
“AKU TIDAK AKAN PERGI!”
“KAU HARUS PERGI!!! TIDAK ADA YANG PERLU KAU BICARAKAN LAGI
DENGAN ANN!”
“Tunggu. Biarkan dia bicara.”
Semua orang terpaku diam. Mereka menoleh ke altar, tercengang saat
menyadari suara
itu berasal dari Papa Ann. Ann tak kalah kagetnya, ditatapnya Papa
lekat-lekat.
“Biarkan dia bicara.” Papa maju mendekati Calvin dan Dennis, lalu
mengangguk pada
security yang menahan tubuh Dennis, “lepaskan dia.”
Mereka menuruti perintah Papa dan langsung mundur.
Papa menatap Dennis dengan penuh wibawa, “Lima tahun yang lalu
aku tidak pernah
memberimu kesempatan untuk bicara. Sekarang…bicaralah. Katakan
semua yang mau
kaukatakan di depan Ann, di depan kami semua.”www.ac-zzz.tk
Calvin berang, “Om!! Kenapa Om biarkan dia bicara?! Ini hari
pernikahanku!!”
Tapi Dennis tidak memperdulikannya, ia lalu berjalan gontai mendekati
altar tempat Ann
berdiri. Lidahnya terasa keluh saat bertatapan dengan Ann, “Ann…”
Dennis
mengulurkan tangannya, “aku tahu denganku, kau tidak akan
mendapat apa-apa. Tapi aku
bisa selalu membuatmu bahagia. Akan kupertaruhkan semuanya demi
itu. Aku tahu kau
masih mencintaiku, jadi kumohon jangan teruskan pernikahan ini.”
Tapi Ann memalingkan wajahnya, “Maaf, Dennis, aku tidak bisa.”
Ia menangis dalam hati. Sadarlah, ini semua kulakukan demi kau!
Cepatlah pergi dari
tempat ini dan jangan berpaling lagi. Jangan membuatku menangis
lagi…
“Kau dengar kata-katanya kan?!! Cepat kau angkat kakimu dari sini!!”
Calvin tidak mau
memberi kesempatan lebih banyak lagi untuk Dennis, buru-buru ia
menarik Dennis
keluar.
“Ann, dengarkan kata hatimu!! Kau masih mencintaiku bukan? Aku tahu
itu!! Jangan
sampai kau hancurkan semuanya dengan menikahi pria ini!! Malam itu
kau memintaku
untuk berjanji melupakanmu, aku tak bisa!! Sampai kapanpun aku akan
selalu
menunggumu! Aku akan selalu menyimpan semua kenangan kita!!
Karena aku
mencintaimu! Kau dengar itu, Ann?! Aku mencintaimu! Aku tahu kau pun
juga begitu!!”www.ac-zzz.tk
teriak Dennis makin menjadi-jadi saat Calvin menyeretnya keluar, “kau
bilang, buat apa
kita bertemu lagi kalau akhirnya kita tetap tidak bisa bersatu?! Aku tidak
percaya kita
tidak bisa bersatu! Aku datang ke sini karena aku percaya kita bisa
meraih apapun selama
kita masih saling mencintai!!”
Ann menunduk, ia tak tahan lagi. Suara Dennis begitu menyayat-nyayat
hatinya.
“Jangan takut pada apapun!! Percayalah padaku!!!!”
Tidak….aku tidak mau dengar!!! Ann jatuh berlutut, menutup kupingnya.
Aku tidak mau
dengar!!
“ANN!!”
Di luar gereja, Calvin menjatuhkan Dennis dengan kasar. Kemarahannya
sudah
memuncak pada pemuda itu, “Kau cari mati! Kau sudah tahu kan, apa
akibatnya kalau
kau sampai berani mengganggu hubunganku dengan Ann!! Kau akan
kuhabisi!”
Dennis cepat bangkit berdiri, ia tidak takut, “Aku tidak akan membiarkan
Ann menikah
dengan orang sepertimu!! Kau tidak pantas mendampinginya!”
”Lalu siapa yang pantas? Kau?!” Calvin tertawa tergelak-gelak, “jangan
membuat
lelucon dan jangan bermimpi!! Sampai kapan pun juga kau tidak akan
pernah bisa
mendapatkan Ann!! Kau dengar?! Sampai kapanpun kau tidak akan
pernah mendapatkan
Ann!”
Calvin melirik pada beberapa security bayarannya, orang-orang itulahwww.ac-zzz.tk
yang kemarin
mengeroyok Dennis.
“Aku tidak mau pernikahanku ini ternoda dengan sampah seperti dia,”
ujar Calvin dingin,
“habisi dia, terserah mau kalian apakan!! Pastikan saja dia tidak akan
pernah muncul lagi
di depan mataku!!”
Calvin langsung pergi meninggalkannya, kembali masuk ke dalam gereja
seolah-olah tak
ada   yang   terjadi.   Ia   tidak   memperdulikan   jerit-jeritan   Dennis   saat
orangorang
itu
menyeretnya pergi dan siap menghabisinya di tempat lain.
Tapi kemudian langkah Calvin terhenti. Apa yang terjadi?
Ann berlari meninggalkan altarnya. Semua tamu undangan berseru
kaget, suasana dalam
gereja berubah menjadi begitu gaduh. Para wanita menjerit, memekik.
“Apa yang kaulakukan?!!” Calvin mencegat Ann dengan kasar sekali,
“kembali ke dalam
sana, Ann!”
”Aku tidak mau!”
“AKU BILANG KEMBALI KE DALAM SANA!!!!” Calvin menariknya hingga
tangan
Ann terluka. Ann memekik kesakitan.
Dari tempatnya, Ann melihat orang-orang Calvin membawa Dennis
keluar dari gereja itu
dan mereka beramai-ramai menghajarnya. Tak ada yang mencegah
mereka, tak ada yang
menolong Dennis. Semuanya ketakutan melihat kejadian itu.
Ann pun ketakutan. Ia merasa nyawanya ikut melayang saat
menyaksikan Denniswww.ac-zzz.tk
dibantai habis-habisan oleh mereka.
“Kau kejam sekali! Lepaskan dia!! Lepaskan dia!!”
Semua tamu undangan berbondong-bondong keluar dari dalam gereja,
mereka
menyaksikan pemandangan itu dengan tak percaya.
“Calvin, lepaskan anakku!” Papa datang menolong Ann, “kau sudah gila!
Apa yang
kaulakukan! Cepat lepaskan Ann atau aku akan berbuat sesuatu yang
akan membuatmu
menyesal!!”
Calvin kebingungan. Sialan!! Bangsat!! Bajingan!!! Ia mengumpatngumpat
kasar saat
semua orang menuding dan memaksanya melepaskan Ann. Kedua
orang tuanya tampak
begitu terpukul.
Josh berlari kencang ke tempat Dennis. Ia datang menolong Dennis
meski ia tahu
mungkin semuanya sudah sedikit terlambat.
Sedetik kemudian, yang Ann tahu hanyalah tiba-tiba ia terlepas dari
Calvin. Ia tidak bisa
berpikir apa-apa lagi, langsung berlari menghampiri tempat Dennis dan
mendapatkan
pemuda itu roboh di depan matanya. Ann memekik ketakutan. Ia
berlutut dan meraih
tubuh Dennis yang lunglai. Dennis belum pulih sejak peristiwa
pengeroyokan beberapa
hari yang lalu, dan kini ia dihajar lagi. Keadaannya benar-benar
menggenaskan.
“Dennis!! Dennis, sadarlah!!” Ann memeluknya erat-erat saat Dennis tidak
sadarkan diri.
Tubuhnya lemah sekali. Ann semakin histeris, “Dennis!!!”www.ac-zzz.tk
Josh berdiri mematung di sana. Setelan jas-nya compang-camping tapi
ia tak peduli.
Jantungnya berdetak kencang saat mendengar teriakan Ann. Dengan
mata kepalanya
sendiri ia bisa melihat darah segar yang merembes dan membasahi
seluruh gaun putih
Ann. Itu darah Dennis.
Ia terguncang. Darah itu terus mengalir……
“Dennis!!!!”
Jeritan Ann menyayat hati semua yang mendengarnya. Tapi Dennis tidak
menjawabnya.
Ia terbaring kaku dalam pelukan Ann
***
2 minggu kemudian…
Di taman itu Ann berdiri sambil menenteng kopernya. Kemudian ia
meletakkan koper itu
ke bawah, dipandanginya pemandangan sore yang indah membentang
di depan matanya.
Ia tersenyum pedih.
Hari ini ia akan berangkat ke London. Mungkin ini sore terakhir yang bisa
ia nikmati di
taman ini. Taman tempatnya pertama kali jatuh cinta pada Dennis,
tempatnya berpisah
dengan Dennis dan berjanji melupakannya, lalu tempatnya bertemu
kembali setelah lima
tahun berpisah. Taman bersejarahnya. Ia merasa berat untuk
meninggalkan tempat itu,
sama seperti lima tahun yang lalu.
Tapi ia tetap harus pergi.
Tiba-tiba Ann teringat sesuatu. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku
jaketnya, laluwww.ac-zzz.tk
mengeluarkan sebuah koin kecil.
Kalimat yang diucapkan Dennis lima tahun lalu, saat ia pertama kali
membawanya
kemari terngiang-ngiang kembali, ”Kau tahu? Dulu orang-orang bilang
kalau kita
melempar koin ke danau ini dan meminta permohonan apa saja, pasti
akan
terkabulkan.”
Ann tersenyum penuh arti. Ia mengenggam koin itu erat-erat, kemudian
melemparkannya
ke dalam danau.
Sunyi.
Lima tahun yang lalu aku tidak memasukkan Dennis dalam
permohonanku. Kini aku
hanya ingin satu hal, aku ingin selalu bersamanya.
Ann mengigit bibirnya, lalu menunduk lirih. Perlahan-lahan ia
membungkuk dan
mengambil kopernya, siap untuk mengangkat kakinya pergi.
Dan saat itu…..datang seorang anak kecil. Anak kecil yang cantik dan
manis sekali, ia
berlari-lari menghampiri Ann sambil membawa setangkai mawar. Mawar
merah. Dan ia
menyodorkan mawar itu pada Ann. Ann tertegun.
“Kakak, mawar ini untuk kakak.” Kata anak kecil itu,kemudian berlari
pergi.
Belum habis Ann tertegun, datang lagi seorang wanita tua. Wanita yang
sangat gemuk
namun wajahnya begitu cerah. Ia datang menghampiri Ann, lagi-lagi
menyodorkan
setangkai mawar merah di depan wajahnya.
“Ini untukmu, Nak.”www.ac-zzz.tk
Ann menerimanya dengan heran.
Datang lagi satu orang. Kali ini pria setengah baya yang rapi dengan
pakaian kantornya.
Dan di tangannya juga ada setangkai mawar.
“Untukmu.”
Begitu terus kejadiannya hingga ada 29 tangkai mawar di pelukan Ann,
masing-masing
dari orang yang berbeda. Orang-orang itu langsung pergi begitu saja
tanpa menjelaskan
lebih lanjut lagi. Tapi mereka semua pergi dengan seuntai senyum. Ann
semakin
kebingungan. Lalu entah dari mana Ann mendengar alunan musik biola.
Ia menoleh.
Si Musisi Jalanan tengah duduk di atas kursi lipat, memainkan biolanya
dengan alunan
musik yang begitu indah dan penuh penghayatan. Membentuk sebuah
simfoni yang
begitu mengugah perasaan. Entah kenapa air mata menggenang di
pelupuk mata Ann saat
pemain biola itu tiba-tiba mendongak kepalanya dan melemparkan
senyum padanya.
Lalu di tengah-tengah alunan musik itu, Ann mendengar suara yang
begitu lembut. Suara
yang sangat dirindukannya.
“Ini untukmu.”
Ann menoleh cepat.
Ia tak menyangka Dennis berdiri di sana, memberikan setangkai
mawarnya yang terakhir.
Senyum mengembang dari wajahnya yang masih penuh luka.
“Lima tahun yang lalu, aku menjelajahi seisi taman ini hanya untuk
memberimuwww.ac-zzz.tk
setangkai mawar yang sudah layu. Tapi saat itu aku berani yakin
sepenuhnya kalau aku
sungguh mencintaimu. Dan kini aku tidak memberimu mawar yang layu
lagi. Cintaku
tidak pernah berubah, tidak peduli meski bunga yang kuberikan layu
atau hidup.”
Ann mengigit bibirnya, tercengang sekaligus terharu saat 29 orang yang
tadi memberinya
mawar tiba-tiba berkumpul di belakang sana, memandangi mereka
dengan senyum
tertahan.
Ann menerima mawar terakhirnya dari tangan Dennis. Mawar ke-30nya.
Ia tersenyum,
tak sanggup menyembunyikan kebahagiaan di dalam hatinya.
“Aku tidak punya apa-apa, mungkin tidak bisa setiap hari menghujanimu
dengan semua
kebahagiaan di dunia ini. Tapi aku berjanji padamu dan diriku sendiri, aku
akan selalu
mencintaimu dengan seluruh hatiku, mencintaimu setiap hari sepanjang
hidupku. Dan
kalau kau tidak keberatan, aku ingin mencoba untuk
membahagiakanmu.”
Dennis mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah gelang. Gelang yang
dikembalikan
Ann waktu itu.
Kemudian tanpa berkata-kata lagi ia memakaikan gelang itu di
pergelangan tangan kiri
Ann. Ia mendekati Ann, menatapnya dalam-dalam seolah-olah tidak
ada jarak di antara
mereka, “Sebelum kau pergi ke London, aku hanya ingin memastikan aku
tidakwww.ac-zzz.tk
mengulangi kesalahan yang sama seperti yang kita lakukan lima tahun
yang lalu di taman
ini. Kali ini aku tidak mau terlambat lagi. Jadi sebelum kau pergi, Ann,
katakan
padaku….apa kau mau menerima aku kembali?”
Ann mengatup bibirnya dengan tangan, wajahnya merona merah dan
dalam sekejap
tawanya meledak.
Dennis tersenyum, “Itu artinya ‘iya’?”
Kemudian ia menarik Ann ke dalam pelukannya. Semua orang yang
sejak tadi
menyaksikan mereka serempak bertepuk tangan, bahkan ada yang
menangis terharu.
“Aku mencintaimu.” Bisik Ann untuk pertama kalinya.
Dennis melepaskan pelukannya dan membungkuk, perlahan-lahan
menciumnya dengan
lembut.
Semua pengunjung taman semakin bertepuk tangan. Dan tiba-tiba saja
baik Ann maupun
Dennis sama-sama tersipu malu. Dennis merangkul pundak Ann,
melambai pada mereka,
“Terima kasih ya, sudah membantuku memberinya bunga.”
Ann berbisik kecil setelah mereka mulai berbubaran, “Kenapa kau pakai
ide konyol
seperti ini? Dan kenapa kau bisa ada di sini! Kau pasti kabur dari rumah
sakit ya!” Ann
melotot cemas. Dennis seharusnya masih terbaring di rumah sakit
sekarang, ia sengaja
berangkat ke London tanpa memberitahunya karena ia tahu betul
kondisi Dennis masih
sangat lemah. Bahkan ia sadar saat ini Dennis tidak sanggup berdiriwww.ac-zzz.tk
tegap. Hatinya terharu melihat pengorbanan pemuda itu.
”Begitu mendengar dari Emma kau hari ini akan berangkat ke London
untuk   melanjutkan   kuliahmu,   aku   langsung   cabut   semua   infus   dari
tanganku, langsung lari ke sini!”
“Kau gila!” Ann tertawa, “lalu pemain biola itu…kau juga yang
menyiapkannya?”
Dennis tertegun sesaat, ia mengandeng tangan Ann menghampiri Musisi
Jalanan yang
masih larut dalam permainannya itu. Kemudian mereka berdua berdiri di
depannya, diam
untuk menghayati setiap alunan musik biolanya dan meresapi setiap
detik kebersamaan
mereka.
Begitu permainannya selesai, Dennis langsung menanyakan apa lagu
yang dimainkannya
itu mempunyai judul. Si Musisi Jalanan tersenyum pada mereka, “Ini lagu
ciptaanku
sendiri, lagu yang kudapat dari begitu banyak orang yang kuamati di
taman ini. Judul?
Aku tidak pernah memberi judul pada setiap lagu ciptaanku. Tapi karena
aku paling suka
mengamati kisah cinta semua pengunjung taman ini, mungkin lagu ini
akan kuberi nama
Dear Love, sama seperti keinginanku untuk menyapa setiap cinta yang
bersemi di
sekitarku. Termasuk kalian.”
Dennis tersenyum, kemudian menatap Ann di sampingnya. Ia
mempererat gengaman tangannya.
Dear Love…
Apa kalian masih ingat? Dulu aku pernah bilang, aku ingin sekali keluar
Dari kehidupanku yang serba membosankan. Aku ingin sekali punya ceritawww.ac-zzz.tk
cinta yang unik,  yang  indah dan berakhir  bahagia.  Tentu  saja aku  tidak
berharap kisah
cintaku bias menjadi sedemikian rumit. Tapi aku lega karena pada akhirnya
semua ini
berakhir bahagia.  Aku tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaanku saat
ini,
mungkin   senang…mungkin   deg-degan…tapi   yang   pasti   cinta   telah
membuatku
bahagia.
Kata orang cinta itu buta. Mungkin ada benarnya juga…entah bagaimana aku
menjelaskan   pada   kalian   semua.   Aku   hanya   ingin   kalian   selalu   percaya
bahwa cinta itu selalu ada, jangan pernah ragu mencintai seseorang hanya
karena kalian takut menghadapi semua resikonya. Bukankah cinta itu selalu
kuat dan siap menopang kalian?
Dan cinta bisa memberi sayap pada kalian semua, membawa kalian
terbang tinggi. Tapi ada saatnya bagi kalian untuk jatuh….benar kata orang,
semakin tinggi kita terbang, semakin keras dan sakit saat kita jatuh. Tapi
jangan khawatir, sayap yang patah itu akan segera terbentuk kembali kalau
kalian tidak pernah berhenti percaya.
Hm….apa lagi yang harus kuceritakan? Oh ya, Emma sekarang sudah
diangkat   jadi   kepala  manajer   di   perusahaan   Pamannya.   Ia   kelihatannya
sangat menikmati pekerjaannya. Meskipun banyak yang mengungkit-ungkit
keberhasilannya dengan unsure koneksi, tapi Emma tidak peduli. Ia memang
selalu begitu. Selalu menjadi dirinya sendiri tanpa mau peduli  kata orang
lain. Tapi sifatnya tidak pernah berubah,
keras kepala dan suka sekali ganti-ganti pacar. Aku bahkan sudah lupa siapa
nama pacar terbarunya.
Percuma saja diingat, minggu depan juga sudah ganti.
Lalu Josh…cinta pertamaku dan  sahabat  baikku.  Dua minggu  setelah aku
sampai   di   London,   aku  menerima   kabar   darinya   kalau   ia   akan   segera www.ac-zzz.tk
melamar   Sherly.   Aku   turut   senang,   semoga   saja   Sherly   menerima
lamarannya. Aku sungguh berharap Josh bias bbahagia.
Ria dan   riska. Mereka seperti tidak pernah kehabisan cerita. Priska masih
Bergelut dengan dunia tarik suaranya, jangan kaget kalau suatu hari nanti
kalian akan mendapatkan berita tentang sensasi penyanyi baru. Selamanya
aku akan menjadi penggemar nomor satunya. Ria sudah bertunangan dengan
seorang bankir muda, Revan kalau tidak salah. Akhirnya mimpinya terwujud
juga, menikah dengan pangeran tampan yang kaya.
Aku dan Dennis baik-baik saja. Meski aku sekarang sangat merindukannya.
Aku   di   London  meneruskan   kuliahku   dan   dia   di   sana.  Dia   selalu   penuh
kejutan,
sebentar-bentar   bilang   jabatannya   sudah   mau   dipromosikan…sebentar-
bentar bilangmau pindah rumah…Tapi aku rindu sekali padanya….Apa kalian
ada waktu untuk menyampaikan salamku padanya?
Katakan padanya….aku selalu mencintainya.
---------------------------------------------------------------------------------------------
--------------
Ann menutup latopnya. Tersenyum kecil, kemudian beranjak masuk ke
kamarnya.
The End
I don't know but i believe
That some things are meant to be
And that you'll make a better me
Everyday I love you
I never thought that dreams came true
But you showed me that they do
You know that i learn something new
Everyday i love you
Coz I believe that destiny is out of our control
And you'll never live
Until you love with all your heart and soulwww.ac-zzz.tk
It's a touch when I feel bad
It's a smile when I ged mad
And all the things I have
Everyday I love you
If I ask, will you say yes?
Together we're the very best
I know that I am truly blessed
Everyday I love you
And I'll give you my best
Everyday I love you....
( Everyday I love you : Boyzone )

www.ac-zzz.tk
Dear love
By: princess WG

02.34

Dear Love

Diposting oleh Faiz Al-Umat


Kadang-kadang aku bosan dengan keadaanku. Aku bosan dengan Kehidupan
sekolah,bosan   dengan   kehidupan   sekitarku,bahkan   bosan   dengan   diriku
sendiri.   Aku   seperti   sedang  menonton   film  tentang   diriku   sendiri   yang
alurnya begitu  lamban dan  ceritanya  sangat  monoton.   Ingin  rasanya aku
berteriak pada seisi dunia,kenapa hidup ini begitu membosankan?



Kata   temanku,Emma,   ada   2   hal   yang   membuatku   cepat
bosan.Pertama,katanya   aku   ini   orangnya   terlalu   sibuk   dan   serius   dalam
pelajaran.Ah,tidak  juga.  Malah kadang menurutku aku  ini  masih  lumayan
santai dibandingin murid-murid yang lain. Prestasiku memang baik di semua
mata pelajaran, tapi aku benar-benar bukan kutu buku.
Lalu kedua, kata Emma karena aku belum punya pacar. Yaa...aku memang
belum  pernah   pacaran   selama   ini.   Bukannya   aku   tidak  mau   atau   tidak
tertarik,tapi   sebenarnya   karena   aku   belum   siap.   Atau   lebih   tepatnya
lagi.......karena aku belum bias melupakan seseorang yang tidak boleh aku
cintai.
Kriiinnnggg!!
Bel   sekolah  tanda pulang membuyarkan  semua  lamunan Ann.  Pak Daniel
memberi   katakata   penutup   untuk   pelajaran   Biologi   hari   ini,   tapi   Ann
sedikitpun tidak menyimak.   Ia menyimpan semua buku-bukunya ke dalam
tas.
Di hari Senin yang cerah ini Ann memutuskan untuk lebih banyak bersantai
di   rumah,  sekedar  refreshing.  Pelajaran-pelajaran di  sekolah benar-benar
membosankan dan membuatnya hampir sinting. Yang ia mau sekarang hanya
pulang,tidur siang,lalu...hm...lalu...www.ac-zzz.tk
"Ann,tunggu!!"
Langkah   Ann   di   koridor   langsung   terhenti.   Tiba-tiba   saja   jantungnya
berdegup kencang hanya karena mendengar suara itu. Oh no....itu dia....
Tapi Ann menoleh dengan cepat,menatap wajah si pemilik suara itu dengan
senyum manis   yang   setengah  mati   dibuatnya   sewajarnya  mungkin,   "Hai
Josh."
Sekedar catatan,Josh bukan cowo biasa.Ia luar biasa. Selain punya
tampang cakep yang
jauh di atas rata-rata, ia bintang basket sekolahan, punya senyum
memikat yang
secermelang iklan odol, dan juga tatapan mata 1000 watts. Ia tipikal
cowo idola setiap
cewe-cewe sekolahan. Ya, ia-lah Josh. Satu-satunya cowo yang mengisi
hati Ann.
"Kau tidak lupa rencana kita malam ini,kan?"
"Hah? Rencana?" Ann keliatan 'agak' kaget.Mana mungkin aku lupa...
"Kau lupa? Kita kan mau belajar bareng di rumahmu. Kau sudah janji mau
ngajarin aku
kimia. Iya kan?"
"Ooh itu...Iya,iya, aku ingat. Jam 7 ya."
Josh dan Ann tidak sekelas,tapi mereka sering belajar bareng di rumah
Ann. Hanya
saja...biasanya mereka bukan cuma berdua, masih ada yang satu lagi.
"Halo semuanya...." seorang gadis manis berpostur tubuh sintal
menghampiri mereka.
Dengan santai ia mengamit lengan Josh mesra, " lagi ngomongin apaan
nih?"
Oh yeah...kenalkan, inilah Emma, teman baik Ann sejak SD. Sekaligus
pacar resmi Josh...
Kalau ada cowo paling favorit di sekolah, biasanya juga ada cewe
paling favorit. Nah,www.ac-zzz.tk
Emma-lah cewe itu. Tidak sulit kan membayangkan seperti apa sosok
seorang cewe
favorit?
"Nanti malam aku mau ke rumah Ann. Biasalah, besok ada ulangan
kimia.Kau mau
ikut?"
"Hmmm..." Emma mencibir, "ya...daripada sendirian di rumah,mendingan
ke rumah Ann
sih. Tapi aku boleh kan bawa VCD? Bagaimana kalo abis belajar kita
pergi dugem?"
Ann melotot ke arahnya.
"Kurasa itu artinya tidak setuju?" Emma tertawa ringan, "aduh,nyantai
lah,Ann. Aku kan
paling gak demen belajar. Ya sapa tau aja kita bisa seneng-seneng abis
itu."
Ann tersenyum kecil. Begitulah Emma, selalu menyuruhnya nyantai.
Emma bukan tipe
cewe yang suka dengan paham 'bersusah-susah dulu baru bersenangsenang
kemudian', ia
penganut setia paham 'bersenang-senang dulu baru bersenang-senang
lagi kemudian'.
Tipe gadis manja, tapi tak ada seorang pun yang keberatan
memanjakannya. Kadang Ann
pun terlalu memanjakannya.
Emma dan Josh resmi pacaran sejak 2 minggu yang lalu. Ann masih ingat
betul kapan.
Tepatnya hari Minggu, pagi-pagi buta jam 4 Emma mengirim sms singkat :
telp aku
skrg jg.Penting!! Darurat!!
Ann langsung menyamber telepon kamarnya dengan was-was, takut
kalau sesuatuwww.ac-zzz.tk
menimpa teman baiknya. Tapi begitu Emma mengangkat teleponnya,
yang pertama kali
terdengar justru suara tawa disusul jeritan."Josh datang ke rumahku
semalam!!! Dia nembak aku,Ann!!! Josh nembak aku!!! JOSH!!!"
Saat itu Ann merasa tangan,kakinya, oh tidak..lebih tepatnya lagi seluruh
tubuhnya, membeku. Suara tawa Emma rasanya semakin lama semakin
menghilang. Lantai tempatnya berpijak seakan-akan berubah menjadi rawa
yang siap membenamkannya hidup-hidup.
Saat itu Ann tahu, dunianya yang penuh dengan Josh sudah hancur.
Cowo yang  ia sukai  malah jadian dengan sahabat baiknya sendiri. Adakah
yang lebih mengerikan dari itu?
Jam 7.30 malam di rumah Ann.
Mereka semua terdiam di dalam kamar Ann. Ann sibuk membuat soalsoal
kecil   untuk     Josh,   sementara   Josh   konsentrasi  menghafal   rumus.   Emma
hanya tiduran di ranjang sambil nonton VCD sewaannya.
Beberapa kali Emma melirik mereka berdua, kemudian mendengus kesal.
"Duuuhhh....aku bosan neh."
Tidak ada yang menjawab.
"Bosan oi...bosan! Josh, keluar yuuukk.."
"Nanti" jawab Josh singkat.
"Huh!"
Tiba-tiba telepon di kamar Ann berdering. Ann mengambil gagang
telpon wireless-nya
dan langsung keluar kamar.
"Halo."
"Halo? Bisa bicara dengan...Ann?"
"Iya, sapa nih?"
"Oh..ini Ann ya? Hai,apa kabar?"
Ann mengeryit heran. Siapa sih nih?
"Oh ya, kau kan tidak kenal aku. Aku temannya Emma. Namaku Dennis.
Sori nih ganggu,www.ac-zzz.tk
tadinya aku telpon ke rumah Emma, tapi kata mamanya dia lagi di
rumahmu trus katanya
Emma gak bawa HP.Lalu aku dikasih nomermu, Mamanya bilang telpon
ke sini aja."
Ann makin bingung.
"Boleh aku bicara dengan Emma?"
"Oh ya, tunggu bentar." Ann menutup mulut gagang telponnya. Baru saja
ia mau
memanggil Emma, Emma sudah lebih dulu keluar dari kamarnya.
Wajahnya jutek,"Aku sumpek di dalam kamar terus! Apa tidak ada
hiburan lain? Aku tahu Josh besok ada ujian dan kau lagi sibuk ngajarin dia.
Tapi  gimana kalo kita tinggalin dia bentar,  kita bisa ke supermarket beli
makanan."
Ann menyodorkan gagang teleponnya, "Ada yang mencarimu."
"Mamaku ya? Ya ampun!! Aku kan sudah bilang malem ini gak ngerayep
ke mana-mana,
masak gak percaya sih aku ke rumahmu?!! Pergi bentar langsung
dicariin!"
"Bukan, dari temanmu."
Emma tercengang, "Hah? Ini kan rumahmu?"
"Justru itu yang bingungin. Namanya Dennis."
Tiba-tiba Emma membelalak. Kaget campur senang,"Astaga...Dennis?
Sini cepat!"
Secepat kilat Emma berlari ke arah Ann dan menyambar gagang
telponnya,
"Uhm...hallo? Sapa nih?"
"Dennis? Dennis yang mana ya?" Emma terkikik pelan menatap Ann.
"Ohhhh....Dennis yang itu? Yang ketemu di kampus itu ya? Iya...iya...aku
ingat. Kok bias telpon ke sini? Ohhh gitu. Iya, aku lagi di rumah temanku.
Biasalah,   belajar.   Besok   aku   tidak   ada   ujian,   tapi   aku   kan   emang   suka
belajar bareng temen. Asah otak donk, biar tambah pinter."www.ac-zzz.tk
Ann tersenyum geli. Ia mulai penasaran siapa sih Dennis itu. Katanya
ketemu di kampus...
Emma melirik sekilas pada Ann yang berdiri mematung , kemudian
mengibas-ngibas tangannya. Sana pergi...nguping aja!
Ann beralih ke dapur, ia mengambil sekotak orange juice dingin dan
menuangnya   ke dalam  gelas   kosong.   Sambil  meneguk   juice  pelan-pelan,
samar-samar   ia  mendengar   suara   percakapan   Emma   dan   cowo   bernama
Dennis itu.
"Ah ganjen lo! Idih amit-amit deh. Enggak lah, aku mah belum punya
pacar."
Glek..Ann meneguk tetesan terakhir juice-nya dengan kaget.Reflek, ia
pasang kuping tajem-tajem.
"Kau sendiri gimana? Udah punya pacar blom?" Emma terdiam
sebentar,"eh...gimana
ya....kayaknya juga belom punya deh."
Lalu tertawa,"Tuh kan! Jahat ih....ngaku-ngakunya udah punya. Wah,
berarti kita samasama
gak ada pacar donk?"
Ann keluar dari dapur, ditatapnya Emma dengan pandangan penuh
selidik.  Emma  langsung menyadarinya,  ia mengecilkan suaranya,"Den, aku
dipanggil temanku noh.
Iya...mau mulai belajar lagi. Nanti malem kita sms-smsan aja
ya.Iya...iya...aku senang
kok ditelponin. He-eh...bye,Dennis."
Begitu telepon ditutup, Emma menarik nafas panjang perlahan-lahan
dan diam sesaat.
Lalu tiba-tiba ia berjingkrak-jingkrak senang, berlari dan memeluk Ann
sambil tertawa,
"Dennis meneleponku!! Asiiikk!!!"
Ann melepaskan cengkraman Emma," Dennis siapa sih?"
Emma mengintip ke pintu kamar Ann, memastikan Josh tidak ada di situwww.ac-zzz.tk
Mendengar pembicaraan mereka. Lalu ia buru-buru menarik Ann ke ruang
tamu yang sepi. Dengan gaya khas ABG lagi jatuh cinta dan dengan wajah
yang berseri-seri Emma menjawab,
"Dennis Lionardi. Cowo paling keren di kampus kakakku!"
"De..Dennis apa?"
"Kemarin aku iseng main ke kampus kakakku. Lagi asik-asik makan di
kantin eh...tibatiba dia dateng nyamperin aku, ngajak kenalan. Kakakku sih
tidak   kenal   dia,   tapi   katanya   dia   itu  makhluk   paling   kece   sekampus.
Primus,primadona kampus. Semua cewe juga ngiler ama dia."
"Lalu?"
"Lalu dia minta nomer telponku. Ya gengsi donk kalo langsung kasih
nomer HP.Aku jual mahal dikit lah, kasih nomer telpon rumah dulu. Biasa
lah....taktik   biar   gak   dianggep   naksir   balik.   Dan   dia   bener-bener
telpon,Ann! Aku gak nyangka!"
"Aku tadi dengar.."
Emma   memotong   dengan   pekikan   pelan,"Kyaaa...Dennis   telepon
aku...aih..kayak  mimpi   aja.   Kau   belum  liat   dia   sih,   pokoknya   ganteng
banget!"
"Iya tapi.."
"Denger-denger dia bawa Mercy ke kampus. Bokapnya bos perusahaan
apa gitu, trus nyokapnya sering keluar negri. Gimana cewe-cewe gak ngiler
coba?"
"Tadi aku denger dikit, kau bilang ke dia kalau kau belum punya pacar."
"So what?"
"Memangnya Josh itu bukan pacarmu?"
Emma tertawa sebentar,"Ya ampun, Ann. Memangnya aku harus bilang
ke Dennis   kalau aku  sudah punya  Josh?  Bisa-bisa mundur  donk  dia?  Aku
memang sudah punya pacar, tapi boleh kan aku punya temen baru?"
"Maksudmu gebetan baru?" Ann menatapnya dengan gusar, "Kau ini dari
dulu gak bias berubah ya?! Udah punya cowo, tetep aja kegatelan ama cowo
laen.www.ac-zzz.tk
Dulu kau putus sama Ario juga gara-gara naksir Eric kan? Terus pacar yang
sebelumnya juga...siapa tuh, Ian ya? Kau putusin Ian gara-gara kepincut si
playboy kampungan Richard kan?"
"Tapi aku jadian ama Josh bukan karena putusin cowo, inget itu!"
"Iya aku tau, kau bilang kau sudah berubah. Sudah gede,
dewasa..apalah namanya. Tapi sekarang kok kumat lagi?!"
"Alah...aku kan cuma main-main. Cuma having fun! Aku masih suka Josh
kok, masih cinta."
"Segampang itu kau bilang cinta?"
"Gini aja deh. Aku masih pacarnya Josh, Josh juga masih pacarku. Aku
dan   Dennis   Cuma   sebatas   teman.   Tidak   kurang   juga   tidak   lebih.
Oke...Dennis memang menarik, keren,
ganteng, tapi aku gak bakalan mutusin Josh demi dia. Oke?? Puas, nona
Annie-ku sayang?" Emma mendengus kesal, "sudah bisa tenang sekarang?"
Baru saja Ann mau buka suara lagi, tiba-tiba entah dari mana Josh
menampakkan diri di ruang tamu itu.
Wajahnya kelihatan kusut, "Ada apa nih? Aku dari tadi nungguin di
kamar."
"Oh tidak ada apa-apa," Emma menghampirinya dan tersenyum manja,
"yuk belajar lagi."
***
Ann duduk semeja dengan Ria dan Priska, 2 teman sekelasnya, di meja
kantin paling pojok kanan. Mereka sedang asik makan siang sambil bercanda
menertawai guru BP mereka yang baru cuti hamil.
"Asik nih kita gak usah liat tampang Bu Dian lagi. Moga-moga abis lahirin
anaknya,   dia   langsung   pensiun   deh!"   celetuk   Ria   sambil  mengigit   bakso
telurnya.
"Ih jahat amat! Kualat luh ngatain orang hamil!" Priska tertawa.
"Eh salah sendiri , lagian jadi guru BP kok galak banget! Masak pake rok
pendek dikit aja langsung diomelin. Mana diomelinnya di depan kelas lagi,
malu-maluin orang aja."www.ac-zzz.tk
Ann tertawa kencang menatap Priska,"Si Ria bisa malu juga ya?
Makanya,Ria,pake rok tuh kira-kira dikit.  Itu mah namanya bukan pendek
lagi, gak usah pake aja sekalian.
Jongkok dikit aja tuh rok udah kayak mau robek!"
"Emang udah robek,tau! Si Ria kan bawa jarum ama benang tiap hari,
disuruh emaknya buat jaga-jaga."
Ann dan Priska tertawa terpingkal-pingkal, Ria samasekali tidak
menghiraukan mereka.
Bakso uratnya ditusuk dengan garpu,"Ini bakso jangan sampe melayang
ke muka kalian."
"Eh, ada Josh tuh." ujar Priska tiba-tiba.
Tawa Ann langsung mereda, ia menoleh ke belakang dan melihat Josh
Dating menghampiri meja mereka dengan senyum cerah.
"Hai, rame amat nih meja?"
"Hai Jooooosh...." sapa Ria dan Priska bersamaan.
"Mau kemana? Kok bawa tas?"
"Oh iya nih," Josh menenteng tas sekolahnya sambil tersenyum
bangga,"hari   ini  mau ke  sekolah  laen buat   tanding basket  persahabatan.
Pemanasan, buat turnamen bulan depan.
Yang masuk team inti hari ini boleh gak ikut pelajaran terakhir."
"Wah, enak banget! Eh ngomong-ngomong team kalian butuh
cheerleaders gak? Kalo ada aku mau ikut ya, enak bisa cabut sekolah." Ria
terkikik pelan.
Ann tersenyum ringan pada Josh,"Sukses ya buat tandingnya. Maennya
jangan kasar!"
"Memangnya aku pernah maen kasar?" Josh mengacak rambut Ann
dengan santai, Priska
dan Ria langsung saling beradu pandang." Udah ah, pergi dulu ya! Bye
semuanya."
"Byeee....."
Priska mencolek Ann, "Mesra amat....ntar ada yang cemburu luh!"www.ac-zzz.tk
"Iya....noh yang baru diomongin dateng tuh, panjang umur banget si
Emma." bisik Ria.
Emma menghampiri meja mereka beberapa detik setelah Josh pergi. Ia
hanya tersenyum
kecil pada Ria dan Priska tanpa menyapa sedikitpun.Kelihatannya
sedang terburu-buru,
"Ann, aku mau ngomong bentar nih. Penting."
Wajah Ann menegang saat Emma mengutarakan maksudnya
menculiknya ke wc.
"Apa kau bilang? Aku harus menemanimu kencan dengan Dennis?" Ann
terdiam
menahan marah saat dilihat wajah sahabatnya itu tersenyum-senyum
penuh harap.
"Ayolaahhh,Ann. Josh kan hari ini pergi tanding, jadi dia gak bakalan tau
kalo kita pergi
ama Dennis dan Vincent."
"Siapa lagi tuh Vincent!!"
"Temannya Dennis, katanya Dennis mau bawa temennya. Jadi kita
sekalian aja double
date."
"Idih ogah deh! Ngapain sih kencan ama tuh cowo! Kau ini kalo bukan
namanya
kecentilan lalu apa? Aku kan sudah bilang kemarin,kau memang dari
dulu gak pernah
berubah!"
"Kalau kau tidak suka dengan istilah kencan, ya kita ganti aja deh
namanya. Apa
kek....pergi bareng temen. Dennis kemaren ngajak nonton abis pulang
sekolah, katanya
dia mau jemput aku di sini. Tapi karena ada Vincent....jadi kupikir lebih
baik akuwww.ac-zzz.tk
mengajakmu juga....kan gak enak pergi bertiga. Culun."
"Lebih culun lagi kalau aku mau ikut! Emma...Emma....berapa kali aku
bilang, kau
jangan mengulang sifat jelekmu itu. Kalau cowo-mu yang sekarang ini
bukan Josh,
mungkin aku tidak akan peduli. Tapi ini Josh....dia itu kurang apalagi? Kau
masih juga
kegatelan ama cowo lain! Centil,tau!"
Emma mulai kelihatan kesal,"Susah deh punya pacar yang terlalu deket
ama temen
sendiri, bawaanya tuh temen jadi reseh!"
"Aku tidak akan setuju kau pergi dengan Dennis, meskipun kau bilang itu
bukan kencan
lah....cuma temen lah....Kau harus pikirin perasaan Josh. Sadar gak sih,
kau ini ngelaba
mulu kerjaannya! Katanya sudah berubah, sudah dewasa. Mana?!"
"Aduuuhhh, kau ini kuno amat sih pikirannya? Belajar mulu sih, gak bisa
seneng-seneng
dikit! Aku kan sudah bilang, aku ini masih suka ama Josh. Masak sih aku
gak boleh
punya banyak temen mentang-mentang aku udah pacaran ama dia?
Yang bener aja!"
Ann membisu, ia hanya bisa menggeleng-geleng kepala.
"Aku dan Dennis benar-benar cuma teman. Dia cuma ngajak nonton aja
kok! Kau mau
kan nemenin aku? Pleasee..."
"Gak mau!"
"Gini nih ama temen?"
"Justru karena aku temanmu, aku tidak mau!"
"Aku janji ini yang terakhir, aku gak bakalan minta tolong yang anehaneh
lagi deh.www.ac-zzz.tk
Dennis itu anaknya asik, rugi kalo gak temenan ama dia. Ini yang
pertama dan yang
terakhir deh aku pergi ama dia. Janji....suer...pleaseeeee....."
Nafas Ann turun naik saking keselnya," Apa untungnya kalo aku ikut?
Buang-buang
waktu aja."
"Ya...setidaknya di situ nanti kau bisa liat sendiri kalo aku dan Dennis
emang benerbener
cuma temenan. Setelah itu kau bisa bernafas lega. Bukannya itu
menguntungkan?"
Emma tersenyum penuh kemenangan.
Emma selalu menyusahkan Ann sejak pertama kali mereka berteman,
biasanya Ann tidak
pernah mengeluh karena Emma selalu bisa mencari akal untuk
membuatnya mengalah.
Tapi kali ini situasinya lain, ini ada sangkut pautnya dengan Josh. Ann
memang
menyukai Josh, tapi justru karena perasaannya itulah Ann tidak mau
melihat Josh disakiti
Emma seperti yang sudah dilakukan Emma pada pacar-pacar
sebelumnya.
Benar juga....kalo aku ikut, setidaknya nanti aku bisa mengawasi Emma.
Jangan sampe
dia naksir beneran ama Dennis! Siapa tahu mereka memang cuma
temenan....
"Ya udah," jawab Ann terpaksa," nanti abis pulang sekolah."
"Asiiiiikkkkk.........kau memang temanku yang paling baek sedunia!"
Begitu bel tanda pulang berdering, Ann langsung beranjak keluar dari
kelas. Ia harus rela
membatalkan janjinya menemani Priska cari kado sore ini.
Emma sudah menunggunya di depan pintu kelas, dengan gaya khas-nyawww.ac-zzz.tk
ia bersungutsungut,"
Kok lama sih? Cepetan donk, si Dennis udah nungguin tuh dari tadi."
"Iya...iya..."
Mereka janjian ketemu di depan lapangan basket sekolah. Ann benarbenar
tidak
mengerti mengapa Emma bisa memilih tempat itu, bukankah banyak
anak-anak basket
yang nongkrong di situ? Anak-anak basket itu semuanya temannya Josh.
Apa Emma
tidak takut akan ada yang melapor pada Josh nanti?
"Kok ketemuannya di sini sih? Mentang-mentang pada pergi tanding
semua....tapi kan
ada Rico tuh, ntar kalo dia ngadu ama Josh gimana?" bisik Ann.
Rico, teman basket Josh yang tidak ikut tanding hari ini, melambai-lambai
ringan pada
mereka berdua dari sudut lapangan.
"Yang takut itu seharusnya aku, kau ini tenang aja deh!" Emma membalas
lambaian Rico
dengan senyuman manis. Kemudian pandangannya menyapu ke seluruh
pelosok tempat
itu, mencari-cari sosok Dennis.
"Itu dia!!" seru Emma,wajahnya kelihatan senang.
Ann segera menoleh ke tempat yang ditunjukkan Emma. Ada 2 cowo di
sana, kehadiran
mereka tampak sangat mencolok di tengah-tengah keramaian anak
sekolah karena
mereka 1-1nya yang tidak pakai seragam sekolah.
Ann memicingkan matanya. Yang mana Dennis?
Kedua cowo itu sama-sama jangkung. Yang 1 penampilannya agak
sangar dengan anting
ditindik di kuping sebelah kanan dan di tengah-tengah bibir bawah. Kalowww.ac-zzz.tk
yang 1-nya lagi
penampilannya lebih flamboyan, lebih rapi. Tapi wajahnya itu
loh...cengar-cengir mulu
dari tadi, matanya terus melirik cewe-cewe sekolah.
Emma melambai pada mereka berdua. Mereka langsung datang
menghampiri.
"Halo," sapa si cowo sangar.
"Halo,Dennis" Emma tersenyum sangat manis.
Glek.....ini yang namanya Dennis? Si manusia tindik ini? Ann mencuri
pandang pada
Emma,kok cowo model gini ditaksirin sih? Dibandingin ama Josh
mah......JAUH!
Si manusia tindik,alias Dennis, menatap Ann dengan tatapan ingin tahu,
"Ini ya yang
namanya Ann? Yang waktu itu di telepon?"
"Iya, ini Ann. Kenalin ya. Ini Dennis, dan ini..."Emma melirik si cowok
flamboyan.
"Vincent" ia tersenyum lebar sambil memamerkan deretan gigi silaunya.
Kemudian
menjabat   tangan   Ann   dan   Emma   bergantian.   Dari   tadi   nih   anak
senyamsenyum
terus!
"Mau nonton kan nih? Abis itu pulangnya ke cafe yuk!"
"Boleh....boleh.....Mau kan, Ann?"bujuk Emma.
"Pulangnya gak bakalan malem kok, ntar kita anterin.Tenang aja." Dennis
tersenyum
penuh arti, kemudian mengedip sebelah mata pada Ann.
Ann merinding,entah kenapa ia merasa ada yang tidak beres dengan
cowo yang satu ini.
Mereka akhirnya berangkat juga naik mobil Vincent, Vincent juga yang
menyetir .www.ac-zzz.tk
Dennis bilang mobilnya lagi masuk bengkel, tapi tampaknya Emma agak
kecewa karena
tadinya ia berharap bisa naik Mercy Dennis. Pertama-tama mereka
mengantar Emma dan
Ann pulang ke rumah masing-masing dulu, ganti seragam mereka
dengan baju biasa.
Lalu rencana tiba-tiba berubah, mereka tidak jadi ke bioskop. Langsung
ke café tempat
nongkrong Dennis.
Sepanjang perjalanan, Emma terus berceloteh dengan semua omong
kosong yang
membuat Ann muak. Misalnya, Emma mengaku baru pacaran 2 kali,
putus ama yang
pertama gara-gara long distance lalu yang kedua karena tidak disetujui
orang tua. Jelas
aja semuanya itu bohong. Tapi Ann tidak terlalu peduli, yang penting
Emma sampai
sejauh ini masih belum melampaui batas dengan Dennis.
Dennis benar-benar bukan tipe cowo yang bakal disukai Ann. Ia tipe
cowo yang gencar
menebar pesonanya. Sedari tadi terus membual tentang pekerjaan
bokapnya, urusanurusan
nyokapnya di luar negri, tentang koleksi mobilnya, bahkan tidak segansegan
menunjukkan HP canggih keluaran terbaru miliknya. Emma terpesona
dengan semua
cerita si manusia tindik itu, ia tidak malu-malu meminta Dennis memotret
wajahnya
dengan kamera Hp-nya.
Rasa mual Ann hampir mencapai puncaknya kalau saja mereka tidak
cepat-cepat sampai
ke café. Vincent memarkir mobilnya di tempat parker reserved, tukangwww.ac-zzz.tk
parkir tampaknya
sudah sangat mengenal Vincent maupun Dennis. Wajah tuanya
kelihatan senang saat
Dennis turun dari mobil dan memberinya uang tips yang tidak kecil.
Emma makin
terpesona.
Disenggolnya pinggang Ann, “Eh liat tuh Dennis, dia kasih tips-nya gede
banget.”
Ann mengibas-ngibas kerah bajunya,”Gerah nih!”
Mereka masuk ke dalam café. Alunan musik R&B yang berdentum
kencang mengisi seisi
ruangan. Saat itu café masih lumayan sepi, sofa-sofa empuk yang
tersusun di sepanjang
dinding masih terlihat kosong dan hanya ada beberapa meja yang
ditempati sepasang
anak ABG. Ann jarang ke café kecuali kalau ada acara khusus.Tapi ia
akui tempat ini
lumayan juga, suasananya nyaman. Kalau agak malam dikit mungkin
bakal ramai.
Mereka mengambil tempat duduk di salah satu meja bulat yang paling
dekat dengan stage.
Emma kembali sibuk mengoceh-ngoceh dengan Dennis dan Vincent
tentang apa saja
yang menurutnya bisa menarik perhatian dua cowok itu, sementara Ann
lebih suka
membaca menu pesanan yang berisi makanan dan minuman yang
diberi nama-nama aneh.
“Oi!” Dennis tiba-tiba menendang kaki Ann,”diem aja dari tadi.”
Ann mendengus kesal, “Itu memang hobiku.”
“Jangan gitu donk, kita ke sini kan buat senang-senang. Nyantai aja tuh
kayak si Emma.”www.ac-zzz.tk
Ann menoleh ke arah Emma yang sedang asik ngobrol dengan Vincent.
Terus terang Ann
sekarang malah merasa kehadirannya sebenarnya tidak terlalu
dibutuhkan. Ia merasa
seperti orang tolol.
“Waktu itu kok gak ikut Emma ke kampus?”
”Buat apa? Mendingan tidur di rumah.” Ann berusaha bersikap sewajar
mungkin di
depan Dennis, tapi entah kenapa ia merasa tidak nyaman berada
dekat-dekat si manusia
tindik itu.
“Annie emang kerjaannya tidur di rumah,” timpal Emma tiba-tiba, ia
merangkul pundak
Ann sok manja,”dia itu sehari-hari kalo enggak tidur ya belajar. Makanya
kalian cariin
dia pacar donk, biar gak kesepian.”
“Nih, kita-kita juga masih single semua.” Dennis tersenyum sok cakep,
“pilih mana,Ann,
aku atau Vincent? Vincent itu playboy loh, kau jangan mau ya. Sama aku
aja.”
Emma tercengang, “Ann tidak suka tipe cowo sepertimu! Iya kan,Ann?
Iya kan?! Ama
Vincent aja ya! “
“Iya…iya…aku tidak suka cowo yang mukanya isinya cincin semua.
Kayak banci! Udah
deh, pesen makanan kek, aku laper nih!” sahut Ann cuek.
Emma kelihatan lega. Vincent tertawa geli. Dennis memilin-milin tindikan
di bibirnya
dengan wajah kusut.
Setelah menghabiskan makanannya, Ann baru sadar kalau tas-nya
ketinggalan di mobilwww.ac-zzz.tk
Vincent. Padahal tadi ia bermaksud ingin cepat-cepat minta bon,
langsung bayar masingmasing
dan memaksa mereka segera mengantarnya dan Emma pulang. Ia
benar-benar
tidak betah berlama-lama di tempat itu dengan 2 cowo asing yang baru
dikenalnya
beberapa jam.
Dennis dengan gayanya yang sok keren terus membanjiri Emma dengan
kata-kata manis
penuh pujian. Emma kelihatan senang.
“Waktu pertama kali liat di kampus, kau ini kelihatan seperti mahasiswi.
Sungguh, aku
kira kau mahasiswi baru. Aku tidak pernah melihatmu di kampus
sebelumnya, biasanya
kan aku tidak akan lupa kalau ada cewe cakep di kampus.” Ujar Dennis.
Emma tersenyum imut,”Gombal…..”
“Eh ngomong-ngomong kau suka tipe cowo yang kayak gimana?”
“Hm….yang kayak gimana ya….” Emma pura-pura berpikir keras,”yang
penting baek,
kalo diajak ngomong bisa nyambung. Terus harus setia!”
Ann rasanya ingin menutup kuping mendengar jawaban Emma.
“Kau yakin belum punya pacar? Masak sih cakep-cakep gini gak ada
pacar?”
“Bener! Aku masih jomblo, tau! Emang kenapa sih dari tadi nanyain itu
mulu? Penasaran
banget…..” Emma sepertinya lupa dengan kehadiran Ann, ia malah
terang-terangan
menunjukkan di depan mata Ann kalau ia memang tertarik pada Dennis.
Ia lupa dengan
semua ucapannya pada Ann tadi.
Pemandangan itu membuat Ann merasa seolah-olah ada deja-vu. Kisahwww.ac-zzz.tk
lama bakal
terulang kembali, kisah klasik di mana Emma tergila-gila dengan cowo
yang hanya
modal tampang doank, lalu membuang pacar lamanya tanpa perasaan
bersalah sedikitpun.
Perut Ann melilit sewaktu membayangkan Emma memutuskan
hubungannya dengan
Josh.Ia membayangkan perasaan Josh, bagaimana sakit hatinya cowo
itu nanti.
“Tasku ketinggalan di mobil.” Ann mencoba mengalihkan pembicaraan
mereka berdua,ia
menatap Vincent,”mana kunci mobilmu? Aku ambil bentar ntar balik
lagi.”
“Aduh, ngapain sih cepet-cepet? Kan kita baru selesai makan.” Emma
cemberut.
“Nih kunci mobilnya.”
Di luar dugaan, Dennis tiba-tiba menyambar kunci mobil itu dari tangan
Vincent. Ia
beranjak dari kursinya,”Ayo, kuantar ke mobil.”
Emma tercengang,”Loh? Loh? Mau kemana?”
“Cuma anterin dia ke mobil kok.” Lagi-lagi si manusia tindik itu mengedip
matanya.
Ann berlari kecil ke mobil Vincent,sebisa mungkin menghindari rintik-rintik
gerimis
yang menghujaninya. Ann tidak terlalu memperdulikan kehadiran Dennis
yang
mengikutinya dengan santai dari belakang.
Dennis membukakan pintu mobil untuk Ann, “Mumpung cuma ada kita
berdua, kuharap
kau mau ramah sedikit padaku.”
Ann tidak mengerti maksud ucapannya, ia mengambil tasnya dari dalamwww.ac-zzz.tk
mobil Vincent
kemudian beralih menatapnya heran,”Maksudmu?”
“Kelihatannya kau tidak terlalu senang melihatku akrab dengan Emma.”
kata-kata itu
meluncur dengan ringan, disertai senyum genit, ” cemburu ya?”
“Aku? Cemburu?” rasanya Ann ingin tertawa,”sori ye! Aku memang tidak
suka
melihatmu dekat-dekat dengan Emma. Aku tidak mau tahu kau ini serius
atau tidak, tapi
kuberitahu aja ya, Emma itu..”
“Sudah punya pacar?” potong Dennis cepat.
Ann tercenung diam.
“Itu mah aku sudah tau, aku sudah bisa menebak sendiri kok.”
”Lalu kenapa kau masih mengejarnya?!”
“Siapa bilang aku tidak boleh mengejarnya? Aku ini senang bergaul,
apalagi ama yang
namanya cewe cakep. Dia udah punya pacar atau belum itu bukan
urusanku. Kalau kau
tidak suka aku dengan Emma….ya…aku mengejarmu aja ya.”
Seumur hidup Ann belum pernah bertemu dengan cowo se-buaya
Dennis. Ia merasa mual
dan jijik dengan cowo itu. Apa ia kira dengan modal tampangnya itu
bisa dengan mudah
menggaet semua cewe yang ia mau?
“Aku becanda!!!” Dennis terpingkal-pingkal melihat wajah Ann yang
pucat pasi
menahan muntahan,”aku becanda. Jangan marah donk…..gitu aja
marah. Aku baru sadar,
sejak tadi siang sampai sekarang aku belum pernah melihatmu
tersenyum.”
“Senyumku terlalu mahal untuk cowo sepertimu.” Ann melangkah pergiwww.ac-zzz.tk
meninggalkan
Dennis.
Dennis mencegatnya,”Eh tunggu dulu, aku ini cowo baik-baik loh…aku
bisa
membuktikannya.”
“Oh ya?” Ann menepis tangan Dennis dengan kasar,” kalau begitu
buktikan sekarang
juga! Kau sendiri kan,yang tadi bilang sudah tau Emma sudah punya
pacar? Itu bukan
aku yang bilang loh. Kalau kau memang sudah tahu, dan kalau kau
memang cowo baikbaik,
jauhi dia mulai detik ini juga! Jangan dekati dia lagi!”
Dennis malah tersenyum misterius. Matanya menatap Ann tajam seperti
sedang menilai
seperti apa Ann di matanya. Setelah diam beberapa saat akhirnya ia
mau melepaskan Ann,
membiarkan gadis itu pergi meninggalkannya.
Ann berjalan masuk ke café. Entah kata-kata apalagi yang harus
dipakainya untuk
menggambarkan betapa kesalnya Ann pada manusia tindik itu. Ia tidak
habis pikir kenapa
Emma bisa-bisanya tergila-gila dengan model cowo seperti itu?! Apa
Emma sudah
kehilangan akal sehat, atau sudah buta? Dennis jelas bukan apa-apa
kalau dibandingkan
dengan Josh!
Begitu Ann kembali ke mejanya, tak lama kemudian Dennis menyusul
dengan cepat.
Cowo itu tersenyum-senyum puas. Ann bisa menangkap dengan jelas
raut wajah Emma
yang menatapnya dengan tidak senang. Seolah-olah Ann baru sajawww.ac-zzz.tk
melakukan sesuatu
yang ‘asik’ dengan Dennis di luar sana. Tapi Emma tidak
menanyakannya, ia hanya diam
menahan rasa kesalnya pada Ann.
Ann bisa mencium gelagat aneh Emma sejak mereka pulang dari cafe.
Emma terusmenerus
memasang muka cemberut untuk Ann, bahkan ia tidak mau bicara
dengannya.
Ann tahu betul apa sebabnya, pasti Emma ngiri saat Dennis
mengantarnya ke mobil
sementara dia malah ditinggal berdua dengan Vincent. Sebenarnya Ann
rada kesel juga
dengan sikap Emma ini, buat apa sih dia iri dan cemburu? Dennis kan
bukan pacarnya?!
Kenapa sifatnya kekanak-kanakan sekali, bukannya ia sendiri yang
memaksa Ann ikut ke
café dengannya?
Di sekolah, Ann bertekad menemui Emma dan memintanya untuk
menghentikan tingkah
laku childish-nya itu. Emma baru bisa ditemui saat kelasnya sedang
pergantian pelajaran
olahraga, kebetulan kelas Ann juga lagi kosong. Ann mencegat Emma di
depan toilet.
“Kau marah padaku ya?”
Dengan malas-malasan Emma menjawab, “Buat apa? Alasannya kan
sudah jelas.”
“Pasti karena Dennis kan?”
“Bagus kalau kau tau diri.” jawabnya ketus.
“Berhentilah bersikap seperti ini, kau mulai membuatku kesal. Kemarin aku
hanya
mengambil tas dari mobil Vincent! Memangnya kau kira aku ngapainwww.ac-zzz.tk
sama si cowo jelek
itu?!”
Emma langsung beradu mata dengannya,”Tapi kemarin itu kau sudah
keterlaluan! Masak
aku ditinggalin berdua ama Vincent?! Cowo yang aku taksir itu Dennis,
bukan Vincent!
Tapi kau malah pergi dengannya!”
“Cuma ambil tas, itu pun cuma sebentar!”
“Alesan! Aku mana tau kalian sebenarnya ngapain di luar sana! Sejak
saat itu Dennis jadi
aneh padaku, jarang mengajakku bicara! Pasti kau bicara sesuatu
padanya kan?”
”Bicara apa? Eh, asal tau aja ya, Dennis ternyata sudah tau kalau kau ini
sudah punya
pacar! Aku akui aku hampir keceplosan waktu itu, tapi dia duluan yang
ngomong
sebelum aku! Aku aja kaget ternyata dia sudah tau kau punya pacar.”
“Bilang aja kau memang tidak suka aku dengan Dennis!”
Ann menarik nafas panjang,”Aku kan memang sudah bilang itu dari dulu.
Berapa kali
aku harus bilang kau ini sudah punya Josh. Josh itu cowo yang baik, kau
jangan sampai
menyakiti hatinya. Apa kau sudah gila, menyia-nyiakan Josh demi cowo
yang tidak
karuan itu?! Kau sendiri bilang kemarin kalau kau tidak akan suka sama
Dennis, tapi
nyatanya kemarin kau malah centil-centilan di depan dia?!”
“Memangnya kenapa? Yang penting kan Josh tidak tahu! Memangnya
aku tidak boleh
senang-senang ama cowo laen? Ooh…..aku tahu sekarang,” Emma
mengangguk-anggukwww.ac-zzz.tk
kecil, belum pernah Ann melihat wajah Emma semarah ini ,”kau mau
merebut Dennis
dariku kan? Kau mau merebut dia supaya aku tetap dengan Josh!”
”Apa??!! Jangan menuduhku sembarangan!” Ann marah
besar.Hei…..tapi ucapan Emma
tadi……hm, boleh juga idenya!
Ann mengerut kening. Kalau saja Emma tidak mengucapkan kalimat
yang menyakitkan
tadi, ia tidak akan pernah kepikiran untuk melakukan hal gila itu. Benar
juga kata
Emma…..kalau Ann berhasil merebut Dennis, Emma tidak akan
memutuskan Josh.
“Kau tidak akan bisa merebut Dennis, memangnya kelebihanmu apa
sih?!” Emma
memicing matanya, “kau tahu, Ann? Gara-gara peristiwa kemarin itu,
aku semakin
bertekad untuk mendekati Dennis. Kau lihat saja, kalau sampai aku
mutusin Josh, semua
itu secara tidak langsung adalah salahmu juga!”
Ann sudah berteman dengannya sejak kecil tapi ia baru tahu di detik ini
juga, kalau
Emma ternyata benar-benar teman yang menyebalkan. Ia bertanyatanya
kenapa selama
ini ia bisa tahan menghadapi sifat jelek Emma. Ann tidak pernah
mengeluh ataupun
menyimpan dendam meskipun Emma pacaran dengan Josh, bahkan ia
rela mengorbankan
perasaannya pada Josh untuk Emma. Tapi kenapa Emma bisa dengan
mudah
meluncurkan kata-kata kasar padanya hanya demi 1 cowo semacam
Dennis?www.ac-zzz.tk
“Kalau sudah ada Dennis, aku akan putus dengan Josh. Titik!”
Ann tercekat kaget,”Kau tidak boleh begitu!”
“Suka-suka aku lah!” Emma tidak mau peduli lagi, ia pergi meninggalkan
Ann yang
terbengong-bengong sendiri.
Ann benar-benar tidak menyangka Emma akan sekejam itu, ia masih
mengira Emma dan
Dennis paling-paling hanya sebatas having fun, tapi ternyata Emma serius
mau dengan
cowo menjijikkan itu. Kalau begini Dennis memang harus segera
dijauhkan dari Emma.
Hujan turun deras saat itu. Kalau saja Ann tidak ada eskul tambahan di
sekolah, ia lebih
memilih cepat-cepat pulang, tidur di rumah mumpung cuacanya dingin.
Dari kejauhan Josh berjalan mendekati tempat Ann, tidak ada Emma di
sampingnya.
“Belum pulang? Ada eskul ya?”
Ann kaget, sekaligus gugup,” Eh….iya, ada eskul paduan suara.” Ann
ingat betul apa
reaksi Emma waktu dia mendaftar di paduan suara, Emma bilang itu
eskul buat orang
alim yang tidak tau cara menikmati masa muda. Lucu juga sih, tapi Ann
memang suka
bergabung dengan kegiatan ini.
“Di luar hujan loh, kau bawa payung kan?”
“Nih.” Ann menunjukkan payung warna biru langitnya yang sudah
bulukan sana-sini.
Ann agak malu, cepat-cepat disimpannya payung itu ke dalam tas.
Josh malah tertawa,” Kau masih simpen payung itu ya? Kan udah jelek,
dibuang juga gak
pa-pa kok.”www.ac-zzz.tk
Tapi ini payung bersejarah….
Ann tidak akan tega membuangnya. Payung inilah yang pertama kali
mempertemukannya dengan Josh.
Kira-kira 2 bulan yang lalu, sore-sore saat Ann tengah berdiri seorang diri
di depan
gerbang sekolah menanti hujan reda. Ann tidak bawa apa-apa saat itu,
ia hanya menutupi
kepalanya dengan file kecil miliknya. Tapi hujan semakin lama semakin
deras.
Lalu saat ia mulai merasa putus asa, seseorang tiba-tiba datang dari
belakang dan
menaunginya dengan sebuah payung.
Ann masih ingat betul, saat ia menengadah kepalanya, yang pertama
kali ia lihat adalah
warna biru langit yang cerah menutupinya dan melindunginya dari hujan.
Lalu ia
menoleh untuk melihat siapa orang yang baik hati itu.
“Jangan sampai kehujanan, nanti sakit.” seru orang itu.
Ann terpaku menerima senyuman tulus dari cowo itu.
“Namaku Josh.”
“Ann” hatinya berdegup kencang saat itu.
“Kau murid sini ya? Aku baru mendaftar di sini, kelas 3 IPA. Pindahan
mendadak dari
sekolah lain.”
“Aku juga 3 IPA”
“Oh ya? Wah, semoga aja kita bisa sekelas ya.” Josh tersenyum lagi, lalu
tiba-tiba ia
menyodorkan payungnya, “pegang ini.”
“Hah?” tapi Ann menurutinya.
Lalu tanpa aba-aba, tiba-tiba saja Josh berlari meninggalkannya sambil
tertawa kecil.www.ac-zzz.tk
Ann kaget bukan main, ia nyaris tersedak memanggil-manggilnya. Josh
berhenti sebentar,
ia menoleh sambil menutupi kepalanya dengan telapak tangan lalu
berseru
kencang,”Payungnya untukmu saja! Cepat pulang ya! Sampai ketemu
lagi besok!”
“Ta…tapi….” Ann bergerak maju hendak mengejarnya, tapi Josh berlari
semakin cepat
dan perlahan-lahan menghilang dari pandangannya.
Ann menghela nafas panjang dan hatinya berdegup semakin kencang.
Tanpa ia sadari
perlahan-lahan bibirnya membentuk sebuah senyum untuk suatu alasan
yang ia sendiri
tidak mengerti.
*******
Ann memejam matanya, menyadarkan diri dari lamunan panjang.
Setiap kali hujan, aku selalu teringat dengan pertemuan pertama kita.
Saat kau
mengatakan ‘sampai ketemu lagi besok’,kita memang bertemu lagi
keesokan harinya.
Aku menunggumu di tempat yang sama di pagi hari itu, untuk
mengembalikan payungmu.
Tapi kau malah bilang payung itu untukku saja, aku boleh menyimpannya
kalau aku mau.
Aku memang selalu menyimpannya. Tidak peduli meskipun payung ini
semakin lama
semakin rusak…
Sejak saat itu lah Ann berteman dengan Josh. Ann memang sudah lebih
dulu akrab
dengan Josh sebelum Josh dikenalkan pada Emma. Ann tidak pernah
bilang pada Emmawww.ac-zzz.tk
tentang perasaannya terhadap Josh. Sampai saat ini pun tidak ada
seorang pun yang tahu.
Ann hanya menyimpannya seorang diri.
“Kau kenapa belum pulang?” tanya Ann.
“Nungguin Emma, dia lagi ada urusan bentar di OSIS. Katanya buat
mading besok.Oh
iya! Valentine kan udah deket nih, kau sudah ada acara?”
Ann menggeleng.
“Eh menurutmu kira-kira aku harus bikin acara apa ya buat Emma? Aku
mau booking
café buat berdua. Tapi kayaknya udah kuno ya? Ada ide gak?”
“Yang penting tulus, Emma pasti senang.” Ann berusaha tersenyum
wajar. Jauh di dalam
hatinya,ia sakit.
“Aku takut tidak bisa membuat dia senang. Kau tau sendiri kan, aku ini
beruntung sekali
bisa jadi pacarnya, padahal kan banyak banget yang ngejar dia waktu
itu. Akh,sekarang
juga banyak.” Josh menerawang, “makanya, aku mau bikin dia seneng,
bikin dia tambah
sayang. Aku takut kehilangan dia.”
Ann hanya bisa membisu. Andaikan saja Josh punya perasaan seperti itu
padanya, ia pasti
bakal jadi cewe paling bahagia di seluruh dunia. Tapi apa dayanya?
Perasaan Josh hanya
untuk Emma seorang. Ann hanya seorang teman biasa bagi Josh, hanya
tempat baginya
untuk berkeluh-kesah. Tapi meskipun begitu Ann selalu ingin yang terbaik
untuk mereka
berdua.
Sudah 2 hari ini Ann dan Emma tidak saling bertegur sapa, peristiwawww.ac-zzz.tk
tempo hari yang
tidak mengenakkan ternyata masih membekas di hati masing-masing.
Setiap kali berpaspasan
di koridor sekolah, mereka hanya saling melewati seolah-olah tidak saling
mengenal. Emma selalu bisa mencari alasan setiap kali Josh mengajak
mereka pergi
bertiga. Bahkan Ria dan Priska, 2 teman Ann pun, tidak tahu menahu
tentang perang
dingin antara mereka.
Ann merasa situasi seperti ini benar-benar menjengkelkan. Seumur-umur
mereka belum
pernah bertengkar hanya karena cowo. Tapi ia juga tidak bisa berbuat
apa-apa untuk
mengakhirinya, kalau ia bicara dengan Emma lagi bisa-bisa
pertengkaran mereka malah
tambah hebat.
Sewaktu pulang Josh mengejar langkah Ann di depan gerbang sekolah,
“Eh tunggu!”
Padahal Ann sudah berusaha menghindar dari cowo ini.
“Kenapa sih, dari tadi kabur mulu? Aku tadi manggil-manggil di kantin
gak kedengeran
ya?” Josh menatapnya bingung, “ada apa sebenarnya? Kau
kelihatan…….aneh.”
“Tidak ada apa-apa kok.”
“Nanti malam aku dan Emma mau pergi ke tempat biasa, kau mau ikut
kan?”
“Aku sibuk malam ini.”
“Sibuk? Sibuk apa?”
“Hm….mau nemenin nyokap ke kondangan saudara.”
”Kau kan biasanya paling males kalau disuruh ke kondangan?”
“Tapi yang satu ini aku harus ikut.” Ann tersenyum palsu, “lagian kau iniwww.ac-zzz.tk
juga aneh,
masak pacaran ngajak-ngajak aku?”
”Kau ini kan teman baik aku dan Emma. Memangnya kenapa? Toh kami
samasekali
tidak merasa keganggu. Kalau kau tidak ikut, suasananya jadi kurang!”
Pandangan mata Ann tertuju pada map kuning yang sedari tadi ada di
tangan Josh,”
Apaan tuh?”
”Oh ini? Buat daftar kuliah. Udah pada buka kan? Aku mau daftar di
tempat yang sama
kayak Emma, enak kan kalau bisa satu kampus setiap hari?” Josh
tersenyum bahagia
membayangkan impiannya bersatu dengan Emma tersayang di tempat
kuliah nanti, “kau
sudah beli formulir pendaftarannya? Mau masuk jurusan apa?”
Ann tidak terlalu memusingkan kuliah. Buat apa pusing-pusing beli formulir
pendaftaran
di sini, toh orang tuanya bersikeras ingin mengirimnya kuliah di luar negri,
mengikuti
jejak kakak perempuannya yang sudah hampir lulus di Amrik sana. Tapi
Ann juga berat
meninggalkan semuanya.
Ah, tapi Josh kelihatannya tidak terlalu peduli aku mau kuliah di mana.
Yang penting dia
bisa sekampus dengan Emma.
Sebenarnya Ann juga berat berpisah dengan Emma. Waktu SD kelas 5,
mereka pernah
berjanji akan sekolah dan kuliah di satu tempat yang sama. Tidak
terpisahkan.
“Aku kayaknya disuruh kuliah di luar.”
”Wah….enak donk? Emang susah jadi anak pinter apalagi kaya! Pastiwww.ac-zzz.tk
buntut-buntutnya
belajar di luar negri.” Josh tertawa tanpa beban, “jangan-jangan entar
dapet pacar orang
bule donk?”
“Ah itu mah mimpi!”
”Terus, bagaimana kalau dengan cowo yang itu?”
”Hah? Siapa?”
Josh menunjuk ke arah seorang cowo keren yang sedang berdiri jauh di
depan mereka.
Cowo berpakaian santai itu tiba-tiba melambai ke arah mereka. Ann
melongo saking
kagetnya. Itu Dennis! Mau apa dia ke sini? Mau cari Emma? Gawat….kan [
Josh ada di sini!
“Dari tadi dia liatin kita terus, kau kenal dia?”
“I…itu temanku.” Jawab Ann gugup.
“Teman apa teman? Teman special ya?”
“Yang bener aja!”
Josh tertawa, “Jangan sewot gitu donk. Tuh, dia manggil noh. Kau mau
menemuinya
kan? Kalo gitu aku pulang dulu ya, ntar malem kalau kau mau pergi
telepon aku aja.
Oke? Bye, Ann.”
”Bye.”
Ann mengamati kepergian Josh dengan hati was-was. Setelah yakin Josh
sudah lenyap
dari situ, ia buru-buru menghampiri Dennis. Ia langsung melabraknya,
“Mau apa ke sini!
Cari Emma? Dia sudah pulang!”
“Eh, itu tadi pacarmu ya?” Dennis tidak menghiraukan pertanyaan Ann.
“Bukan, itu pacar Emma. Nah, kau sudah liat kan? Emma punya pacar
yang keren, kauwww.ac-zzz.tk
tidak boleh mendekatinya lagi!”
“Oh jadi itu pacarnya Emma? Cakep juga. Dibandingin ama aku
cakepan mana?”
“Jelas jauh lah! Dia itu cakep luar-dalam! Kau belum jawab buat apa kau
datang ke sini?
Kalau kau mau cari Emma, Emma udah gak ada di sini! Cepet pulang
sana!”
“Siapa bilang aku ke sini buat cari Emma? Aku datang ke sini untuk
mencarimu.”
Ann bengong. Dahinya berkerut, “Gak salah denger?”
“Aku datang ke sini untuk menemuimu,” ulang Dennis, “mungkin aku bisa
mengantarmu
pulang atau mengajakmu pergi? Kita bisa ngobrol-ngobrol lagi kayak hari
itu.”
Konyol, bukankah hari itu mereka bukan ngobrol tapi bersilat lidah?
“Jangan becanda deh!”
“Aku serius.”
“Kau datang ke sini bukan untuk Emma?”
Dennis mengendik bahu, “Kenapa sih aku selalu dikaitkan dengan
Emma? Aku ke sini
untuk mencarimu. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan Emma.”
“Kau ini aneh ya! Buat apa dateng ke sekolah buat cari-cari aku?”
”Aduh….non, di mana-mana kalau ada cowo yang baru kenalan terus
langsung dateng ke
sekolah buat anterin pulang, cowo itu pasti ada tujuan tertentu. Itu
namanya PDKT.
Ngerti?” Dennis begitu to the point, “kuantar pulang ya? Jalan kaki kan
capek. Naik bajaj
kan banyak debu, ntar kalo jerawatan gak cakep lagi donk?”
“Aku tidak akan mau pulang denganmu!”
Tiba-tiba HP Dennis berdering kencang. Dennis memeriksa caller ID siwww.ac-zzz.tk
penelepon lalu
menerimanya,”Halo, Emma, kenapa?”
Ann membelalak kaget. Itu Emma! Jangan-jangan cewe itu benar-benar
serius ingin
mendekati Dennis. Ngapain dia telpon ke HP-nya?!
“Kenapa?” Dennis terdiam sebentar, lalu melirik Ann dengan tatapan
serba salah. Ann
langsung memberi isyarat supaya Dennis tidak memberitahu Emma kalau
dia ada di situ
bersamanya. Dennis mengangguk kecil, “Engak, aku lagi ama temen
kampusku. Ada
apa? Hm? Oh….begitu ya? Ketemu di café itu lagi? Jam tiga?”
Astaga……..Emma ngajak Dennis pergi?! Ternyata dia emang udah
bener-bener nekad
dengan ucapannya tempo hari! Jangan sampai Dennis mau! Aku harus
mencegahnya!
Lalu tanpa diikuti akal sehatnya, Ann tiba-tiba merebut HP dari tangan
Dennis secepat
kilat. Dennis melongo tak mengerti. Dengan suara kecil Ann berbisik,
“Jangan pergi
dengannya. Kumohon….”
“Memangnya kenapa?” Dennis balas berbisik.
“Aku….uhm…aku…hei! Bukankah tadi kau bilang mau mengajakku
pergi? Kita pergi
aja sekarang! Oke?”
Dennis tersenyum nakal, tapi ia menggeleng. “Sini, balikkin handphoneku.”
Ann mendesah kecewa lalu diserahkannya handphone itu pada si
pemilik. Ia menunduk
kesal, apa tidak ada cara lain untuk mencegah Emma melancarkan aksi
gilanya? Melihat
tipe cowo semacam Dennis keliatannya Dennis juga bakal ke-GR-anwww.ac-zzz.tk
dengan aksi Emma.
“Halo, Emma? Iya sori tadi gak dapet sinyal, suaranya putus-putus. Tadi
sampai mana?
Ketemuan jem 3 ya? Hm…..boleh juga,” Dennis mencuri pandang ke
arah Ann, “Eh,
tunggu dulu. Oh iyaaa…. Aku baru inget, jam 3 nanti aku ada janji ama
temen kampusku
nih. Waduh sori banget ya, Ma! Lain kali mungkin?”
Ann mendongak tak percaya, ia tersenyum lega mendengar jawaban
Dennis. Phew….
“Kau yakin tidak apa-apa? Oke deh, sori banget ya. Oke…oke….bye,
Emma.” Dennis
menutup flip HP-nya dengan penuh percaya diri,”Oke, aku sudah
memenuhi
permintaanmu. Hari ini, kau jadi milikku!”
***
Ann merasa agak rikuh berada di tengah-tengah kerumunan orang yang
asik bergoyang di
lantai disko. Cewe-cewe gaul dengan potongan baju minim berbaur
dengan cowo-cowo
yang asik mengerayangi tubuh mulus mereka, mereka menyatu dalam 1
irama musik
yang berdentum kencang. Suasana itu membuat Ann merasa tidak
nyaman, ia malah
kelihatan culun berada di tengah-tengah mereka. Matanya berusaha
mencari Dennis di
tengah-tengah lampu disko yang meredup-redup dalam kegelapan.
Belum apa-apa Dennis
sudah ada di belakangnya, “Aku sudah dapat tempat, yuk ke sana!”
Dennis membawa Ann ke meja di depan bar yang masih tersisa 2
tempat. Annwww.ac-zzz.tk
mengencangkan suaranya melawan dentuman musik yang
memecahkan gendang telinga,
“Kenapa kau mengajakku ke sini?”
“APA???”
“KENAPA KAU MEMBAWAKU KE TEMPAT INI? AKU TIDAK SUKA!” teriak Ann.
Dennis tersenyum lebar, “KITA SENANG-SENANG AMPE MALEM! KAU PASTI
AKAN SUKA!”
”SAMPAI MALEM? KAU TADI BILANG CUMA SAMPAI JAM 10!”
Dennis hanya tertawa keras, tak lama kemudian ia larut dalam suasana
di dalam diskotik.
Kepalanya dihentak-hentakkan mengikuti irama musik, badannya mulai
ikut bergoyang.
Seorang bartender yang berpenampilan cuek dengan bandana merah
di kepalanya
menyapa Dennis, “Hey coi, mau pesen minum apa?”
“Biasa.”
Bartender itu melirik Ann, “Cie….gebetan baru nih?”
Dennis merangkul pundak Ann sok akrab, “Namanya Ann, mulai sekarang
dia ini
pacarku!” kemudian tertawa, “gimana, oke kan?!”
Si bartender mengacung jempol, “Sip lah! Buaya kampung kayak lu
emang paling
mantep cari mangsa!”
Ann mendorong Dennis jauh-jauh, “Aku bukan pacarnya! Hey, jangan
sentuh-sentuh
aku!”
“Bener, cewe, jangan mau digrepe-grepe ama nih anak. Dia itu paling
suka ngerayu cewe
di sini, korban-korbannya udah banyak tuh! Kalo dikumpulin rame-rame
mungkin si
buaya ini bisa dikeroyok. Hati-hati ya!” bartender tertawa sambil memberiwww.ac-zzz.tk
mereka 2
gelas minuman keras beralkohol.
“Aku tidak minum.”
“Ayolaaahh, minum segelas gak ada salahnya. Kau pasti lagi banyak
pikiran ya? Aku
tahu. Nah, ini minum sedikit aja udah bisa lega. Asik deh, bisa bikin kita
lupa semuanya,”
Dennis mengambil gelasnya dan menghabiskan minuman itu dengan
sekali teguk,
“AAHHH!!! Asik punya coi!”
Ann menatapnya jijik.
“Percaya deh, ayo coba diminum.”
“Tidak, aku tidak mau. Aku pesan yang lain saja.”
Tiba-tiba Dennis terkekeh.
“Kenapa ketawa?!”
“Bener juga kata Emma, kau ini anaknya terlalu kaku, kolot, kuno! Gak
asik! Gak bisa
nyantai dikit.”
“Emma bilang begitu?”
“He-eh. Dia pernah bilang padaku waktu kau lagi gak ada. Tadinya
kupikir mungkin dia
cuma sirik atau apalah, eehh…ternyata bener. Sadar donk, non, kita kan
masih muda,
seneng-seneng dikit gak ada salahnya. Aku berani taruhan, hidupmu
selama ini pasti
sangat membosankan kan? Kau punya hidup yang monoton, yang
membuatmu ingin
melakukan sesuatu yang gila sekali-kali.Kau ingin keluar dari lingkaran itu
tapi kau tidak
tahu caranya. Nah, aku akan membantumu keluar dari situ. Ayo kita
senang-senangwww.ac-zzz.tk
malam ini! Apa kau tidak mau tahu apa itu senang-senang? Kau tidak
mau mencobanya?
Apa kau tidak mau senang-senang melupakan segalanya?”
Ann meraih gelasnya, ragu.
“Untuk malam ini saja, kita lupakan semua unek-unek yang ada di hidup
kita! Kita buang
jauh-jauh semua beban kita! Malam ini kita bebas melakukan apa saja
yang bisa
membuat kita senang. Malam ini kita….terbang!!” teriak Dennis.
Terbang? Aku ingin terbang meninggalkan semua kepenatanku. Terbang
meninggalkan
semua masalahku!
Diteguknya minuman itu perlahan-lahan. Pahit…pedas…Ann tidak bisa
membedakannya.
Rasa panas membakar seluruh rongga dadanya, kepalanya berdenyutdenyut
dan pusing.
Pandangan matanya terasa linglung. Padahal ia baru minum 1 gelas
kecil tapi rasanya…..
“Lagi!” Dennis menyodorkan gelas baru.
Lagi? Ya, apa salahnya?
“HAHAHAHAHAHA!!!!!!” tawa Ann meledak bersamaan dengan Dennis.
Gelas demi
gelas mulai memenuhi meja mereka.
Hingar-bingar di sekelilingnya semakin malam semakin tidak karuan.
Sekeliling Ann
terasa sangat sesak, sumpek, belum lagi ditambah dentuman musik yang
semakin keras.
Setengah jam berlalu tapi Ann tidak merasa penat lagi. Kini ia merasa
nyaman, seisi
kepalanya terasa kosong tanpa beban, tubuhnya terasa ringan hingga
seakan-akan ia bisawww.ac-zzz.tk
melakukan apa saja yang ia mau. Alkohol telah merasukinya. Ia sudah
menghabiskan 5
gelas dan rasanya tidak masalah untuk menambah lagi.
Ia terbang….
“Wuiiingg…..” Ann terkikik sambil membentangkan kedua tangannya
lebar-lebar,
“benar katamu, minuman ajaib ini bisa memberiku sayap.”
Dennis tersenyum, “Asik kan? Nih, minum lagi. Tenang aja aku yang bayar
semuanya.”
Ann merebut gelas itu dari Dennis dan langsung menghabiskannya. Ia
membanting
gelasnya ke atas meja sambil tertawa puas, “Emma salah besar kalau dia
bilang aku ini
anak baik-baik yang tidak tau cara senang-senang. Kuberitahu ya…..aku
ini….” Ann
mulai merasa perutnya seperti dikocok-kocok, rasa mual menyesak di
dadanya, “aku ini
sudah muak mengurusi semua masalah dia! Aku….tidak peduli lagi! Bodo
amat dia mau
ngapain kek!”
“Yeah…ini baru namanya menikmati hidup!”
“Aku tidak peduli dia hari ini mau kencan dengan Josh…..aku tidak peduli
dia mau
berpura-pura di depan Josh….aku tidak peduli dia mau menyakiti hati
Josh….” Ann
merasa pusing, “aku adalah aku….mulai sekarang aku bukan lagi
dayangdayangnya….
aku mengurusi masalahku sendiri……..sebodo amat dengan
semuanya………”
“Hey, Ann, kau sudah ‘terbang’ ya?”
“Terbang?” Ann bangkit berdiri dari kursinya, dengan langkahwww.ac-zzz.tk
sempoyongan ia
menghampiri kerumunan orang di lantai disko, ia mengamati mereka
satu persatu sambil
tertawa.
“Hey cantik, mau ikut?” seorang cowo berpenampilan urakan menarik
pinggangnya.
Ann samasekali tidak mengelak, ia malah mengikuti cowo itu dan ikut
bergoyang
bersamanya. Hentakan musik membuatnya semakin tidak terkendali.
Yang ada di
pikirannya sekarang hanya senang-senang, ia mau melepaskan semua
kepenatannya
malam ini. Di tempat ini, saat ini juga. Ia tidak terlalu sadar apa yang
sedang ia lakukan
dan siapa saja yang ada di sekelilingnya. Ia membiarkan tubuhnya
bergerak bebas.
Lalu tanpa ia sadari cowo itu mulai melancarkan aksinya, tangannya
gerayangan di
sekitar bahu Ann dan mulai turun ke pinggangnya. Tubuhnya mendekat
menempel pada
Ann yang masih saja bergerak mengikuti irama musik. Semakin kencang
musik
menghentak, semakin liar gerakannya.
Dennis mengamati dari kejauhan, matanya berkilat. Namun ia tersenyum
menikmati….
Cowo itu membisikkan sesuatu tepat di telinga Ann. Ann tertawa.
Kemudian ia menyibak
rambut panjang Ann ke belakang, jari-jarinya mulai bergerak nakal di
sekitar leher Ann.
Perlahan-lahan namun pasti, ia mulai membuka kancing teratas dari
kemeja Ann. Orangorangwww.ac-zzz.tk
di sekitarnya tidak ada yang peduli, mereka sibuk sendiri-sendiri tanpa
memperdulikan pemandangan yang sudah wajar itu. Tapi Ann pun tidak
peduli.
Kemudian kancing kedua…...
Dennis meneguk minumannya dengan santai.
Lagi-lagi cowo itu berbisik menggoda, Ann tidak ambil pusing. Kancing
ketiga………
Ann mulai merasa gerah, ditepisnya tangan cowo itu sambil terus
bergoyang. Cowo itu
malah semakin mendekat dan tangannya bergerak meraba pinggul
Ann.
“Hey, bung.” seseorang tiba-tiba mengambil tangannya dan
mencengkramnya dengan
kasar, “jangan main-main dengan pacarku.” Entah dari mana Dennis
muncul.
Ann belum sadar juga, ia malah mendorong Dennis jauh-jauh,
“Minggiiirr…..aku lagi
asik.”
“Ini pacar lu?” tanya si cowo urakan.
“Iya, kenapa?!” Dennis melotot padanya.
“Ya udah terserah, sono bawa pergi.” cowo urakan itu pergi
meninggalkan mereka,
mencari mangsa baru yang lebih sexy.
“Ayo kita pulang, kau sudah benar-benar mabuk berat malam ini.”
Dennis menarik Ann
dan membopongnya menerobos kerumunan orang yang berdesakdesakan
di sana.
Beberapa orang yang mengenal Dennis menyorakinya.
“Oi…mangsa baru nih? Mau dibawa ke mana woi? Hotel ya?”
“Bawa ke rumah aja.”
“Asik nih, barang baru. Tumben-tumbenan lu dapetin cewe yang masihwww.ac-zzz.tk
‘fresh’ , lu kasih
minum apa dia ampe teler kayak gitu?”
“Asik deh lu malem ini! Dasar lu licik , maenin tuh cewe pas dia lagi teler!”
Dennis tersenyum kecil pada mereka.
Dennis membopong tubuh mungil Ann sampai ke luar diskotik. Ann terus
menolak
pulang dan berusaha melepaskan dirinya dari Dennis. Langkahnya
sempoyongan,
pandangan matanya kabur. Tapi ia tidak peduli.
“Ngapain nyuruh aku pulang………kau sendiri yang tadi bilang aku harus
senangsenang….”
Ann melepaskan pegangan Dennis. Dengan linglung ia kembali berjalan
ke
pintu masuk diskotik, “aku mau masuk lagiiii………”
“Eh eh…..jangan masuk lagi,” Dennis menariknya, “melihat keadaanmu
seperti ini,
dalam sekejap saja kau sudah bisa digerayangin habis-habisan.”
“Biariiiinnn…..aku tidak merasa apa-apa! Kenapa kau menarikku keluar??
Aku lagi
‘terbang’!”
“Terbangnya jangan jauh-jauh dariku donk. Aku kan takut kalau pacarku
kenapanapa.
Boleh kan aku jadi pacarmu?” Dennis tersenyum menggoda.
Tapi yang digoda malah tertawa,”Kau bilang apa tadi? Gak
kedengeraaannn” Ia
menghampiri Dennis dan menatapnya dengan mata dibuka lebarlebar,
kemudian ia
menepuk pipi Dennis. Pok…pok….pok….Ann tertawa, “Kenapa wajahmu
ada 2 ?”
Dennis menyingkirkan tangannya, “Wajahku cuma ada satu. Itu karena
kau sudahwww.ac-zzz.tk
mabuk.”
“Apaaa??”
“Hey, Ann. Boleh aku jadi pacarmu?”
“Hmm…apa? Mau jadi pacarku? Copotin dulu tuh anting di bibir!” Ann
tertawa lepas,
kemudian mual,”aku mau muntah……….HOEEKKK!!”
Semua orang yang melewati mereka menutup hidung menyaksikan
peristiwa itu. Ann
muntah di mana-mana. Perutnya terasa melilit, seakan-akan ada sesuatu
yang mengadukngaduk
isinya dan memaksanya keluar. Belum pernah Ann merasa mual sampai
separah
ini. Belum lagi kepalanya terus berdenyut-denyut seperti mau pecah.
“Tuh kan, udah muntah kayak gini masih mau masuk ke dalam lagi?”
Dennis mengambil
HP dari saku celananya, ia menekan nomor Vincent,”Halo, Vincent? Aku
pinjem
kondominium-mu malem ini ya!”
Kemudian ia menarik Ann sambil tersenyum misterius, “Ayo kita pergi dari
sini, masih
banyak tempat lain buat senang-senang.”
Ann tertidur saat Dennis menyetir mobilnya dalam keheningan malam.
Berkali-kali
Dennis mengintipnya. Ia tersenyum, Ann sebenarnya cantik. Rambut
panjangnya yang
hitam legam tergerai jatuh di pundaknya, wajahnya putih mulus, bibirnya
mungil begitu
juga hidungnya. Tatapan matanya selalu bersinar-sinar setiap kali ia
bicara. Meskipun dia
tidak secantik Emma, tapi ada sisi lain darinya yang bisa membuat orang
penasaran.www.ac-zzz.tk
Saat mobilnya berhenti di lampu merah, Dennis segera mengeluarkan
saputangan dari
sakunya. Perlahan-lahan ia mencondongkan tubuhnya ke tempat Ann,
disekahnya sisasisa
muntahan dari bibir Ann dengan lembut.
“Ergh….”
”Sudah bangun?” bisik Dennis pelan.
“Josh……..” ternyata Ann mengigau.
Dennis tertegun. Josh?
“Kau bodoh….bodoh sekali…..tapi aku tidak mau kau terluka.”
Tiiitt tiiitt………mobil-mobil di belakang membunyikan klaksonnya,
memarahi Dennis
yang tidak maju-maju meskipun lampu sudah hijau. Dennis masih
memperhatikan Ann
dengan seksama. Ia mendesah sebentar lalu kembali menyetir mobilnya.
***
Ann membuka kelopak matanya perlahan-lahan, matanya perih
menangkap cahaya lampu
yang kelewat terang di depan matanya. Ia memejam matanya
beberapa menit sampai
akhirnya ia mendengar suara Dennis.
“Sudah bangun ya?”
Ann membuka mata. Ia menatap sekelilingnya dengan mata
terbelalak,”Di mana aku?!”
“Tenang aja, kau sekarang di tempatku.” Dennis menghampirinya
dengan segelas teh
hangat, “minum dulu.”
“Tidak mau.” Ann menatap dirinya sendiri di cermin besar yang ada di
depan ranjang
tempatnya berbaring sekarang. Keadaannya benar-benar tidak karuan.
Muka pucat,www.ac-zzz.tk
rambut acak-acakan, dan….”HAH!?”
Ann tercengang melihat kancing kemejanya yang terbuka lebar. Cepatcepat
ia
mengancingnya kembali sambil menghindar dari lirikan mata elang
Dennis. Dennis
hanya tersenyum ringan melihat tingkahnya.
“Ngapain dikancingin lagi? Tadi di diskotik kelihatannya kau tidak terlalu
keberatan.”
”Tadi? Tadi aku ngapain saja? Aku….tidak ingat apa-apa.”
“Ngapain aja? Hm….seingatku, tadi kau asik sendiri dengan seorang
cowo
berpenampilan preman, kau mabuk berat dan melakukan hal-hal yang
liar bersamanya.
Karena lagi mabuk, kau tidak peduli meskipun dia nyaris melecehkanmu.
Untung aku
mencegahnya.” jawabnya mantap.
“Kok aku bisa ada di sini?! Ini di mana?”
“Di kondominium Vincent.”
Ann terhenyak, “Kenapa kau membawaku ke sini ! Aku mau pulang!
Ini…..ini sudah jam
berapa?!”
“Kira-kira sudah jam 1 pagi. Aku membawamu ke sini karena aku tidak
mau
mengantarmu pulang dalam keadaan mabuk berat, bisa-bisa aku
dibunuh orang tuamu!
Lagipula sudah lewat tengah malam.”
Ann langsung kalang kabut mendengarnya, ia memutar otak untuk
mencari penjelasan
yang tepat yang harus diberikan pada kedua orang tuanya nanti. Tapi
rasa sakit di
kepalanya itu semakin menjadi-jadi. Rasanya ia ingin muntah lagi.www.ac-zzz.tk
“Sudah kubilang, minum ini dulu.” Dennis menyodorkan teh hangatnya
lagi.
“Tidak mau!” Ann teringat dengan kisah-kisah tragis yang pernah dialami
remaja putri
seusianya sewaktu mereka diajak ke hotel, kondo atau apartemen dalam
keadaan mabuk,
ketika mereka sudah lumayan sadar mereka justru diberi minum yang
sudah dicampur
dengan obat tidur.
Dennis mengerti apa yang ada di pikiran Ann, “Kalau aku mau
mencelakaimu, itu sudah
kulakukan dari tadi sebelum kau bangun!”
Ann tetap tidak percaya, bagaimana pun ia belum mengenal betul
cowo yang ada di
hadapannya itu. Ia tetap harus berhati-hati.
“Tidak, aku tidak mau. Aku mau cuci muka dulu.” Ann beranjak dari
tempatnya, dengan
langkah sempoyongan ia masuk ke kamar kecil.
Dibukanya kran air besar-besar, kemudian ia membasuh wajahnya. Ia
mendongak
menatap cermin dengan wajahnya yang basah, tidak percaya melihat
seperti apa dirinya
sendiri saat ini. Aku memang mau senang-senang……..tapi bukan seperti
ini caranya.
Kenapa aku jadi kacau begini?
Hatinya gundah memikirkan apa yang akan dikatakan kedua orang
tuanya kalau nanti ia
pulang. Sekujur tubuhnya bau asap rokok dan mulutnya bau alkohol.
Matilah aku kali
ini!
Tiba-tiba pintu dibuka dari luar, Ann kaget setengah mati, lalu denganwww.ac-zzz.tk
wajah tanpa rasa
bersalah Dennis muncul sambil membawa sebuah handuk kecil, “Pasti
kau mau mandi
ya? Nih handuknya. Ada baju kaos di lemari Vincent, mungkin agak
kebesaran untuk
ukuranmu tapi lebih baik ganti daripada tetap memakai bajumu itu. Kau
tercium seperti
sosis panggang.”
Ann membisu.
“Oh iya, lebih baik kau telepon ke rumah dulu. Bilang saja kau lagi nginap
di rumah
teman. Nanti pagi kuantar kau pulang.”
Dennis melempar handuk itu ke wajah kaget Ann, kemudian ia menutup
pintu.
Dennis mendesah kecil saat HP di sakunya berdering. Caller ID
menunjukkan nama
Vincent, tanpa banyak bicara Dennis segera menjauh dari pintu WC,
“Halo.”
“Dia ada di situ denganmu?” tanya Vincent.
“Iya, lagi mandi.”
“Gimana? Kau tetap mau menjalankan rencanamu?”
Dennis terdiam sesaat, menimbang-nimbang.
“Jangan ditunda-tunda lagi, Dennis. Kau tahu sendiri kan ini sudah
tanggal berapa? Aku
tidak bisa banyak membantumu lagi, memangnya kau kira orang tuaku
tidak curiga aku
minta-minta duit terus?! Gadis itu satu-satunya harapanmu! Memangnya
kau punya ide
lain apa? Merampok bank? Kepalamu bisa dipenggal kalau kau tidak
bisa melunasi
hutangmu!”www.ac-zzz.tk
Dennis menelan ludah, “Aku mengerti. Aku tidak akan minta bantuanmu
lagi.”
“Aku bukannya tidak mau membantu. Selama ini aku selalu
membantumu kan? Berapa
pun yang kau minta aku selalu bisa membantumu, tapi itu kan duit orang
tuaku.Mereka
lama-lama mulai curiga.”
Dennis menatap kalender yang tergantung di depan dinding kamar
Vincent. Sudah
tanggal 8, berarti 2 hari lagi. Ia menghela nafas panjang menahan
semua amarah yang
berkecamuk di dadanya, “Aku sudah punya rencana,Vincent. Kau
tenang saja.”
“Yah, lebih baik begitu! Jangan sampai gadis itu lepas darimu! Ingat,
Dennis, dia itu
satu-satunya harapanmu!”
Dennis tidak menjawab, ia segera menutup flip HP-nya.
***
5 hari yang lalu……….
Di gang yang sempit itu Dennis berhadapan dengan segerombolan
preman berbaju hitam
dan berwajah garang. Masing-masing dari mereka memegang besi
seukuran tongkat
bisbol. Jumlah mereka ada 12 orang, sedangkan Dennis seorang diri. Tapi
ia tidak gentar
sedikitpun.
Pemimpin mereka yang berbadan besar dan sering dipanggil ‘Bos’ oleh
anak buahnya,
menghampiri Dennis sambil mengacungkan tongkat besinya, “Mana
uangnya!”
“Cuma ada segini.” Dennis melempar setumpuk uang ke arahnya, “untukwww.ac-zzz.tk
sementara aku
hanya bisa mengumpulkan 1 juta.”
”1 juta?!” Bos menempelkan tongkat besinya di wajah Dennis,”kau tahu
berapa banyak
uang yang dipinjam ayahmu? 5 juta! Kenapa kau hanya memberiku 1
juta? Mau mainmain
denganku?!”
“Aku akan memberi sisanya nanti.”
“Nanti? Aku sudah terlalu sabar pada kalian semua, aku memberi kalian
waktu 2 minggu
untuk melunasi hutang. Tapi dalam 2 minggu ini kau hanya bisa
membayar segini! Ingat
baik-baik, bocah tengik, kalau kau tidak bisa membayarnya….aku akan
memenggal
kepalamu!”
“Beri aku waktu 1 bulan.”
”1 bulan?” Bos menengok ke anak buahnya sambil tertawa terkekehkekeh,
“kalian
dengar? Dia minta waktu 1 bulan lagi.”
Mereka menertawai Dennis mentah-mentah.
Kemudian Bos membalik badannya menghadap Dennis, wajahnya
mengeras karena
marah. “1 minggu cukup untukmu! Ingat, kau harus memberiku 4 juta
dalam waktu 1
minggu. Kalau tidak….”
BUK!!!! Sebuah tinju melayang keras di wajah Dennis. Dennis tersungkur
jatuh di atas
gundukan tanah basah. Belum puas dengan itu, Bos menendang
perutnya dan
menghantam tongkat besinya ke punggung Dennis. Dennis meringis
menahan sakit, tapiwww.ac-zzz.tk
ia tidak melawan.
“Phuih!” Bos meludah padanya, “kau akan kubuat lebih mampus
daripada ini kalau
minggu depan uang itu belum sampai di tanganku!”
Mereka menertawai Dennis sepuas-puasnya, beberapa bahkan ada
yang ingin ikut
menghajarnya. Tapi Bos menyeret kakinya meninggalkan tempat itu,
anak buahnya
segera mengikutinya dengan setengah hati.
Dennis hanya tersungkur di bawah, memegang perutnya dengan tetesan
darah yang
mengalir dari hidungnya. Ia meronta kesakitan, tapi tak berdaya
melawan. 4 juta. Di
mana ia harus mencari uang sebanyak itu dalam waktu 1 minggu? Kalau
saja keadaannya
keluarganya masih sama seperti dulu…jangankan 4 juta, 10 juta pun bisa
ia dapatkan
dalam waktu 1 hari! Tapi keluarganya tidak seperti dulu lagi. Semuanya
sudah hancur.
Tidak banyak yang tahu kemelut apa yang tengah melanda keluarga
Dennis sekarang ini.
Perusahaan yang dikelola ayah Dennis bangkrut total karena hutanghutang
yang
berjumlah trilyunan rupiah yang tidak bisa dilunasi. Musibah ini datangnya
begitu tibatiba,
mereka harus menjual semua rumah dan tanah yang mereka miliki untuk
melunasi
hutang yang melilit. Semua barang-barang mewah pun ludes disita.
Keluarga itu terpaksa
pindah dan menelan kepahitan dicerca banyak pihak.Ayah Dennis
tenggelam dalamwww.ac-zzz.tk
kesedihannya dan ia perlahan-lahan terjerumus dengan minum-minuman
keras dan
perjudian. Siapa sangka, kebiasaan baru ayahnya itu justru membawa
bencana baru. Ia
kalah judi sampai 4 juta rupiah.
Semua hutang-hutang itu dilimpahkan pada Dennis, Dennis yang tidak
terbiasa menjalani
kehidupan keras mau tak mau harus berupaya melunasi semua hutanghutang
ayahnya.
Tapi 4 juta dalam 1 minggu? Rasanya itu mustahil. Mobilnya sudah disita,
semua barangbarang
mewahnya tak ada yang tersisa. Bahkan handphone yang ada di
tangannya saat ini
pun bukanlah miliknya. Vincent sudah terlalu banyak membantu Dennis,
tapi semua uang
yang ia berikan pada Dennis adalah milik orang tuanya, Vincent tidak
bisa banyak
membantunya lagi sejak kedua orang tuanya sudah mulai curiga.
Keluarganya dengan
keluarga Dennis memang kurang harmonis sejak peristiwa itu.
Lalu entah dari mana muncullah ide gila dari Vincent….
“Kau lihat cewe itu?” ujar Vincent beberapa hari yang lalu saat mereka
pertama kali
bertemu Emma, “denger-denger bokapnya pengacara kaya. Dekati saja
dia, siapa tahu
kalau dia jadi pacarmu dia bisa banyak membantumu.”
Dennis menurut. Mulailah aksinya mendekati Emma. Emma dengan
segala kepolosannya
rupanya terlalu mudah ditaklukkan. Ia terpikat dengan penampilan, bujuk
rayu dan semua
omong kosong tentang kekayaan Dennis.www.ac-zzz.tk
Lalu tak lama kemudian, Ann muncul.
Vincent nyaris tersedak waktu pertama kali melihat Ann dari kejauhan,
“Itu temannya
Emma? Gila, itu kan anak Presdir papaku!!”
Ia melotot pada Dennis, “Plan B, Dennis! Plan B! Percaya deh, tuh cewe
hartanya
berkelimpahan! Siapa namanya? Siapa?!”
Namanya adalah Ann.
Dennis berbaring di ranjangnya seorang diri, hatinya tidak bisa tenang,
Ann saat ini
mungkin sudah tidur berselimut mimpi di kamar sebelahnya. Dennis
mendesah panjang,
kata-kata Vincent terngiang-ngiang di telinganya dengan jelas.
Kau mau tahu jalan keluar dari masalahmu, Dennis? Gadis itu lah jalan
keluarnya.
Tidak ada yang tahu seperti apa kondisi keluargamu saat ini, termasuk
dia. Kau butuh
bantuannya, Dennis. Kenapa susah-susah? Pakai saja akalmu, jadikan dia
pacarmu
maka dia akan menyelesaikan semua masalahmu. Uang yang ada di
brankas papanya
jauh melebihi aku ataupun Emma. Ingat Dennis, aku tidak bisa
membantumu lagi. Dalam
seminggu ini kalau kau gagal mengumpulkan uang 4 juta, nyawamu
bisa-bisa melayang!
***
Dennis memarkir mobilnya di depan sebuah rumah mewah bergaya
yunani. Rumah itu
jauh lebih besar dibandingkan dengan rumahnya yang dulu. Beberapa
mobil mewah
terparkir di halaman depannya, mengingatkan Dennis seperti apawww.ac-zzz.tk
kehidupannya dulu.
Lalu pandangannya tertuju pada pria setengah baya yang keluar dari
pintu rumah sambil
mengenakan dasinya. Pria itu melihat mereka dengan pandangan
curiga.
Kemudian Dennis melirik Ann, gadis itu kelihatan serba salah. Pasti itu
papanya.
Kebetulan….semua rencana Dennis berjalan lebih mulus di luar
perkiraannya.
Ann cemas melihat Papa sudah berdiri di depan pintu, mengamati
mereka dengan muka
galak. Papa memang bukan tipe orang tua yang suka ngomel-ngomel,
tapi orang tua
macam apa yang tidak cemas melihat anak putrinya tidak pulang
semalam,dan pagi-pagi
malah diantar seorang cowo?!
Ann menoleh pada Dennis. “Sudah sampai, ini rumahku. Kau mau
mampir sebentar?”
Aduuh…please jangan mampir, aku cuma basa-basi
“Tidak, lain kali saja.”
“Kalau begitu aku masuk dulu ya.”
“Eh tunggu.” Dennis mencekal tangan Ann, “kita pacaran kan?”
Ann menganguk kecil, “Iya.” Terserah deh….yang penting kau tidak
pacaran dengan
Emma.
“Kalau gitu….sun dulu donk.” Dennis menyodorkan pipinya.
Ann tercengang tak percaya, mana mungkin ia mau memberi sun pada
cowo ini! “Apaapaan
sih? Lain kali aja!” Tidak akan ada lain kali…..
Saat Ann membuka pintu mobilnya, lagi-lagi Dennis mencekal
tangannya. Ia menarikwww.ac-zzz.tk
Ann mendekat ke arahnya lalu tanpa aba-aba, diciumnya pipi Ann
sekilas.
Wajah Ann merona merah dalam sekejap, cepat-cepat ia menghapus
sisa-sisa kecupan
Dennis di pipinya.
Papa melotot, menyaksikan pemandangan mesra di dalam mobil itu.
“Kau ini apa-apaan!!” Ann mengosok pipinya kuat-kuat. Ia merasa jijik
sekaligus kesal.
“Itu artinya kita udah resmi pacaran. Baru pipi aja kok, entar bibir nyusul
deh…” Dennis
tersenyum geli.
Ann tidak mau berdebat panjang-panjang dengannya, lagipula ia juga
tidak mau lamalama
di dalam mobil. Bisa tambah runyam masalahnya. Ia membuka pintu
mobil dengan
kasar dan langsung meninggalkan Dennis.
Langkahnya tergopoh-gopoh memasuki halaman rumah dan
menghadap Papa yang sedari
tadi terus berdiri mematung menatap mereka. Tapi apa yang terjadi?
Dennis malah
menyetir mobilnya ke depan gerbang pintu rumah, ia membuka kaca
mobil dan berteriak
lantang, “Bye, honey!!!! Nanti aku telepon ya!! Thanks buat semalam!!!”
Mulut Ann menganga, wajahnya pucat pasi menahan malu.
Papa menengok ke arahnya setelah mobil Dennis pergi, alisnya terpaut
naik,”Kamu
bilang semalam kamu nginap di rumah Priska, tapi kenapa anak laki itu
yang
mengantarmu pulang? Tadi itu…kenapa dia cium pipi kamu?”
Ann paling tidak bisa berbohong pada orang tuanya apalagi pada Papa
yang tegas, tapiwww.ac-zzz.tk
kali ini ia mau tak mau harus berbohong, “Aku kemarin memang nginap
di rumah Priska,
Pa. Priska tidak bisa antar aku pulang, nah kebetulan dia bisa. Jadi….
ya….gitu deh!”
Papa berkacak pinggang, “Lalu ciuman itu?”
“Itu….cuma sun pipi kok.”
“Tadi dia bilang ‘thanks buat semalam’, apa maksudnya?”
“Oh itu..” Ann tersenyum kikuk, “semalam aku traktir Priska makan-makan,
dia juga ikut.
Cuma itu kok,Pa.”
Papa mendekati wajahnya dan menatap Ann dalam-dalam, keningnya
berkerut saat ia
tahu putri bungsunya itu sedang berbohong. Tapi Papa tersenyum,
“Jangan bohong,
Svannie. Papa bisa lihat kok, kamu ini sama dengan kakakmu, paling gak
bisa bohong.
Nah, sekarang ngaku ama Papa ya….itu tadi pacarmu kan?”
Ann salah tingkah.
“Punya pacar kok gak cerita-cerita?” Papa tertawa lucu, “anak Papa
udah gede
ternyata….Ya udah, cepet sana masuk. Mama udah siapin sarapan tuh.”
Ann tersenyum lega.
Tapi setelah Ann masuk ke dalam rumah, senyum Papa memudar.
Bagaimana mungkin
anakku pacaran dengan anak muda berpenampilan urakan seperti itu?
Apa benar ia
kemarin nginap di rumah Priska?
---------------
Dennis memegang stir mobilnya kencang-kencang hingga buku-buku
jemarinya memutih.
Otaknya bekerja keras menyusun rencana.www.ac-zzz.tk
Aku harus mempengaruhi Ann sampai Papanya tidak suka Ann bergaul
denganku. Aku
akan membuat Papanya rela membayarku berapa saja asalkan aku
mau menjauhi
anaknya. Ya, aku harus tetap menjalankan rencanaku ini!
***
Ann masuk ke dalam kamarnya, ia melempar tasnya ke atas tempat tidur
lalu berlari-lari
kecil ke kamar mandi.
Ia mengaca, cemberut.
Nasibku memang sial….belum pernah pacaran tapi sekali pacaran
malah ama cowo
brengsek itu! Kenapa harus dia yang jadi pacar pertamaku?!
Ann teringat jaman-jamannya dia waktu kecil, ia selalu mengimpikan
akan menjalin
hubungan dengan seorang cowo baik-baik seperti sosok seorang
pangeran tampan
berkuda putih, pangeran tampan itu akan menjadi pacar pertamanya
dan kemudian
mereka akan memiliki kisah cinta yang indah. Semua itu diimpi-impikan
Ann dengan
begitu sempurna seperti cerita-cerita di dalam dongeng.
Tapi lihatlah apa yang terjadi sekarang. Yang menjadi pacar
pertamanya justru adalah
Dennis, cowo menjengkelkan yang baru dikenalinya selama 3 hari !
Ia tidak akan berbuat seperti itu kalau saja ia tidak ingat dengan Josh,
dengan apa yang
akan Emma lakukan pada Josh kalau ia sudah mendapatkan Dennis.
Ann tiba-tiba merasa sedikit takut. Takut kalau apa yang ia perbuat
bukannya membuat
suasana menjadi semakin baik, tapi malah membuat suasana menjadiwww.ac-zzz.tk
semakin tidak
karuan.
Apakah Emma akan benar-benar melepaskan Dennis?
***
Keesokkan harinya….
Dennis bangun dari tidurnya dengan hati was-was. Ia tahu betul sekarang
tanggal berapa,
sudah tanggal 10 Februari. Berarti sudah tiba batas waktunya untuk
melunasi semua
hutang.
Dennis mengamati sekelilingnya, kamar tidurnya yang sempit dan
sumpek tanpa jendela,
tembok yang kotor dan retak, baju-baju berserakan di sana-sini. Dennis
mengeluh
panjang meratapi nasibnya. Ia harus segera mencari jalan keluar untuk
menyelamatkannya dari situasi ini. Tapi boro-boro ingin keluar dari
keterpurukan ini,
untuk membayar hutang saja ia terpaksa harus menipu.
GUBRAKK!! Terjadi keributan di luar kamarnya. Dennis segera keluar dari
kamar.
Hatinya sesak melihat ayahnya pulang ke rumah sambil membawa botol
minuman keras,
wajahnya merah karena mabuk dan ia bicara tidak menentu. Ibu
berusaha membantunya,
tapi dengan kasar didorongnya hingga jatuh.
“Jangan mengurusi aku!!! Aku bisa jalan sendiri!!” Ayah melempar botol
itu ke dinding,
pecah berserakan di lantai mengenai Ibu.
Dennis berlari menolong ibunya. Ibu menangis tanpa suara, menahan
sakit hati akibat
perlakuan Ayah.www.ac-zzz.tk
“Ayah, hentikan semua ini!!” teriak Dennis, “berhentilah menyakiti Ibu!”
”Diam, anak tengik! Aku adalah ayahmu! Kau berani membentakku,
hah?! Kalau kalian
tidak suka, kalian boleh pergi dari sini! Sana pergi!”
Dennis naik pitam, “Lihatlah sekelilingmu, Yah! Kita hidup seperti ini semua
gara-gara
Ayah! Kalau Ayah tidak berbisnis kotor dan terseret banyak hutang, kita
semua tidak
akan menderita seperti ini! Belum puas Ayah menghancurkan keluarga
ini, Ayah malah
berjudi habis-habisan dan terus menyakiti Ibu! Apa Ayah kira yang
menderita di sini
cuma Ayah saja? Ibu juga menderita! Aku juga!! Lihat hutang-hutang
Ayah, aku yang
harus menebus semuanya!!! Aku!!! ”
Ibu menangis-nangis sambil menarik putra semata wayangnya itu,
“Dennis….sudah,nak…sudah.”
“Biarkan saja, Bu! Aku sudah tidak tahan! Kalau ada orang yang harus
pergi dari sini,
dialah orangnya!!”
Ayah tertawa lantang, “Kau mau mengusirku pergi? Kalian bisa apa
tanpa aku?”
”Justru kami bisa bertahan tanpa Ayah. Baik,kalau Ayah tidak mau pergi.
Lihat saja
nanti…..kalau aku sudah melunasi semua hutang, aku akan membawa
Ibu pergi dari
sini!!”
“Anak sepertimu bisa apa? Kau sudah terbiasa hidup enak, kerja keras
dikit aja kau tidak
bisa!!”
“Aku bisa. Setidaknya aku tidak akan terpuruk seperti Ayah.” Denniswww.ac-zzz.tk
membantu Ibunya
berdiri, kemudian menuntunnya masuk ke dalam. “Jangan khawatir, Bu.
Aku janji akan
segera melunasi hutang-hutang Ayah, aku akan membawa Ibu pergi dari
sini.”
-------------
Vincent menguyah-nguyah tusuk giginya sambil mengamati Dennis.
Wajah sahabatnya
itu terlihat pucat, matanya memerah karena kurang tidur, rambutnya
kusut dan
penampilannya benar-benar berantakan. Kalau ada orang lain yang
melihatnya seperti
sekarang ini, mereka pasti mengira Dennis hanya berpura-pura. Tapi inilah
Dennis yang
sesungguhnya. Dia bukan lagi Dennis si anak orang kaya yang bisa terus
membanggakan
dirinya seperti dulu.
“Kau kelihatan kacau.”
Dennis mengacak rambutnya, kesal. “Sekarang sudah tanggal sepuluh.”
“Ya, aku tahu. Mereka tidak akan melepaskanmu.”
Keduanya terdiam sesaat. Sunyi….
Vincent membuang tusuk giginya, “Jalankan rencanamu, Dennis. Jangan
ragu-ragu
lagi.Ini kupinjamkan mobilku.”
Dennis mengangguk kecil, diambilnya kunci mobil Vincent.
***
Ann sarapan pagi di meja makan bersama kedua orang tuanya. Papa
duduk sambil
membaca surat kabar paginya, sedangkan Mama mengolesi roti
panggang mereka dengan
selai. Ann menanyai kabar Caroline,kakaknya yang kuliah di Amrik, danwww.ac-zzz.tk
Theodore
tunangannya. Mama tersenyum menceritakan kisah-kisah lucu yang
terjadi sewaktu
Caroline mencoba gaun pengantin.
Papa mendelik menatap Ann, “Kamu mau nyusul ya? Masih kecil jangan
main tunangtunangan
ya.”
“Idih Papa…” Ann ngeri membayangkan dirinya tunangan dengan
Dennis.
“Oh ya….beberapa hari ini kenapa Emma sudah jarang ke rumah?”
“Mungkin dia lagi banyak kerjaan. Sekarang kan lagi musim ulangan,
Ma.” hatinya sakit
memikirkan pertengkaran mereka tempo hari.
“Kalian bertengkar ya?”
”Tidak!”
“Benar? Mama bisa liat loh. Kamu ini kan paling gak bisa boong.”
Tapi sudah beberapa hari ini aku berbohong…….. “Benar, aku dan Emma
baik-baik saja,
kan tadi aku sudah bilang sekarang ini lagi musim ulangan, Emma pasti
lagi sibuksibuknya.”
“Ya sudah kalau begitu. Oh ya, Pa.” Mama menatap Papa, “gimana
kuliahnya Svannie?
Sudah diurusin semuanya?”
“Sudah beres. Anak kita ini tinggal nyantai-nyantai aja, abis lulus SMU
udah bisa
langsung kuliah di luar. Kamu pilih Inggris kan? Kenapa tidak mau ke
Amrik? Kan ada
Caroline di sana. Gak mau ketemu kakakmu?”
“Bukan begitu….tapi kan universitas yang cocok adanya di sana.”
“Kamu yakin mau ambil kedokteran? Gak mau ambil manajemen aja,
nerusin usahawww.ac-zzz.tk
Papa?” Papa tertawa renyah, “kasian ya Papa, punya anak yang satu
mau jadi pengacara,
yang satunya lagi mau jadi dokter. Mana nih yang mau jadi
pengusaha?”
“Ya nanti donk, tuh kak Caroline kan udah mau married. Sapa tau kak
Theo bisa bantuin
Papa nanti.”
Papa baru saja mau menimpalinya kalau saja Bi Sumi tidak datang
terburu-buru
memanggil Ann, “Non, ada yang dateng cariin tuh.”
“Pasti Priska.” Ann bangkit berdiri dari meja makannya, langsung berlari
ke ruang tamu.
“Priskaaaa…..” Ann menari-nari menyambut Priska di ruang tamu, tapi ia
tersentak kaget
begitu sampai di ruang tamu yang ada di sana bukanlah Priska, “kau?
Mau apa?”
Dennis tersenyum manis, “Pergi yuk.”
“Ke mana? Aku tidak mau ke tempat kemarin lagi! Itu bukan tempat buat
senangsenang.”
“Aku cuma mau mengajakmu makan-makan. Itu aja kok. Pulangnya sore
deh, gak
bakalan malem lagi. Janji!”
“Awas kalau pulangnya malam-malam lagi! Ya udah, aku ganti baju
dulu.”
------------
Tanpa curiga sedikitpun, Ann mau diajak Dennis makan-makan di sebuah
restoran
sederhana yang suasananya tidak terlalu nyaman. Ann terpaksa pergi
kalau Dennis
mengajaknya, ia tidak mau Dennis tahu kalau ia mau pacaran
dengannya cuma demi Josh.www.ac-zzz.tk
Tapi Ann sendiri pun tidak tahu kalau Dennis memacarinya juga demi
sesuatu.
Ann memesan makanan sementara Dennis pergi meninggalkannya
sebentar. Mau ke WC
katanya.
Tapi Dennis sebenarnya pergi ke pintu belakang restoran itu, keluar
menemui seseorang.
“Mana bos?”
“Mau ngapain!” orang kurus yang lagi asik main domino dengan seorang
temannya itu
marah melihat kehadiran Dennis.
“Bilang ama Bos, uangnya belum bisa kukumpulkan.”
“Apa? Cari mati ya?!”
Dennis tetap tenang ,“Tapi aku akan membayarnya karena aku sudah
punya aset.”
“Aset apaan lu?!”
“Aku punya teman yang bisa membayar semua hutangku. Tapi beri aku
waktu 3 hari lagi,
aku jamin aku akan mengembalikan semua hutang ayahku tanpa tersisa
sepersen pun!
Kalau perlu akan kulunasi beserta bunganya! Bilang itu sama Bos!”
“Eh…eh…tunggu!”
Dennis tidak mengacuhkan panggilannya, ia berjalan masuk ke dalam
restoran. Begitu
sampai di meja Ann, ia kembali memasang wajah cengengesan, “Udah
pesen makanan
belum? Restorannya emang rada butut, tapi makanan di sini enak-enak
loh! Pesen aja
sepuasnya, restoran ini punya Pamanku!”
15 menit kemudian….....
“Eh, aku boleh nanya sesuatu gak?” tanya Dennis sewaktu merekawww.ac-zzz.tk
sedang menyantap
pesanan mereka.
“Tanya apa?”
“Josh itu siapa sih?”
“Hah?”
“Waktu kau mabuk kemarin malam kau menyebut-nyebut namanya.
Josh….Josh….Wah,
mesra banget deh pokoknya. Aku jadi iri.”
Ann tidak ingat ia pernah mengigau nama Josh di depan Dennis, tapi
sedikitpun ia tidak
mau menceritakan masalahnya pada cowo norak itu, “Josh itu nama
temanku. Pacarnya
Emma. Pasti waktu itu aku lagi mimpi buruk jadi ngigau yang aneh-aneh.
Aku juga
mengigau nama Emma kok. Kau tidak dengar ya?”
“Tidak.” Dennis tahu Ann berbohong, “tidak sama sekali.”
“Ya sudah. Aku ini kalau lagi mimpi buruk emang suka ngigau.”
“Kau pernah mimpiin aku gak?”
“Amit-amit deh!”
Dennis terkekeh, “Kau ini kenapa sih? Ama pacar sendiri kok kayak gitu?
Eh iya aku
baru ingat, Valentine nanti kita mau ngapain ya? Dugem lagi yuk!”
“Aku tidak mau.”
Aku mau valentine yang romantis seperti di film-film, di mana tokoh
utama prianya
datang di depan rumah sambil membawa bunga. Lalu pergi kencan di
tempat yang
special, pulang-pulangnya pria itu memberi kekasihnya ciuman pertama.
Andaikan saja
aku bisa punya valentine seperti itu dengan…. Ann berusaha menepis
bayangan Joshwww.ac-zzz.tk
yang mengusiknya.Tidak, Josh itu pacar Emma. Aku tidak boleh
memikirkan yang
bukan-bukan.
“MANA DIA !!! MANA ANAK TENGIK ITU!!!”
Lamunan Ann mengembun pergi saat suara kasar yang lantang itu
memecahkan
keheningan. Beberapa pengunjung restoran menjerit ketakutan melihat
kedatangan
segerombolan preman bersenjatakan tongkat besi. Jumlah mereka lebih
dari sepuluh
orang. Ann terhenyak kaget melihat mereka.
Dennis menahan nafas, keringat dingin mengucur dari
keningnya.Tidak……ini di luar
rencanaku!
Bos muncul dari balik kerumunan itu, wajahnya menahan marah sambil
mengacungkan
tongkat besinya ke arah Dennis, “KAU SUDAH BOSAN HIDUP RUPANYA!! “
Dennis melonjak kaget dari kursinya. Ann tercengang ketakutan, ada
apa ini?
Gerombolan berandalan itu menendang meja dan mengusir semua
pengunjung restoran,
para pengunjung berhamburan kalang kabut. Satu persatu lari terbirit-birit
meninggalkan
tempat itu. Hanya tinggal Ann dan Dennis. Pemilik restoran yang
notabene adalah paman
Dennis juga tidak terlalu berani ikut campur, ia memilih bersembunyi di
dalam dapur dan
berdoa semoga berandalan-berandalan itu tidak memporakporandakan
restorannya.
Bos menghampiri Dennis dengan wajah geram, dicengkramnya kerah
baju Dennis,www.ac-zzz.tk
“Bocah tengik, mana uangnya!!”
Uang? Uang apa? Ann dilanda kebingungan dan ketakutan sekaligus.
“Sudah kubilang, beri aku waktu 3 hari lagi!” jawab Dennis.
“3 hari katamu? 3 hari?!!! KAU MAU MEMPERMAINKAN AKU, HAH!!?”
BUK! Bos meninju wajah Dennis. Ann memekik kaget.
“MATIIN AJA, BOS!!”
”KEROYOK RAME-RAME BIAR MAMPUS!!”
“BERI DIA PELAJARAN, BOS!”
Nafas Bos turun naik sambil terus mencengkram baju Dennis, “Aku sudah
bilang
waktumu cuma ada seminggu! Kau berani mempermainkan aku?!”
Tangannya mengepal
di depan wajah Dennis, “MANA UANGNYA!”
“Aku pasti akan membayarmu.”
“SIALAN!” Sebuah pukulan telak menghantam wajah Dennis! Dennis
terhunyung
mundur dengan darah menetes dari hidungnya. Belum puas melihat
Dennis hanya
‘mimisan’ , Bos menariknya dengan kasar dan menendang perutnya.
Dennis mengaduh
kesakitan sambil memegang perutnya, darah terus menetes dari lubang
hidungnya, ia
mencoba bangkit berdiri tapi Bos datang lagi dengan pukulan bertubitubi
yang melayang
ke sekujur tubuhnya.
Bos menghajarnya seperti kesetanan, ia menendang, membanting,
melampiaskan semua
kemarahannya dengan sadis sampai puas. Anak buahnya bersorak-sorak
melihat Dennis
babak belur.
Beberapa ikut maju menghajar Dennis rame-rame, besi-besi yang ada diwww.ac-zzz.tk
tangan mereka
dihantam ke Dennis tanpa belas kasihan. Salah satu dari mereka
mengambil botol
minuman dan melemparkannya ke kepala Dennis. Botol-botol itu pecah
berserakan.
“Hentikan!!” Ann menjerit ketakutan, “hentikan, kubilang!!” ia berusaha
meraih tangan
salah satu dari mereka untuk menolong Dennis. Tapi justru ia yang
terdorong.
Ann bangkit berdiri, ia terus berteriak menyuruh mereka berhenti. Tapi
suaranya
tenggelam dalam keramaian dan aksi keroyokan itu terus berlangsung,
Dennis bisa mati
di tangan mereka! Lalu entah kenapa Ann memberanikan diri
mendorong tubuh besar
Bos.
“PERGI KAU PEREMPUAN TENGIK!!” Bos marah besar, ia mencengkram
pergelangan tangan Ann dengan kasar, tapi Ann malah menggigitnya,
“BANGSAT!!”
Dan sebuah tinju melayang di wajah Ann!
Telak…..
Ann menjerit kesakitan, tubuhnya jatuh lunglai ke bawah.
Sakit sekali…. Ann mengerang kesakitan dengan darah menetes dari
sudut bibirnya.
Pandangan matanya mengabur. Suara-suara teriakan terdengar
samarsamar…..
Kepalanya berat sekali. Wajahnya sakit sekali…Ia merasa lemah.
Apakah aku akan mati………
Lalu ia merasa seseorang meneriaki namanya. Ada perkelahian di sana,
ada yang ingin
melindunginya.www.ac-zzz.tk
“ANN!!”
***
Dennis terhenyak melihat Ann roboh dipukul Bos. Nafasnya tercekat, rasa
bersalah dan
ketakutan menghantui dirinya. Tiba-tiba saja ia tidak merasakan sakit di
sekujur tubuhnya,
tendangan itu….pukulan itu….pecahan beling yang bersarang di
kepalanya….besi-besi
yang menghantam sekujur tubuhnya….Dennis merasa beku, tidak sakit,
seolah-olah
pandangannya menghitam dan hanya ada Ann di depannya. Gadis itu
dalam bahaya.
Kemarahannya pun bangkit.
Dengan seluruh sisa kekuatannya, Dennis bangun dan menerjang orangorang
yang
sedang menghajarnya. Dengan cepat ia balas menghajar mereka satu
persatu.
Pembalasan!
“AKAN KUHAJAR KALIAN SEMUA!!!” entah dari mana kekuatan itu muncul,
Dennis
tidak peduli, ia membantai mereka satu-persatu tanpa pandang
bulu.Kemarahannya
benar-benar memuncak! Ia menyerang mereka dengan brutal.
Bos tertegun menyaksikan semua itu, ia melihat banyak anak buahnya
yang berjatuhan.
“BERHENTI!!!! KUBILANG BERHENTI!!!” teriak Bos tiba-tiba.
Perkelahian itu berhenti mendadak. Mereka menatap Bos dengan
kemarahan yang
tertahan, mereka tak mengerti mengapa harus berhenti.
Nafas Dennis terengah-engah. Akan kubunuh kalian semua!
Ann menatap mereka dengan pandangan kabur. Sunyi senyap mengisiwww.ac-zzz.tk
ruangan itu
beberapa saat hingga ia berhasil mengumpulkan kembali semua
kesadarannya.
Ditatapnya Dennis dengan wajah memar.
Bos tiba-tiba menoleh ke tempat Ann. Cowo kurus kering yang tadi
ditemui Dennis di
luar restoran cepat-cepat menghampiri Bos dan membisikinya sesuatu.
Bos mengangguk
kecil, kemudian melempar pandangannya pada Ann. Ia mengerti
sekarang.
Aset……gadis inikah aset yang dimaksud Dennis?
Ia menghampiri Ann dengan wajah geram, “Kau tahu kenapa bangsat
itu kuhajar?”
Ann mengernyit ketakutan.
“Dia hutang padaku 4 juta!”
Em…empat juta?? Ann melirik Dennis tak mengerti.
Besi dingin yang dipegangnya menempel di pipi Ann, “Baik, aku akan
melepaskannya
lagi kali ini. Tapi ini yang terakhir. Kalau uang itu masih belum sampai di
tanganku,
temanmu itu akan kubuat lebih mampus daripada sekarang! “
Ia mengacungkan tangannya ke Dennis, “Kau juga ingat baik-baik,
bocah tengik, ini yang
terakhir! Aku tidak peduli apa caramu untuk melunasiku, tapi kalau kau
tidak bisa
melunasinya……kau tahu sendiri, aku tidak akan segan-segan
mengirimmu ke neraka!”
Dennis tidak peduli. Ia berani beradu pandang dengan Bos,
menantangnya tanpa
keraguan sedikitpun.
“Ayo pergi.”www.ac-zzz.tk
“Tapi, Bos…”
“AYO PERGI!!”
Mereka geram, tapi terpaksa menuruti perkataan Bos. Satu persatu
berjalan lunglai
meninggalkan tempat itu.
Dennis menghampiri tempat Ann. Ann menatapnya dengan nafas
tertahan, cowok itu
babak belur.
Dennis segera berlutut, mengangkat kepala Ann dan tersenyum lemah
padanya, “Lain
kali jangan coba-coba menolongku. Dasar bodoh.”
***
“Kau mau tahu ceritaku yang sebenarnya? Inilah aku. Aku bukan Dennis
si anak orang
kaya. Aku tidak punya mobil, ayahku bukan pengusaha kaya dan ibuku
tidak berpergian
ke luar negri. Itu dulu. Dulu sekali. Sekarang keluargaku hidup melarat,
kami hidup
terkatung-katung dengan jumlah hutang yang tidak sedikit. Keluargaku
sudah hancur,
Ann.”
Ann menatapnya tak mengerti. Ada kesedihan yang dalam dari suara
Dennis.
Dennis meraih tangan Ann, mengenggamnya erat-erat saat ia melihat
gadis itu tercengang
kaget melihat ‘rumah’ barunya. Oh tidak, lebih tepatnya lagi ‘gubuk’
barunya. Dennis
bahkan tidak yakin apa tempat seburuk itu pantas disebut rumah.
Tapi entah kenapa ia ingin menunjukkannya pada Ann.
“Ayo,” Dennis membawanya masuk.
Ann tak bersuara saat memasuki rumah sempit itu. Beberapa perabotanwww.ac-zzz.tk
bekas yang
tampaknya sudah tidak layak pakai berserakan di mana-mana, lantainya
kotor dan
berdebu, tapi bukan itu yang membuat Ann bergidik ngeri. Ia ngeri
melihat beberapa
pecahan kaca di dekat pintu rumah akibat pertengkaran tadi pagi. Ann
tidak terlalu
membanggakan kondisi keluarganya yang serba mewah, tapi sungguh
ia menganggap
tempat tinggal ini benar-benar tidak layak dihuni. Ia tidak menyangka
kebangkrutan ayah
Dennis sudah sampai separah ini.
“Ibuku mungkin sedang tidur. Kesehatannya akhir-akhir ini menurun
drastis. Semua
kejadian ini terlalu memukulnya. Belum lagi sifat ayahku yang semakin
tidak karuan, aku
sering memergoki ayahku memarahi dan memperlakukan ibuku dengan
kasar,” Dennis
mengintip ke balik sebuah pintu reyot yang jendelanya ditutupi kain tipis.
Ia tersenyum
lemah melihat sosok ibunya yang memang tengah tertidur di dalam.
Suaranya serak,”aku
sudah janji padanya, setelah semua urusan ayahku kuselesaikan, aku
akan membawa
ibuku keluar dari tempat busuk ini! Dari ayahku terutama….”
Ann mengamatinya dengan perasaan tak enak. Tapi apa yang bisa ia
katakan?
Perkelahian di restoran tadi saja sudah hampir membuatnya mati
ketakutan, dan
kenyataan ini juga tak kalah menakutkannya. Ia samasekali tidak
menyangka Denniswww.ac-zzz.tk
selama ini tidak seperti yang orang-orang kagumi. Tiba-tiba ia teringat
dengan Emma,
dengan betapa tergiurnya Emma saat mendengar cerita-cerita tentang
kekayaan Dennis.
Tapi Ann juga tidak bisa menertawainya. Bukankah ini semua di luar
kemauan Dennis?
Ann kaget tau-tau Dennis sudah berdiri lagi di depannya, “Wajahmu
tidak apa-apa?”
Ann menggeleng, senyumnya benar-benar terpaksa. “Tidak apa-apa.”
Pipiku seperti mati
rasa………
Dennis mengamati lebam merah yang bersarang di sudut kiri bibir Ann
akibat pukulan
Bos, ia mendesah kecil,”Tunggu di sini, aku akan ambilkan obat.”
“Eh, tidak usah.”
Dennis tertegun.
“Lebih baik kau urusi dirimu sendiri. Lihat, kau sampai babak belur begini.”
tiba-tiba
Ann tertawa, “tampangmu benar-benar tidak karuan.”
Dennis tanpa sadar ikut tertawa.
Ann sekarang tahu semuanya, mobil dan semua barang mewah yang
digunakan Dennis
saat ini adalah milik Vincent. Ia samasekali tidak mengeluh, ia menduga
semua itu
dilakukan Dennis karena ia ingin tetap terlihat seperti anak orang kaya.
Ann juga tahu
kalau Dennis bukan tinggal di istana mewah seperti apa yang diceritakan
banyak orang,
keadaan memaksanya tinggal di tempat sempit ini. Lalu Ann kini juga
tahu tentang
keluarganya, tentang ibunya yang sedang sakit-sakitan dan tentangwww.ac-zzz.tk
ayahnya yang berubah
total menjadi pemabuk dan pemarah, juga tentang Dennis yang ingin
segera membawa
ibunya keluar dari tempat ini.
Tapi tetap saja ada satu hal yang tidak diketahui Ann.
Dennis masih menyimpannya dalam-dalam.
***
Pukul 18.30 Dennis mengantar Ann pulang. Bukan dengan mobil
pinjamannya, tapi
dengan bus.
Saat itu bus ber-AC yang ditumpangi mereka sepi. Hanya ada beberapa
bangku yang diisi
penumpang, selebihnya kosong.
Dennis menghela nafas dan membuang pandangannya keluar
jendela.Rintik-rintik hujan
di luar membasahi kaca jendela bus dan mengaburkan pandangannya.
Dennis tetap
mencoba menatap menembus kaca, tapi perasaannya membuat dia
ingin menoleh ke
samping, ke arah Ann.
Ia baru sadar ternyata gadis itu tengah tertidur. Sama persis seperti
malam di mana ia
tertidur dalam keadaan mabuk.
Tapi wajah itu begitu lelah……..
Dennis terpaku dalam keheningan yang damai, mengamati Ann yang
terlelap seperti
sesosok malaikat kecil tanpa sayap. Mungkin sayap itu kasat mata, atau
mungkin Dennis
tidak sadar ia telah melihatnya. Dennis tersenyum pahit, mampukah ia
melukai malaikat
ini?www.ac-zzz.tk
Ia telah menyusun rencananya satu persatu dengan begitu rapi, dengan
harapan pasti
bahwa rencananya itu akan berjalan dengan mulus. Tapi apa yang
terjadi pada mereka
siang ini sama sekali tidak termasuk dalam salah satu rencananya.
Sedikitpun ia tidak
ingin ada yang menyakiti Ann, apalagi sampai memukulinya. Tapi
bukankah ia sendiri
saat ini tengah ‘memukulinya’ dengan satu rencana kotor?
Dennis membisu. Hatinya dilanda keraguan yang besar. Ia trenyuh
melihat Ann yang
mencoba melawan orang-orang yang mengeroyoknya tadi siang.
Ia mencoba menolongku tadi….padahal ia tidak tahu akulah orang
yang akan
mencelakainya.
Dennis menoleh saat tubuh Ann bergerak sedikit, gadis itu bersandar
kelelahan di tempat
duduknya yang berlobang-lobang. Dennis merasa iba, diraihnya kepala
Ann pelan-pelan
agar tidak membangunkan gadis itu, lalu disandarkannya di bahunya.
Lengan Dennis
yang penuh luka bergerak perlahan, gemetar, ingin rasanya ia
merangkul Ann. Tapi ia
mengurung niatnya, ia takut akan membangunkan Ann……..
Tapi terlebih-lebih lagi ia takut gadis itu akan menolaknya.
Saat Ann tertidur di bahunya, Dennis merasa dunianya berubah. Ada
yang menyentuh
hatinya meski ia terus menyangkal. Perasaan itu berkecamuk di dalam
hati kecilnya, ia
ingin melindungi gadis itu….ingin memberikan sesuatu yang mungkin
sampai kapanpunwww.ac-zzz.tk
juga tidak akan bisa diberinya….ia ingin membawanya terbang tinggi
dengan sayapsayapnya
yang masih rapuh. Dan dari dalam lubuk hatinya ia ingin gadis itu suatu
hari
akan tersenyum untuknya. Hanya untuknya……
Dan tiba-tiba saja Dennis merasa takut akan kehilangan Ann.
Saat itu Dennis sadar, ia sudah jatuh cinta padanya. Pada malaikatnya
yang sedang
tertidur…..
Aku ingin menjadi seseorang yang berarti bagimu. Aku ingin menjadi
bagian dari
tawamu, dari mimpi-mimpimu. Aku tahu kau tidak akan pernah
memimpikanku. Mungkin
tidak hari ini, mungkin juga tidak untuk selamanya. Tapi aku akan berdoa
semoga aku
bisa selalu memberimu mimpi yang terindah, dan kuharap suatu hari
nanti….ya,suatu
hari nanti, kuharap kau akan memimpikanku……Dear Love.
Last night I watched you sleep as you lay there
I dropped down to my knees and said a prayer
I leaned over softly to kiss your beautiful face
But I could not cross the ocean of your grace
The moonlight held you a lot a picture of peace
The only song was the soft breeze from the east
My heart beat down in my chest
To the rhythm of your gentle breath
And the whole world calmed down
For this moment of rest
Now I 'm standing above you,
trying so hard not to tell you I love you.
And all that I want in this world is you.www.ac-zzz.tk
If you'd only wake up,
You'd know it was true…..
Oh baby ‘I love you’ can be so hard to say
Especially when it's meant in this strong a way
But at this moment while you lie asleep
I am suddenly free
And my trembling arms reach out for you
As if you could see….
Now I'm standing above you
trying so hard not to tell you I love you,
And all that I want in this world is you
If you'd only wake up you'd know it was true
If you'd only wake up,
you'd know it was true………
***
“Bawa ini.” Ann mengeluarkan payung lipat dari dalam tasnya. Payung
lipat berwarna
biru langit kesayangannya, payung yang diberikan Josh padanya,
“sebenrar lagi pasti
hujan deras.”
Dennis mengambilnya.
Kemudian mereka saling bertatapan dalam keheningan, sama-sama
membisu. Dennis
ingin membuka mulutnya, mengucapkan apa yang ada di hatinya saat
ini, tapi bibirnya
malah terkatup rapat.
“Ya sudah kalau begitu,” Ann menekan bel di gerbang rumahnya, “aku
masuk dulu ya.
Sampai ketemu lagi besok.”
“Uhm…Ann..”
“Hm?”www.ac-zzz.tk
Dennis menimbang-nimbang, ragu. “Tidak apa-apa. Sampai ketemu lagi
besok.”
Ia tersenyum tak berdaya melihat Ann meninggalkannya masuk ke
dalam rumah.
--------------
Ann pulang ke rumah diam-diam, ia menyembunyikan wajahnya,
terutama pada memar
di sudut bibirnya. Kalau ada yang menanyakannya, ia berdalih kalau tadi
dia tidak hatihati
jatuh di tangga dan membentur tiang.
Tapi Papa toh tetap bisa melihatnya. Papa menahan rasa cemasnya di
dalam hati. Ia
melihat jelas dengan siapa Ann pulang malam-malam begini, lagi-lagi
dengan anak
berandalan itu. Dan keadaan anak itu juga tidak kalah buruknya, bahkan
lebih parah
dibandingkan Ann. Orang paling tolol sekalipun pasti tahu kalau luka-luka
itu
diakibatkan dari perkelahian. Tapi pertanyaan yang berkecamuk di
benak Papa adalah
apakah putrinya juga terseret dalam perkelahian itu? Kenapa putrinya
sekarang bergaul
dengan berandalan itu? Kenapa sejak saat Ann tidak pulang
semalaman, sekejap saja ia
sudah menjelma menjadi sosok yang lain yang seolah-olah menyimpan
sejuta rahasia?
Dan tiba-tiba saja Papa dilanda ketakutan. Ia tidak ingin Ann bergaul lagi
dengan anak
berandalan itu.
Keesokkan harinya di sekolah…
Emma meninggalkan ruangan OSIS dengan malas-malasan. Iawww.ac-zzz.tk
mengambil HP mungilnya
dari dalam tas, mengamati puluhan delivery report yang masih berstatus
pending sejak
kemarin. Emma tidak percaya orang seperti Dennis tidak mengaktifkan
HP selama
seharian penuh. Lalu ia menekan nomor Dennis, segera memasang
kuping baik-baik
menanti suara jawaban Dennis. Tapi malah masuk mailbox.
Emma kesal bukan main. Ditendangnya sampah botol minuman yang
tergeletak di depan
sepatunya.
Lalu samar-samar ia mendengar suara canda tawa dari seberang sana.
Suara tawa yang
tidak asing baginya. Emma menoleh, ia melihat Ann bersama Ria dan
Priska sedang asik
bercanda di kelas mereka yang kosong. Emma agak terkejut melihat
lebam merah di pipi
kiri Ann. Diam-diam hati kecilnya tergerak untuk sekedar mencari tahu
apa yang terjadi
pada Ann sampai memar begitu. Tapi gengsinya kembali menguapnguap,
mengalahkan
seluruh perasaannya.
Buat apa!! Dia mau jungkir balik kek, itu bukan urusanku!
Emma tersenyum pahit pada dirinya sendiri, aku tidak mau peduli lagi
sama dia!
Memang lebih baik begini, siapa suruh waktu itu dia nyolot!
“Emma.” Josh datang sambil membawa 2 helm motor, ia menyodorkan
helm itu pada
Emma, “Pulang yuk.”
“Yuk.”
Emma segera menarik Josh pergi dari situ, daripada nanti Josh melihatwww.ac-zzz.tk
Ann dan malah
memanggilnya ke tempat mereka. Josh tidak perlu tahu tentang masalah
antara mereka
berdua, Emma yakin betul Josh bisa kalang kabut kalau sampai ia tahu.
Lagipula Emma
tidak mau Josh tahu apa-apa tentang Dennis si gebetan barunya.
“Eh, ke kantin dulu yuk. Aku mau beli minum sebentar.”
Emma menyamperi salah satu stand di kantin sekolah dan membeli satu
gelas air mineral
dingin. Ia mengambil sedotan dari ujung meja, lalu tiba-tiba saja Josh
datang terbirit-birit
padanya.
“Hey, cowonya Ann dateng tuh!” seru Josh sambil tertawa.
“Apa??”
“Itu tuh…” Josh menunjuk ke depan tempat parkir motor, di situ berdiri
seorang cowo
yang tidak asing lagi bagi Emma.
Emma nyaris memuntahkan minumannya. Tersedak kaget melihat Dennis
ada di
sekolahannya sekarang. Ia senang karena menyangka Dennis datang
kemari khusus untuk
bertemu dengannya. Aih…senangnya….
Tapi kemudian kata-kata Josh tadi membuatnya kaku.
“Siapa tadi kau bilang? Pacar Ann?”
“Iya, waktu itu dia juga pernah datang ke sini buat ketemu Ann. Aku
sempat ngintip
bentar tuh, kayaknya dia mesra banget sama Ann. Terus abis itu Ann
pergi sama dia. Aku
tidak pernah tahu kalau Ann ternyata sudah punya pacar, kenapa dia
tidak pernah cerita
padaku?”www.ac-zzz.tk
“Tidak, itu bukan pacar Ann.”
Tapi......tunggu sebentar...........
Emma tercekat saat melihat Ann tiba-tiba muncul di tempat itu. Ann
memang tidak
menyadari keberadaan Emma maupun Josh, tapi Emma bisa melihat
dengan jelas dengan
mata kepalanya sendiri saat Ann menghampiri Dennis. Raut wajah Dennis
kelihatan
bebeda, ia langsung tersenyum dan mengucapkan sesuatu pada Ann.
Ann hanya
mengangguk kecil, lalu mereka pergi. Bersama-sama……dan Dennis
menggandeng
tangan Ann…….
“Tuh kan…..itu memang pacarnya Ann. Wah….Ann harus diomelin nih,
masak pacaran
gak cerita-cerita?” Josh tertawa.
“………”
“Apa mungkin dia malu? Tapi pacarnya lumayan kok.”
“Josh, kita pulang yuk. Sekarang juga.”
Emma menyambar tasnya pergi dari tempat itu secepat mungkin, ia
tidak mengacuhkan
Josh yang memanggilnya dengan nada kebingungan.
Ia ingin segera pulang…..menghapus semua peristiwa tadi yang terekam
dalam
otaknya…ia ingin mencuci otaknya kalau perlu….ia ingin berteriak…ingin
menjerit…ingin berlari mengejar mereka….ia ingin marah….
Ann, kenapa kau tega berbuat ini padaku ?!
***
Saat pertama kali melihat Dennis berdiri seorang diri menunggunya, Ann
sempat
tersenyum dalam hati. Ia sekuat tenaga menahan tawa sewaktuwww.ac-zzz.tk
berhadapan muka dengan
Dennis. Dennis, si manusia tindikan itu, secara ajaib sudah melepaskan
semua atribut di
wajahnya. Meskipun wajahnya sudah babak-belur sana-sini akibat
perkelahian kemarin,
tapi tindikan di wajahnya sudah ditanggalkan semua. Ia kelihatan lebih
bersih, lebih fresh,
lebih ganteng.
Ia kelihatan berbeda..........
“Kenapa senyum-senyum terus dari tadi?” tanya Dennis saat mereka
berjalan keluar dari
sekolah.
“Ta…tampangmu itu….HAHAHAHAHA” Ann tertawa lepas, “tindikannya
dicopotin
semua?”
“Kau sendiri yang bilang, kalau aku mau jadi pacarmu aku harus lepasin
semuanya.”
“Kapan aku bilang begitu ??”
“Ada, waktu kau lagi mabuk. Mungkin kau sudah lupa ya?”
“Tapi begini memang jauh lebih baik. Kau kelihatan lebih rapi.”
“Tambah ganteng gak?”
Senyum Ann memudar, “Bisa gak, jangan ke-GR-an?” Ann tidak pernah
mengerti
kenapa banyak cewe, terutama Emma, tergila-gila pada Dennis.
Padahal menurutnya Josh
jauh lebih keren.
“Oh iya, ini payungmu.”
Ann membelalak tak percaya melihat payung yang disodorkan Dennis
padanya. Itu bukan
payung butut biru langit pemberian Josh! Payung lipat yang disodorkan
Dennis berwarnawww.ac-zzz.tk
merah, dan masih baru.
“Ini bukan payungku! Payungku warna biru langit.”
“Maksudmu payung butut itu? Aku sudah membuangnya. Ini kugantikan
dengan yang
baru, lebih bagus.”
”A…apa? Kau buang? Payungku kau buang?!” Ann panik, “itu payung
kesayanganku!
Itu payung yang sangat berarti bagiku, aku selalu menyimpannya
meskipun sudah rusak!”
“Itu kan cuma payung yang sudah kuno…”
Ann tidak bereaksi, perutnya melilit membayangkan payung pemberian
Josh sudah
bergabung dengan sampah-sampah lain di tempat pembuangan.
Bagaimana mungkin ini
bisa terjadi? Kenapa kemarin aku harus meminjamkan payung itu
padanya !? Tiba-tiba
saja Ann merasa menyesal.
“Baiklah….baiklah….aku salah, aku minta maaf. Aku tidak tahu kalau
payung butut itu,
maksudku payung unik itu, ternyata sangat berarti bagimu. Aku benarbenar
tidak tahu.
Ini aku gantikan dengan yang baru. Aku mohon jangan marah lagi.”
Ann tetap tidak bereaksi. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi. Sebagian
hatinya jengkel
setengah mati pada Dennis, sebagian lagi sedih karena kehilangan
barang pemberian Josh.
Ia tidak bergeming meskipun Dennis terus membujuknya dengan katakata
manis.
Hingga akhirnya Dennis mau berjanji, “Baik, gini aja deh…aku janji pulang
nanti aku
akan mengobrak-abrik tempat sampah untuk mencari payung itu. Kalauwww.ac-zzz.tk
perlu aku akan
mengendus-ngendus ke semua tempat pembuangan sampah untuk
mencarinya.” Dennis
menggerak-gerakkan lubang hidungnya, lucu. “Aku pasti akan
menemukan payungmu.
Nanti kukembalikan.”
“Kau harus menemukannya, apapun caranya aku tidak peduli.”
“Iya…aku janji.”
Akhirnya setelah dipaksa, Ann mau juga tersenyum cemberut. Dennis
lega.
Ia menggengam erat tangan Ann sambil tersenyum, “Jangan marah lagi
ya, aku mau
membawamu ke suatu tempat. Kau pasti akan suka.”
***
Ann susah payah memanjat tembok tinggi pembatas yang memisahkan
taman itu dengan
tanah kosong tempatnya berpijak. Ia tidak mengerti kenapa Dennis
bersikeras mau
mengajaknya masuk ke dalam. Ini namanya bukan masuk, tapi
menerobos. Taman itu
sudah ditutup sejak pertengahan bulan lalu, Ann sendiri tidak pernah
datang ke sini
sewaktu masih dibuka, ia juga tidak tahu kenapa harus ditutup. Sejak
taman itu ditutup,
tidak ada seorang pun yang diperkenankan masuk dan tidak ada
seorang pun yang mau
merawatnya.
Buukk….Ann mendarat tidak terlalu mulus di atas dedaunan kering. Ia
bangkit berdiri
sambil menepuk-nepuk bajunya yang kotor. Beberapa saat kemudian
Dennis sudahwww.ac-zzz.tk
menyusulnya. Ia melompat santai di depan Ann sambil tertawa.
“Kenapa kita harus masuk ke sini? Tempat ini kan sudah ditutup!”
“Aku tahu, tapi aku akan membawamu keliling.”
“Kau ini……kenapa sih selalu membawaku ke tempat yang aneh-aneh?
Pertama ke
diskotik, lalu ke restoran sarang mafia itu, sekarang malah ke sini! Tolong
bawa aku ke
tempat yang normal sekali-kali!”
“Tapi tempat ini bagus, yaaa….dulunya sih.” Dennis menatap
sekelilingnya, “tapi aku
jamin kau pasti akan suka. Ayo, aku akan membawamu melihat-lihat.”
Dennis meraih tangannya dan mulai membawanya menelusuri taman
kosong itu.
Keadaan taman ini tidak terlalu bagus, juga tidak terlalu jelek. Mungkin
karena sudah
tidak   terawat   lagi   maka   taman   itu   jadi   berkesan   semerawut.   Tapi
pohonpohon
rindang
masih menaungi sekeliling taman, kokoh tak tergoyahkan seakan-akan
mereka akan
selalu hidup untuk mengisi kekosongan tempat itu. Cahaya matahari sore
menembus
pepohonan, samar-samar menampakkan rona merahnya yang indah.
Ann mengamati beberapa bangku kayu yang kondisinya sudah benarbenar
tidak terurus,
tertutup ranting dan dedaunan kering. Tapi Ann sempat tersenyum saat
melihat ukiranukiran
yang pernah digoreskan beberapa pasangan yang kasmaran saat
mereka duduk di
bangku itu dulu.
Tiba-tiba saja Ann merasa damai. Dihirupnya udara sejuk dalam-dalam,www.ac-zzz.tk
dinikmatinya
suara kicauan-kicauan burung yang merdu bak nyanyian sore abadi.
“Aku sering sekali ke taman ini waktu kecil, biasanya aku hanya sekedar
duduk-duduk
saja sambil melamun. Di sana ada danau, kalau sore-sore pasti indah
sekali. Aku tidak
pernah menyadari betapa indahnya tempat ini sebelum tempat ini
ditutup, heran ya.”
Dennis membawanya ke depan danau yang kondisinya tidak terlalu baik.
Tapi
suasananya begitu damai.
“Kau tahu? Dulu orang-orang bilang kalau kita melempar koin ke danau
ini dan meminta
permohonan apa saja, pasti akan terkabulkan.”
Ann menoleh padanya, “Dan kau percaya?”
“Tidak.”
Keduanya membisu, tenggelam dalam lamunan masing-masing.
“Bagaimana kalau kita coba saja?” cetus Dennis tiba-tiba, ia jongkok ke
bawah dan
mengambil 2 batu kerikil kecil untuk mereka, “tidak ada koin, batu pun
jadi. Ayo,
mintalah apa saja, tidak ada salahnya kan?”
Ann tersenyum-senyum sendiri mengambil kerikil itu. Ia menimbangnimbang
apa
permintaannya.
Hoop! Tanpa aba-aba Dennis melempar kerikil itu jauh-jauh hingga
tercemplung ke
dalam air danau. Ia tersenyum.
Aku ingin dia mengetahui perasaanku…
Sedetik kemudian Ann menyusul.
“Apa permintaanmu?” tanya Dennis ragu.www.ac-zzz.tk
Ann tersenyum misterius, “Rahasia. Siapa tahu nanti kalau aku beritahu
jadi tidak bisa
terkabulkan lagi.” Lagi-lagi ia tersenyum, Aku ingin semua masalahku
dengan Emma
selesai, aku ingin Josh selalu bahagia, aku ingin segera lulus sekolah dan
kuliah di luar.
“Bagaimana kalau kita membuat perjanjian?”
“Perjanjian apa?” Ann menatapnya heran.
“Tempat ini akan menjadi tempat pertemuan kita setiap kali kita saling
merindukan.
Kalau kau merindukanku, datanglah ke tempat ini. Dan kalau ternyata
kita bertemu di
sini, berarti ternyata hati kita memang sedang saling merindukan.”
“Baik.” tapi Ann ragu apa ia akan pernah merindukan cowo itu.
Tak lama kemudian Dennis menoleh padanya, “Ada sesuatu yang ingin
kuberikan
padamu. “ Dennis tiba-tiba berlari kecil meninggalkannya, kemudian
menghilang
sebentar.
Ann menunggunya dengan sabar meskipun ia lebih senang kalau tidak
sendirian di
tempat sepi ini. Diamatinya riak-riak air danau yang tenang hampir tidak
bergerak,
kemudian mendongak menatap gumpalan awan kemerahan yang
menutupi langit sore.
Angin sepoi-sepoi menerpa memainkan rambutnya. Ia tersenyum penuh
arti, berharap
bisa selalu menikmati sore seperti ini.
Lalu ia mendengar derap langkah kaki, ia menoleh dan melihat Dennis
kembali padanya
sambil membawa setangkai mawar merah liar yang hampir layu. Annwww.ac-zzz.tk
benar-benar tidak
menyangka, tapi ia senang. Tanpa sadar ia tersenyum melihat bunga itu.
Dennis mendekati Ann sambil membawa mawar itu padanya.
“Sudah hampir layu, tapi tadi aku sudah menelusuri seisi taman ini dan
ternyata bunga
inilah satu-satunya yang masih hidup. Kuharap kau mau menerimanya.”
Ann menutup bibirnya dengan tangan, setengah mati menahan senyum.
“Aku tahu aku memang bukan pacar yang baik, juga bukan yang seperti
kau idamidamkan.
Tapi aku sungguh beruntung bisa bersama denganmu saat ini.” aku
memang si
tolol yang beruntung………sangat beruntung…..
“Kau ini kenapa sih?” Ann terkikik, berusaha sekuat tenaga agar tidak
tersenyum terlalu
banyak. Mulutnya ditutup lagi sebelum tawanya nanti meledak.
“Kejadian kemarin membuatku sadar sebenarnya kau ini sangat berarti
bagiku. Aku tahu
mungkin kau tidak merasakan yang sama padaku. Mungkin sekarang kau
ada di sini
bersamaku tapi hatimu sedang bersama yang lain. Aku benar-benar
menyesal sudah
menyeretmu ke dalam banyak masalah, maafkan aku untuk semuanya
tapi aku tidak
pernah bermaksud membuatmu terluka. Aku ingin selalu menjagamu..”
Ann membisu diam. Ia baru sadar Dennis ternyata serius. Entah mengapa
tiba-tiba saja
saat ia bertatapan mata dengan Dennis, ia baru menyadari hal-hal kecil
dari cowo itu
yang selama ini yang tidak ia perhatikan, sepasang matanya yang
teduh, lekuk wajahnya
yang sempurna, hidungnya yang mancung, rambut berantakannya yangwww.ac-zzz.tk
tidak terurus….
“Svannie Celestine, bolehkah aku selalu bersamamu?”
Ia menyerahkan mawar itu pada Ann, meski ragu tapi Ann mau
menerimanya. Meskipun
sudah hampir layu tapi Ann terharu, ia belum pernah diberi mawar oleh
siapapun. Ia lebih
terharu lagi karena Dennis sampai menjelajahi seisi taman ini hanya untuk
mencarikannya satu-satunya mawar yang masih hidup.
Saat itu tiba-tiba saja Ann melupakan semua masalahnya, lenyap tak
berbekas meski
hanya untuk sementara. Ia lupa masalahnya dengan Emma, ia lupa
traumanya akan
perkelahian kemarin, ia lupa tentang payung pemberian Josh yang
dihilangkan Dennis, ia
lupa dengan betapa menyebalkannya Dennis itu. Yang menari-nari di
pikirannya
hanyalah detik ini, saat ia meresapi semua keheningan milik mereka.
Entah kenapa Ann merasa ada yang lain di dadanya, ia tidak mengerti
mengapa
jantungnya berdegup kencang saat ini. Kemudian ia tersenyum.
Saat itulah saat yang tidak akan dilupakan Dennis. Ann tersenyum
padanya untuk
pertama kali. Hanya untuknya.
***
Dennis mengantar Ann pulang sampai di depan pintu gerbang
rumahnya. Ann menekan
bel dan menunggu pembantu rumahnya datang membukakan pintu.
“Payungmu pasti akan kutemukan. Nanti besok kukembalikan, kalau
perlu malam ini
juga.”
Meskipun Ann masih merasa sayang pada payung pemberian Josh, tapiwww.ac-zzz.tk
dalam hati ia
sebenarnya tidak terlalu memusingkan masalah itu lagi.
Ann berdiri salah tingkah di depan Dennis, tidak tahu harus bersikap
bagaimana padanya.
Sejak ia tahu isi hati Dennis, ia jadi merasa serba salah, tidak enak, tidak
nyaman, tidak
tenang….Ia terus bertanya-tanya kenapa Dennis bisa jatuh cinta
padanya? Bukankah
selama ini baik dia maupun Ann terkesan hanya main-main? Bukankah
tujuan utama Ann
pacaran dengannya semata-mata hanya untuk melindungi Josh dari
kekejaman Emma?
Kenapa semuanya jadi kacau begini? pikir Ann.
Tapi ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri . Sebenarnya tanpa ia
sadari, ia mulai
merasa senang berada di dekat Dennis. Cepat-cepat Ann menyangkal
perasaannya itu
karena bayangan Josh masih tetap menari-nari dalam pikirannya.
Selama masih ada Josh
di hatinya, ia akan sulit menerima cinta yang baru dari siapapun juga.
“Oh iya….tentang hutang 4 jutamu itu….aku akan meminjamkan uangku
untuk
sementara.”
Dennis tertegun sejenak, “Tidak usah, aku bisa mencari jalan keluar lain.”
“Aku bukannya bermaksud menyinggungmu, tapi kalau besok kau tidak
bisa melunasi
hutang ayahmu itu, orang-orang itu tidak akan melepaskanmu. Mereka
mungkin akan
bertindak lebih jauh lagi padamu. Mereka itu mengerikan sekali. Orang
kasar itu bilang
padaku…..”www.ac-zzz.tk
“Ann!”
Ann tersentak.
“Sudah kubilang, aku akan mencari jalan keluar lain. Aku akan baik-baik
saja, janji.”
“Tapi….bagaimana caranya?”
Dennis mendengar langkah kaki pembantu rumah Ann yang tergopohgopoh
membukakan pintu untuk Ann. Dennis lalu mengangguk sambil tersenyum
padanya,
“Kau tidak perlu khawatir tentang masalahku. Masuklah ke dalam,
sampai jumpa lagi
besok.”
“Tapi Dennis….” Ann tidak berdaya melihat kepergian Dennis dari
tempatnya.
***
Dennis memasuki rumah kumuhnya dengan perasaan tidak enak,
perasaannya
mengatakan ada yang baru saja terjadi di situ. Sesuatu yang tidak
menyenangkan. Ia
terkejut melihat Vincent sudah berada di dalam rumahnya, sedang
menanti
kepulangannya. Lalu ada Ayah yang duduk di sana sambil terus
tersenyum-senyum
memegang secarik kertas.
“Ada apa ini?”
Vincent bangkit berdiri begitu melihatnya datang, ia tertawa-tawa
girang, “Lihat apa
yang baru saja didapat ayahmu. Kau bebas, Dennis! Kalian sekeluarga
sudah bebas dari
preman-preman itu!”
“Apa maksudmu?”
Ayah mengacung-ngacungkan kertas di tangannya, “Kita baru sajawww.ac-zzz.tk
mendapat cek!”
“Cek? Cek apa?!” sedikitpun Dennis tidak merasa tenang, ada yang
tidak beres di sini! Ia
merebut cek itu dari tangan Ayahnya. Sebuah blank check, cek kosong
yang bebas diisi
dengan berapapun jumlah yang mereka inginkan. Tangannya bergetar
saat ia melihat
tanda tangan si pemberi cek, dan namanya.
Dennis terperangah, sekujur tubuhnya gemetar menahan marah.
“Bagaimana Ayah bisa mendapat cek ini!!” teriaknya selantang mungkin.
Vincent menghampirinya sambil tersenyum, “Waktu kau pergi tadi, Papanya
Ann datang
ke   sini.   Gak   nyangka,   ternyata   dari   kemarin   dia   sudah   menyuruh
orangorangnya
membuntutimu. “
Ayah Dennis melanjutkan, “Aku benar-benar tidak mengerti apa maunya
si konglomerat
itu, tapi dia terus menanyakan tentangmu.”
“Rencanamu berhasil,” Vincent berbisik tepat di telinga Dennis,
“papanya Ann ketakutan
setengah mati melihat putrinya dirusak olehmu! Dia membujuk ayahmu
untuk coba
bicara padamu , supaya kau mau sedikit memperlakukan putrinya
dengan baik dan jangan
sampai terjadi sesuatu padanya. Tapi ayahmu itu ternyata selicik kau..”
Dennis langsung reflek mendorong tubuh kerempeng Vincent dengan
kasar hingga ia
terhunyung hingga jatuh. Vincent termangu tak mengerti, dilihatnya
Dennis menghampiri
ayahnya sendiri dengan wajah marah.
“Apa yang Ayah bilang pada orang itu!! Apa?!” bentak Dennis tak sabar.www.ac-zzz.tk
Ayah malah tertawa lagi, “Orang itu menyuruh aku bicara baik-baik
padamu, agar kau
mau menjaga putrinya. Cih! Memangnya aku ini apa? Aku tidak mau
mengurusi kisah
cintamu, tidak akan! Lalu kubohongi dia, aku membanggakan kau di
depannya.
Kuceritakan semua tentang masa lalumu, tentang semua teman-teman
wanitamu yang
kau campakkan satu-persatu.”
“Hahaha.” Ayah tertawa sadis, “seharusnya kau lihat tampang pucat
orang itu, dia sampai
keringat dingin mendengar semua ceritaku. Lalu tiba-tiba saja otak
cerdasku ini berfungsi,
aku mengajukan syarat padanya.”
“Syarat? Syarat apa!!”
“Aku bilang……….”
------------------------------------------------------------------------------------------
Aku tidak jamin putraku itu bisa memperlakukan putrimu dengan baik.
Bukan
salahku….dia memang dari dulu tidak pernah berubah, hobi gonta-ganti
pacar lalu
mencampakkan mereka satu-persatu sesuka hatinya. Dasar anak
muda….Aku bahkan
pernah dengar dia bicara dengan temannya, dia itu sepertinya
memacari putrimu hanya
demi uang. Tapi kalau kau memang peduli pada putrimu,
yaaa…..rasanya tidak berat
bagimu untuk keluar uang sedikit…”
Papa Ann menunduk, kecewa mendengar semua cerita tadi. Hatinya
sakit mencemaskan
Ann. “Berapa uang yang kau mau?”www.ac-zzz.tk
“Aku? Aku mah tidak mau, aku ini orang baik-baik. Tapi putraku itu
memang kurang ajar,
dia baru bisa berhenti menemui anakmu kalau tujuannya sudah tercapai.
Yaaa…untuk
ukuran orang seperti dia sih…rasanya 10 juta sudah cukup.”
Papa mengeluarkan selembar cek dari balik jas mahalnya.
“Ehhh…. tunggu, aku tiba-tiba tidak yakin dia mau 10 juta. Rasanya itu
tidak bisa
memuaskan dia. Tambahkan lagi jadi 15 juta! Tidak….tidak….20 juta
mungkin lebih
baik! Kau tahu anak muda zaman sekarang kan? Paling suka berfoyafoya,
uang
sebanyak itu bisa habis dalam waktu yang singkat.”
“Aku mengerti.” Papa tidak memasukkan jumlah uang yang dimintanya
ke dalam
lembaran cek itu, ia malah mengosongkannya. Ia membubuhkan tanda
tangan dan
kemudian menyerahkannya pada Ayah Dennis.
Ayah Dennis tercengang tak percaya melihat blank check yang
disodorkan padanya,
cepat-cepat ia menyambarnya.
“Kau memang orang yang murah hati! Putrimu pasti sangat beruntung!
Baik…baik…aku
jamin dengan uang sebanyak ini pasti Dennis tidak akan lagi mendekati
putrimu. Kau
boleh tenang sekarang.”
---------------------------------------------------------------------------------------------
--------------
“A…apa? KENAPA AYAH BILANG ITU PADANYA!!!” Dennis naik pitam, ia
kalap
dan menyerbu ke arahnya. Direngutnya kerah baju Ayah dengan kasar,www.ac-zzz.tk
“Kenapa ayah
berbuat ini padaku!!”
“Dennis! Kau ini apa-apaan!! Dennis, lepaskan!” Vincent meraih tubuh
sahabatnya dan
menariknya sekuat tenaga, “Kau sudah gila ya? Lepaskan ayahmu!!”
Ayah Dennis mengap-mengap mencoba menghirup udara dengan
rakus saat Vincent
berhasil menarik Dennis jauh-jauh. Ia melotot marah pada putranya,
“ANAK
BRENGSEK! KAU MAU MEMBUNUH AYAHMU SENDIRI ?”
Dennis mendorong Vincent kemudian kembali menerjang Ayahnya. Lalu
secepat kilat
direbutnya blank check itu dari tangan Ayah. Ia merobek-robek
lembaran cek berharga
itu dan membuang serpihan-serpihannya hingga terbang berjatuhan di
depan mata
Ayahnya.
“Kau….APA YANG KAU LAKUKAN?!!!”
“Aku tidak mau cek ini, dan aku tidak mau menerima apa-apa dari
siapapun juga kalau
hanya untuk menyuruhku menjauhi Ann!”
“APA MAKSUDMU?!! KAU SUDAH GILA! SINTING!!!” Ayah berlutut dan
memungut-mungut serpihan kertasnya sambil terus mengutuk nama
Dennis.
Dennis terengah-engah, bahunya turun-naik melihat kegilaan ayahnya
yang begitu
diperbudak oleh uang. Darah seakan-akan naik ke kepalanya saat ia
mengetahui apa yang
sudah dikatakan ayahnya pada Papa Ann. Semuanya hancur
berantakan! Ia benar-benar
tidak tahan lagi! Rasanya ia ingin berteriak atau bahkan kalau perluwww.ac-zzz.tk
menghantam
kepalanya ke tembok.
Tiba-tiba Dennis berlari keluar meninggalkan mereka semua.
Berlari ke mana pun ia mau, hingga nafasnya habis pun ia tidak
peduli…biar mampus
sekalian….
Vincent berlari kencang mengejar Dennis sambil terus meneriaki
namanya. Ia baru
berhasil menangkapnya saat Dennis jatuh tersungkur kehabisan tenaga.
“Kenapa kau lakukan itu, Dennis? Kenapa? Kenapa kau merobek cek
itu? Cek itu bisa
menolongmu dari semua hutang!” Vincent menguncang-guncang bahu
Dennis.
“Pergi!!! Aku tidak mau mendengar semua kata-katamu lagi!!” Dennis
mendorongnya.
“Apa-apaan kau ini?! Aku tidak mengerti, bukankah semua rencanamu
sudah tercapai?
Bahkan jauh lebih sempurna dari yang kita mau!”
“Rencana….” Dennis mengerut keningnya kemudian tertawa pahit
sekeras-kerasnya.
Rencananya memang sudah berjalan mulus. Terlalu mulus malahan. Ia
tidak pernah
mengikutsertakan ayahnya dalam rencana itu, tapi siapa sangka justru
ayahnya-lah yang
paling berjasa mewujudkan semua rencananya. Ironis, itu semua terjadi
justru saat
Dennis tidak berniat lagi. Ia tidak mau menipu Ann lagi atau pun
merampok uang
keluarganya dengan cara kotor.
“Dennis?”
“Aku tidak mau menjalankan semua rencanaku itu, Vincent. Aku tidakwww.ac-zzz.tk
mau! Aku tidak
mau….”
“Tapi kenapa?”
Tatapan Dennis terlihat kosong. Wajahnya menandai betapa terluka
hatinya saat ini.
“Kau…..kau jatuh cinta pada gadis itu?” Vincent menelan ludah,
“astaga.”
“Aku tidak mau menyakitinya, Vincent. Aku benar-benar tidak mau….”
“Tapi….tapi kalau hutang itu tidak lunas, kau…kau bisa dihabisi mereka.”
“Aku tidak peduli! Mati pun aku tidak peduli!”
Vincent kembali menelan ludahnya, perih. Perlahan-lahan ia
menghampiri Dennis dan
duduk lemah di sampingnya. Untuk pertama kalinya ia menatap sosok
seorang Dennis
yang berbeda, ia bukan lagi Dennis yang dulu, yang bisa dengan santai
menyakiti
siapapun yang ia mau. Yang begitu arogan, tanpa perasaan dan bisa
melepaskan diri dari
semua kesalahannya hanya dengan uang dan kekuasaannya.
Tapi Dennis yang ada di hadapannya ini sudah menjadi sosok yang
lemah, yang rela
mengorbankan dirinya sendiri hanya demi perasaannya pada seorang
gadis.
“Kenapa kau jadi begini, Dennis? Kenapa kau harus jatuh cinta pada
gadis itu? Kenapa?”
Ann sudah meruntuhkan tembok-tembok keangkuhannya.
***
Jam 23.46 malam……..
Ann merasa ada yang bergetar di dekat bantalnya saat ia tertidur lelap.
Dengan mata
sayup-sayup ia mencoba meraih handphone-nya, ia mengeluh panjangwww.ac-zzz.tk
saat melihat di
layar HPnya tertera nama DëNn¡S (“,) yang berkedip-kedip. Itu nomor
telepon dari
wartel, Dennis tadi memasukkannya ke phonebook Ann karena dia
bilang dia akan
sering-sering telepon dari wartel itu.
“Hmm???” jawab Ann ngantuk berat.
“Kau sudah tidur?”
“Hm…..” Ann mengucek-ngucek matanya, “ada apa malam-malam
begini…”
“Aku akan datang sebentar ke rumahmu. Sebentar saja.”
“Jam 11 malam begini? Orang-orang di rumahku sudah tidur.”
“Jangan bangunkan siapa-siapa. Aku hanya mau menemuimu sebentar
saja. “
“Tapi Dennis….malam-malam begini….” Ann memeluk gulingnya eraterat,
mencoba
melawan hawa AC yang terlampau dingin di kamarnya, “aku sudah
tidur. Aku ngantuk
sekali. Kau juga sebaiknya tidur saja, kenapa jam segini masih berkeliaran
di wartel?”
“Aku kan tidak punya HP, ya telponnya lewat wartel donk. Aku ke
rumahmu sekarang
juga ya. Kau tunggu di depan gerbang rumahmu setengah jam lagi.”
”Dennis….tunggu…eh, tunggu!”
Setengah jam kemudian tepatnya pukul 00.24, Ann berdiri mematung di
depan gerbang
rumahnya yang gelap. Ia menyusupkan kedua telapak tangannya ke
dalam saku jaket
yang menutupi piyama tidurnya, udara malam begini tidak terlalu
bersahabat. Tiba-tiba
saja ia mendengar suara langkah kaki, ia menoleh dan melihat Denniswww.ac-zzz.tk
datang terburuburu
padanya. Akhirnya….
“Ada apa malam-malam begini? Aku bisa diomeli.”
“Aku hanya mau mengembalikan ini.”
Ann mengerut kening melihat payung biru-nya yang sudah ditemukan
Dennis, “Tengah
malam datang ke sini hanya untuk mengembalikan payung? Kau sudah
gila ya?”
“Katanya ini payung kesayanganmu. Aku tadi sudah mati-matian
mengorek tempattempah
sampah di sekitar rumahku hanya untuk mencarinya. Ini sudah
kubersihkan.”
“Iya, tapi kan….” Ann kehilangan kata-kata yang tepat untuk mencela
kebodohan Dennis,
tapi dalam lubuk hatinya yang terdalam ia sebenarnya merasa terharu,
“tapi kau tidak
perlu sampai tengah malam begini mengembalikan payungku. Apa kau
tahu kau ini
sudah mengganggu tidurku? Aku bisa masuk angin karena menunggumu
di sini. Kau
juga tolol, kenapa bukan besok aja kembaliinnya?”
“Besok tidak bisa, karena aku kan harus pergi ke taman itu.”
”Buat apa?”
“Karena aku pasti merindukanmu. Kau lupa? Kita sudah buat perjanjian,
kalau di antara
kita ada yang merasa rindu kita harus pergi ke taman itu. Besok kau
sekolah sampai sore
kan? Aku pasti jadi rindu setengah mati.” Dennis tertawa geli.
Ann mengambil payung itu dari tangan Dennis, lalu tersenyum kecil
melihat payung
kenangannya itu. Andaikan saja Dennis tahu kenapa Ann begituwww.ac-zzz.tk
menyayangi payung itu,
apakah dia juga akan tetap susah payah mencarinya? Ann mencermati
pakaian Dennis
yang lusuh dan penuh keringat, juga pada sepatunya yang kotor karena
lumpur,
tampaknya cowo itu memang sudah benar-benar ngotot mencari
payung itu.
“Sori ya, aku jadi mengganggu tidurmu. Ya sudah, kalau begitu aku
pulang dulu.”
“Eh Dennis, tunggu.”
“Hm? Ada apa lagi?”
”Thank you ya,” Ann mengibas-ngibas payung itu di depan wajah Dennis
sambil
tersenyum, “lain kali jangan ulangi lagi, aku memang marah besar tadi
siang , tapi kau
tidak perlu buang-buang energi hanya untuk mencari barang yang…”
Ann menunduk
menatap payung itu. Payung Josh…payung bersejarahnya….”barang
yang tinggal
kenangan ini…Mungkin aku tidak terlalu membutuhkannya lagi.”
Dennis mendekatinya, “Tapi ini kan barang kesayanganmu. Aku tidak
mengerti kenapa
payung butut ini bisa sangat berharga bagimu, tapi aku pasti akan selalu
menjaga semua
yang berharga itu.”
“Oh begitu ya?” Ann salah tingkah. Angin tengah malam menghembus
wajahnya
kencang.
“Sebelum aku datang, tadi kau tidur memimpikan siapa?”
“Tidak mimpi apa-apa…” Tadi aku mimpi dikejar-kejar seekor babi
raksasa.www.ac-zzz.tk
“Kalau begitu nanti tidurnya mimpiin aku ya.” Dennis membungkuk sedikit
dan
mengecup kening Ann, “selamat malam, jangan lupa nanti mimpi yang
indah ya. Aku
pulang dulu.”
Setelah Dennis pergi, Ann mengendap-ngendap masuk ke dalam
kamarnya lagi. Ia
meletakkan payung biru Josh itu di sebuah kotak yang dibungkus kertas
kado lucu, kotak
kadus ukuran besar itu dipenuhi barang-barang Ann yang sudah
dikumpulkannya sejak
kecil. Ada foto-fotonya waktu masih bayi, buku curhat zaman SMP-nya,
beberapa
boneka lucunya yang sudah usang, dan kertas-kertas penuh tulisan
lainnya. Ann
meletakkan payung itu di dalam kotak, kemudian menutupnya.
Ia menghela nafas panjang merasa berat dan lega sekaligus. Payung
Josh tidak pernah
masuk ke dalam kotak ini sebelumnya.
Kemudian ia menatap tulisan ‘Barang-Barang Kenangan’ yang tertera
dengan jelas di
atas tutupan kotak itu. Ia tersenyum getir dalam hatinya, berharap
payung itu dan juga
Josh mulai saat ini bisa selalu ada di dalam kenangannya. Hanya di
dalam kenangannya
saja….
Payung merah Dennis ada di atas mejanya.
***
Pagi yang cerah menaungi seisi sekolahan, seolah-olah menyemangati
para panitia OSIS
yang tengah sibuk mempersiapkan panggung untuk acara pelepasanwww.ac-zzz.tk
Ketua OSIS yang
akan dilaksanakan siang ini. Acara ini dibarengi classmeeting dan acaraacara
bazaar
kecil-kecilan. Murid-murid tentu saja sangat antusias menyambutnya,
lumayan untuk
sekedar refreshing dari kepenatan mereka di sekolah.
Emma, ketua OSIS yang masa jabatannya tinggal beberapa menit lagi,
hanya duduk diam
tanpa menghiraukan teman-temannya yang sibuk menata panggung. Ia
juga tidak peduli
saat hitungan akhir dari pemilihan suara sudah sampai di tangan panitia.
Hanya ada 4
calon, dan pemenangnya adalah siswi kelas 2-C yang bernama Elva
Indriani. Tapi
Emma peduli amat….
“Emma, kau sudah menyusun pidatomu kan?” tanya Yasmin, “kau
keliatan tidak
bergairah…kenapa? Sedih ya udah mau lepasin jabatan ketua?”
“Aahh…itu mah bukan apa-apa.” Emma membuang pandangan
matanya ke tempat lain.
Sekilas ia melihat Ann sedang membantu teman sekelasnya mendirikan
stand minuman.
Tiba-tiba hatinya terbakar.
“Loh, Emma, mau kemana?” Yasmin kebingungan melihat Emma tibatiba
pergi dari
tempatnya.
Dengan langkah terburu-buru Emma menghampiri tempat Ann dan
temannya. Ann
kelihatan kaget, lebih kaget lagi saat Emma tiba-tiba dengan kasar
menarik lengannya
dan membawanya pergi dari situ.www.ac-zzz.tk
Emma mendorong Ann masuk ke dalam kelas yang kosong, kemudian ia
menutup pintu
kelas dengan satu bantingan keras. Ann mengelus-ngelus lengan kirinya
yang sakit akibat
tarikan Emma.
“Emma, ada apa?” ini pertama kalinya Ann bicara padanya, tapi
sepertinya situasinya
tidak terlalu mendukung.
“Aku sudah tahu semuanya!”
Ann terlonjak kaget , “Apa maksudmu?”
“Jangan pura-pura lagi!!! Singkirkan wajah innocent-mu itu dari depan
mataku! Aku
sudah tahu semuanya, Ann! Kau pacaran dengan Dennis! Kau
merebutnya dariku!!”
teriak Emma histeris.
Ternyata dia sudah tahu… Ann merasa ciut, seolah-olah ia telah
melakukan sesuatu yang
hina pada teman baiknya sendiri. Tapi ia baru ingat apa tujuan
utamanya. “Aku memang
pacaran dengannya.”
“Kenapa kau lakukan itu padaku, Ann? Kenapa kau tega? Kau adalah
teman baikku, tapi
di belakangku ternyata kau seperti serigala berbulu domba, kau
menusukku dari
belakang!! Kau….kau benar-benar brengsek!!”
“Aku terpaksa melakukannya, Emma…”
“Apa katamu? Terpaksa? Terpaksa apaan!! Dasar munafik, bilang aja
kalau dari dulu kau
sebenarnya juga naksir Dennis!! Kau memang licik, di depanku kau
terang-terangan
bilang kau tidak suka Dennis, tapi di belakangku kau genit-genitan samawww.ac-zzz.tk
dia!! Setelah
sekian lama berteman denganmu, aku baru tahu kalau kau ternyata
cewe murahan!!”
Kalau saja Ann tidak menganggap Emma temannya, mungkin ia sudah
menamparnya
sejak tadi.
“Aku murahan? Bagaimana dengan dirimu sendiri? Kau merayu Dennis
padahal kau
sudah punya Josh sekarang!”
----
Sementara itu di lapangan basket…
“Hey Josh, three on three nanti kita lawan anak kelas 2-A dulu. Gampang
banget tuh,
yang jago paling cuma si Edi doank!” seru Rico pada Josh di pinggir
lapangan.
Josh sedang melakukan pemanasan untuk classmeeting siang ini, “Kau
lihat Emma?”
“Paling lagi siapin pidato pelepasannya. Kenapa?”
“Ya mau nyuruh dia dateng donk, kasih semangat. Aku kan baru bisa
jago maennya kalau
ada dia yang nonton.”
“Alaaahhh….gombal!”
Josh tertawa kecil, lalu berlari-lari meninggalkan lapangan. Ia langsung
mendatangi
ruang OSIS dan menyapa Yasmin, “Min, Emma mana?”
“Wah….gak tau deh, tadi dia kabur ke depan tuh. Kalau ketemu dia
suruh ke sini ya,
pidatonya belum selesai!”
Josh mendatangi stand salah satu teman sekelas Ann dan menanyakan
apa dia melihat
Emma. Teman Ann langsung menjawab kalau Emma baru saja masuk kewww.ac-zzz.tk
kelas 3 IPA
yang kosong bersama dengan Ann. Josh tersenyum dan mengucapkan
terima kasih
padanya. Kemudian sambil bersiul-siul kecil ia mendatangi kelas yang
pintunya tertutup
itu.
Baru saja ia mau membuka pintu, tiba-tiba ia mendengar ada suara
pertengkaran di dalam
sana. Suara Emma dan Ann…..
-------------
“Alesan! Kau selalu menyeret-nyeret Josh ke dalam masalah ini!
Memangnya kenapa
kalau aku bergaul sama cowo lain, bilang aja kau ini sirik! Aku selalu
punya banyak
pacar sedangkan kau tidak pernah! Kau tidak suka kan? Lalu kau rebut
Dennis dariku!
Kau ini benar-benar memalukan….”
”Bukan itu alasanku! Kalau bicara pake otak! Apa kau sadar apa yang
baru saja kau
ucapkan tadi? Kau yang seharusnya malu pada dirimu sendiri. Kau sudah
punya pacar
tapi masih saja kegatelan cari cowo lain! Apa kau tidak malu pada Josh?
Dia itu terlalu
baik untukmu! Kau malah mau membuangnya demi cowo lain. Kalau kau
bilang aku
murahan, lalu kau itu apa?!”
“Memang kenapa kalau aku bosan dengan Josh?!! Suka-suka aku!”
nafas Emma turun
naik menahan marah, tiba-tiba saja otaknya bekerja keras dan ia
menemukan alasan yang
masuk akal untuk menyerang Ann, “aku mengerti sekarang. Kau….kauwww.ac-zzz.tk
suka Josh kan?
Dari dulu kau memang selalu menyukai Josh! Sekarang aku mengerti
kenapa kau selalu
membelanya, melindunginya dan mati-matian menyuruhku tetap
bersamanya. Kau
memang menyukainya!”
Ann hanya bisa terdiam, ia tidak tahu harus bagaimana menimpali
ucapan Emma.
Serangan Emma tadi terlalu telak.
“Dan Dennis…..kau tidak mau aku dekat-dekat dengan Dennis karena
kau takut aku
bakal memutusi Josh demi dia. Lalu kau merebut Dennis dariku, kau
pacaran dengannya
agar aku bisa terus bersama Josh! Kau pacaran dengan Dennis hanya
untuk melindungi
Josh?!”
Emma tercekat dengan pemikirannya sendiri. Kini ia baru mengerti
maksud Ann yang
sesungguhnya. Ia tidak tahu harus marah atau malu saat ini.
“Katakan padaku, apa semua itu benar? Ann! Apa semua itu benar!” jerit
Emma.
“Ya, benar.” Ann menatapnya pilu, “terserah bagaimana kau mau
membenciku, tapi
sedikitpun aku tidak mau menyakitimu. Aku juga tidak mau kau menyakiti
Josh. Aku
tahu kau akan memutusinya demi Dennis, maka aku bertekad
mencegah semua itu
dengan cara..”
”CUKUP!!”
Ann dan Emma sama-sama terlonjak kaget mendengar suara itu. Mereka
kontan menolehwww.ac-zzz.tk
ke arah pintu kelas yang ternyata sejak tadi sudah terbuka.
Josh berdiri di sana. Wajah tampannya menampakkan rasa sakit dan
marah yang
memuncak di saat bersamaan. Ia menatap mereka satu persatu dengan
mata memerah,
nafasnya memburu seolah-olah ia ingin melampiaskan kemarahannya
dengan apapun
yang ada di dekatnya sekarang. Tangannya mengepal keras.
“Josh…” Emma bergidik ngeri, “percakapan tadi….aku…aku dan Ann
cuma…”
“Diam!! Aku sudah cukup mendengar semuanya….”
“Josh, dengarkan aku…”
“Kau juga diam, Ann!!!”
Ann terpaku di tempatnya , tak berkutik. Baru kali ini ia melihat Josh
marah besar. Cowo
itu seolah-olah menjelma menjadi orang asing yang tidak dikenalnya.
Tiba-tiba Josh menatap Ann tajam, “Tolong tinggalkan kami, Ann.”
Emma menoleh pada Ann, berharap ia tidak menuruti perintah Josh.
“Tolong, Ann….aku mohon tinggalkan kami berdua sekarang.”
Ann menunduk tidak berdaya, “Baik.”
Ia tidak menghiraukan wajah Emma yang pucat pasi menatapnya. Ann
berjalan lunglai
meninggalkan kelas kosong itu, meninggalkan kedua sahabatnya di
dalam sana.
Sebenarnya ia ingin berusaha menyakinkan Josh kalau apa yang baru
saja didengarnya
tidaklah seburuk perkiraannya, tapi tampaknya semua itu sudah tidak
ada gunanya.
Josh sudah tahu semuanya, dan Emma terpaksa menghadapinya
seorang diri.
Ann tidak tega, tapi apa yang bisa ia perbuat?www.ac-zzz.tk
Aku ingin mencegah Josh sakit hati, tapi ternyata tanpa kucegah pun ia
sudah sakit hati.
Bahkan lebih dalam…. Tiba-tiba saja ia dihantui rasa bersalah. Apakah
semua ini
salahku? Seandainya aku tidak mencampuri hubungan Emma dan
Dennis, apakah semua
ini mungkin saja tidak akan terjadi?
Ia ragu, kalau ia tidak pacaran dengan Dennis, Emma akan
mendapatkan cowo itu dan
menyakiti Josh. Tapi nyatanya setelah Emma kehilangan Dennis pun, Josh
tetap saja
harus sakit hati karena mendengar pertengkaran mereka tadi. Bahkan
mngkin sakit hati
yang dideritanya jauh lebih dalam….
Ann merasa sekujur tubuhnya kaku, ia tidak lagi bergairah mengikuti
acara sekolahnya
itu. Gerombolan orang yang memadati sudut panggung, orang-orang
penjaga stand yang
sibuk, murid-murid yang asik memberi dukungan pada calon ketua
pilihan
mereka……kepala Ann rasanya mau pecah. Ia mau pulang saja.
Peristiwa barusan memang membuat Ann pulang sekolah lebih awal.
Dalam perjalanan
pulangnya Ann baru sadar hari ini tanggal 14 Februari, hari Valentine.
Seharusnya
menjadi hari yang istimewa. Setiap tahun ia selalu tukeran coklat dengan
Emma tapi
sekarang jangankan coklat, tukeran senyum pun rasanya sudah sangat
tidak mungkin.
Ann pulang ke rumahnya dengan gontai. Ia tidak menghiraukan
pertanyaan Papa kenapawww.ac-zzz.tk
ia pulang lebih awal, ia langsung masuk ke kamar tanpa basa-basi.
Kira-kira apa yang terjadi pada Emma dan Josh? Aku benar-benar tidak
mau mereka
putus, Josh pasti akan sedih sekali..
Tiba-tiba HPnya bergetar. Ann mengamati layar HPnya, nama DëNn¡S (“,)
berkedipkedip
di sana.
Lagi-lagi dia….
“Halo?”
“Halo, Ann. Selamat hari valentine ya…”
“Telat, ini sudah jam 11 siang. Seharusnya kau ucapin dari jam 12 malam
kemarin.”
“Loh? Bukannya kemaren aku ke rumahmu tengah malam? Kau lupa, itu
berarti sudah
tanggal 14. Akulah orang pertama yang memberimu ciuman
mesraaaaa……HAHAHAHA.” Dennis tertawa terbahak-bahak, “maunya
sih cium di
bibir….…”
“Dasar maniak!” tapi diam-diam Ann tersenyum. Benar juga, kemarin
malam saat Dennis
datang ke rumahnya itu sebenarnya sudah tanggal 14. Dennis sudah
memberinya satu
ciuman di kening.
“Hari ini aku dapat coklat tidak?”
Ann baru ingat ia sama sekali tidak menyiapkan coklat atau hadiah
apapun untuk Dennis
di hari Valentine ini. Cepat-cepat ia mengingat isi kulkasnya, apa masih
ada coklat yang
tersisa? Oh ya, masih ada!
“Ada…ada….nanti kukasih deh.”
“Wah asik!!!!” Dennis bersorak girang di sana, “Hey, kau mau akuwww.ac-zzz.tk
melakukan apa
untukmu di hari valentine ini? Nanti aku akan memenuhi semua
kemauanmu.”
“Hm….aku mau…” Ann berpikir sebentar, “aku mau dikasih mawar, tapi
kali ini jangan
yang sudah hampir layu!”
”Lalu?”
”Lalu…..aku mau liat matahari terbenam.”
Dennis terkekeh, “Oke….oke…lalu?”
”Hm….lalu….lalu apa ya?” tiba-tiba Ann teringat sesuatu, “oh ya, Dennis,
itu…hm…”
”Ada apa?”
”Hutang ayahmu itu….apa sudah dilunasi?”
Dennis tidak bersuara. Ann harus menunggu sebentar sampai terdengar
suara Dennis
menjawabnya dengan mantap , “Sudah beres, kau jangan khawatir.”
“Bagaimana caranya?”
”Aku pinjam pada seseorang.”
“Oh begitu….syukurlah.”
“………………..” <sunyi>
“Dennis..”
“Ya?”
“Apa kau hari ini benar-benar pergi ke taman itu?”
“Tentu, aku kan sudah bilang, hari ini kau sekolah jadi aku pasti akan
merindukanmu.
Makanya aku pergi ke sana.”
“Tapi sekarang aku sudah pulang sekolah. Hari ini cuma ada
classmeeting.”
“Oh…..asik donk?”
“Iya.” Ann mengigit bibirnya, ragu-ragu sejenak. “jadi aku hari ini gak ada
kerjaan…..”www.ac-zzz.tk
“Memangnya teman-temanmu tidak ada acara? Biasanya kan anak
sekolahan paling getol
rayain Valentine. Hari keramat katanya!”
“Tidak juga, hari ini aku benar-benar tidak ada acara.” Ann menegaskan
kalimat
terakhirnya. Hatinya dongkol karena Dennis tidak mengerti juga, “kau
dengar? Aku tidak
ada acara.”
“Terus gimana donk? Bete banget kalo di rumah.”
“Yaaa…..mau gimana lagi…”
“Pergi ke taman itu lagi yuk!”
Akhirnya……..dari tadi kek!
“Kau mau liat matahari terbenam kan? Kita ke danau itu lagi ya! Nanti
aku akan
membelikan mawar yang masih mekar-mekar untukmu!”
“Hm…ya sudah, terserah deh. Kita ketemuan di sana aja ya, jam
setengah lima.” Jawab
Ann sok cool.
“Oke.”
Ann   mematikan   HP-nya.   Diam   beberapa   detik,   kemudian   tertawa
terkikikkikik.
Hatinya
girang bukan main.
----------
Jam 3….
Ann mengobrak-abrik seisi lemari bajunya, panik mencari baju yang
paling pas untuk
menemui Dennis nanti. Padahal sebelumnya ia tidak pernah peduli,
jangankan
memusingkan soal baju apa yang harus dipakai…..soal pergi kemana
pun ia tidak pernahwww.ac-zzz.tk
peduli. Tapi kenapa sekarang ia mau repot-repot berdandan yang rapi
untuk Dennis? Dan
kenapa juga ia ingin sekali Dennis mengajaknya pergi ke tempat itu lagi?
Ann mengaca, tersenyum-senyum sendiri melihat dirinya mencoba-coba
baju. Setelah
mendapat baju yang paling pas (butuh setengah jam untuk
menyakinkan dirinya sendiri),
ia cepat-cepat lari ke dalam kamar mandinya.
Harus cepat-cepat mandi, aku tidak boleh terlambat
“Duuhh, anak Papa rapi amat. Mau ke mana?” Papa meletakkan koran
sorenya saat ia
melihat Ann turun dari tangga.
“Mau pergi sama teman.”
“Sama Ria dan Priska ya? Pasti mau ke mal, mentang-mentang hari
Valentine” Papa
tersenyum lagi.
“Bukan.”
“Sama Emma?”
“Bukan.” Ann tersenyum manis.
“Lalu?”
“Sama pacar aku, namanya Dennis, Pa. Kapan-kapan aku suruh ke sini
ya, nanti aku
kenalin.”
Papa langsung diam tak bergeming. Wajahnya yang cerah tiba-tiba saja
berubah masam.
Ia bangkit berdiri dari sofa empuknya dan datang menghampiri Ann.
Entah apa yang
harus ia katakan pada putrinya itu.
“Ann, kamu masih berhubungan dengan anak bernama Dennis itu?”
“Memangnya kenapa, Pa?”
“Papa…..”www.ac-zzz.tk
”Pa, ada apa? Kenapa bingung begitu? Bukankah Papa sudah tahu? Itu
loh….cowo yang
waktu itu anterin aku pulang.”
“Iya, Papa tahu. Papa sudah tanya Priska, malam itu…kamu tidak
menginap di rumah
Priska kan?”
Ann tersentak kaget, merasa malu karena Papa sudah tahu semuanya
tapi tetap diam. Ann
benar-benar merasa bersalah sudah membohonginya.
“Papa tidak bermaksud menyelidikimu. Papa tahu kamu anak yang baik,
meskipun kamu
membohongi Papa nginap di rumah Priska padahal kamu nginap di
tempat lain…Papa
tetap percaya sama kamu. Papa yakin kamu tidak melakukan hal yang
buruk malam itu.
Tapi anak yang bernama Dennis itu…..” Papa menatapnya, berharap
putrinya bisa tabah
saat menerima semua penjelasannya. Bagaimanapun juga ia harus tahu.
“ada yang tidak
beres dengannya. Papa mau kamu berhenti menemui dia.”
“Kenapa?”
“Dia itu bukan anak baik-baik.”
“Iya, aku tahu. Tapi dia sebenarnya baik, Papa harus mencoba
mengenalnya dulu.”
“Papa sudah coba mengenalnya, Ann. Kemarin malam….Papa datang
ke rumahnya.”
“A….apa?” Ann semakin tidak mengerti, “kenapa tidak bilang-bilang
aku?”
“Papa tahu mungkin ini kedengarannya konyol, tapi Papa melakukan
semua ini karena
tidak mau melihatmu terluka. Sejak kamu berhubungan dengan anakwww.ac-zzz.tk
bernama Dennis itu,
kamu tiba-tiba saja berubah menjadi sosok lain yang tidak bisa
dimengerti. Seolah-olah
kamu menyimpan banyak rahasia dari Papa. Kamu jadi suka pulang
malam, bahkan tidak
jelas menginap di mana. Bahkan wajahmu pernah terluka.”
“Pa, wajahku itu..”
“Jatuh di tangga dan membentur tiang? Ayo lah, Ann….Papa tidak
sebodoh itu. Luka itu
karena perkelahian kan”
Ann menunduk diam.
“Maafkan Papa, Ann, tapi kemarin itu Papa datang ke rumah Dennis
hanya untuk
menemuinya dan berbicara dengannya. Mungkin saja dia memang
anak yang baik,
mungkin saja Papa yang salah. Tapi waktu itu dia tidak ada di rumah,
yang ada justru
ayahnya.”
Ann mendengarnya baik-baik. Ia merasa tidak enak, seolah-olah sesuatu
yang buruk telah
terjadi. Tapi apa?
“Ayahnya menceritakan semua masa lalu Dennis, tidak ada satupun
yang bisa
dibanggakan.”
“Maksud Papa?”
Papa memegang kedua pundak Ann erat-erat, seakan-akan itu bisa
menguatkan putrinya,
“Papa juga tidak suka menyampaikan ini padamu, tapi kamu harus tahu
semuanya
sebelum kamu semakin disakiti nantinya. Ann, anak itu menjalin
hubungan denganmuwww.ac-zzz.tk
hanya karena ingin memanfaatkanmu. Memanfaatkan uangmu
terutama….”
“Apa? Itu tidak mungkin, Pa. Dennis bukan orang seperti itu.”
”Tapi ayahnya sendiri yang bilang. Dia bahkan pernah mendengar
Dennis bicara seperti
itu pada teman-temannya. Dia hanya mengincar uangmu…”
Nafas Ann tercekat. Meskipun ia bersikeras tidak mau mempercayai
semua itu mentahmentah,
tapi hatinya sekonyong-konyong membawanya kembali untuk melihat
dengan
jelas semua permasalahan Dennis. Bukankah dia memang sedang
terjerat hutang?
Bukankah percakapan mereka tadi, Dennis bilang dia sudah mendapat
uang untuk
melunasi hutangnya? Samar-samar Ann teringat dengan percakapan
mereka….
”Hutang ayahmu itu….apa sudah dilunasi?”
“Sudah beres, kau jangan khawatir.”
“Bagaimana caranya?”
”Aku pinjam pada seseorang.”
Aku pinjam seseorang….aku pinjam seseorang……AKU PINJAM
SESEORANG……..
kata-kata itu terngiang-ngiang di telinga Ann. Berulang-ulang, menampar
Ann dengan
keras agar tersadar dari semua ketololannya.
Ann merasa sekujur tubuhnya dalam sekejap terasa dingin, membeku.
Jantungnya
rasanya berhenti berdetak. Ia berdiri kaku di tempatnya, siap untuk
hancur.
“Benarkah itu?” suaranya bergetar.
“Ayahnya Dennis menceritakan pada Papa, Ann, Dennis itu memacarimuwww.ac-zzz.tk
hanya demi
uang. Ia tidak sungguh-sungguh mencintaimu. Bahkan…” Papa tidak
tahu apa dia harus
melanjutkan ucapannya.
“Bahkan apa…?”
“Bahkan….dia meminta uang dari Papa. Katanya kalau uang itu sudah
ada di tangannya,
semua akan beres, Dennis tidak akan mendekatimu lagi karena
tujuannya sudah tercapai.
Papa memberinya uang…”
“Jutaan?” Ann merasa jantungnya semakin sakit.
“Iya …ayahnya minta…minta 10 juta, lalu dinaikkan. Papa tidak mengerti,
Papa hanya
memberinya blank check. Lalu ayahnya bilang itu sudah lebih dari cukup,
ia berani jamin
anaknya tidak akan lagi mendekatimu lagi.”
“Tidak….tidak mungkin….”
“Ann, kamu harus mengerti, Papa melakukan semua ini demi
kebaikanmu. Papa tidak
bermaksud mencampuri urusanmu, Papa hanya…”
Bukan, bukan perbuatan Papa yang memukul Ann dengan telak.
Tapi kenyataan yang menyakitkan tentang Dennis. Kebenaran tentang
Dennis.
Dia hanya mendekatiku demi uang. Dia hanya mengincar uangku…..Dia
sudah
merencanakan semua ini sejak awal, sejak pertemuan pertama kami. Di
diskotik itu, di
restoran itu…..semua adalah bagian dari rencana besarnya. Aku
hanyalah bagian kecil
dari rencananya. Hutang-hutang itu hanya bualannya………semua sikap
baiknya hanyawww.ac-zzz.tk
kedok untuk menipuku. Ia tidak pernah mencintaiku. Sedikit pun tidak
pernah….
Ada yang hancur, hancur berkeping-keping dan menimbulkan luka yang
dalam di sana.
Ann sadar, bukan hanya hatinya yang hancur. Tapi seluruh dirinya…
Butuh waktu yang cukup lama untuk membuat Ann sadar kalau ia sudah
mulai jatuh cinta
pada Dennis, tapi butuh waktu yang sangat singkat untuk merenggut
kebahagiannya
itu……. dan mencampakkannya ke jurang yang paling dalam.
***
Dennis memanjat tembok tinggi yang menutupi sekeliling taman itu. Lalu
ia melompat
turun, berguling sambil menahan sakit.
Sial!! ia menyingkirkan ranting-ranting pohon yang menusuk lengannya.
Darah
merembes dari lukanya tapi sedikitpun ia tidak merasa sakit. Cepat-cepat
ia menyekah
darahnya dengan sapu tangan, kemudian mengambil sebuket mawar
merah yang tadi
sudah dilemparnya masuk, ia menepuk-nepuk debu yang mengotori
kelopak mawar yang
indah itu dengan lembut. Dennis tersenyum kecil. Ini sempurna, Ann pasti
suka!
Ia berlari kecil menuju ke danau. Sampai di sana ia tidak melihat Ann.
Aneh, biasanya
Ann paling tidak suka telat
Tapi Dennis duduk menunggu di tepi danau itu, sambil sesekali tersenyum
membayangkan reaksi Ann saat menerima mawarnya. Ia juga
membayangkan saat-saat
indah di mana mereka akan bersama-sama menikmati matahariwww.ac-zzz.tk
terbenam di danau ini.
Rasanya Dennis ingin melompat saat itu juga, menari-nari saking
senangnya.
Sedikitpun ia tidak peduli meskipun nanti malam ia harus menghadapi
amukan Bos lagi,
mungkin yang terparah dan mungkin yang terakhir. Mungkin juga ia tidak
akan selamat
dihabisi mereka. Tapi Dennis tidak peduli, yang penting sore ini bisa ia
habiskan bersama
Ann.
Dennis memang belum menemukan jalan keluar untuk melunasi
hutangnya. Ia sudah
merobek cek pemberian Papa Ann, ia juga tidak mau mengemis-ngemis
pada orang lain
untuk meminjaminya uang. Ia tidak punya uang untuk melunasi hutang
ayahnya.
Ia tidak peduli. Sedikitpun tidak peduli….
Aku tidak akan takut menghadapi apapun, aku akan lebih takut kalau
aku tidak bisa
bersama Ann lagi.
Dan Dennis duduk setia menunggunya……….
Setengah jam berlalu….
Hatinya mulai gundah, kenapa Ann belum datang juga? Apa mungkin ia
terlambat
sebentar? Ia yakin Ann pasti datang.
Setengah jam lagi……….
Dennis duduk membisu. Pemandangan yang indah sudah mulai
membentang di depan
matanya. Matahari terbenam menampakkan sinar merahnya yang
menyapu seisi danau
dengan begitu indah. Luar biasa. Dennis belum pernah menikmatiwww.ac-zzz.tk
matahari terbenam
dengan sungguh-sungguh seperti yang ia lakukan saat ini. Sejak bersama
Ann ia mulai
belajar menikmati hal-hal kecil seperti itu.
Tapi di mana Ann?
Setengah jam pun kembali menemaninya……
Langit mulai gelap, menutupi taman yang sepi itu dengan suasana yang
kelam. Dennis
bangun dari duduknya dengan kecewa, buket mawar yang terus
digengamnya itu tidak
lagi menarik hatinya. Ia terus bertanya dalam hati, kenapa Ann tidak
datang? Apa ia
lupa? Apa ia tiba-tiba punya rencana lain? Atau mungkin dia ada
keperluan mendadak?
Bagaimana pun juga Dennis tidak bisa merasa tenang. Ia segera
meninggalkan tempat itu
untuk mencari Ann.
Pertama-tama ia pergi ke wartel tempatnya biasa menelepon Ann. Ia
menanti dengan
tidak sabaran. HP Ann aktif, tapi tidak ada yang mengangkatnya.
Kemudian meskipun
agak ragu tapi Dennis memberanikan diri menelepon ke rumahnya.
Pembantunya bilang
Ann sedang tidak ada di rumah, ia keluar dengan seorang temannya.
Pembantu rumah itu
bahkan memberitahu ke mana Ann pergi. Ke sebuah tempat makan
yang dikenal Dennis.
Dennis agak heran. Mungkinkah Ann sedang ada kepentingan
mendadak dengan
temannya itu, sampai-sampai ia melupakan janji mereka sore ini?
Tanpa perlu berpikir panjang lagi, Dennis mendatangi tempat itu. Iawww.ac-zzz.tk
berdiri ragu
mengamati tempat itu hanya dari luar, ia tidak mungkin masuk ke dalam
hanya untuk
mengeledah seisi tempat makan mencari Ann. Maka ia pun menunggu
di luar, menunggu
dengan sabar.
20 menit kemudian, pandangan mata Dennis menangkap sosok Ann
keluar dari tempat
makan itu bersama seorang pemuda. Mereka mendatangi tempat parkir
dan berhenti
sebentar untuk bicara. Dennis berusaha mengingat-ingat sebentar,
rasanya ia pernah
melihat pemuda itu. Tak lama kemudian ia baru ingat pemuda itu
pastilah Josh, pacar
Emma yang waktu itu diceritakan Ann. Tapi kenapa Ann lebih memilih
pergi dengan
Josh daripada dengannya?
“Thanks ya, Ann, kau sudah mau menemaniku di saat-saat seperti ini. Aku
benar-benar
kacau dan butuh teman bicara. Kejadian tadi pagi antara aku dan
Emma…”
Wajah Ann tanpa ekspresi, ia samasekali tidak menyimak setiap ucapan
Josh. Ada hal
yang lebih menyakitkan yang menggerogoti hatinya, yang membuatnya
tidak
bersemangat lagi mendengar semua ocehan Josh tentang
hubungannya dengan Emma
yang sudah putus tadi pagi. Sedikitpun ia tidak sanggup lagi bersimpati
pada Josh
ataupun Emma, meskipun ia sangat peduli pada mereka berdua.
Ditatapnya Josh yang terus bicara tanpa benar-benar mencernawww.ac-zzz.tk
kalimatnya. Kemudian ia
termangu sesaat, sepertinya ia melihat ada yang datang menghampiri
mereka dari
belakang Josh. Ann menajamkan pandangan matanya. Kemudian ia
membelalak saat
menyadari siapa orang yang mendatangi mereka itu.
Wajahnya memucat seketika, “Dennis.”
Josh bingung, kemudian membalik badannya menengok Dennis. Ia tak
kalah kagetnya
dengan Ann.
“Hai,” Dennis serba salah menyapa mereka berdua. Kemudian ia
menatap Ann, “kenapa
kau tidak datang ke tempat itu? Aku menunggumu terus.”
Ann tidak menjawab, ia menarik tangan Josh untuk segera masuk ke
dalam mobil, “Josh,
kita pulang saja.”
“Hey Ann, tunggu dulu.” Dennis berusaha mencegahnya pergi.
Di luar dugaan Ann mendorong Dennis dengan kasar, “Pergi!!”
Dennis tersentak, “Ann? Kau kenapa?”
”Pergi kataku !! Aku tidak mau lagi melihatmu!!!”
“Ann…”
“Untuk apa kau mencariku sampai ke sini? Untuk minta uang?”
”Apa maksudmu?”
“Jangan pura-pura bodoh, Dennis! Aku sudah tahu semuanya! Aku sudah
tahu semua
kelicikanmu dan semua rencana busukmu! Kau pasti sudah senang ya,
mendapat uang
banyak dari Papaku? Kau sudah puas mempermainkan aku, Dennis?”
Dennis langsung terpaku di tempatnya. Tubuh itu bergidik ngeri melihat
kemarahan Ann.
Tapi ia lebih ngeri lagi karena Ann sudah tahu semuanya.www.ac-zzz.tk
“Ann, dengarkan aku…”
”Tidak ada yang perlu kudengar lagi! Semua ucapanmu selama ini
hanya omong kosong!
Kau pura-pura baik padaku karena kau tahu aku bisa membantumu
mendapatkan uang.
Kau berusaha mempengaruhiku, lalu menipuku habis-habisan. Itu kan
rencanamu selama
ini!!!”
Josh menatap mereka bergantian dengan bingung, “Ann, benarkah
itu?”
“Ann, kau tidak mengerti. Dengarkan aku dulu, aku akan menjelaskan
semuanya
padamu!!”
“Aku tidak mau!” Ann berlari meninggalkan mereka semua.
Dennis segera mengejarnya, tapi tiba-tiba saja Josh menarik tangannya
dengan marah,
“Benarkah itu?! Kau selama ini hanya menipu dia? Kau hanya
mempermainkan dia?”
“Kau tidak usah ikut campur!!”
“Ann itu temanku, brengsek!! Aku tidak akan membiarkanmu
mempermainkan dia!”
“Sudah kubilang jangan ikut campur! Minggir!” Dennis menepis Josh
menyingkir dari
hadapannya. Ia bergegas berlari mengejar Ann.
“Ann, tunggu aku! Aku akan menjelaskan semuanya!”
“Pergi! Aku tidak mau mendengar penjelasan apa-apa darimu!”
Dennis tidak menghiraukan semua teriakan Ann, ia berhasil mencekal
tangan Ann dan
menariknya. “Kau harus dengar aku!”
“AKU TIDAK MAU!!!” Ann menutup kedua telinganya, ia menggeleng
kuat-kuat agarwww.ac-zzz.tk
tidak mendengar suara Dennis.
“ANN!” Dennis mengguncang bahunya, “DENGARKAN AKU! KAU HARUS
DENGARKAN AKU!! AKU TIDAK BERMAKSUD MEMPERMAINKANMU SAMA
SEKALI! KAU HARUS PERCAYA PADAKU!!”
Ann terus menutup telinganya, memejamkan mata dan menggeleng
sekuat tenaga. Ia
tidak mendengarkan Dennis.
“Lepaskan dia, brengsek!” Josh datang lagi, ia melepaskan Ann dari
cengkraman Dennis.
“KUBILANG LEPASKAN DIA!”
Dennis hilang kesabarannya dengan Josh, sedikitpun ia tidak mau
melepaskan Ann. Lalu
terjadi aksi tarik-menarik antar keduanya, Josh berusaha menarik Ann dan
melepaskannya dari Dennis, tapi Dennis berusaha mempertahankannya.
Wajah Josh mengeras marah, langsung dihajarnya Dennis tanpa basabasi.
Pukulan Josh lumayan keras hingga membuat Dennis terhunyung mundur
dan Ann
akhirnya terlepas.
“KAU JANGAN IKUT CAMPUR!” emosi Dennis meletup-letup.
Josh tidak peduli, ia kembali menyerang Dennis dengan tinjunya. Tapi
Dennis berhasil
mengelak, kali ini ia yang gantian memukul cowo itu telak di wajahnya.
Ann menjerit tertahan saat melihat Josh jatuh ke bawah. “Dennis, jangan
pukul dia lagi!”
Ann menarik-narik tangan Dennis berusaha memisahkan perkelahian itu.
Tapi apa yang
terjadi setelah itu sungguh di luar kemauan Dennis…..
Saat itu Dennis menepis cengkraman tangan Ann dengan kencang,
hingga gadis itu
terdorong jatuh ke atas jalan raya beraspal yang sepi.
Dennis segera menghentikan perkelahiannya dengan Josh. Ia kagetwww.ac-zzz.tk
bukan main melihat
Ann jatuh di sana dan susah payah bangkit berdiri. Tiba-tiba matanya
menangkap cahaya
yang sangat menyilaukan. Dennis menutup matanya perih.
Itu adalah cahaya lampu mobil.
Jantung Dennis terasa berhenti berdetak saat ia menyadari Ann dalam
bahaya. Cepatcepat
ia melesat untuk menolong Ann. Tapi laju mobil itu semakin kencang
mengalahkan
kedua kakinya.
Dennis melihat Ann berusaha melawan rasa sakit dari kakinya yang terkilir,
gadis itu
mati-matian berusaha bangkit. Saat ia berhasil bangkit, Dennis
mendengar bunyi klakson
yang memekakkan telinga.
Ann menoleh dengan cepat……sorot lampu sangat menyilaukan
matanya, kemudian ia
mendengar suara decit ban yang berderit mendekatinya……..semakin
mendekat sebelum
ia berpikir….sebelum ia sempat menyelamatkan diri……….mendekat dan
semakin
mendekat seperti malaikat pencabut nyawa yang siap membawanya
pergi……….
Lalu tiba-tiba saja Ann merasa tubuhnya dihantam keras, ia merasa
tubuhnya melayang
jauh……..ia merasa sakit saat tubuhnya kembali terbanting ke
bawah……..terbanting
menghantam jalanan……….
Lampu itu begitu menyilaukan…….suara-suara di sekitarnya begitu
menyesakkan………….darah yang merembes dari bagian tubuhnya
terasa begituwww.ac-zzz.tk
kental………dingin……….
Ann merasa sakit luar biasa………..
Ia merasa dingin yang menyelimuti dan menyusup ke seluruh
tulangtulangnya………
Ia merasa gelap……………semuanya berubah hitam.
“ANN !!!!!!!!!!!!!!!!!”
***
Unit Gawat Darurat.
Dennis mematung dalam keheningan di ruang tunggu Unit Gawat
Darurat. Tubuhnya
berkeringat, kemeja putihnya dipenuhi darah.
Ia tidak tahu harus mati atau apa saat ia melihat mobil minibus itu
menabrak Ann dengan
keras. Ia melihat Ann pingsan di tempatnya dengan darah yang terus
mengucur dari
kepalanya. Dalam sekejap orang-orang berkerumunan di sana, Dennis
menerobos mereka
dan segera mengangkat tubuh Ann. Josh membantunya membawa Ann
ke rumah sakit.
Semua ini adalah salahku……
“Dennis.” Emma baru saja datang ke tempat ini, ia terus menghibur
kedua orang tua Ann
sejak tadi. Lalu ia menghampiri Dennis, “kau tak apa-apa?”
Dennis hanya menggeleng kecil.
“Kenapa semua ini bisa terjadi? Ann baru saja bicara denganku
kemarin…..lalu tiba-tiba
ini semua menimpanya. Rasanya seperti mimpi buruk..”
Dennis diam.
Emma mengamati Dennis dengan seksama, “Dennis, apa benar kata
Josh….kau hanya
mempermainkan Ann? Kenapa kau sampai hati berbuat itu padanya?www.ac-zzz.tk
Aku…meskipun
hubunganku dengan Ann tidak baik akhir-akhir ini, tapi aku tidak mau dia
dipermainkan
oleh siapapun. Aku samasekali tidak menyangka, kau pacaran
dengannya hanya demi…”
Emma tidak tega untuk melanjutkannya, ia melihat Dennis sepertinya
juga terpukul
dengan peristiwa ini.
“Aku tidak tahu apa kau sungguh-sungguh mencintai dia atau kau
memang hanya
bermaksud memanfaatkan dia. Tapi kurasa setelah semua peristiwa ini,
kau harus lebih
bisa berhati-hati menjaga perasaan Ann.” Emma pergi
meninggalkannya.
Lamunan Dennis membuyar saat Papa Ann tak lama kemudian datang
menghampirinya.
Dennis siap menerima amukan dari siapapun saat ini, ia tidak peduli lagi.
Bahkan kalau
bisa, ia mau menanggung rasa sakit apapun untuk menggantikan
penderitaan Ann.
“Aku mohon padamu………jauhi Ann mulai sekarang,” suara Papa
terputus-putus
menahan kemarahan dan kesedian yang melandanya di saat
bersamaan, “apa setelah
melihat dia menderita seperti ini, kau baru mau menjauhinya? Apa
anakku harus
tertabrak dulu, kau baru bisa sadar?!!”
Dennis merasa lidahnya kaku tak mampu menjawab. Suara tangis Mama
Ann di ujung
ruangan ikut menyayat-nyayat hatinya.
“Kenapa kau tega berbuat seperti ini pada putriku? Bukankah uangwww.ac-zzz.tk
sudah ada di
tanganmu, kau bebas melakukan apa saja yang kau mau! Tapi jauhi
Ann, kumohon!
Sejak bertemu denganmu, yang ia alami hanyalah kemalangan. Kau
sudah meracuni
pikirannya, membuatnya menjadi orang lain yang bukan dirinya. Kau
tidak berbuat
apapun padanya selain menyesatkannya!!”
“Tapi aku tidak bermaksud menyakitinya. Aku sungguh-sungguh ingin
membuatnya
bahagia.”
”Bahagia? Bahagia seperti apa yang bisa kau janjikan padanya?! Apa
kau sadar,
hubungan kalian itu tidak ada masa depannya, sampai kapanpun juga
kau tidak akan bisa
membahagiakan dia. Apa menyeret dia dalam masalahmu dan
membuat dia terluka dalam
perkelahian yang kau namakan bahagia? Yang kau lakukan justru
membuatnya menderita
seperti saat ini! Coba kau lihat dirimu, apa pemuda seperti bisa
membuatnya bahagia?!
Masa depanmu, keadaan keluargamu, hutang-hutangmu, teror-teror dari
berandalan
itu….apa keadaanmu yang seperti itu bisa membahagiakan anakku?
Ann pantas
menerima lebih dari itu!”
Dennis termangu. Ucapan Papa memukulnya telak, menamparnya
hingga ia terbangun
dari semua mimpi-mimpi yang ia rajut diam-diam untuk Ann. Papa Ann
benar,
kondisinya saat ini benar-benar tidak memungkinkannya untuk bersamawww.ac-zzz.tk
dengan Ann.
Gadis itu terlalu baik untuknya. Ann pantas menerima semua
kebahagiaan yang
terbentang di hadapannya, bukannya bersama dengan dirinya yang
tidak jelas ini.
Sejak bersama dengan Dennis, Ann justru mengalami semua hal yang
tidak
menyenangkan secara beruntun. Dennis merasa dirinya betul-betul
pantas dikutuk, ia
sudah menyesatkan Ann dan membawanya ke dalam berbagai
masalah, tapi masih juga
membuatnya tertimpa bencana ini.
Dennis bertanya-tanya dalam hati, seandainya Ann tidak perlu bertemu
dengannya sejak
awal, mungkin saja Ann sekarang sedang bersama dengan temantemannya
di suatu
tempat, bersenang-senang tanpa perlu tertabrak mobil apapun.
“Maafkan aku…” hanya itu yang meluncur dari bibir Dennis.
“Aku rela berbuat apapun….apapun yang kau mau…aku juga rela
mengorbankan apapun
yang kau minta, tapi aku hanya minta satu darimu. Tolong jangan dekati
putriku lagi, aku
mohon lepaskanlah dia. Kalau kau sungguh-sungguh dengan ucapanmu
tadi, tentang
keinginanmu melihatnya senang, maka jauhilah dia. Hanya dengan
terlepas darimu-lah
putriku bisa bahagia. Buatlah agar dia melupakanmu kalau kau memang
ingin melihat dia
bahagia.”
“Aku mengerti….”
Dennis memang benar-benar mengerti. Dengan hati berat iawww.ac-zzz.tk
melanjutkan ucapannya,
“Jangan khawatir, aku akan melepaskan Ann, kalau memang itu yang
bisa membuatnya
bahagia.”
Percakapan mereka terhenti saat ruangan UGD itu terbuka dan seorang
dokter keluar dari
sana.
Dokter yang memeriksa Ann membawakan berita baik. Ann sungguh
beruntung karena
hanya menderita gegar otak yang tidak terlalu parah, tidak ada tulang
yang patah tapi
meskipun begitu kepalanya yang bocor harus menerima beberapa
jahitan. Dokter juga
menyakinkan mereka kalau Ann tidak akan apa-apa, semuanya sudah
bisa diatasi. Ia
hanya perlu istirahat dan akan pulih secepatnya.
Semua bernafas lega setelah mendengarnya.
“Aku ada satu permintaan.” ujar Dennis pelan, “izinkan aku menemuinya
saat ini. Yang
terakhir. Aku janji padamu, setelah ini aku akan memegang janjiku tidak
akan lagi
menampakkan diriku di depan kalian semua. Tidak juga pada Ann.”
Dengan berat hati Papa menyanggupinya.
Ann dipindahkan ke kamar rawat inapnya. Tidak ada seorangpun yang
diperbolehkan
menjenguknya karena ia masih dalam kondisi tidak sadar. Tapi Papa
berhasil membujuk
dokter untuk memperbolehkan Dennis masuk ke dalam untuk melihatnya.
Maka berdirilah Dennis di situ dengan hati yang hancur, di depan Ann
yang terbaring tak
sadarkan diri dengan perban yang membalut kepalanya dan luka-lukawww.ac-zzz.tk
lain di tubuhnya.
Dennis menarik kursi dan duduk di samping Ann berbaring. Perlahanlahan
diraihnya
tangan mungil Ann dan digenggamnya dengan erat. Dennis
memandanginya dengan pilu.
Hatinya teriris-iris menahan diri untuk tidak menangis.
Tak ada satu katapun yang sanggup keluar dari bibirnya yang kelu. Ia
hanya mampu
mengutuk dirinya sendiri.
-------
Dennis tertidur di sampingnya, seharian menjaganya. Saat pagi-pagi
sekali, Josh dan
Emma memasuki kamar Ann. Josh kaget bukan main melihat Dennis
tertidur di sana. Ia
segera menarik Dennis, mengajaknya ribut.
“Apa yang kau lakukan di sini! Kau mau apa, hah!?”
“Josh, sudahlah, jangan tambah-tambah masalah lagi di sini.” Emma
meleraikan mereka.
Josh menarik Dennis keluar dari kamar. Emma tidak mengikuti mereka, ia
menutup pintu
dan menghampiri Ann. Matanya menatap sayu pada Ann,
bagaimanapun juga ia sangat
menyayangi temannya itu. Ia menyesal dengan semua pertengkaran
yang harus mereka
lalui beberapa hari ini. Ia malu pada dirinya sendiri, pada semua
perbuatannya yang
hanya mementingkan diri sendiri tanpa sekalipun memikirkan perasaan
Ann. Ia sudah
sadar ternyata sejak dulu Ann menyukai Josh, tapi Ann selalu menyimpan
perasaannya
dalam-dalam, ia bahkan rela memberikan Josh pada Emma, tapi Emmawww.ac-zzz.tk
malah menyianyiakan
pengorbanan Ann dengan menyukai cowo lain. Emma menyesal tidak
menyadarinya dari dulu, lebih menyesal lagi karena akibat perbuatannya
itulah Ann harus
berurusan dengan Dennis.
Emma menghapus semua lamunannya saat suara berisik Josh dan Dennis
di luar kamar
membuat Ann siuman perlahan-lahan. Tapi Emma merasa lega, ia lekas
mendekatinya,
“Ann….kau sudah sadar?”
“Di mana aku..” jawab Ann serak.
“Kau ada di rumah sakit sekarang. Jangan banyak bergerak dulu, dokter
bilang kau harus
banyak-banyak istirahat.” Emma tersenyum lembut, “kau sangat
beruntung, meskipun
kepalamu harus banyak menerima jahitan tapi nyawamu selamat.”
Ann berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi semalam. Ia hanya
ingat sebuah mobil
melaju kencang ke arahnya dan menabraknya. Lalu ia tidak ingat apaapa
lagi. Semakin
ia memutar otaknya, kepalanya semakin berdenyut-denyut sakit.
Kemudian suara Dennis menyadarkannya, ia menoleh ke samping, ke
arah jendela
kamarnya dan melihat Dennis tengah bertengkar dengn Josh di luar. Ia
baru teringat
dengan semuanya. Semua yang menyakitkan………..
“Kau jangan muncul di depan kami lagi! Aku sudah dengar semuanya
dari Papa Ann, kau
bajingan brengsek! Hanya memacari Ann demi uangnya!!” Josh
membentur Dennis ke
tembok.www.ac-zzz.tk
Dennis terhenyak saat ia melihat dari balik kaca, Ann sudah siuman.
Hatinya merasa lega,
tapi juga sakit karena di saat inilah ia harus semakin menghancurkan Ann.
Tapi untuk
yang terakhir kalinya.
“Memangnya kenapa kalau aku butuh uangnya?” Dennis tertawa
renyah, sebisa mungkin
membunuh perasaan yang berkecamuk dalam hatinya. Ia ingin
menerobos masuk ke
dalam sana dan bilang pada Ann kalau ia sangat mencintainya, tapi ia
tahu bagaimana
pun ia sudah berjanji akan melepaskan Ann.
“Salah dia sendiri kenapa bisa sebodoh itu, mau aja ditipu. Sialan, kalau
saja rencanaku
ini tidak cepat terbongkar, aku bisa meraup keuntungan lebih banyak
darinya!!”
“Kau!!” Josh marah besar melihat senyum Dennis yang tanpa rasa
bersalah.
“Dia terlalu naif, mungkin selama ini dia kira aku benar-benar menyukai
dia, yang aku
sukai itu hanya uangnya! Tidak masalah kalau dia tidak menyukaiku juga,
toh aku
berhasil memeras papanya habis-habisan.”
Ann membekap mulutnya dengan tangan, menangis mendengar semua
itu.
“Kenapa kau sangat peduli dengan Ann? Kau suka dia? Ya sudah, ambil
saja sana. Aku
tidak butuh dia lagi, yang penting kan aku sudah dapat uang banyak
dari papanya.”
Dennis menertawai Josh.
Emma keluar dari kamar, “Josh, bawa dia pergi dari sini! Ann tidak haruswww.ac-zzz.tk
mendengar
semuanya kan?! Cepat bawa dia pergi!”
“A..apa?” Josh terperangah melihat ke dalam, Ann ternyata sudah
mendengar
pertengkaran mereka sejak tadi. Ia segera menarik kerah baju Dennis
untuk menyeretnya
pergi dari situ, tapi Dennis malah masuk ke dalam kamar, berdiri
menantang di depan
Ann.
“Ann, aku tidak bermaksud membuatmu sampai masuk rumah sakit
begini. Tapi kuharap
kau tidak terlalu dendam padaku, aku juga berharap kau bisa
melupakan semuanya. Di
antara kita tidak perlu ada yang disesali karena hubungan kita hanya
dilandasi
kebohongan belaka. Toh aku juga tidak pernah serius padamu, apalagi
sampai
mencintaimu, semua ucapanku itu hanya bohong. Sekarang kau sudah
tahu semuanya
kan? Lupakan saja, anggap saja kita tidak pernah bertemu sebelumnya.
Begitu lebih baik.
Kita bisa melanjutkan hidup kita masing-masing.”
Dennis bisa melihat dengan jelas air mata Ann yang mengalir karena
semua ucapan
kasarnya. Tapi ia mencoba berpura-pura tidak peduli. Tanpa perlu ditarik
oleh Josh,
Dennis segera mengangkat kakinya pergi dari situ.
Langkahnya terlihat mantap di koridor rumah sakit itu, meninggalkan
mereka semua
yang menatapnya dengan marah.
Tapi bukan tatapan orang-orang itu yang mengoyakkan hati Dennis,www.ac-zzz.tk
melainkan tatapan
mata Ann saat ia mengucapkan semua kata-kata kejam itu. Gadis itu
menangis.
Ia berharap lebih baik ia buta sehingga tidak perlu melihat Ann
menderita…….lebih baik
ia tuli sehingga tidak perlu mendengarnya menangis….lebih baik ia mati
daripada
membuatnya sedih……….
Lalu di tempat yang sepi itu, saat tak ada yang melihatnya lagi…..Dennis
jatuh berlutut di
bawah.
Ia tak tahan lagi, ia pun meneteskan air mata. Menangis tanpa ada yang
melihatnya.
Hatinya menjerit-jerit penuh kesakitan.
Maafkan aku,…..aku telah melukaimu. Aku terlalu bersalah padamu,
tidak seharusnya
aku membawamu masuk ke dalam kehidupanku, dan aku pun tidak
seharusnya masuk ke
dalam kehidupanmu. Aku telah membohongimu, menyakitimu dan
membuatmu jadi
begini. Percayalah, sedikitpun aku tidak bermaksud melukaimu. Aku rela
menanggung
apapun seandainya itu bisa membuatmu lepas dari penderitaan ini.
Seandainya saja kau
tahu perasaanku. Aku tidak pura-pura baik padamu, aku memang
mencintaimu.
Aku tidak tahu apa kau juga mencintaiku, tapi kau selalu baik padaku,
kau selalu ada di
sampingku meskipun kau sudah tahu keadaanku yang sebenarnya, dan
aku dengan
bodohnya menghancurkan hatimu………seharusnya aku tidakwww.ac-zzz.tk
melakukan itu. Tapi aku
terpaksa. Aku harus membuatmu melupakanku, aku harus
melepaskanmu. Orang
sepertiku tidak pantas bersamamu sedetikpun……..Orang seperti aku
hanya akan
membuatmu menderita seperti ini. Papamu benar, semua orang benar,
aku memang tidak
pantas untukmu. Aku akan menjauh darimu, Ann , sebisa mungkin akan
menghilang dari
hidupmu hingga kau tidak perlu lagi sakit hati. Kuharap kau bisa mengerti.
Kuharap kau
tahu, aku memang mencintaimu.
Dennis menangis di sana.
Tidak ada seorang pun yang tahu betapa hancur hatinya saat ini……
Kalau ada orang yang paling menderita dalam semua kejadian ini,
Dennis-lah orangnya.
I would die for you
I would die for you
I've been dying just to feel you by my side
To know that you're mine
I will cry for you
I will cry for you
I will wash away your pain with all my tears
And drown your fear
I will pray for you
I will pray for you
I will sell my soul for something pure and true
Someone like you
See your face every place that I walk in
Hear your voice every time I am talking
You will believe in mewww.ac-zzz.tk
And I will never be ignored
I will burn for you
Feel pain for you
I will twist the knife and bleed my aching heart
I'll tear it apart
I will lie for you
I can steal for you
I will crawl on hands and knees until you see
You're just like me
Violate all my love that I'm missing
Throw away all the pain that I'm living
You will believe in me
And I can never be ignored
I would die for you
I would kill for you
I will steal for you
I'd do time for you
I would wait for you
I'd make room for you
I'd sail ships for you
To be close to you
To be a part of you
'Cause I believe in you
I believe in you
I would die for you
Come up to meet you, tell you I'm sorry
You don't know how lovely you are
I had to find you, tell you I need you
And tell you I set you apart
Tell me your secrets, and nurse me your questions
Oh lets go back to the startwww.ac-zzz.tk
Running in circles, coming in tails
Heads on a science apart
Nobody said it was easy
It's such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be this hard
Oh take me back to the start
***
Priska dan Ria langsung pergi menjenguk Ann begitu mereka pulang dari
sekolah.
Mereka hanya tahu Ann semalam ketabrak mobil, selebihnya mereka
tidak tahu apa-apa.
Sesampai di kamar inap Ann, hanya ada Emma dan Josh yang
menjenguk di sana.
Priska langsung memeluk Ann, “Ann….kau baik-baik saja kan? Aku hampir
mati
ketakutan mendengar kau ketabrak mobil.”
Ria meletakkan kantung plastiknya yang penuh dengan buah apel ke
bawah ranjang, ia
tersenyum malu-malu, “Aku tidak tahu harus bawa apa ke sini, kata Priska
lebih baik
bawa apel.....tapi kurasa itu ide tolol, masak abis ketabrak mobil makan
apel?”
“Tidak usah repot-repot begitu,” Ann terharu ,”kalian habis pulang
sekolah ya? Gimana
sekolah hari ini?”
”Tidak ada kejadian seru apa-apa, tuh si ketua Osis baru bikin peraturan
aneh, tiap hari
Jum’at-Sabtu kita boleh pake baju bebas sesuka hati kita. Si Ria
kesenengan tuh!”
“Iya, Ann, jadi aku bisa bebas mau pake apa aja.” Ria terkikik lucu, “gakwww.ac-zzz.tk
ada lagi deh
yang larang-larang aku pake rok pendek.”
Mereka tertawa bersamaan. Emma melirik Josh, membisikkan sesuatu
dan kemudian
mereka berdua meninggalkan ruangan itu.
Josh berjalan di depan Emma, kemudian berhenti sebentar menoleh ke
belakang, “Mau
bicara apa lagi?”
“Kau masih marah padaku ya?”
“Kau mau membicarakannya di saat-saat begini? Ayolah Emma, aku
sama sekali tidak
berselera.” Josh terlihat jengkel.
“Aku tahu kau masih marah. Aku tidak menyalahkanmu.”
“Lalu maumu apa?”
”Sekarang kau sudah tahu kan, Ann itu dari dulu selalu menyukaimu. Dia
menyimpan
semuanya demi aku.”
“Ya, aku tahu.”
”Lalu apa kau…”
”Emma!” Josh memotongnya cepat, “sebenarnya apa inti dari
pembicaraan ini? Tolong
jangan bertele-tele.”
”Apa kau juga punya perasaan yang sama pada Ann? Maksudku,
setelah semua yang
terjadi semalam….kau kelihatannya sangat terpukul. Tadi saja kau sampai
bertengkar
hebat dengan Dennis. Aku pikir….mungkin saja kau juga punya perasaan
khusus pada
Ann.”
Josh menatapnya tak percaya, ia tersenyum getir, “Dia itu temanku,
kalau ada sesuatuwww.ac-zzz.tk
yang terjadi padanya tentu saja aku akan khawatir. Dan kalau dia
sampai sakit hati garagara
ulah cowo bajingan itu, tentu saja aku akan mencari perhitungan
padanya! Kau ini
kenapa sih? Memangnya kau tidak sedih melihat Ann disakiti seperti itu?
Kalau kau jadi
aku, kau pasti juga akan melakukan hal yang sama bukan ?!”
“Aku bukannya tidak sedih dengan keadaan Ann. Bagaimana mungkin
aku bisa tidak
sedih, Ann itu temanku sejak kecil! Apa yang kami miliki jauh lebih banyak
dibandingkan kau dan Ann!”
”Lalu apa intinya!!”
”Intinya, aku rasa kau sebenarnya menyukai Ann!!” bentak Emma keras,
bahunya turunnaik
menahan emosi.
Josh menatapnya tajam, Emma tidak mampu mengartikan arti dari
tatapannya itu. Ia
merasa tidak berkutik, takut untuk mendengar jawaban Josh yang
sesungguhnya.
“Akui saja, Josh. Sungguh aku tidak keberatan kalau kau bersama
dengan Ann, aku
hanya mau memastikan apa yang aku rasakan ini adalah benar.”
“Memangnya apa yang kau rasakan?”
“Aku merasa……kau-lah satu-satunya orang yang bisa menghapus luka
di hatinya.”
“Itu yang kau rasakan?”
“Ya.”
“Sungguh itu yang kau rasakan, Emma? Hanya itu?”
Emma tidak menjawab. Kemudian Josh mengangguk kecil di
hadapannya, wajahnya
menyiratkan kekecewaan yang mendalam, “Baik, kau mau tahu apawww.ac-zzz.tk
yang kurasakan,
Emma? Aku memang menyukai Ann, aku bahkan menyayangi dia
melebihi diriku sendiri.
Tapi orang yang aku cintai bukan dia!”
Emma memejam mata saat Josh melangkah pergi meninggalkannya.
Lagi-lagi aku telah membuatnya kecewa….
***
Sore itu Ann mengamati butiran-butiran hujan yang membasahi jendela
kamar rumah
sakitnya. Ia menerawang, melamun sambil menahan rasa sakit yang
masih sedikit
bersarang di kepalanya.
Ia mendengar bunyi ketukan pintu dan tersenyum saat Emma masuk.
“Kenapa masih ada di sini? Kau belum pulang sejak tadi pagi?”
Emma duduk di sampingnya, menggerak-gerakkan tulang punggungnya,
“Iya nih capek,
abis ini aku sudah mau pulang kok. Bagaimana keadaanmu sekarang?”
“Tidak mungkin kan, aku menjawab ‘aku sudah baikan’ ?” Ann
menunduk sedih.
“Kau masih sedih ya?”
“Kau tahu, Emma? Lebih baik kita terluka secara fisik daripada hati kita
yang terluka,
sakitnya tak akan hilang sampai kapanpun juga.”
“Tapi Ann, kau harus melupakan dia.”
“Bagaimana caranya? Bisakah kau beri tahu aku, bagaimana cara
melupakan orang yang
kita sayangi dan kita benci sekaligus? Orang yang telah membawa kita
terbang tinggi,
tapi juga mematahkan sayap kita dan menghempaskan kita ke tempat
yang paling dalam?
Orang yang telah menoreh cinta dan luka di hati kita di saatwww.ac-zzz.tk
bersamaan?”
Emma memeluk Ann sebelum gadis itu menangis lagi. Ia membelai
pundaknya dengan
lembut, “Aku mengerti apa yang kau rasakan, Ann. Aku mengerti…..Ini
semua salahku,
secara tidak langsung aku-lah yang telah menyeretmu pada Dennis.”
“Ini bukan salahmu.”
“Ann, aku menyesal atas semua perbuatan dan ucapanku tempo hari.
Aku memang bukan
teman yang baik. Kau pantas marah padaku. Kau memang benar, Josh
terlalu baik untuk
orang semacam aku, dia sepantasnya denganmu.”
Ann melepaskan pelukannya, mengamatinya tajam, “Apa maksudmu?”
“Pasti berat bagimu untuk selalu menyimpan perasaan pada Josh selama
ini. Aku
memang tolol, baru sadar di saat-saat terakhir, pasti selama ini
perbuatanku sudah banyak
membuatmu kecewa. Seandainya aku tahu sejak dulu……Kau selalu baik
dan perhatian
pada Josh bahkan melebihi rasa sayangku sendiri padanya. Sebenarnya
kau-lah yang
paling pantas mendampingi Josh.”
“Emma?”
“Ann, aku dan Josh memang sudah putus, semua karena salahku, tapi
aku tidak berharap
apa-apa lagi dari hubungan kami. Aku mau merelakannya untukmu.”
“Emma, kau salah….aku…”
“Aku sama sekali tidak keberatan, Ann. Kalau memang Josh bisa
menyembuhkan semua
luka di hatimu..”
”Emma, aku tidak lagi mencintai Josh.” jawab Ann tegas, “dan aku tidakwww.ac-zzz.tk
mau merusak
hubungan kalian. Apa kau tidak sadar, meskipun kalian sudah putus tapi
Josh masih
sangat mencintaimu. Aku juga tidak mengerti bagaimana caranya aku
bisa melupakan
perasaanku pada Josh, itu semua terjadi tanpa aku sadari.”
“Karena Dennis?”
Meski sakit tapi Ann mengangguk, “Aku terlambat menyadarinya.
Sekarang aku malah
berharap aku tidak perlu menyadarinya sama sekali, agar aku tidak perlu
menanggung
semua ini. Bahkan kalau perlu aku tidak usah selamat dari kecelakaan ini,
biar aku
membawa mati semua luka ini. Aku memang bodoh, bodoh karena bisa
jatuh cinta pada
orang seperti itu, yang jelas-jelas hanya bermaksud memanfaatkanku.”
“Kita semua bodoh, Ann. Tak ada satupun dari kita yang terlalu pintar
untuk menghindar
dari cinta, karena pada akhirnya kita semua terluka.”
***
Butuh waktu sebulan bagi Ann untuk benar-benar memulihkan dirinya
dari musibah ini.
Perban yang membalut di kepalanya sudah boleh dilepas, dan dia pun
sudah boleh
meninggalkan rumah sakit. Setiap orang menyambutnya gembira.
Tapi tidak bagi Ann. Dia tidak merasakan apa untungnya bisa sembuh
dari luka fisik,
karena sampai kapanpun juga ia tidak yakin apa luka di hatinya bisa
disembuhkan. Meski
ia sudah bisa pulang ke rumah dan menjalani semua aktivitas sehariharinya
denganwww.ac-zzz.tk
normal kembali, tapi tetap saja ia merasa ada sesuatu yang hilang dari
dirinya. Ada yang
pergi dan meninggalkan kekosongan dalam hatinya.
Ia merasa apa yang ada di sekelilingnya tidak sama lagi seperti dulu.
Bahkan tawa dan
senyumnya pun tidak sama lagi. Begitu banyak orang yang tanpa putus
asa terus
mencoba menghiburnya, menariknya keluar dari kesedihan itu. Tapi siasia
saja,
bukankah semua itu malah mebuat Ann semakin terpuruk? Ia tidak perlu
perhatian extra
dari mereka semua, juga tidak perlu dikasihani.
Yang ia perlukan hanya waktu. Mungkin dengan waktu itu-lah, ia
sanggup
menyembuhkan lukanya sendiri.
Dan mungkin, hanya dengan waktulah ia bisa melupakan Dennis.
Dia telah membuatku hidup, tapi dia juga lah yang membuatku mati
seketika. Dia yang
telah membuka hatiku untuk cinta yang baru, tapi dia jugalah yang
menutup pintu hatiku
untuk kebahagiaan lain yang bisa kuraih. Aku tak akan bisa melupakan
semua
kenanganku bersamanya, tapi aku pun tak bisa melupakan sakit hati ini.
Aku tak tahu
salahku di mana, mungkin aku memang terlalu naïf….atau mungkin
kesalahanku hanya
satu, yaitu mencintai orang yang salah
Ann tidak pernah menyadari, saat hari pertamanya kembali ke rumah,
seseorang
mengamatinya dari kejauhan. Saat ia turun dari mobil dan perlahanlahan
dibantu olehwww.ac-zzz.tk
Papanya masuk ke dalam rumah, ada seseorang yang berdiri di
kejauhan sana, menahan
diri untuk tidak menghampirinya. Menahan diri untuk tidak mencintainya
lagi.
****
Beberapa hari menjelang ujian akhir………….
Ann mengamati brosur-brosur perguruan tinggi yang berjejer rapi di meja
depan ruang
BP. Murid-murid kelas 3 berbondong-bondong mengambilnya sambil
terus berdebat
universitas mana yang paling bagus. Ada yang sudah mantap dengan
pilihannya, ada
yang masih bingung dan berkonsultasi dengan guru, ada juga yang cuek
bebek.
Josh tersenyum melihat Ann datang, “Buat apa liat-liat? Kan sudah pasti
mau ke Inggris.”
“Kau sendiri buat apa liat-liat? Bukannya waktu itu sudah beli formulir?”
”Aku berubah pikiran. Aku ingin kuliah di tempat yang aku mau,
bukannya semata-mata
pengen satu kampus lagi dengan Emma.”
Ternyata Josh sudah tidak berniat lagi satu kampus dengan Emma. Sejak
putus, hubungan
mereka memang jadi agak dingin, ada kesan Josh selalu menjauhi Emma
dan begitu pun
sebaliknya. Karena kedua-duanya makhluk paling popular di sekolah ini,
maka kabar
putusnya mereka tentu saja langsung menyebar dengan versi yang
berbeda-beda.
“Kau jadi kuliah di Inggris?”
“Tidak ada sesuatu yang membuatku harus membatalkannya.” Ann
tersenyum kecil.www.ac-zzz.tk
“Aku akan kehilanganmu.”
“Aku juga.”
Josh mengerut kening sesaat, memberanikan diri untuk bertanya,
“Bagaimana keadaanmu
sekarang, Ann?”
”Aku? Aku sudah pulih total, kau bisa lihat sendiri kan?”
“Iya,” Josh tertawa kaku.
“Kalau yang kau maksud itu hatiku, kau tahu sendiri aku tidak semudah
itu pulih.”
Josh diam.
“Ah tapi sudah lah, aku tidak mau memikirkannya lagi. Sebentar lagi kan
ujian, lebih
baik aku konsentrasi belajar. Iya kan, Josh?”
“I..iya…”
“Hey, bagaimana dengan kau sendiri? Sejak putus dengan Emma..”
”Aku baik-baik saja, Ann. Sungguh. Yaaa..memang masih ada sakit hati
sedikit, tapi aku
bisa melewatinya.”
”Aku ingin sepertimu.”
”Kau pasti bisa. Aku pasti akan membantumu. Pasti.”
***
Plok….plok….plok…..
Seluruh hadirin yang memadati hall dalam acara pelepasan murid kelas 3
berdiri serentak,
memberikan tepuk tangan terhangat mereka untuk 210 murid yang telah
dinyatakan lulus.
210 murid itu berbaris rapi di depan, berjejer dan tersenyum bangga
sambil memegang
surat ijazah mereka. Tepuk tangan meriah terus mengumandang di
seantero ruang
tertutup itu, tak henti-hentinya memberi pujian pada mereka semua.www.ac-zzz.tk
Kelas mereka satu
persatu diabadikan oleh juru kamera, mulai dari kelas IPA, IPS maupun
Bahasa.
Kepala sekolah maju ke depan, memberikan pidato pelepasannya
penuh dengan rasa
bangga. Tepuk tangan semakin meriah saat 10 lulusan terbaik, Ann salah
satunya, ikut
maju dan diabadikan oleh juru foto bersama dengan guru-guru mereka.
Tak terasa inilah momen yang sangat ditunggu-tunggu, momen terakhir
mereka setelah 3
tahun mengarungi masa SMA. Banyak yang tak kuasa menahan rasa
haru dan menangis
bersama teman dan keluarga masing-masing. Banyak pula yang terus
merangkul gurunya
dan mengucapkan terima kasih. Apa yang terus mereka keluhkan saat
masih sekolah
rasanya bukan apa-apa lagi saat mereka sadar mereka akan berpisah
dengannya. Di saatsaat
inilah semuanya terasa sangat berharga.
Mungkin setelah lulus, mereka akan berpencar dan tidak pernah bertemu
lagi. Mungkin
lulusan terbaik akan menjadi orang yang paling melarat, mungkin murid
yang nilainya
terjelek justru akan menjadi pengusaha sukses. Mungkin mereka yang
popular akan
menjadi ibu rumah tangga biasa, sedangkan mereka yang di-cap kutu
buku malah
menjadi orang tenar.
Tapi setidaknya untuk saat ini mereka belum berubah, mereka tetaplah
210 murid itu.
Dua ratus satu murid, satu kebahagiaan.www.ac-zzz.tk
Malam dilanjutkan dengan pesta promnite di salah satu hotel berbintang
5. Semua tampil
dengan gaun dan setelan jas terbaik masing-masing. Sesuai tradisi,
malam ini juga
diadakan acara penobatan cewe-cowo tercakep, terheboh, terjaim,
terpintar, terbaik, dll.
Yang jadi tercakep sudah pasti Emma dan Josh, tidak ada yang heran.
Hanya saja Josh
tidak mendampingi Emma yang dinobatkan jadi Prom Queen, di luar
dugaan yang
menjadi Prom King justru Rico.
Prom nite baru bubar sekitar jam 11 malam lebih.
Ann nyaris tertidur di mobil saat Josh mengantarnya pulang bersama
Emma. Emma terus
heboh berceloteh tentang mahkota Prom Queen miliknya yang katanya
kurang bagus,
mutiaranya kurang banyak, kurang mengkilap, dan lain-lain. Baik Ann
maupun Josh
tidak begitu serius menyimaknya.
Saat Ann tengah melamun di tempat duduknya, ia merasa ada mobil
lain yang terus
menempel di sebelah mobil Josh. Kecepatannya sengaja menyamai laju
mobil Josh. Ann
semakin bingung saat mobil itu semakin lama semakin merapat.
Josh   juga   menyadarinya,   “Mobil   siapa   sih   tuh?!   Reseh   banget
nempelnempel!”
Ann menyipitkan matanya berusaha menembus kegelapan kaca mobil
Josh untuk
mengintip siapa si pengemudi misterius itu. Tapi sebelum ia bisa
mengintip, Josh sudah
keburu hilang kesabarannya. Ia menepi mobilnya di pinggir jalan rayawww.ac-zzz.tk
yang sepi.
Mobil itu mengikutinya, berhenti di belakang mobil Josh.
Josh mengintip dari balik kaca spion, “Hei, kalian kenal orang itu?”
Baik Ann maupun Emma sama-sama tercengang melihat siapa si
pengemudi misterius
yang baru saja keluar dari mobil dan tergopoh-gopoh mendatangi
tempat mereka.
“Vincent…” Emma reflek menatap Ann, “Itu Vincent.”
Ann menelan ludah.
“Vincent siapa?” tanya Josh heran.
“Vincent…..teman Dennis.”
“Apa?!”
Ann tidak bersuara saat Vincent menghampiri mobil mereka dan
mengetuk-ngetuk kaca
mobil di tempat duduknya. Ann nyaris membuang muka kalau saja Josh
tidak cepat
keluar dari mobil.
“Hei, mau apa kau!”
Vincent terus mengetuk kaca jendela Ann, “Ann, keluar sebentar, aku
harus bicara
padamu.”
“Bicara apa? Soal temanmu yang bernama Dennis itu? Sudah tidak ada
yang harus
dibicarakan! Ann tidak mau berurusan lagi dengan bajingan-bajingan
macam kalian!”
“Tapi ini penting! Ann harus tahu semuanya, dia harus tahu kalau
Dennis…”
“Hey, jangan sebut-sebut nama orang itu lagi di depanku!” Josh naik
pitam, “suruh
orangnya datang ke sini kalau berani!”
Emma ikut keluar dari mobil, serba salah mencoba membujuk Vincentwww.ac-zzz.tk
pergi. Tapi
Vincent tidak mau, “Susah payah aku mencari Ann, kau suruh aku pergi?!
Aku tidak
akan pergi sebelum Ann mau mendengar semua penjelasanku!”
“Ann tidak mau berurusan dengan orang-orang seperti kalian lagi!”
hardik Josh.
“Vincent….kau jangan membawa-bawa masalah Dennis lagi,
keadaannya sudah
membaik sejak sebulan ini, tapi kalau kau mengungkit-ungkit nama
Dennis lagi di
depannya…”
“Tapi, Emma…”
Mereka bertiga tertegun diam saat pintu tempat duduk Ann tiba-tiba
terbuka, gadis itu
keluar dari dalam mobil dengan begitu tenang. Namun kerisauan di
dalam hatinya tidak
bisa disembunyikan, “Emma benar, Vincent, keadaanku sudah membaik
sejak sebulan ini.
Tolong jangan kau kacaukan lagi.”
“Tidak, kau harus tahu yang sebenarnya tentang Dennis! Ann, apa kau
tahu Dennis juga
menderita sejak peristiwa itu?! Dia sengaja berbuat seperti itu semuanya
demi kau!
Jangan kau kira dia selama ini hanya memanfaatkanmu, Dennis itu
sebenarnya benarbenar
menyukaimu! Dan jangan kau kira dia mendekatimu hanya karena uang!
Memang
benar Papamu memberinya cek kosong, tapi Dennis tidak mau
menerimanya, cek itu
bahkan dirobek olehnya!”
Ann menatapnya tanpa ekspresi. Semua itu hanya omong kosongwww.ac-zzz.tk
baginya.
“Kau harus percaya padaku, Ann! Dennis itu tidak bermaksud
menyakitimu. Dia sengaja
berbuat seperti itu karena…”
”Karena apa, hah!” bentak Josh tak sabar, “buang semua omong
kosongmu itu jauhjauh!!
Ann tidak akan semudah itu percaya padamu!”
Vincent memelas menatap Ann, “Ann, kau harus percaya..”
Ann tidak bersuara.
“Ann, kumohon.....percayalah. Semua yang kuucapkan itu benar! Kau
harus percaya….”
“Mulai detik itu, aku tidak tahu lagi harus percaya pada siapa.”
Sunyi……..
“Aku tidak tahu apa ceritamu itu benar atau hanya omong kosong
belaka. Aku juga tidak
tahu apa maksudmu menjelaskan semua itu padaku. Tapi kalau boleh
jujur, sebenarnya
aku tidak peduli lagi dengan semuanya. Maafkan aku, Vincent, tapi
kumohon berhentilah
mencariku. Kau tidak perlu capek-capek mengejarku sampai ke sini
hanya untuk
menjelaskan masalah itu, karena itu benar-benar tidak ada pengaruhnya
lagi bagiku.”
“Aku tidak percaya kau bilang begitu…..apa kau tidak ada perasaan
apa-apa lagi pada
Dennis? Sedikit pun kau tidak mau peduli lagi padanya?”
Ann tidak menjawabnya.
“Aku tidak percaya kau benar-benar tidak peduli padanya.”
“Kalau begitu mulai saat ini kau harus percaya,” jawab Ann tajam, “dia
bukan apa-apa
lagi bagiku. Aku bisa saja mendengar semua penjelasanmu itu kalau akuwww.ac-zzz.tk
memang masih
punya perasaan padanya, tapi aku tidak mau. Kau, juga Dennis, harus
tahu kalau aku
tidak sebodoh dulu lagi. Entah apa yang bisa membuatku
memaafkannya.”
“Tapi Ann, aku tadi sudah bilang…semua itu…”
Ann tidak menghiraukannya, ia masuk ke dalam mobil tanpa banyak
bicara. Emma
menyusulnya meski ia masih ragu.
“Ann, kau harus percaya!! Ann!!”
Josh menatapnya garang, “Kau sudah dengar kan? Dia sudah tidak mau
lagi berurusan
dengan bajingan itu. Jadi jangan sekali-kali lagi kau mencari Ann!”
Vincent tak bersuara. Ia tak berdaya saat Josh masuk ke dalam dan
langsung membawa
kabur mobilnya beserta Ann. Ia hanya bisa berdiri lemas di sana.
***
Ann berkemas-kemas sehari sebelum keberangkatannya. 2 koper ukuran
besar sudah
berjejer rapi di kamarnya. Ia hanya perlu memasukkan beberapa baju
tebal lagi, setelah
itu selesai. Ann mengambil bingkai foto kesayangannya yang berisi foto
teman-temannya.
Ia tersenyum geli melihat pose jenaka mereka di dalam foto itu. Melamun
sejenak, lalu
memasukkan bingkai itu ke dalam kopernya.
Ia mendesah kecil, rasanya berat sekali meninggalkan semua ini.
Keluarganya…..saudaranya….teman-temannya…..Sepertinya baru
kemarin mereka
berkumpul bersama tapi besok ia sudah harus berpisah dengan mereka.
Ann menebakwww.ac-zzz.tk
kira-kira perubahan apa yang akan mereka alami selama beberapa
tahun ke depan.
Tapi mungkin ini lebih baik, siapa tahu dengan begini Ann bisa
melupakan semua
kejadian buruk yang pernah terjadi di sini.
Pintu kamar diketuk dari luar, tak lama kemudian Papa masuk ke dalam.
Ia tersenyum
kecil melihat koper-koper Ann, “Baru kemas-kemas nih? Besok kan sudah
mau
berangkat. Cepat ya, rasanya baru kemarin kamu pakai seragam putih
abuabu….
sekarang malah sudah mau kuliah.”
Ann tersenyum menimpalinya.
“Gimana perasaan kamu sekarang?”
“Maksud Papa?”
Papa duduk di tepi ranjangnya, “Yaa…perasaan kamu karena sudah
mau pergi ke Inggris.
Waktunya tidak singkat loh.”
”Aku bakal kangen sama teman-teman.”
”Sama Papa enggak kangen?”
”Ya kangen donk!” Ann tertawa sambil merangkul Papanya, “Sama
Papa, sama Mama,
sama Bi Sumi juga kangen!”
“Papa lega kamu sudah bisa tertawa. Baguslah….”
“Memangnya kenapa kalau aku tertawa?”
“Papa kira….kamu masih trauma sama peristiwa itu.”
Ann tersenyum simpul, “Aku sudah melupakannya, Pa. Aku sama sekali
tidak
memikirkannya lagi.”
”Sungguh?”
Ann melepaskan rangkulannya, kembali sibuk berkemas-kemas,www.ac-zzz.tk
“Sungguh. Aku memang
tidak memikirkannya lagi.”
---------------
Sore itu saat Vincent sedang berjalan seorang diri di kampusnya, ia
mendengar seseorang
memanggil namanya dari belakang. Ia menoleh mencari-cari si
pemanggil, lalu terkejut
melihat siapa orang itu.
Emma berlari kecil menghampirinya dengan nafas tersengal-sengal,
“Hh…hh…Aku
sudah mencarimu ke mana-mana di kampus ini…ada yang harus kita
bicarakan…..”
“Tentang apa?”
“Tentang semuanya, Vincent, tentang semuanya.”
Vincent kontan tersenyum lebar padanya.
Di meja kantin itu Vincent menceritakan semuanya pada Emma dari
awal. Semuanya.
Tentang awal perkenalan mereka dengan Emma, saat mereka pertama
kali mereka
bertemu Ann, kemudian tentang niat mereka untuk menjebak Ann agar
Papanya mau
mengeluarkan uang buat Dennis, lalu tentang perubahan rencana
mereka yang sematamata
karena Dennis jatuh cinta beneran pada Ann, dan yang terakhir saat
Dennis terpaksa
melukai Ann demi kebaikan Ann sendiri.
Emma tercengang mendengarnya. Meskipun ia agak tersinggung
mendengar mereka
pernah berniat memanfaatkan dirinya, tapi Emma lebih terkejut lagi
karena Dennis
sebenarnya mencintai Ann. Sebenarnya ia ragu untuk mempercayaiwww.ac-zzz.tk
semua ucapan
Vincent, tapi sepertinya ia tidak punya alasan untuk tidak percaya.
“Apa ceritamu bisa dipercaya?”
“Coba pikir, Emma, apa untungnya bagiku mengarang-ngarang cerita
seperti itu? Aku
tidak berbohong sedikitpun! Dennis memang benar terjerat hutang
ayahnya, dia memang
butuh uang, tapi cek dari Papa Ann itu sama sekali tidak disentuhnya! Ia
sedikitpun tidak
mau memakai cek itu!”
“Tapi kenapa di rumah sakit itu…”
“Kan sudah kubilang, Dennis pikir dia tidak pantas mendampingi Ann. Dia
berbuat itu
semata-mata agar Ann bisa melupakannya! Lagipula itu permintaan
Papa Ann. Dennis
pikir benar juga, mungkin Ann memang tidak semestinya bersama
dengannya, dia tipe
cowo yang tidak punya masa depan.”
Emma mengerut kening, berpikir keras untuk memecahkan semua
kesalahpahaman ini.
“Sampai sekarang pun Dennis masih belum bisa melunasi hutang-hutang
ayahnya. Dia
terpaksa bersembunyi selama sebulan ini.”
“Apa keadaannya baik-baik saja?”
“Tidak terlalu baik. Kau tahu, kadang saat kita melukai orang yang kita
cintai, luka yang
kita tanggung jauh lebih sakit daripada orang itu.”
“Apa Dennis tahu besok Ann sudah mau berangkat ke Inggris?”
Vincent mematung diam sebagai jawabannya.
“Aku tak akan membiarkan Ann pergi begitu saja tanpa mengetahui
kebenarannya.”www.ac-zzz.tk
“Kau mau membantunya?”
“Tentu.” Jawab Emma mantap.
Ann mengadakan acara perpisahan dengan beberapa teman akrabnya
di salah satu
restoran Jepang. Mereka berkumpul di sana memberi ucapan
perpisahan terakhir buat
Ann. Semua teman akrabnya hadir di sana kecuali Emma. Tapi sedikitpun
Ann tidak
curiga karena ia sudah menerima telepon dari Emma yang katanya
bakal telat dikit.
“Ann harus sering-sering balik ke Indo ya, jangan mentang-mentang udah
keasikan
kuliah di sana.”
”Iya, terus jangan lupa bawa oleh-oleh buat kita.”
Semuanya tertawa.
“Eh, aku kan ke sana buat kuliah!”
“Tapi enak juga ya jadi Ann. Bisa kuliah ampe ke Inggris segala, mana
kuliahnya ambil
jurusan kedokteran lagi!”
“Kan lulusnya lama, Ann.”
”Tidak masalah, itu kan cita-citaku sejak dulu.”
“Bagaimana pun juga kita semua salut, mungkin di angkatan kita ini
cuma ada satu orang
yang ambil kedokteran sampai ke Inggris.”
”Dan kita semua bakal kehilangan kau, Ann….”
“Ayo kita tos,” Josh bangkit berdiri sambil mengangkat gelas
minumannya, “buat teman
kita yang sebentar lagi bakal pergi lamaaaaa banget.”
“Buat Ann!!”
Ann mengikuti semua teman-temannya yang sudah berdiri sambil
mengangkat gelas. Iawww.ac-zzz.tk
tertawa kikuk melihat pandangan mata semua pengunjung restoran
yang tertuju pada
mereka.
“TOOOSS !!!”
Kira-kira 30 menit kemudian akhirnya Emma datang juga, baru acara
makan-makan itu
bisa dimulai.
“Kasih kata-kata perpisahan donk, Ann….” desak mereka pada Ann di
sela-sela acara.
“Aduh malu-maluin aja. Kalian dulu donk.”
“Oke…oke…biar aku dulu.” Ria mengajukan diri, “buat temanku, Ann.
Semoga dia tidak
lupa sama kita-kita semua. Semoga dia sukses dengan kuliahnya dan
cepat-cepat bawa
pulang cowo bule!”
“Huuuhhh……” semua menyorakinya.
“Aku! Aku!” giliran Priska, “aku cuma mau bilang, Ann itu teman yang
paling baik,
paling sabar sedunia, paling imut, paling kalem, paling pinter, paling rajin
bikinin PR
buat kita semua, pokoknya paling semuanya deh! Aku pasti bakal
kehilangan dia selama
beberapa tahun mendatang. Semoga dia tidak pernah melupakan kita
semua, termasuk
aku. Kalau sudah jadi dokter, aku setiap hari boleh check up gratis ya!!”
“Yeeehhh!! Maunya!”
“Aku juga mau,” giliran Josh yang buka suara sembari menatap Ann
dalam, “aku baru
mengenal Ann tidak lama, tapi rasanya aku sudah mengenal dia selama
bertahun-tahun.
Ann itu temanku yang paling baik, yang paling sabar mendengar semuawww.ac-zzz.tk
ocehanku kalau
aku lagi kesal. Dia juga yang selalu mendampingiku setiap kali aku sedih.
Pokoknya Ann
itu bukan cuma teman yang ada di saat kita senang saja, tapi dia juga
selalu ada di saat
kita susah. Aku merasa beruntung bisa bertemu dengannya dan menjadi
temannya. Aku
akan selalu mendoakan yang terbaiknya untuknya.”
Mereka semua serius mendengarnya.
Lalu tiba saatnya bagi Emma, “Ini sebenarnya bukan perpisahan untuk
selamanya, tapi
meskipun begitu aku tetap akan merindukan Ann. Kami sudah berteman
sejak kecil, dulu
kami pernah membuat perjanjian aneh kalau kami akan sekolah dan
kuliah di satu tempat
yang sama agar tidak terpisahkan. Ya…meskipun janji itu tidak bisa
terwujud,tapi aku
tetap merasa sampai kapanpun juga aku dan Ann memang tidak akan
terpisahkan. Kami
sudah melalui semuanya bersama-sama, mulai dari kejadian yang
menyenangkan,
pertengkaran-pertengkaran kecil sampai kejadian yang menyedihkan,
tapi justru karena
semua itulah aku bisa belajar bagaimana cara menghargai
persahabatan kami. Dan aku
bangga karena sampai detik ini aku masih bisa menjadi temannya.”
Ann tersentuh mendengar semua itu.
Setelah itu yang lainnya tak mau ketinggalan bergantian mengucapkan
salam perpisahan
mereka pada Ann.
Ann tersenyum haru mengucapkan terima kasih, “Thanks ya. Kalianwww.ac-zzz.tk
memang temantemanku
yang baik. Aku pasti tidak akan melupakan kalian semua…Thank you
banget…Kalian juga, meskipun kita semua bakal terpencar-pencar
setelah lulus, kita
harus sering-sering contact satu sama lain. Jangan sampai persahabatan
kita cuma sampai
di sini saja.”
“Duhh…jadi mau nangis.” Ria mengusap matanya cepat-cepat.
Mereka tersenyum menatap Ria, sedikitpun tidak mengolok-oloknya
karena sebenarnya
dalam hati mereka masing-masing pun merasa sedih.
Acara makan-makan itu baru selesai sekitar jam 9 malam.
Ann memberi pelukan hangat pada semua teman-temannya untuk
terakhir kali, besok
mereka tidak bisa mengantarnya sampai ke airport. Mereka kemudian
bubar satu per satu.
Tapi mereka semua berjanji akan sering contact sesibuk apapun
nantinya. Bahkan sudah
ada yang mengusulkan 2 tahun lagi harus diadakan acara reuni.
Emma memaksa ingin mengantar Ann pulang. Josh akhirnya mau
mengalah pulang
sendiri.
“Wow….sudah punya SIM nih ye,” celetuk Ann di mobil saat Emma
mengendarai
mobilnya dengan tegang, “nyetirnya masih culun tuh. SIM nembak ya?”
”Bawel. Ini udah yang paling nyantai nih. Aku kan belum pernah bawa
mobil malammalam.”
“Lagian siapa suruh bawa mobil segala, kan ada Josh.”
“Aku mau bicara, penting. Makanya tadi Josh kusuruh pulang sendiri.”
“Mau bicara apa? Tumben-tumbenan kau serius seperti ini.”
***www.ac-zzz.tk
“Ann, kau harus dengar aku baik-baik ya.”
“Dengar apa?”
“Tadi sore aku menemui Vincent. Aku terlambat datang karena
menemuinya.”
Ann menatapnya tegang, “Buat apa?”
”Ini masalah Dennis, Ann.”
”Emma, tolong jangan bahas soal itu lagi! Jangan sebut-sebut namanya
lagi.”
“Tapi kau harus dengar aku.”
“Sejak kapan kau jadi memihak padanya?! Aku sudah bilang, aku tidak
mau lagi
berurusan dengannya!”
“Iya, tapi kau harus tahu yang sebenarnya! Kau akan menyesal kalau
sampai tidak tahu!
Dennis itu benar-benar mencintaimu, kau harus tahu itu! Dia berbuat
seperti itu karena
dia merasa tidak pantas menjadi pacarmu. Lihat dirimu, anak baik-baik,
dari keluarga
kaya, punya otak cerdas, masa depan cerah, kuliah di Inggris, kalau aku
jadi Dennis aku
juga bakal merasa tidak pantas mendampingimu!”
“Semua ucapanmu itu konyol sekali.”
“Aku tidak berbohong. Kau tahu? Cek yang diberi Papamu itu dirobek
Dennis, dia sama
sekali tidak mau memakainya!”
Ann menutup kupingnya, “Aku tidak mau dengar!! Apapun yang mau
kau katakan, aku
tidak akan terpengaruh!”
Emma membanting setir, “Kalau begitu aku akan membawamu langsung
ke orangnya!”
“Apa? Apa yang kaulakukan, Emma?”www.ac-zzz.tk
“Kau harus mendengar sendiri darinya.”
”Aku tidak mau! Hentikan mobilmu!”
Emma mengunci seluruh pintu mobilnya automatis, ia langsung
mengencangkan laju
mobilnya tanpa menghiraukan permohonan Ann.
Mobil berkecepatan tinggi itu direm mendadak di depan mobil Vincent
yang kosong.
Emma turun dari mobil, lalu membuka pintu Ann dan menarik temannya
itu untuk keluar.
Ia tidak peduli meskipun Ann berulang kali meronta-ronta ingin
melepaskan diri. Ann
ditariknya sampai ke sebuah rumah kosong yang tidak berpenghuni.
Mereka menyelinap
masuk ke dalam sana dan menemukan Vincent seorang diri.
Hanya Vincent.
“Mana Dennis? Dia harus menjelaskan semuanya pada Ann sekarang!”
Emma
mendorong Ann pada Vincent.
Vincent menatapnya getir, “Dennis sudah pergi….”
”Apa katamu!? Itu tidak mungkin, bukankah kau sudah bilang malam ini
kita harus
mempertemukan Dennis dengan Ann!”
“Aku tahu! Tapi….dia sudah pergi.”
”Kalau begitu cepat beritahu aku ke mana dia pergi!”
“Aku tidak tahu, Emma..” Vincent menunduk, “aku tidak tahu….”
Ann mendesah sinis, “Sudah kubilang, untuk apa memperpanjang
masalah ini lagi? Aku
tidak akan terpengaruh meskipun dia ada di sini sekarang. Aku sudah
tidak peduli lagi.
Untuk apa kalian repot-repot mengarang cerita untuk membelanya? Dia
saja tidak mauwww.ac-zzz.tk
pusing-pusing!”
“Tapi aku sama sekali tidak mengarang cerita! Semua yang kukatakan itu
benar!”
Emma membela Vincent, “Dia benar, Ann.”
”Kenapa kau begitu yakin dengan semua ucapannya? Kau lebih
memihak dia daripada
aku?! Apa kau tidak tahu aku sudah cukup menanggung semua sakit
hati yang dia buat
padaku?! Aku sudah capek, Emma! Berhentilah menyeretku ke masalah
ini lagi. Tolong
biarkan aku lepas dari semua masa lalu itu. Lupakan semua yang sudah
usai!”
”Dennis pergi bukan karena dia tidak mau bertemu denganmu. Dia
pernah bilang kan?
Suatu hari nanti dia akan membawa ibunya pergi meninggalkan
ayahnya. Sekarang dia
sudah benar-benar pergi…”
Kalimat itu berhasil membungkam Ann.
“Aku terlambat datang untuk menyakinkan dia. Tapi sebelum itu dia
pernah bilang, dia
ingin sekali bertemu denganmu di tempat yang hanya kalian berdua
tahu sebelum kau
pergi ke Inggris. Aku tidak mengerti apa maksud ucapannya…”
Tapi Ann mengerti apa maksudnya. Tempat itu adalah taman tertutup di
mana mereka
pernah saling berjanji untuk pergi ke sana setiap kali merasa rindu
dengan yang lain. Ann
menggeleng, untuk kesekian kalinya ia menyakinkan dirinya untuk tidak
mempercayai
semua itu.
“Kenapa sulit sekali bagimu untuk mempercayai Dennis? Apa yang haruswww.ac-zzz.tk
dia lakukan
baru kau mau percaya, Ann?”
“Tidak ada. Aku hanya mau dia benar-benar pergi dari kehidupanku.
Semua sudah
terlambat, Vincent, sudah terlambat untuk memaafkannya.”
“Aku mengenal Dennis luar dalam, aku tahu masa lalunya memang tidak
terlalu
baik….tapi belum pernah aku melihat dia mencintai seseorang sebesar
perasaannya
padamu. Aku belum pernah melihat dia mau berkorban sampai seperti
ini hanya demi
seseorang. Kau harus percaya, Ann. Sebenarnya aku pun sudah pasrah
bagaimana kau
mau membenci Dennis, aku hanya mau kau menyisihkan sedikit
perasaanmu padanya
untuk memberinya kesempatan sekali lagi. Karena aku yakin kau
sebenarnya masih
peduli.”
Tapi tak ada yang mampu mencegah kepergian Ann.
“Ann, sebelum kau pergi ke Inggris…..cobalah kau datang ke tempat
yang dimaksud
Dennis itu. Mungkin semuanya belum terlambat…” ujar Emma.
Ann tidak menghiraukan bujukan Emma. Ia pergi begitu saja.
Keesokkan harinya..
Ann duduk diam di mobilnya dalam perjalanannya ke airport. Ia hanya
membisu tanpa
mendengar semua nasehat dari Papa dan Mamanya seputar Inggris. Ia
merasa tidak
bergairah lagi pergi ke Inggris. Ada yang menyesakkan, seakan-akan
mendesaknya untuk
menyelesaikan suatu masalah yang masih menggantung. Ia tidak akanwww.ac-zzz.tk
merasa tenang
sebelum menyelesaikannya hingga akhir.
"Sebelum kau pergi ke Inggris…..cobalah kau datang ke tempat yang
dimaksud Dennis
itu. Mungkin semuanya belum terlambat…"
Kata-kata Emma terngiang-ngiang lagi dalam benaknya……
Tidak, aku tidak mau!
Ann memejam matanya kuat-kuat, setengah mati menghapus semua
keraguan yang ada di
dalam pikirannya. Hatinya terombang-ambing tak menentu. Tapi semakin
ia menghindar,
kata-kata dari Vincent dan Emma semakin menghantuinya. Datang
menyerangnya
bertubi-tubi tanpa ampun.
"kau akan menyesal kalau sampai tidak tahu! Dennis itu benar-benar
mencintaimu, kau
harus tahu itu! Dia berbuat seperti itu karena dia merasa tidak pantas
menjadi
pacarmu."
"cek yang diberi Papamu itu dirobek Dennis, dia sama sekali tidak mau
memakainya!"
"aku hanya mau kau menyisihkan sedikit perasaanmu padanya untuk
memberinya
kesempatan sekali lagi. Karena aku yakin kau sebenarnya masih peduli"
"sebelum kau pergi ke Inggris…..cobalah kau datang ke tempat yang
dimaksud Dennis
itu. Mungkin semuanya belum terlambat…"
"cobalah kau datang ke tempat yang dimaksud Dennis itu. Mungkin
semuanya belum
terlambat…"
"mungkin semuanya belum terlambat…"www.ac-zzz.tk
"...belum terlambat…"
Ann meremas tangannya. Nuraninya berperang hebat di dalam sana. Ia
terus mencoba
untuk tidak terpengaruh sedikitpun, tapi justru hati kecilnya sendiri yang
terus
mendesaknya untuk percaya. Bagaimana kalau ternyata Vincent dan
Emma tidak
membohonginya? Bagaimana kalau Dennis ternyata memang tidak
seperti yang ia kira?
Akankah ia menyesal karena tidak mau mendengar kata hatinya?
“Waduh…..kok di sini malah macet? Seharusnya kita tadi pergi lewat
jalan lain,” keluh
Mama saat supir menghentikan laju mobilnya di tengah-tengah
kemacetan.
“Setidaknya kita sudah berangkat pagi-pagi, kita tidak akan ketinggalan
pesawat. Iya kan,
Ann?”
Ann melamun. Masih bergelut dengan kerisauannya.
“Ann?”
Aku akan menyesal nantinya kalau ternyata Emma dan Vincent benar…
”Ann, kamu kenapa?” Mama menatapnya bingung.
“Ann?”
Ann mendongak, menatap wajah kedua orang tuanya dengan tatapan
penuh rasa bersalah.
Tapi keputusannya sudah bulat. Ia akan mengambil resiko apapun yang
nanti akan
menimpanya.
Lalu tiba-tiba saja, Ann membuka pintu mobil dan langsung meloncat
keluar.
Mama memekik, “Ann! Apa yang kamu lakukan!”
“Ann!!” teriak Papa, “kembali ke sini!”www.ac-zzz.tk
Ann tidak menuruti mereka. Ia tidak sempat berpikir panjang, yang ia
mau hanyalah
berlari ke tempat di mana ia bisa menemui Dennis sebelum terlambat.
Kakinya berlari
mengikuti kata hatinya, berlari menerobos kemacetan lalu lintas yang
mengepung mobil
keluarganya.
Ann tidak peduli Papa dan Mama terus berteriak ketakutan
memanggilnya. Tapi ia tidak
takut sedikitpun.
Aku harus ke sana!
Ia terus berlari dan berlari. Berharap keputusannya ini sudah tepat.
Berharap ia bisa memiliki akhir yang bahagia.
----
Di taman itu Ann menunggu seorang diri. Tak ada yang sanggup
menggambarkan seperti
apa suasana hatinya saat ini. Ia menunggu dan terus menunggu,
berharap Dennis akan
muncul di depan matanya. Meskipun ia merasa sebenarnya ia sedang
menunggu
ketidakpastian yang takkan kunjung datang.
Ia tahu harapanya sangat tipis.
Tapi ia terus menunggu.
Ann berdiri di tepi danau itu dan mengenang kembali saat-saat ia dan
Dennis
mengucapkan permohonan. Lalu saat Dennis pergi menelusuri taman itu
untuk
mencarikannya mawar. Mungkin Ann tidak pernah menyadari bahwa
saat itulah ia
pertama kali membuka hatinya untuk Dennis hingga akhirnya jatuh cinta
padanya.www.ac-zzz.tk
Ann meringkuk di sana. Menahan semua kenangan manis itu agar tak
menyeruak keluar
dan membuat luka di hatinya semakin dalam. Tapi memori itu terus
berputar di dalam
pikirannya, tertanam dalam jiwanya. Dan Ann tak kuasa menipu dirinya
sendiri bahwa ia
sebenarnya menginginkan saat-saat indah itu bisa kembali padanya.
Maka ia pun terus menunggu…..
Berjam-jam ia meringkuk di tepi danau itu. Menunggu dan terus
menunggu….
Hingga pada akhirnya Ann justru tidak tahu kenapa ia mau datang ke
tempat ini. Kenapa
ia masih juga memberi kesempatan pada Dennis meskipun ia tahu akhir
yang bahagia
seperti yang ia inginkan tidak akan pernah terjadi.
Kini ia menyesal…
Menyesal telah datang kemari. Sampai kapanpun juga Dennis tidak akan
datang. Ia
merasa yang ia tunggu-tunggu hanyalah kepalsuan, hanya khayalan
yang terlalu tinggi. Ia
sudah cukup merasa sakitnya jatuh, dan kini ia harus merasakannya lagi.
Tiba-tiba saja ia
lelah terus berharap seperti ini. Ia bosan menangis. Sudah cukup.
Semuanya sudah lebih
dari cukup.
Dennis tidak akan datang.
Sampai kapanpun juga ia tidak akan datang. Di tempat ini aku hanya
menunggu
khayalanku sendiri. Mungkin begini lebih baik, aku bisa terbangun dari
tidurku. Aku bisa
membuang jauh-jauh semua mimpiku karena kini aku sudah tahu pasti,www.ac-zzz.tk
Dennis memang
tidak pernah bersungguh-sungguh mencintaiku. Di tempat ini aku akan
mengakhiri
semuanya. Aku akan melepaskan diriku sendiri dari bayangannya.
Dengan cara inilah
aku akan bangkit.
Ann bangkit berdiri, memandang seisi taman kosong itu untuk terakhir
kalinya.
Ia tersenyum tanpa arti, sedikitpun ia tidak menyesal telah datang ke sini.
Karena dengan
begini ia akhirnya bisa dengan rela mengucapkan selamat tinggal pada
semuanya.
Selamat tinggal pada tempat itu, juga pada Dennis.
Di taman itulah ia berjanji akan melupakan Dennis dengan seluruh
hatinya.
Ann tidak pernah tahu……..10 menit setelah ia pergi…..ya,hanya 10
menit….Dennis
berlari menuju taman itu. Susah payah menerobos masuk untuk pergi ke
tepi danau itu.
Nafasnya tersengal-sengal, memandang sekeliling untuk mencari Ann.
Tapi Ann sudah
tidak ada.
Hanya 10 menit setelah Ann pergi…..
Betapa waktu 10 menit itu sanggup mengubur cinta sedalam apapun….
***
5 tahun kemudian.
“Bagaimana? Sudah beres belum?”
Dennis keluar dari pintu dapur sambil menepuk-nepuk tangannya yang
kotor ke baju. Ia
tersenyum,” Sudah beres kok, Tante. Kulkasnya tidak apa-apa, mungkin
sudah agak kunowww.ac-zzz.tk
jadi sudah harus diganti alat-alat dalamnya.“
Ibu rumah tangga itu tersenyum puas melihat hasil kerja Dennis. Ia
memberi tips yang
cukup besar untuk pemuda itu. Tak henti-hentinya mengucapkan terima
kasih saat Dennis
sudah mau pamit pulang.
Dennis, 25 tahun, tidak banyak berubah dalam rentang waktu ini. Hanya
saja tubuhnya
menjadi lebih tegap, wajahnya kian dewasa dengan garis-garis
kematangan di sana.
Sepertinya ia sudah banyak menempuh kesusahan dan kesulitan dalam
hidup ini hingga
ia tumbuh menjadi sosok yang dewasa.
Banyak hal yang terjadi selama 5 tahun ini. Dennis pergi dengan ibunya
meninggalkan
ayahnya ke sebuah kota kecil. Di sana ia memulai segalanya dari awal.
Segala pekerjaan,
mulai dari pelayan di restoran kecil sampai tukang antar barang, sudah
pernah dijalaninya.
Susah payah ia banting tulang dan baru bisa mengumpulkan uang untuk
melunasi semua
hutang ayahnya di masa lalu. Dan tiba-tiba saja 2 tahun yang lalu ibunya
meninggal
dunia karena sakit keras.
Begitu tiba-tiba hingga membuat Dennis sangat terpukul, ia sempat
pulang mengunjungi
ayahnya untuk menyampaikan berita dukacita ini. Tapi reaksi yang
diterimanya tidak
terlalu baik, meskipun awalnya ia kelihatan sedih tapi keesokkan harinya
malah minta
uang pada Dennis. Dennis memberikan semua uang yang ada padanya,www.ac-zzz.tk
setelah itu ia
meninggalkannya dan tidak pernah mengunjunginya lagi.
Hidupnya boleh dibilang sangat menggenaskan selama 2 tahun
belakangan ini. Begitu
terpuruk hingga akhirnya ia bertemu dengan Om Hartono, pemilik
sebuah pusat
service/reparasi yang menawarinya ikut kerja di sana. Meski
pengalamannya sangat
minim, tapi kemauan Dennis untuk belajar sangat keras dan
pekerjaannya nyaris selalu
memuaskan. Dalam sekejap saja ia sudah menjadi bawahan
kesayangan Om Hartono.
Usaha kecil-kecilan itu perlahan-lahan mulai maju dan setahun kemudian
sudah bisa
membuka cabang baru di kota tempat tinggal Dennis dulu. Om Hartono
beserta
keluarganya ikut pindah dan memboyong Dennis ikut serta. Mau tak mau
Dennis
menurut. Akhirnya ia pulang.
Kehidupannya perlahan-lahan mulai membaik. Meskipun ia tidak
mungkin membalik
keadaan menjadi seperti dulu lagi, tapi ia kini sudah bisa belajar hidup
susah dan
menghargai setiap uang yang ia peroleh dari hasil kerja kerasnya.
Ia sudah menjadi Dennis yang baru.
-----
Dennis menaiki motor bututnya kembali ke tempat kerjanya, sebuah
service centre resmi
yang baru saja membuka cabang di kota ini.
Ia mendatangi kantor Om Hartono, melaporkan hasil pekerjaannya.
Seperti biasa, iawww.ac-zzz.tk
selalu mendapat pujian dari pimpinannya itu.
“Kalau kerjamu sebagus ini terus, lama-lama aku tidak butuh tukang servis
yang lain lagi
di sini,” Om Hartono yang berperawakan gemuk-pendek menghampiri
Dennis dan
menepuk-nepuk pundaknya, “apa kau mau mengambil gajimu
sekarang?”
Dennis membelalak kaget, “Wah…benar nih, Om?”
”Aku tahu kau sedang mengumpulkan uang untuk membeli motor baru.
Motormu itu
sudah butut sekali, memang sudah seharusnya diganti. Aku tidak mau
karyawan
terbaikku terlambat datang ke rumah pelanggan gara-gara motornya
mogok.” Ia tertawa
sampai perut buncitnya kembang-kempis. Lalu ia menyerahkan amplop
coklat berisi
uang gaji pada Dennis.
Dennis menerimanya dengan senang hati.
“Aku   belum   pernah   melihat   anak   muda   sepertimu.   Banting   tulang
siangmalam
seperti
tidak punya kehidupan lain saja…” Om Hartono tersenyum, “mungkin
sudah saatnya kau
cari pacar yang baik, yang bisa merawatmu.”
”Tidak usah …aku bisa merawat diri sendiri kok.” jawab Dennis tanpa
beban.
“Apanya yang bisa? Kalau kau sakit, siapa coba yang mau
mengurusimu?
Makanya…cari pacar.”
”Iya deh…iya….” Dennis tertawa menimpalinya ,”kalau perlu sekarang
juga habiswww.ac-zzz.tk
pulang aku langsung cari. Besok aku bawa ke sini.”
Mereka tertawa bersama-sama.
Dennis menyimpan amplop tebal itu ke dalam saku jaketnya baik-baik,
takut jatuh. Lalu
mengendarai motor bututnya sambil bersiul-siul kecil. Sudah malam, ia
harus cari makan.
Makan apa ya? Aku bosan makan nasi rames melulu. Mumpung baru
gajian….makan
yang lebih enak dikit ah! Dennis tersenyum-senyum sendiri saat
menghentikan motornya
di depan lampu merah. Otaknya sibuk memikirkan menu makanan yang
bakal
disantapnya malam ini. Rasanya sudah lama sekali ia tidak makan enak.
Lalu tiba-tiba saja sebuah mobil sedan mungil melaju kencang di
belakangnya.
Tampaknya si pengemudi di dalam mobil itu terburu-buru sekali hingga
tidak menyadari
lampu lalu lintas yang sedang merah menyala. Tiba-tiba mobil itu direm.
Mobil itu tidak
sempat berhenti mulus hingga akhirnya menyerempet motor butut
Dennis.
Tabrakannya tidak keras, tapi motor Dennis sampai terdorong ke depan.
Pengemudi mobil itu keluar dengan panik.
Seorang wanita rupanya. Elegan dengan pakaian bermereknya yang
mahal. Sepintas ia
kelihatan sangat cantik.
Tapi bukan itu yang jadi pusat perhatian Dennis. Ia turun dari motornya
dan melihat
lampu belakangnya pecah.
“Aduh….sori…sori….aku tadi nyetir sambil pegang handphone. Aku tidak
tahu lagiwww.ac-zzz.tk
lampu merah, jalanannya kan sempit, jadi aku ngebut saja. Aku tidak
sempat rem
makanya nabrak. Sori ya…sori…aku pasti akan mengganti kerugian ini.”
Dennis mengamati kondisi motornya. Tidak perlu….lagian motor butut ini
memang
sudah saatnya pensiun…
“Aduh….. tolong ya jangan bawa-bawa ke polisi segala. Ini pertama
kalinya aku bawa
mobil sampai nabrak. Aku benar-benar tidak sengaja. Berapa ganti rugi
yang Anda mau?
Saya punya kartu nama, kalau Anda mau Anda tinggal…” suaranya tibatiba
berhenti.
Dennis mendongak menatapnya, bingung kenapa orang itu berhenti
ngoceh-ngoceh.
“Sepertinya aku mengenalmu…..”
Dennis menggeleng, “Sudahlah, tidak perlu sampai begitu kok. Aku tidak
menuntut ganti
rugi apa-apa, cuma lampu belakang saja yang pecah….lagipula besok
motor ini juga
sudah bakal mau disimpan di museum.”
”Bukan…bukan….aku memang sepertinya mengenalmu! Benar, aku tidak
bohong!”
Dennis diam dan tersenyum, membiarkan gadis cantik itu terus
mengamatinya dengan
kening berkerut. Sedikitpun Dennis tidak merasa pernah mengenalnya.
“Kau…..Astaga!!” si cantik nan elegan itu membekap mulutnya, melotot,
“kau Dennis
kan?”
Dennis termangu, “Kita pernah bertemu?”
”Ya ampun! Ternyata kau memang benar-benar Dennis! Astaga, aku
sama sekali tidakwww.ac-zzz.tk
menyangka!! Ini aku, Dennis! Masak sudah lupa?!”
“Hm….”
“Ini aku, Emma!! Emma…..”
Emma tertawa renyah melihat Dennis terkejut saat menyadarinya.
***
Dennis memasuki restoran itu bersama Emma. Emma bersikeras
memaksanya makan
malam bersama di tempat itu. Reuni katanya.
“Wah….sudah lama sekali ya! Aku tidak menyangka bakal bertemu
denganmu di sana!”
Emma duduk di hadapan Dennis dan tidak henti-hentinya mengamati
Dennis dari rambut
sampai jempol kaki. Ia tersenyum dan mengagumi Dennis dalam hati.
Meskipun ia hanya
memakai kaos oblong dan jeans belel dengan sepatu bekas, tapi Dennis
tetap kelihatan
istimewa di mata Emma. Dulu udah cakep, sekarang tambah cakep!
“Iya, sudah berapa tahun ya kita tidak bertemu?”
”Hm…berapa ya?” Emma menghitung-hitung dengan jarinya, “empat
ya? Eh bukan, lima
tahun kayaknya!”
“Lumayan lama juga ya..”
“Lumayan? Gila, lima tahun itu lama sekali, Dennis. Tapi kau tidak banyak
berubah ya!”
makin ganteng aja…dari cowo cengengesan berubah jadi pria dewasa
yang macho….
Emma cekikikan sendiri mendengar bisikan hatinya.
“Justru kau yang tidak berubah.” gantian Dennis yang meninjau Emma,
“kok aku bisa
sampai lupa ya?”
Emma masih sangat cantik. Ia tampil sangat menawan dengan rambutwww.ac-zzz.tk
keritingnya yang
dicat coklat kemerah-merahan dan setelan pakaian hitamnya yang
sangat ketat, minim
dan sexy. Dandanannya nyaris membuat semua mata pria di restoran itu
melotot padanya.
Seorang pelayan mendatangi meja mereka. Terus terang Dennis tidak
terlalu berminat
dengan menu makanan restoran yang mahal-mahal itu, tapi Emma
ngotot ingin
mentraktirnya malam ini. Dengan syarat Dennis harus menceritakan apa
saja yang
menarik yang sudah terjadi padanya selama 5 tahun ini.
“Ayo ceritakan semuanya! Kapan kau balik ke kota ini?”
”Aku sudah pulang setahun. Ibuku meninggal dunia beberapa tahun
yang lalu karena
sakit, waktu itu aku sempat pulang untuk menjenguk ayahku sebentar.
Lalu aku dapat
pekerjaan yang cocok dan akhirnya baru benar-benar kembali ke kota
ini untuk mengikuti
bosku.”
“Aku turut sedih mendengar tentang ibumu.”
”Tidak apa-apa. Kehidupanku sudah semakin baik belakangan ini.”
”Sepertinya memang begitu. Kau jadi kelihatan gimana…gitu.. Oh ya,
apa
pekerjaanmu?”
”Aku kerja di pusat service, aku ini tukang servis…..tukang reparasi lah
intinya.”
”Reparasi TV, AC, kulkas?”
”Apa saja. Aku bisa membetuli apa saja yang punya mesin!” Dennis
tertawa.
“Wah…kedengarannya asik juga ya.”www.ac-zzz.tk
”Kau sendiri bagaimana? Sampai punya kartu nama segala…”
”Oh itu…” Emma jadi malu, “begitu lulus kuliah aku langsung kerja di
perusahaan
pamanku. Lumayan lah…setidaknya aku jadi lebih mandiri sekarang.”
“Sepertinya memang begitu.”
Makanan pesanan mereka datang juga akhirnya. Sambil makan mereka
terus bertukar
cerita tentang pengalaman masing-masing. Dennis bercerita tentang
Vincent yang
sekarang sudah buka usaha sendiri. Lalu Emma menceritakan tentang
teman-teman
sekolahnya yang dulu, sudah ada yang jadi bos, sudah ada yang punya
3 anak, tapi ada
juga yang hidupnya melarat. Rasanya aneh juga memikirkan semua
perubahan itu. Emma
jadi sadar tenyata waktu 5 tahun itu memang sangat lama.
Terlalu lama hingga ia akhirnya ingat satu hal saat bertanya pada Dennis,
“Apa kau sudah
punya pacar? Jangan-jangan malah sudah berkeluarga!”
”Tidak,” Dennis tertawa kencang, “aku hidup sendiri kok. Mana ada
sih…yang mau
sama tukang servis seperti aku. Hidupnya pas-pasan. Motorku yang
kautabrak itu saja
kubeli dengan cicilan!”
”Apa kau pernah bertemu dengan Svannie? Maksudku Ann.” tanya
Emma ringan.
Sedikitpun ia tidak merasa risih menanyakan hal itu pada Dennis.
Dennis hanya menggeleng kecil.
“Aku dengar dia sudah pulang dari Inggris, baru seminggu yang lalu
kalau tidak salah.
Kuliahnya masih lama, dia pulang hanya untuk berlibur. Dia kan tidakwww.ac-zzz.tk
pernah pulang
selama 5 tahun ini.”
“Oh ya?” Dennis tersenyum kecil, kemudian meneguk minuman
ringannya.
Begitu selesai makan dan keluar dari restoran itu, Emma langsung
menanyai alamat
Dennis,   “Boleh   aku   minta   alamatmu?   Siapa   tahu   nanti   kita   bisa
kumpulkumpul
lagi.”
Dennis memberi alamatnya pada Emma, lalu balas menanyai alamat
gadis itu. Emma
memberi kartu namanya.
“Nah Dennis, aku senang sekali bisa bertemu denganmu lagi. Lucu juga
ya, rasanya kita
sudah berubah jadi orang yang culun-culun..” Emma tertawa, “tapi
bagaimana pun juga
aku bersyukur kita bisa bertemu lagi. Moga-moga saja kita bisa
berkumpul lagi dengan
yang lainnya.”
“Iya, moga-moga saja.”
-----
Kaki itu terasa berat saat Dennis melangkah masuk ke dalam rumah
kecilnya yang
sederhana. Terlalu sederhana untuk ukuran pria dewasa sepertinya.
Segala perkakas
reparasi berserakan di sekitar kamar. Kamar tidur dan dapur jadi satu,
tidak ada istilah
ruang tamu. Meskipun sempit tapi setidaknya ia tinggal sendiri di sana,
jadi rasanya tidak
terlalu menyesakkan.
Ia melempar tas kerjanya ke atas lantai kamar yang kotor. Laluwww.ac-zzz.tk
menghempaskan
tubuhnya ke atas kasur yang tergeletak begitu saja di lantai. Dipejamnya
kedua mata itu
untuk kembali mengenang semua kejadian 5 tahun yang lalu.
Rasanya tidak terlalu sulit untuk mengingat semuanya. Mengingat detikdetik
terakhir di
mana ia menyesal dan langsung berlari ke taman itu untuk mencari Ann.
Entah kenapa ia
merasa Ann akan pergi ke tempat itu sebelum ia berangkat ke Inggris,
tapi ternyata
ditunggu sampai malam pun Ann tidak datang. Gadis itu sudah
meninggalkannya ke
Inggris.
Lalu sejak saat itu mereka tidak pernah bertemu lagi.
Perlahan-lahan Dennis mencoba bangkit dari rasa bersalah dan
penyesalan yang terus
menghantuinya. Ia terus memaksa diri untuk bekerja tanpa kenal lelah.
Persis seperti kata
Om Hartono, banting tulang siang-malam.
Tapi setelah malam ini ia bertemu dengan Emma dan mendengar
ceritanya tentang
kembalinya Ann dari Inggris….Dennis sadar, sampai detik ini pun ternyata
ia masih
belum bisa menghapus Ann dari kehidupannya.
***
Keesokkan harinya di tempat kerja..
Dennis melamun, tidak terlalu berselera menyantap bekal makan
siangnya. Ia sendiri
tidak jelas apa yang ada di kepalanya saat ini.
“Hey Dennis, makan siangmu tidak disentuh?” Heru mengintip dengan
penuh harapan,www.ac-zzz.tk
“buat aku aja ya!”
Ia langsung menyambar bekal makan siang Dennis, sedikitpun Dennis
tidak
mencegahnya.
Tiba-tiba Dennis beranjak dari tempatnya.
“Loh? Mau ke mana?”
“Jalan-jalan sebentar.”
“Jalan-jalan ke mana? Udah mau kerja nih!”
Dennis acuh tak acuh.
Jalan-jalan yang dimaksud Dennis ternyata berakhir di satu tempat yang
tidak terlalu
asing baginya. Dulu tempat itu adalah taman. Dan kini sudah menjelma
menjadi…taman
pula. Dennis tidak tahu kapan tepatnya taman yang sudah ditutup itu
kembali dibuka.
Ada yang bilang taman ini kembali dibuka karena dibiayai seorang
jutawan pecinta
lingkungan.
Dennis tidak terlalu peduli. Tapi yang pasti taman ini sudah dirombak
menjadi jauh lebih
indah. Seolah-olah taman itu terbuka kembali karena menanti
kedatangan seseorang.
Tidak banyak yang berubah. Pohon-pohon tua yang menjulang tinggi
masih berdiri
kokoh di sana, sekan-akan tidak akan roboh karena merupakan saksi bisu
dari banyak
kejadian di tempat itu. Rerumputan begitu rapi dengan berbagai
macam bunga yang
bermekaran di sekitar taman. Tapi tidak seperti dulu, kini taman itu sudah
ramai
dikunjungi orang.www.ac-zzz.tk
Dennis sendiri jarang mendatangi taman ini. Ia merasa tidak ada alasan
baginya untuk
datang ke sana. Bukankah yang tersimpan di tempat itu hanya
kenangan pahit?
Sepasang remaja duduk di bangku taman,mengukir nama mereka di
sana sambil tertawatawa
senang. Dennis mengamatinya, tanpa sadar ikut tersenyum.
Lalu ditatapnya bunga-bunga mawar yang bermekaran di sudut taman.
Sudah banyak
mawar di sini….dulu aku sampai mati-matian mencarinya dan cuma
dapat satu tangkai
yang sudah hampir layu…. Tapi ia ingat betul saat itulah Ann pertama kali
tersenyum
untuknya.
Kakinya terus melangkah hingga sampai di tepi danau itu. Masih sama
seperti dulu.
Rentang waktu 5 tahun tidak mampu mengikis keindahannya.
Danau ini……….
Danau penuh kenangan. Ia pernah mengikuti tradisi konyol melempar
kerikil dan
meminta permohonan agar Ann tahu semua isi hatinya. Dennis
tersenyum. Seandainya
sekarang ia diminta untuk membuat permohonan lagi….Dennis tidak
tahu apa yang akan
ia minta. Segala-galanya sudah tidak berarti.
GUK!! Seekor anjing golden retriever menggonggongi Dennis dan
mengibas-ngibas
ekornya saat ia memutar-mutar di sekitar kaki Dennis. Anjing yang bagus.
Tapi kenapa ia
mendekati Dennis?
“Speedy!”www.ac-zzz.tk
Dennis mendengar ada suara memanggil-mangil si golden retriever
jantan ini. Dennis
mendongak menatap siapa gerangan si pemiliknya.
Kemudian ia tercekat, bergegas bangkit berdiri dengan nafas tertahan.
Gadis itu berlari-lari kecil mendapati anjingnya tengah melingkar-lingkar
di sekitar kaki
Dennis, “Speed, hentikan! Jangan bandel ya! Hey, Speed!”
Dennis seperti mati rasa, sekelilingnya terasa berputar-putar saat
mendengar suara itu dan
melihat sosok itu dari dekat. Dekat sekali hingga Dennis merasa seolaholah
ia tengah
bermimpi. Atau mungkin ini memang hanya mimpi?
Tapi   gadis   itu   berada   sangat   dekat   dengannya,   ini   bukan   mimpi!!
Hampirhampir
Dennis
merasa jantungnya berhenti berdetak.
“Ann..”
Gadis itu berhenti mengejar anjingnya. Ia menoleh pada Dennis.
Sunyi……..kesunyian yang mematikan.
“…..Dennis..”
Akhirnya, dalam waktu lima tahun perpisahan mereka, inilah pertama
kalinya kedua mata
mereka saling bertatapan.
“Bagaimana kabarmu?” tanya Dennis kaku.
Diamatinya Ann dengan sungguh-sungguh. Rasanya ia masih belum
percaya Ann ada di
depan matanya. Ann!
Dia benar-benar Ann…
Ann tampak jauh lebih dewasa dibandingkan dulu. Rambutnya jadi
panjang, dan
wajahnya tetap cantik meski ia jadi lebih kurus dibandingkan saat terakhirwww.ac-zzz.tk
Dennis
melihatnya. Tapi di balik penampilan yang sederhana itu, ada karisma di
dalamnya yang
membuat Dennis tak berkutik. Sesuatu dalam diri Ann yang selalu
membuatnya mabuk
kepayang.
Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam diri Dennis. Apa dia sudah
melupakanku? Apa
dia sudah memaafkanku? Apa dia akan membenciku lagi seperti dulu?
Apa dia merasa
terbenani dengan pertemuan ini?
“Aku baik-baik saja.” ia tersenyum, menarik kalung leher Speedy,
anjingnya.
Hati Dennis bergetar hebat saat Ann menatapnya lagi, “Kau sendiri
bagaimana?”
”Aku? Aku juga baik-baik saja.”
Kemudian suasana menjadi kaku.
“Aneh ya, kita bisa bertemu lagi di sini.”
“Aku juga kaget. Setahuku taman ini ditutup kan? Kebetulan tadi saat
aku membawa
Speed jalan-jalan, aku melewati tempat ini. Sampai kaget, ternyata
taman ini sudah
dibuka lagi.”
“Ada yang membukanya lagi, taman ini dirombak jadi lebih bagus.
Dengar-dengar sih
orang yang membuka taman ini seorang pecinta lingkungan. Mungkin
dia sama-sama
merasa sayang kalau taman ini ditutup. Ada juga ya, yang suka dengan
tempat ini selain
kita.”
Dennis tersenyum kaku. ’Kita’? Kenapa aku bisa mengucapkan kalimatwww.ac-zzz.tk
konyol itu?
“Bagaimana kabar Vincent?”
”Dia baik-baik saja, dia sudah buka usaha sendiri dan akhir-akhir sering
keluar kota.”
“Kedengarannya sangat menarik.”
“Kemarin aku bertemu Emma.” Aduh…5 tahun aku tidak bertemu
dengannya, tapi dari
tadi malah terus membicarakan orang lain!!?
“Iya, begitu pulang dari Inggris aku langsung mencari Emma. Dia makin
cantik saja ya?”
“Hm..bagaimana kuliahmu di sana?”
”Lulusnya masih lama. Tapi aku betah tinggal di sana. Sudah lima tahun
aku tidak pulang
ke sini. Apa kau tahu, keluargaku semuanya juga sudah pindah ke sana?
Kakakku sudah
menikah juga menetap di sana.”
“Oh ya? Baguslah kalau begitu.”
Ann mengangguk kecil.
“Jadi sekarang rumahmu tidak ada yang menempati?”
“Tidak ada, tapi ada yang merawatnya setiap hari.”
Speedy mengibas-ngibas ekornya manja pada Dennis. Mau tak mau Ann
tertawa, “Speed
memang anjing yang sangat aktif. Dia suka mendatangi siapapun yang
tidak
dikenalinya.”
Untung dia mendatangiku…. Dennis jongkok ke bawah dan mengeluselus
anjing itu
dengan lembut. Ia dapat merasakan Ann sedang menatapnya.
Lalu ia memberanikan diri menengadah, “Bagaimana kalau kita dudukduduk
sebentar
sambil minum kopi? Rasanya banyak sekali cerita yang masih inginwww.ac-zzz.tk
kudengar darimu.”
“Baiklah.” jawab Ann enteng.
***
Di   kedai   kopi   yang   mungil   itu   Ann   menceritakan   semua
pengalamanpengalaman
menariknya selama di Inggris. Tentang kebudayaannya, tempattempatnya
yang indah
dan eksotik, tentang mata kuliah kedokterannya yang berat namun
menantang, tentang
pola hidupnya yang amburadul pada awalnya karena tidak bisa
beradaptasi, dan masih
banyak lagi.
Suasana di antara mereka agak mencair setelah itu. Mereka sudah bisa
tertawa lepas
layaknya dua orang yang saling melepas rindu setelah bertahun-tahun
tidak berjumpa.
Tapi sedikit pun tidak ada yang menyinggung tentang masa lalu di
antara mereka berdua.
Tampaknya baik Dennis maupun Ann lebih memilih tidak mengorek
kembali masa lalu
itu.
“Dari tadi aku yang cerita, sekarang giliranmu.” Ann meneguk
minumannya.
“Aku sudah dapat kerjaan yang cocok. Meskipun cuma tukang servis
peralatan elektronik,
tapi kehidupanku jauh lebih baik.”
”Baguslah kalau begitu.”
“Rasanya tidak ada yang bisa kuceritakan. Kehidupanku semuanya
biasa-biasa saja.”
“Aku hampir lupa. Besok kau bisa datang ke pesta ulang tahunku?”
Dennis agak terkejut.www.ac-zzz.tk
“Bukan aku yang rencanain, aku samasekali tidak pernah berniat
merayakan ultah,” Ann
tertawa, “teman-temanku yang merencanakan semuanya. Katanya
selagi aku sudah
pulang, jadi sekalian saja.”
“Oh…begitu..”
”Kau bisa datang kan?” Ann mengambil sesuatu dari tas kecilnya, secarik
kertas dan pen.
Ia menulis alamat tempat dilangsungkannya pesta ultah itu, kemudian
menyerahkannya
pada Dennis, “ini alamatnya. Aku harap kau bisa datang.”
”Besok ya? Kebetulan aku memang tidak lagi banyak kerjaan.” Dennis
tersenyum lebar
padanya, “pestanya pasti ramai ya?”
“Ya begitulah…”
Dennis tahu apa inti dari pertanyaan selanjutnya, “Kau pasti
mengundang pacarmu ya.”
Ann terdiam sesaat.
Kemudian ia tersenyum sangat manis pada Dennis sembari mengangkat
tangan sebelah
kirinya, sebuah cincin perak berlian melingkar di jari manisnya, “Aku
sudah tunangan.”
"aku sudah tunangan"
Bagaimana mungkin aku tidak melihat cincin di jarinya itu? Ann sudah
bertunangan….
“Sudah dua bulan. Dia teman kuliahku di London, sama-sama ambil
kedokteran. Tapi dia
juga orang sini kok. Keluarganya sudah kenal baik dengan keluargaku,
jadi semuanya
berjalan sangat lancar.”
Tentu saja….bagaimana mungkin aku berpikir dia akan tetapwww.ac-zzz.tk
menungguku, setelah
semua perbuatanku padanya di masa lalu? Dia ternyata sudah benarbenar
melupakanku. Dia sudah bahagia
Ann menatap Dennis penuh selidik, “Kau pasti juga sudah punya
pasangan kan? Bawa
saja dia ke pestaku besok.”
“Uhm…iya, baiklah.”
“Kalau begitu sampai jumpa lagi besok. Senang bisa bertemu denganmu
lagi, Dennis.”
Ann bangkit dari kursinya sambil menarik kalung anjingnya, “ayo, Speed.”
Lalu mereka pergi meninggalkan Dennis merenung sendirian.
Aku hanya masa lalu baginya….tidak lebih. Seharusnya aku rela
melihatnya bahagia
seperti sekarang ini, tapi aku tidak bisa. Terkutuklah aku akibat dari semua
perbuatanku
padanya….
***
Jam tujuh malam hujan turun deras. Dennis berlari-lari kecil memasuki
hotel berbintang
5 itu sambil menutupi kepalanya dari rintik hujan. Beberapa pandangan
mata yang tertuju
padanya menatapnya sinis. Mungkin dikira mereka Dennis salah masuk
hotel. Untuk
sesaat Dennis memang jadi ragu, tapi setelah dipikir-pikir ia tetap yakin
harus datang ke
pesta ulang tahun Ann.
Maka ia menyeret kakinya masuk ke dalam sana. Ia terperangah melihat
pesta ulang
tahun yang digelar di depan matanya itu. Begitu meriah, begitu mewah.
Semua yang
hadir di sana mengenakan pakaian formal mereka. Yang wanitawww.ac-zzz.tk
memakai gaun, yang pria
memakai jas. Dennis merasa ciut, ia hanya memakai kemeja dan celana
biasa. Itupun
sudah agak basah karena tadi kehujanan. Ia sama sekali tidak
menyangka pesta ulang
tahun Ann ini bakal dilangsungkan sangat formal layaknya sebuah
perjamuan makan
malam. Tadinya ia menyangka hanya pesta kecil-kecilan dan hanya
dihadiri beberapa
teman dekat saja. Tapi sejauh mata memandang, banyak orang-orang
penting yang hadir
di sana. Orang-orang yang Dennis yakin sama sekali tidak dikenal Ann.
Mungkin rekan
bisnis Papanya, mungkin kerabat jauh…..Ah bodo amat!!
Sial….kenapa aku bisa muncul di sini dengan dandanan lusuh begini?!!
Aku seperti
orang tolol saja!!
Dennis mencoba tetap cuek, tidak memperdulikan tatapan mata orangorang
di sekitarnya.
Ia mencoba mengalihkan pandangannya menyapu seisi ruangan itu
untuk mencari Ann.
Yang ia temukan justru Emma.
Emma melambai pada Dennis dari kejauhan. Seperti biasa, penampilan
Emma sangat luar
biasa malam ini. Menjerat mata setiap pria yang melihatnya. Ia tidak
pernah kehilangan
pesonanya.
Dennis membalas lambaiannya. Kikuk.
Lalu ia kembali mengedarkan pandangannya mencari Ann. Yang dicari
ternyata ada di
ujung ruangan, memegang segelas anggur dan tengah bercakap-cakapwww.ac-zzz.tk
dengan seorang
pria paruh baya yang wajahnya kerap muncul di sampul majalah bisnis.
Pria tua itu
mengucapkan selamat ulang tahun pada Ann. Ann berterima kasih dan
sedikit bercakapcakap
dengannya, lalu ia menoleh ke arah lain dan tidak sengaja pandangan
matanya
bertemu dengan Dennis.
Ann tersenyum kecil pada Dennis. Lalu ia dengan sopan berpamitan
pada pengusaha
gaek itu, ia menghampiri tempat Dennis.
Langkahnya begitu anggun dengan rambut yang tergerai indah dan
postur tubuh yang
proposional dengan balutan gaun hitam yang dirancang khusus
untuknya. Beberapa orang
tersenyum padanya dan membukakan jalan untuknya. Ann tersenyum
pada mereka satu
persatu. Sangat anggun, sangat karismatik.
Hingga ia sampai di depan Dennis, beberapa pasang mata terheranheran.
Dennis tak
sanggup menahan debaran jantungnya, penampilan Ann membuatnya
merasa kagum
campur tegang.
“Kau datang juga akhirnya,” sapa Ann.
“Iya.”
“Apa di luar sedang hujan?” Ann mengamati kemeja biru Dennis yang
agak basah.
“Iya, deras sekali. Untung saja aku tidak basah semuanya. Pestamu
kelihatannya sangat
meriah.”
Ann mengendik bahu, “Aku cuma terima jadi. Temanku yang menguruswww.ac-zzz.tk
semuanya, ada
beberapa undangan yang bahkan tidak kukenal. Ya apa boleh buat.” Ia
tertawa, “ini
resiko kalau semuanya diatur orang lain. Oh ya, kau datang sendiri?”
“Iya, aku sendiri.”
Untung Ann tidak menanyai kenapa Dennis tidak punya pasangan. Ann
hanya
mengangkat gelas anggur merahnya, “Kau mau kuambilkan minum?”
”Oh tidak, terima kasih. Nanti aku bisa ambil sendiri.”
Seorang undangan permisi lewat, Ann memberinya jalan. Harum parfum
lembut Ann
membius Dennis saat gadis itu mendekat padanya. Untuk pertama
kalinya mereka nyaris
bersentuhan. Tapi Dennis segera mundur.
“Ann,” seorang pria muda tampan dengan setelan jas mahalnya tibatiba
datang dari
belakang. Tampan dan rapi, wajahnya masih muda, mungkin hanya tua
setahun di atas
Ann. Ia menghampiri Ann dengan wajah cemas, “kau di sini rupanya.
Ayo, sudah saatnya
kau potong kue. Semuanya sudah hampir mati kelaparan, termasuk aku.”
Pemuda itu mengambil gelas minuman Ann dan menyerahkannya pada
Dennis, “Tolong
pegang ini.”
Dikiranya Dennis itu pelayan!!
Dennis tercengang memegang gelas itu, sepenuhnya merasa
dipermalukan. Separah
itukah penampilannya hingga sampai-sampai ada yang menduganya
pelayan?
Kontan saja Ann menatap Dennis dengan penuh rasa bersalah, cepatcepat
ia merebutwww.ac-zzz.tk
kembali gelas minumannya dari tangan Dennis. Ia menoleh pada
pemuda tadi, “Calvin,
dia ini tamuku.”
Pria bernama Calvin itu termangu, lalu berbalik menatap Dennis,
“Waduh, aku minta
maaf!! Aku benar-benar minta maaf. Tadi aku kira…”
”Tidak apa-apa.” potong Dennis sambil tersenyum. Sial….malu-maluin aku
saja..
“Aku Calvin.”
”Dennis.”
Mereka saling berjabat tangan.
Kemudian Ann menatap Calvin dan tersenyum kecil pada Dennis,
“Calvin ini
tunanganku.”
Dennis terpaku di tempatnya. Jadi ini dia tunangan Ann… Tiba-tiba saja
Dennis merasa
kecil dan tidak ada apa-apanya di depan Calvin.
Pria muda itu begitu rapi dan berwibawa. Tipe pria yang pantas berdiri di
samping Ann.
Tipe menantu idaman semua orang tua. Muda, tampan, dan tentu saja
kaya. Benar-benar
fantastik, nyaris sempurna meskipun dipandang dari berbagai sudut.
Dennis merasa
seolah-olah pria ini terlalu bersinar di depan matanya hingga
menyilaukan dan
membuatnya nyaris seperti sebongkah batu tak berharga. Sungguh
kontras perbedaan di
antara mereka.
Bagaimana mungkin aku bisa bersaing dengan pria seperti itu? Dia calon
dokter, aku
cuma si tukang servis bau oli. Kasian benar….www.ac-zzz.tk
Calvin pun tidak mau kalah mengamati Dennis dari balik kacamata
tipisnya, “Teman
sekolahmu? Kenapa aku belum pernah melihatnya?”
”Bukan teman sekolah. Dia..” Ann kehilangan kata-kata, “dia teman
lama.”
Dennis baru mengerti, ternyata Ann tidak pernah menceritakan apa-apa
tentang dia pada
tunangannya.
Calvin mengangguk, kemudian sambil merangkul pinggang Ann ia
mencoba berbasa-basi
pada Dennis, “Teman lama? Kalau begitu aku senang sekali bisa bertemu
dengan teman
lama Ann. Aku mewakili Ann mengucapkan terima kasih karena kau
sudah mau datang
di pesta ini. Kau suka pestanya?”
“Ya, tentu saja. Pesta yang sangat menarik.” Terlalu menarik hingga aku
dikira pelayan
olehmu…
“Kau kerja di mana?” tanya Calvin lagi.
Nah, ini dia….pertanyaan yang paling tepat untuk menyerangku! Tapi
Dennis tetap
kelihatan cool, “Aku kerja jadi di pusat reparasi peralatan elektronik.”
”Tukang servis maksudnya?” serang Calvin tanpa sadar, “bukankah itu
pekerjaan yang
tidak menjanjikan? Pasti berat juga ya kerja seperti itu? Salah sedikit saja
pelanggan bisa
complaint. Sudah capek-capek kerja tapi gaji juga tidak terlalu
memuaskan. Apa kau
tidak berminat cari kerja di tempat lain? Kau kelihatannya sangat
berbakat, mungkin
masih banyak pekerjaan lain yang lebih cocok untukmu.”www.ac-zzz.tk
”Tapi aku menyukai pekerjaanku.” jawab Dennis tegas.
“Apa yang biasanya kauperbaiki?”
”Apa saja, dari yang ringan sampai yang berat-berat.”
Calvin menengok Ann, “Kalau begitu….sepertinya dia bisa memperbaiki
Selina.”
Dennis mengernyit. Apa itu?
Tapi Ann kelihatannya tidak setuju dengan ide Calvin. Baru saja ia mau
mencegahnya,
tapi Calvin sudah keburu menjelaskannya pada Dennis, “Kau bisa
memperbaiki sebuah
jam tua? Aku baru saja memboyongnya dari London. Jam itu sudah tua
sekali, bahkan
hampir dimasukkan ke museum barang-barang seni, tapi bentuknya
masih sangat indah
dan klasik. Aku tahu Ann menyukainya, jadi aku membelinya untuk Ann.
Jam itu sudah
kuno dan tidak bisa berfungsi lagi, tapi kata pemiliknya masih bisa
diperbaiki. Mungkin
dengan sedikit sentuhan orang sepertimu…Kau tahu kan, aku calon
dokter, aku tidak
mengerti apa-apa tentang mekanik.”
”Tidak masalah, aku akan mencobanya.”
”Sungguh?! Bagus lah kalau begitu. Datanglah ke rumah Ann besok,
terserah mau jam
berapa saja.”
Ann kelihatan tidak senang namun tak mampu mencegah ide Calvin.
“Ann, rasanya semua undanganmu sudah tidak sabar lagi ingin
melihatmu potong kue.”
“Oh iya, aku hampir lupa.”
“Dennis, kalau kau tidak keberatan aku mau membawa Ann ke sana
sebentar.”www.ac-zzz.tk
”Tentu. Aku tidak keberatan.”
Calvin mengandeng tangan Ann meninggalkan Dennis. Sedikitpun Ann
tidak menoleh
padanya. Ia maju ke depan bersama Calvin dan dalam sekejap saja
semua undangan
bertepuk tangan riuh menyambutnya.
Ann mengedarkan senyumnya ke seluruh tamu undangan, diikuti Calvin.
Sungguh
pasangan yang serasi. Siapa pun akan berpendapat yang sama.
Setelah memotong kue ulang tahunnya, seorang teman Ann berseru
agar Calvin
memberikan hadiah ulang tahunnya di depan sana agar mereka bisa
menyaksikannya
bersama-sama. Kemudian Calvin mengeluarkan kado ultahnya untuk
Ann. Sebuah
kalung berlian yang berkilau indah. Seluruh undangan ikut terpukau
melihat kalung
pemberian Calvin itu. Beberapa undangan wanita jadi merasa iri karena
Ann begitu
beruntung bisa memperoleh kalung seindah itu. Sedangkan yang pria
merasa salut pada
Calvin yang sanggup memberi hadiah semahal itu untuk pacarnya.
Calvin memakaikan kalung itu di leher Ann dengan lembut, kemudian
mengecup
keningnya. Seluruh undangan kembali bertepuk tangan.
Entah mengapa Dennis merasa hatinya terbakar. Ia tidak bisa menikmati
pemandangan
semacam itu dan berakting seakan-akan ia baik-baik saja.
Calvin belum selesai rupanya, “Aku mau mengumumkan sesuatu pada
kalian semua, para
undangan yang terhormat. Mungkin ada beberapa orang yang sudahwww.ac-zzz.tk
tahu, tapi aku rasa
aku ingin membuatnya menjadi lebih resmi. Aku ingin semua tahu betapa
beruntungnya
aku ini, karena bisa mendampingi sosok sesempurna Ann. Aku pertama
kali bertemu
dengannya dua tahun yang lalu. Waktu itu aku berkata pada diriku
sendiri, ‘Calvin,
wanita inilah yang tepat untukmu’. Dan aku ternyata memang benar.
Tidak ada satu
haripun yang kulewati tanpa memikirkan bahwa akulah pria yang
seharusnya
mendampingi Ann. Melewati hari-hariku bersamanya membuatku
merasa semakin
membutuhkannya. Mungkin kedengarannya terlalu melankolis, tapi
percayalah suatu saat
nanti kalian pun akan merasakannya yang sama kalau kalian sudah
menemukan sosok
yang tepat itu.”
Semuanya tersenyum.
Dennis tidak tersenyum sedikitpun. Hatinya menahan perih. Haruskah ia
menyaksikan
semua itu? Menyaksikan ada pria lain yang mengisi kehidupan Ann selain
dia?
Sanggupkah ia menerima kenyataan bahwa dirinya memang sudah
lenyap dari hidup
Ann?
“Intinya,” lanjut Calvin, “setelah sekian lama kami pacaran, akhirnya dua
bulan yang lalu
aku memberanikan diri untuk melamarnya. Dan aku sungguh
beruntung….karena dia
menerima lamaranku. Kini kami resmi bertunangan.”www.ac-zzz.tk
Calvin menatap Ann lama, Ann tersenyum kemudian mereka berpelukan
singkat.
Beberapa hadirin berseru kaget mendengar pengumuman pertunangan
itu, tapi tak lama
kemudian gemuruh tepuk tangan kembali mewarnai setiap sudut
ruangan mewah itu.
Satu persatu undangan menghampiri kedua pasangan itu dan
menyalami mereka.
Calvin dan Ann tersenyum dan tak henti-hentinya menerima ucapan
selamat.
Dennis mendesah panjang, kemudian langsung beranjak pergi dari
tempatnya berdiri.
Tidak ada gunanya ia terus berlama-lama di sini, rasanya ia tidak perlu
menyaksikan
semuanya lebih jauh lagi. Itu sudah lebih dari cukup untuk malam ini.
Datang ke pesta
ulang tahun ini rasanya benar-benar kesalahan besar bagi Dennis.
Ann menerima ucapan selamat dari kerabat dekat Calvin sambil terus
mengamati pintu
keluar di ruangan itu. Ia melihat Dennis berjalan seorang diri
meninggalkan pestanya.
Di luar hotel itu..
“Dennis, tunggu!!”
Dennis berhenti, menoleh ke belakang dan kaget melihat Ann berlari-lari
kecil sambil
mengangkat ujung gaunnya. Ia berlari menyusul Dennis tanpa
menghiraukan gerimis
yang masih turun sejak tadi.
“Kenapa kau sudah mau pergi? Pestanya baru saja dimulai.”
Meskipun Dennis tidak mengerti mengapa Ann mau repot-repot
mencegah tamunyawww.ac-zzz.tk
pulang, tapi ia terpaksa mengarang cerita, “Tadi aku baru ingat ada
pekerjaan mendadak
dari Bosku. Aku harus segera kembali ke sana. Maaf aku tidak bisa
berlama-lama di
pestamu.”
Ann terlihat maklum, “Kau pulang bukan karena ucapan Calvin tentang
pekerjaanmu tadi
kan?”
”Apa? Tentu saja bukan,” jawab Dennis, berusaha terdengar wajar, “aku
samasekali tidak
tersinggung.” aku pergi karena tidak mau melihat perlakuan manis pria itu
padamu. Aku
merasa tidak berdaya, aku cemburu.
“Syukurlah….aku kira kau tersinggung karena ucapan Calvin tadi.”
Dennis memandang jauh ke dalam matanya, kemudian berpaling. “Aku
ucapkan selamat
padamu, untuk pertunangan itu.”
“Terima kasih.”
”Apa dia benar-benar pilihanmu yang paling tepat?” suara Dennis hanya
sedikit lebih
keras dari sebuah bisikan.
“Apa maksudmu?”
”Maksudku……sejujurnya aku berat menerima semua ini. Aku kaget. Kita
berpisah
selama bertahun-tahun , lalu kemarin kita bertemu untuk pertama
kalinya, dan tiba-tiba
saja kau bilang kau sudah bertunangan. Semuanya itu terlalu ganjil
bagiku.”
”Jadi ini alasanmu meninggalkan pesta itu kan?” Ann tertawa pahit,
“memangnya kenapa
kalau aku sudah bertunangan? Apa aku salah kalau dalam waktu limawww.ac-zzz.tk
tahun itu ternyata
aku sudah berhasil membangun kembali hidupku? Apa aku salah dan
tidak seharusnya
memberitahumu kalau aku sudah punya kekasih baru?”
“Bukan itu maksudku. Aku hanya…sulit menerimanya.”
”Jangan konyol, Dennis….kau tentunya tidak berharap aku terus hidup
dalam kenangan
pahit darimu kan?”
Dennis termangu kaget, ia menangkap sorot mata yang menyakitkan
dari gadis itu. Tapi
hatinya juga ikut menanggung rasanya.
“Aku bisa melanjutkan hidupku kembali, apa yang terjadi di antara kita
lima tahun yang
lalu sedikitpun tidak bisa menghalangiku untuk kembali meraih
kebahagiaan itu. Kau
jangan berpura-pura….sebenarnya kau juga kan? Lalu kenapa kau harus
merisaukan
masalah pertunanganku itu?”
“Kau benar.” Dennis tak mampu menumpahkan seluruh isi hatinya saat
itu, ia hanya
sanggup berpura-pura tak peduli, “apa yang terjadi di antara kita
memang hanya masa
lalu. Kalau kau bisa melupakannya, kenapa aku tidak?”
Ann tersenyum lagi, kali ini senyum yang dirasakan Dennis sengaja untuk
menyerangnya.
“Lima tahun yang lalu kau bilang padaku di rumah sakit itu, bahwa kau
tidak
bersungguh-sungguh   mencintaiku,   aku   harus   melupakanmu   dan
masingmasing
dari kita
harus melanjutkan hidup kita kembali. Aku memang rapuh saat itu, tapiwww.ac-zzz.tk
setelah berpisah
denganmu aku perlahan-lahan bisa menjadi lebih kuat. Dan akhirnya aku
bisa
melupakanmu. Kau jangan salah paham, Dennis, jangan kau kira aku
bertunangan dengan
Calvin hanya untuk balas dendam atau pelarian, aku bersungguhsungguh
menjalin
hubungan dengannya.”
Dennis membisu.
“Sekarang di antara kita tidak apa-apa lagi kan? Masing-masing dari kita
sudah dewasa,
aku harap kau bisa mengerti kalau aku berhak mempunyai hidup yang
baru.”
”Tentu saja kau berhak, dan aku tidak akan menghalangimu.” Dennis
mengeluarkan
sebuah kotak kecil dari saku celananya, “kau benar, di antara kita
memang tidak ada apaapa
lagi. Aku akan mendoakan kebahagiaanmu dengan Calvin. Ini kado
ulang tahunmu.
Meskipun aku tidak bisa memberimu kalung berlian seperti itu, tapi
kuharap kau akan
suka.”
Ann menerima kado mungil itu tanpa suara.
“Selamat ulang tahun, Ann.” Dennis tersenyum tulus padanya, kemudian
beranjak pergi
dengan hati yang hancur.
Ann berdiri di sana seorang diri. Ia perlahan-lahan membuka kotak di
tangannya itu.
Sebuah gelang perak mungil yang berhiaskan hati dan bintang-bintang.
Indah sekali.
***www.ac-zzz.tk
Selina yang dimaksud oleh Calvin adalah sebuah jam tua yang besar
berdiri di ruang
tamu Ann. Konon usianya sudah sangat tua hingga hampir dimasukkan
ke museum
barang-barang seni. Tapi benar kata Calvin, meski usianya sudah sangat
tua tapi
kondisinya masih bagus seolah-olah tidak termakan usia. Jam antik ini
dibeli oleh Calvin
di London khusus dihadiahkan untuk Ann.
Dennis menyentuh setiap bagian dari jam tua itu dengan hati-hati. Ia
mengagumi setiap
detailnya. Benar-benar barang klasik yang sayang kalau sampai
dimasukkan ke museum.
Tapi yang pasti, tidak gampang untuk memperbaikinya.
Dennis mendesah kecil sambil membuka kotak peralatannya. Sekilas ia
mengintip Ann
dari pantulan kaca di jam antik itu. Dilihatnya Ann sedang duduk di
sofanya sambil
mengerjakan sesuatu dengan komputer laptopnya. Penampilannya
kelihatan segar dengan
pakaian santai dan rambut yang dijepit ke atas. Namun wajahnya
sangat serius.
Tiba-tiba Ann mendongak, dan dalam sekejap tatapan mereka saling
bertabrakan.
Dennis segera memalingkan wajahnya. Mungkin datang ke rumah ini
bukan ide yang
baik. Seharusnya aku menolak tawaran Calvin kemarin. Kalau begini
suasananya jadi
tidak enak.
Ann kembali menekuni laptopnya. Tapi beberapa menit kemudian ia
pindah ke ruanganwww.ac-zzz.tk
yang lain. Dennis menghela nafas lega.
“Hey Speed, kau dari tadi tetap di sini terus, mau melihatku bekerja ya?”
Dennis mulai
membongkar jam antik itu sambil mengajak ngobrol Speedy yang sejak
tadi terus tiduran
di dekatnya, “tolong beritahu aku satu alasan, mengapa aku bisa
dengan tololnya datang
ke rumah ini? Bukannya serius kerja malah lihat-lihat orangnya. Tuh, kau
saja sudah
tidak tahan mau menertawai aku kan? Kuberitahu ya, jadi anjing
peliharaan itu
sebenarnya jauh lebih enak daripada jadi manusia. Rumah ada,
makanan selalu
disediakan, kotoran selalu dibersihkan…kurang apalagi? Aku saja harus
kerja keras baru
dapat makan. Lagipula jadi anjing tidak perlu repot-repot pusingin urusan
cinta.”
Dennis tertawa sambil mengelus-ngelus anjing itu. Speedy bergelut manja
di pahanya.
Tak lama kemudian Calvin mendadak muncul dari pintu masuk rumah. Ia
terlihat agak
terkejut melihat kehadiran Dennis di sana,”Oh sudah datang rupanya.
Pagi-pagi sekali?”
”Iya, mumpung masih belum banyak orderan.”
”Mana Ann ?”
”Tadi ada di sini, tapi sudah pergi ke dalam sana.”
Calvin mengintip ke atas tangga,”Mungkin sedang ganti baju di
kamarnya…”
Kemudian pemuda itu menghempaskan dirinya di atas sofa empuk. Ia
menyilangkan
sebelah kakinya, duduk mengamati pekerjaan Dennis tanpa suara. Laluwww.ac-zzz.tk
Speedy datang
menghampirinya.
“Speed! Jangan kotori pakaianku!” Calvin mengusirnya, “dasar anjing
manja.”
Dengan berat hati Speedy meninggalkannya dan beralih kembali ke
tempat Dennis.
“Bagaimana jamnya? Bisa diperbaiki?”
”Aku belum begitu yakin, tapi akan kucoba.”
”Ayolah…aku yakin tukang sepertimu pasti bisa memperbaikinya. Jam
antik itu sayang
kalau sampai tidak bisa jalan.”
Dennis tidak menjawabnya, sibuk.
“Pesta kemarin meriah sekali ya, aku sangat senang malam itu. Akhirnya
aku bisa
mengumumkan pertunanganku secara resmi pada semua orang.”
”Aku lupa mengucapkan selamat.”
Ann memasuki ruang tamu itu, menatap Calvin, “Kau sudah datang.
Kenapa tidak
memanggilku?”
”Aku kira kau lagi ganti baju. Loh? Kenapa belum ganti baju?” Calvin
melirik arlojinya,
“satu jam lagi loh.”
“Aku tadi keasikan bikin tugas,” jawab Ann sambil memasuki ruang
makan keluarga.
Calvin mengikutinya.
Sekedar informasi, ruang tamu dan ruang makan hanya bersebelahan
dan tanpa sengaja
pun Dennis bisa mendengar semua percakapan mereka.
“Kau kenapa? Sepertinya tidak terlalu niat pergi? Kau tidak mau
menemui orang tuaku?”
“Bukan begitu. Aku tadi cuma kelupaan.”www.ac-zzz.tk
“Kalau begitu…” Ann dipeluknya dari belakang, “kuharap kau bisa
segera ganti
baju…lalu kita berangkat menemui ayah-ibuku. Mereka semua sudah
tidak sabar
menemuimu, Ann. Kalian kan cuma pernah ketemu 3 kali waktu di
London itu. Ibuku
bilang dia sudah kangen dengan calon menantunya. Nah, lalu sehabis
menemui
mereka….aku akan membawamu makan-makan di restoran Italy yang
kau bilang enak
itu.”
Ann tersenyum kecil ,”Iya…iya…aku ganti baju dulu.”
”Nah,gitu donk. Yang cepat ya, aku tunggu.” Calvin melepaskan
pelukannya, “jangan
kelamaan ya.”
Setelah Ann naik ke atas, Calvin kembali ke ruang tamu dengan wajah
berseri-seri. Ia
mengamati Dennis yang sedari tadi terus jongkok memperbaiki jam itu,
“Kau tidak
keberatan kan, kerja sendirian? Nanti aku dan Ann mau pergi ke rumah
orang tuaku.
Kalau pekerjaanmu belum selesai dan kau sudah mau pulang, pulang
saja. Ah…rasanya
aku sudah tidak sabar membawa Ann pada kedua orang tuaku. Ann itu
benar-benar tipe
yang disukai mereka. Mereka ingin kami segera menikah.”
Dennis terus berkutat dengan peralatannya.
“Siapa namamu kemarin? Aku lupa.”
”Dennis.”
”Oh iya….Dennis. Hey, ngomong-ngomong apa sekarang kau tengah
menjalin hubunganwww.ac-zzz.tk
spesial dengan seseorang?”
”Tidak. Kenapa?”
”Kenapa tidak ada? Setahuku pekerjaanmu itu tidak terlalu menyita
waktu. Sekali-kali
ambil cuti saja, bekerja terlalu keras tidak baik bagi kehidupan sosialmu.”
Dennis tersenyum simpul, “Aku tidak sepertimu. Kalau aku tidak kerja, dari
mana aku
makan?”
”Hm…susah juga ya. Seperti yang kukatakan kemarin, mungkin ada
baiknya kau cari
pekerjaan yang lain saja. Jadi tukang servis itu tidak ada untungnya. Apa
kau
menyelesaikan kuliahmu ?”
”Tidak, putus tengah jalan.”
”Kenapa? Tidak cukup biaya? Sayang sekali. Padahal dengan kuliah
tinggi kita baru bisa
dapat gelar dan mencari pekerjaan yang layak.”
Apa maksudnya?! Apa pekerjaanku ini tidak layak?!!
“Oh ya…kata Ann kau teman lamanya. Apa kau bisa sedikit
menceritakan tentang Ann di
masa-masa remajanya? Aku yakin kau pasti sangat mengenalnya.”
”Kau ini kan tunangannya. Kau pasti jauh lebih mengenalnya.”
”Entahlah…” wajah Calvin sedikit berubah, “kadang Ann dari luar
memang kelihatan
adem ayem saja…tapi aku tidak terlalu yakin apa selama ini dia
memang sudah terbuka
padaku. Dia itu misterius, aku merasa masih banyak rahasia yang ia
sembunyikan dariku.
Aneh juga ya, apa mungkin aku yang terlalu banyak pikiran?”
“Seharusnya kau tidak memikirkan yang bukan-bukan. Dia itu
tunanganmu, sudah pastiwww.ac-zzz.tk
dia akan terbuka padamu. Beri dia kesempatan karena semuanya tidak
bisa instan.
Kadang kita tidak bisa memaksa seseorang untuk selalu terbuka pada
kita, karena dalam
diri seseorang pasti ada sesuatu yang lebih baik disimpan sendiri.” Dennis
melamun
meresapi ucapannya sendiri.
Calvin menatapnya tajam.
“Ah sudahlah, aku memang tidak pandai memberi nasehat.”
Di saat yang bersamaan Ann muncul di tengah-tengah mereka. Ia
tersenyum ringan pada
Calvin, “Yuk, berangkat.”
Calvin mengandeng tangannya, “Ayo.”
Ann pergi begitu saja tanpa menghiraukan keberadaan Dennis.
Setelah keduanya pergi, Dennis melempar peralatannya ke lantai. Ia
tidak capek, tapi
hatinya yang capek.
“Aku harus benar-benar melupakan majikanmu,” ia kembali mengelus
Speedy, “kau lihat
sendiri kan? Dia samasekali sudah melupakanku. Kalau dia bisa, kenapa
aku tidak?
Kadang aku pikir…lebih baik pertemuan kami yang kemarin lusa itu tidak
perlu terjadi
sama sekali. Memang aku yang salah, tidak seharusnya aku melepaskan
dia begitu saja
lima tahun yang lalu. Manusia memang bodoh, Speed. Sebodoh aku
yang melepaskan
cinta tanpa berusaha mempertahankannya. Kadang manusia harus
kehilangan dulu, baru
bisa merasakan betapa berartinya cinta itu.”
Speed menatapnya bingung.www.ac-zzz.tk
***
Kira-kira pukul 2 siang Dennis baru pulang dari rumah Ann. Jam yang
diberi nama
Selina itu belum bisa diperbaiki sampai selesai, mungkin besok baru bisa
dilanjutkan lagi.
Karena Ann belum pulang, Dennis hanya berpamitan dengan pembantu
rumah tangganya.
Pembantu itu membukakan pintu pagar untuk Dennis.
Tapi sungguh di luar dugaan, tepat di depan pintu pagar yang tinggi
menjulang itu,
Dennis berpas-pasan dengan seorang pemuda yang rasanya masih
segar di ingatannya.
Pemuda itu melotot marah melihat Dennis, “Kau?! Apa yang kau lakukan
di sini!”
Dennis menyilang kedua tangannya di depan dada, “Oh…rupanya kau,
bocah reseh.
Sudah lima tahun akhirnya kita bertemu lagi.”
Pemuda itu tidak lain lagi adalah Josh. Mungkin ia yang paling tidak
banyak berubah di
antara mereka semua, masih dengan rambut cepak dan wajah
tampannya yang babyface,
“Hey brengsek, ngapain di rumah Ann?! Sudah lima tahun kenapa kau
bisa tiba-tiba
muncul di depan mataku?! Kukira kau sudah mati!”
“Lalu maumu apa? Berantem lagi kayak dulu!?”
”Jawab pertanyaanku dulu! Kenapa kau bisa ada di sini!”
Dengan santai Dennis mengangkat kotak peralatannya tinggi-tinggi,
“Selamat berkenalan
dengan tukang reparasi.”
”Apa-apaan ini…”
”Aku datang ke sini untuk memperbaiki jam. Memangnya kau kira akuwww.ac-zzz.tk
maling?”
“Memperbaiki jam?” Josh tertawa mengejek, “Kenapa bisa serba
kebetulan begitu ya?
Selama lima tahun kau lenyap dari kehidupan Ann, lalu di siang bolong
begini tiba-tiba
kau muncul di rumahnya untuk memperbaiki jam. Dasar tidak punya
harga diri.”
”Apanya yang tidak punya harga diri? Aku heran…kenapa di dunia ini
ada orang
sepertimu yang selalu sok ikut campur urusan orang lain. Urusan yang lalu
itu hanya di
antara aku dan Ann, jangan sok tau!!”
“Aku sok tau?!”
“Seperti anak kecil saja….Minggir,” Dennis menepis Josh menyingkir dari
jalannya.
Josh merasa tidak senang, ia menarik kemeja Dennis dan menyeretnya
ke hadapannya.
Di saat yang bersamaan datang mobil sedan milik Calvin. Calvin
membunyikan klakson
kecil memanggil mereka. Sementara Ann menatap Dennis dan Josh
dengan cemas. Ia
segera turun dari mobil dan menghampiri mereka sebelum terjadi
perkelahian lagi seperti
dulu.
“Josh, kenapa kau bisa di sini?”
”Seharusnya aku yang tanya, kenapa bajingan ini bisa ada di rumahmu!”
”Dia datang untuk memperbaiki jam kuno pemberian Calvin.”
”Memangnya tukang reparasi di kota ini sudah mati semuanya!? Kenapa
harus manggil
dia!”
”Bukan aku, tapi Calvin yang memintanya.”www.ac-zzz.tk
Josh menoleh ke arah mobil Calvin. Calvin ikut keluar, ia memandang
mereka dengan
tatapan bingung.
“Tolong jangan bikin keributan di sini.” Ann memelas.
Josh melepaskan cengkramannya, dengan sangat terpaksa ia akhirnya
mau membebaskan
Dennis. Tapi kedua pemuda itu masih terlibat adu mata yang sengit.
Wajah keduanya
terlihat penuh amarah.
Mau tak mau Ann terpaksa menarik Dennis menjauh dari Josh, “Dennis,
pulanglah. Aku
tidak mau kalian bertengkar lagi seperti dulu.”
”Aku memang sudah mau pulang. Pekerjaanku belum selesai tapi aku
akan
menyelesaikannya besok,” Dennis melotot pada Josh, “bilang ke
temanmu itu, lain kali
jangan suka reseh!”
Tanpa curiga sedikitpun, Calvin menghampiri Josh, “Ada apa? Kenapa
tegang begini?”
”Tegang apaan?! Kau ini bodoh sekali, kalau aku jadi kau…aku akan
sewa tukang servis
lain! Aku tidak akan membiarkan bajingan itu menginjak kakinya lagi di
rumah Ann!”
”Memangnya kenapa?”
“Ya ampun…dia itu kan pacar pertamanya Ann! Masak kau tidak tahu
sama sekali?! Ann
pernah punya kenangan yang pahit dengannya! Aku tahu dia pasti
masih mengincar
Ann!”
Calvin terperangah, “A…apa kau bilang?”www.ac-zzz.tk
“Kau   tidak   tuli   kan?   Awasi   orang   itu   baik-baik,   jangan   sampai   dia
dekatdekat
dengan
tunanganmu! Ann itu pernah punya cerita dengannya, dan kujamin kau
akan menyesal
kalau cerita itu sampai terulang lagi.”
Calvin memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, matanya
tajam mengamati Ann
yang sejak tadi terus berada di situ membujuk Dennis untuk pergi. Tibatiba
saja ia sadar
sesungguhnya ia belum mengenal Ann dengan jelas. Matanya lalu
bergantian mengawasi
Dennis.
Ada apa sebenarnya antara kau dan tunanganku ?!
***
Josh berkacak pinggang menatap Ann di ruang tamu yang sepi itu, “Aku
tidak mengerti
kenapa kau tidak mau menceritakan tentang Dennis pada Calvin.”
”Buat apa? Tidak ada yang perlu diceritakan.”
”Tapi dia itu kan tunanganmu. Apa kau tidak merasa aneh telah
merahasiakan sesuatu
padanya?”
”Josh, aku tidak merahasiakan apapun pada Calvin. Aku tidak
memberitahu dia karena
aku rasa semua itu hanya kejadian kecil di masa laluku, tidak ada yang
istimewa sampai
harus diceritakan padanya. Memangnya aku harus cerita semua
kejadian masa laluku
sampai sedetail-detailnya? Lagipula aku tidak pernah menganggap
antara aku dan Dennis
pernah punya hubungan khusus, karena kuanggap semua itu palsu.”www.ac-zzz.tk
”Tapi kau….kau tentunya tidak berpikiran ingin kembali lagi pada Dennis
kan?”
Ann menoleh kaget, “Tentu saja tidak!”
“Syukurlah…aku tidak bisa membayangkan kalau kau sampai punya
pikiran seperti itu.”
Josh mengaruk kepalanya.
“Oh ya, buat apa kau datang ke rumahku?”
”Cuma mau minta maaf kemarin aku tidak bisa datang ke pesta ulang
tahunmu. Aku lagi
banyak kerjaan.”
Ann tersenyum penuh selidik, “Banyak kerjaan atau banyak acara? Sama
Sherly kan?”
Sherly adalah nama pacar Josh. Mereka berkenalan setengah tahun
yang lalu di kantor
tempat kerja Josh, lalu mulai pacaran serius sejak seminggu ini. Tentu saja
Josh sudah
tidak punya perasaan apa-apa lagi terhadap Emma, perasaan itu sudah
sirna sejak mereka
sama-sama dewasa. Ia bahkan nyaris kehilangan kontak dengan Emma.
“Kapan nih nyusul?” Ann memamerkan cincin tunangannya sambil
tertawa.
”Waduh….aku kan tidak seperti Calvin, harus kumpulin duit dulu baru
berani married.
Jadi Calvin sih enak….segala-galanya udah punya. Ayahnya saja
pejabat….Oh ya, kalian
kapan nih marriednya? Di sini atau di London?”
Ann mengendik bahu, “Tidak tahu.”
“Kelihatannya kau tidak terlalu berminat…”
”Bukan begitu. Aku ini cuma terima apa maunya dia. Katanya sih bulan
depan, mungkin
di London.”www.ac-zzz.tk
”Selamat ya….aku senang akhirnya kau bisa menemukan pasangan
seperti Calvin. Dia
itu tipe pria yang tidak akan mengecewakanmu. Kau sangat beruntung.”
“Kau benar. Aku memang sangat beruntung.” Ann tersenyum simpul.
Sangat beruntung…
***
Calvin duduk tenang di ruang tamu dalam apartemen mewahnya.
Semua keterangan yang
diberikan oleh pegawai ayahnya didengarnya baik-baik. Setelah
pegawai itu selesai
membeberkan semua hasil penyelidikannya, Calvin mengangguk kecil
dan memintanya
pergi.
Kemudian ia merenung sendiri.
Dennis Lionardi…..aku sudah tahu semuanya…
------------
Keesokkan harinya…
“Dennis, ada yang mencarimu di luar,” teriak salah satu teman kerja
Dennis.
Dennis yang sedang bersama dengan Heru memperbaiki pesanan
seorang pelanggan,
langsung membersihkan tangannya dan tergopoh-gopoh berlari keluar.
Ia terkejut melihat
Calvin tengah berdiri di sana menantinya. Kehadiran pria itu terlihat
paling mencolok di
tengah-tengah para karyawan. Tapi setelah melihat Dennis, Calvin
langsung memberi
isyarat padanya untuk bicara di luar. Dennis hanya mengikutinya saja
sampai di tempat
parkir Calvin.
“Wah, ada perlu apa nih kau sampai datang kemari? Aku baru saja mauwww.ac-zzz.tk
berangkat ke
rumah Ann.” Dennis menghampiri Calvin yang menunggu tepat di depan
mobilnya.
Tapi entah kenapa Calvin mengeluarkan sejumlah uang dari balik jas
mahalnya, “Berapa
semua biaya pekerjaanmu?”
”Maksudmu?”
”Aku akan bayar tunai, hari ini tidak perlu datang lagi ke rumah Ann.”
”Kenapa? Jam itu kan belum selesai kuperbaiki.”
”Tidak masalah, lagipula tadi aku sudah terlanjur menyewa tukang lain
dari rekomendasi
temanku. Tukang itu yang akan melanjutkan sisa pekerjaanmu.”
Dennis memiringkan kepalanya, menatap Calvin samar, “Kenapa kau
tidak mengizinkan
aku mengerjakan pekerjaanku sampai selesai? Apa kau kira aku tidak
sanggup?”
”Aku tidak ragu pada kemampuanmu. Seperti yang sudah kubilang tadi,
aku sudah
menyewa tukang lain. Ini, ambil saja bayaranmu.”
Tapi dengan sopan Dennis menepis uang itu, “Pekerjaan belum
kuselesaikan, mana boleh
aku terima bayaran? Simpan saja untuk tukang servis baru itu.”
Calvin mengangguk kecil. Kemudian ia menyimpan uang itu kembali ke
dalam saku
jasnya dan langsung menatap Dennis dengan dingin, “Kelak aku harap
kau tidak perlu
datang ke rumah Ann lagi.”
“Hah?”
“Kau dengar kataku tadi kan?”
Dennis terdiam sesaat.
“Jangan kau kira aku tidak tahu apa-apa tentang hubungan kalian ini.www.ac-zzz.tk
Aku sudah
menyelidikimu baik-baik, Dennis. Aku tahu semuanya. Kau pernah punya
hubungan
khusus dengan Ann lima tahun yang lalu, tapi kau mencampakkannya
demi uang.”
“Aku tidak tahu cerita versi mana yang kau dengar, tapi yang pasti aku
tidak
mencampakkan Ann, apalagi demi uang.”
”Silahkan berdalih, tapi fakta kalau kau mendekati Ann karena ingin
melunasi hutang
ayahmu adalah benar kan?”
Dennis malas menjelaskan setiap kali ada orang yang menyalahkan
dirinya karena itu,
“Awalnya memang begitu, tapi setelah aku benar-benar menyukainya,
sedikitpun aku
tidak berniat menyakitinya.” Dijelaskan sampai berapa kali pun tidak
akan ada yang
percaya..
“Aku tidak peduli bagaimana perasaanmu pada Ann, tapi yang jelas
sekarang Ann itu
tunanganku. Aku tidak suka melihat kau mondar-mondir dalam
kehidupannya setelah
sekian lama menghilang.”
”Tidak ada yang menghilang. Bukankah Ann sendiri yang kuliah di Inggris
selama lima
tahun ini dan tidak pernah pulang? Aku sama sekali tidak bermaksud
menampakkan diri
di depannya begitu saja, pertemuan kami terjadi secara kebetulan.
Kalau kau keberatan,
aku maklum. Percayalah, aku sendiri tidak berharap bisa bertemu lagi
dengannya.”www.ac-zzz.tk
Calvin melepaskan kacamata tipisnya, wajah tampannya menyiratkan
kebencian yang
dalam, “Dengarkan aku baik-baik, tukang servis. Aku tidak mau tahu
apa-apa saat ini,
aku hanya mau menegaskan padamu sekali lagi, jangan sampai kau
berani dekati
tunanganku itu, karena sebenarnya aku tidak yakin baik kau maupun
Ann sudah saling
melupakan atau belum. Aku tidak mau ambil resiko kehilangan Ann
karena kau. Asal kau
tahu saja, aku bisa saja berubah menjadi orang yang sangat jahat kalau
aku ingin
mempertahankan sesuatu.”
“Apa maksudmu?”
”Kalau kau berani mendekati Ann lagi..”
”Tunggu, siapa bilang aku mau mendekati Ann lagi?”
”Tidak usah pura-pura, aku bisa membaca semua yang ada di kepalamu
itu. Kau mungkin
tidak pernah kepikiran ingin merebut Ann dariku, tapi tentunya kau
berharap bukan? Aku
yakin kau juga sadar kau ini bukan apa-apa jika dibandingkan
denganku. Apa dengan
keadaanmu yang seperti ini kau bisa merebut Ann kembali ke sisimu?
Jangan mimpi di
siang bolong. Memandangmu saja Ann sudah tidak sudi.”
Dennis naik pitam, tapi ditahannya, “Lalu apa maumu?”
”Aku mau kau tahu diri sedikit. Jangan dekati Ann lagi, kalau tidak aku
akan memastikan
kau akan menyesal seumur hidupmu. Sudah kubilang tadi, aku bisa
berubah menjadi
orang yang jahat kalau aku ingin mempertahankan sesuatu. Aku tahuwww.ac-zzz.tk
semua latar
belakang kehidupan masa lalumu yang suram, tentunya kau tidak ingin
semua itu
terulang lagi kan? Kalau kau masih berani merebut milikku yang paling
berharga, aku
pun akan berbuat hal yang sama.”
”Jangan bertele-tele! Apa maksudmu!”
”Akan kubuat kau kehilangan pekerjaanmu. Segalanya. Orang-orang
yang ada di
sekitarmu pun akan kubuat menanggung akibatnya. Kau mengerti?”
”Keparat…”
”Aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku. Ingat baik-baik, Dennis,
aku bisa saja
menjadi orang jahat. Kau tentunya tidak mau kehilangan segalanya
kan?”
Dengan marah Dennis menarik kerah kemeja Calvin, tangannya
mengepal marah siap
meninju wajah angkuh itu, “Tadinya kukira kau orang baik-baik, kukira kau
memang
pantas mendampingi Ann. Tapi ternyata kau cuma orang licik yang
menghalalkan segala
cara untuk menekan orang lain! Apa istimewanya menjadi orang kaya
yang punya
kekuasaan?! Aku tidak takut padamu!!”
“Oh ya? Sekali saja kau memukulku, aku jamin kau akan menyesal seumur
hidup.”
Calvin menyeringai licik.
Tadinya Dennis sudah setengah mati menahan diri untuk tidak menghajar
Calvin, tapi
pria itu malah mencondongkan wajahnya menantang Dennis.
“Kenapa? Bukankah tadi kau bilang tidak takut padaku? Lalu kenapawww.ac-zzz.tk
kau tidak berani
menghajarku?” Calvin tertawa sinis, “orang-orang pinggiran sepertimu
memang paling
pengecut, gampang ditekan.”
”Keparat!!”
Dennis tidak kuat menahan emosinya, dihajarnya wajah sombong itu
sampai telak.
Calvin terhuyung jatuh, tapi dalam sekejap ia sudah bangkit lagi. Darah
menetes sedikit
dari bibirnya, “Hanya segini kemampuanmu, tukang servis? Kenapa?
Kurang makan jadi
tidak kuat menghajar orang?! Rakyat jelata sepertimu memang
memalukan. Tukang
pukulku saja bisa memukul anjing lebih baik darimu!”
Dennis semakin kalap, lagi-lagi ia mengayunkan tinjunya ke wajah Calvin.
Kali ini
sangat keras, Calvin sampai tersungkur di bawah dan butuh waktu yang
lama untuk
bangkit.
Nafas Dennis turun naik. Tapi kemudian ia meredakan emosinya, otaknya
berpacu keras
untuk berpikir. Ada yang aneh…kenapa aku punya perasaan kalau si
brengsek ini
memang sengaja minta dihajar? Seakan-akan ia yang menawarkan diri?
Belum sempat Dennis memecahkan teka-teki itu, semuanya sudah
terlambat.
Tiba-tiba entah dari mana sebuah taxi berhenti di depan mereka. Ann
turun dari taxi itu
dan tergesa-gesa menghampiri tempat mereka dengan wajah
ketakutan.
Dennis terperanjat menahan nafas, bagaimana mungkin Ann bisa tibatibawww.ac-zzz.tk
muncul?!
Berbagai kemungkinan skenario yang dirancang Calvin semuanya
berterbangan di dalam
benaknya. Saat Dennis menyadari kehadiran Ann yang begitu di luar
dugaan, ia baru bisa
menebak apa maunya Calvin itu.
Sial….orang licik ini pasti sudah mengatur semuanya!!!!
Benar dugaan Dennis, begitu melihat Ann datang, tiba-tiba saja Calvin
berakting
meronta-ronta kesakitan sembari memegang luka di wajahnya. Ann
memeganginya
dengan cemas, “Calvin, kau tidak apa-apa?”
“Kenapa kau lakukan ini!!” Ann mengangkat wajahnya dan membentak
Dennis dengan
suara tinggi, “kenapa kau memukuli Calvin?!”
Dennis tercekat, “Ann, dengar aku baik-baik, aku tidak…..” astaga,
bagaimana aku
menjelaskannya!! “dia duluan yang mencari masalah!!”
Calvin bangkit berdiri dengan susah payah. Wajahnya tidak ada luka
yang berarti, tapi
tingkah lakunya dibuatnya seolah-olah ia sangat kesakitan. Ia menatap
Dennis dengan
akting pura-pura ketakutan, ”Aku menemuinya di sini karena aku
memintanya tidak perlu
datang ke rumahmu lagi untuk memperbaiki jam, tapi entah kenapa dia
marah sekali dan
langsung menghajarku.”.
“Pembohong!! Ann, jangan dengarkan dia!!! Makhluk ini lebih licik
daripada yang kau
kira!!”
“Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, kau memangwww.ac-zzz.tk
menghajarnya, Dennis!!! Bisabisanya
kau malah balik menuduh Calvin?! Orang sepertimu mana bisa
kupercaya!”
“A…apa..” Dennis semakin terpojok.
“Ann, sudahlah….jangan cari masalah lagi dengannya.” Calvin purapura
prihatin, “kita
pergi saja.”
Dennis mencekal tangan Ann, “Ann, dengarkan aku dulu! Ini tidak seperti
yang kaulihat!
Dia sengaja memancing emosiku…”
Ann dengan kasar melepaskan tangan Dennis, “Keterlaluan kau, Dennis!
Kau tidak perlu
menjelaskan apa-apa lagi karena aku sudah melihat semuanya!”
“Tapi dia dulu yang mengancamku!! Dia sengaja mengatur semua ini
supaya kau datang
dan melihat semuanya! Dia berbuat seperti ini supaya kau semakin
membenciku!!”
”Bicara apa kau?” Ann menatapnya dengan sinis, “aku tidak mau
mendengar apa-apa lagi
darimu! Cepat pergi dari hadapanku.”
”Ann, tunggu dulu!”
Ann berlari masuk ke dalam mobil Calvin, sedikitpun ia tidak
menghiraukan teriakanteriakan
Dennis dari luar. Calvin menoleh ke tempatnya, tersenyum kecil kemudian
langsung mengemudikan mobil itu kencang-kencang.
***
Di dalam apartemen Calvin…..
“Maaf, aku sama sekali tidak bermaksud membuatmu cemas.
Seharusnya kau tidak perlu
datang ke sana.” ujar Calvin sewaktu Ann mengompres luka di bibirnya.
“Aku langsung datang ke sana setelah kau telepon. Tadinya kukira adawww.ac-zzz.tk
apa, kau bilang di
telepon kalau kau ingin aku ikut bicara pada Dennis. Tapi begitu sampai
di sana, aku
malah melihat dia sedang memukulimu.”
”Maaf….seharusnya aku tidak menyuruhmu datang. Aku juga tidak tahu
kenapa dia bisa
berbuat seperti ini. Dia menghajarku seperti orang gila saja!”
Ann meletakkan kantung kompresannya, wajahnya terlihat lesu.
“Aku tidak mengerti kenapa Dennis bisa semarah itu. Aku bilang baik-baik
padanya
kalau dia tidak perlu datang lagi tapi dia langsung…”
”Calvin,” potong Ann, “ada yang harus kuceritakan padamu.”
“Tentang apa?”
“Tentang Dennis dan aku. Dennis itu sebenarnya…”
”Mantan pacarmu?”
Ann mendongak kaget, “Kau sudah tahu?”
”Josh yang memberitahuku kemarin. Aku tidak marah padamu, Ann.
Lagipula itu hanya
masa lalu, kau memang tidak perlu memberitahuku semuanya.”
”Tapi sebenarnya di antara kami tidak bisa dianggap punya hubungan
khusus.”
”Aku percaya padamu, Ann. Sejujurnya aku memang takut setelah
mendengar semuanya.
Makanya aku tiba-tiba ingin menggantikan Dennis dengan pekerja lain,
karena aku
khawatir dia akan mendekatimu lagi. Aku tahu kekhawatiranku itu tidak
beralasan…seharusnya aku tidak perlu berbuat begitu. Aku tidak
menyangka dia akan
marah besar sampai menghajarku segala…”
”Calvin…kau perlu tahu satu hal, antara aku dan Dennis benar-benar
tidak ada apa-apawww.ac-zzz.tk
lagi. Itu hanya masa lalu.”
“Kau sungguh tidak punya perasaan apa-apa lagi padanya?”
Ann tertawa kaku, “Kau becanda? Tentu saja tidak. Setelah semua yang
ia lakukan
padaku, mana mungkin aku masih menyimpan perasaan padanya.
Lagipula….setelah
melihat perbuatan dia padamu hari ini…aku jadi tahu dia memang tidak
pernah berubah,
tetap saja suka berbuat seenak hatinya. Dia tidak pernah berhenti
membuatku kesal.”
Calvin meraih tangan Ann dan meremasnya lembut, “Tadinya aku kira
kehadiran Dennis
bakal mengancam hubungan kita, tapi kini aku percaya sepenuhnya
padamu. Berjanjilah
padaku mulai sekarang kau tidak akan menyembunyikan apa pun lagi
dariku.”
”Baiklah.”
***
Malam harinya saat Ann sedang sibuk menyelesaikan tugas kuliahnya
yang menumpuk,
pembantu rumah datang memberitahu Ann bahwa ada seorang pria
yang ingin
menemuinya. Ann menyuruh pembantu rumah membukakan pintu dan
bilang pada orang
itu ia akan segera turun. Tapi tak lama kemudian pembantu itu datang
lagi , katanya tamu
itu tidak mau masuk ke dalam. Ia hanya mau menunggu Ann di luar
rumah.
Dengan malas-malasan Ann mematikan laptopnya dan segera keluar
dari rumah. Tamu
macam apa yang lebih memilih bertemu di depan rumah daripadawww.ac-zzz.tk
diundang masuk?
Sesampai di depan pagar, ia kaget melihat tamu itu ternyata Dennis.
“Mau apa kau ke sini?! Aku tidak mau bicara apa-apa lagi.” Ann segera
mengambil
langkah seribu meninggalkan Dennis. Tapi kali ini Dennis tidak akan
melepaskannya. Ia
dengan gesit menyambar pergelangan tangan Ann, memaksanya tetap
berdiri di sana.
”Aku tidak rela selalu menjadi pihak yang disalahkan! Kau tenang saja,
aku juga tidak
akan berlama-lama di sini.” Dennis mengendurkan pegangannya,
“mungkin apa pun yang
kujelaskan padamu tidak akan bermanfaat, aku tahu sedikitpun kau tidak
akan
mempercayaiku. Tapi aku minta kali ini kau harus percaya padaku!
Kejadian tadi pagi
sungguh di luar kemauanku.”
”Kau memang selalu memakai alasan itu, Dennis. Apa pun yang kau
lakukan selalu kau
bilang di luar kemauanmu!”
“Calvin tidak seperti yang kau puja-puja selama ini! Dia datang ke
tempatku,
mengancamku agar tidak menemuimu lagi atau aku akan dibuatnya
menyesal seumur
hidup. Dia memang memiliki segalanya, uang dan kekuasaan yang aku
tidak punya. Tapi
aku tidak akan mau menjadi bulan-bulanannya! Terserah kau mau
percaya padaku atau
tidak, aku hanya mau kau tahu yang sebenarnya! Aku tidak mau kelak
kau menikah
dengan orang yang salah.”www.ac-zzz.tk
”Calvin bukan orang seperti itu. Aku tidak akan percaya padamu, Dennis.
Sejujurnya
kukatakan padamu, aku menyesal kita bertemu lagi di taman itu. Apa
kau tahu,
sebenarnya aku berharap tidak pernah melihatmu lagi!” Ann
menatapnya kosong, “lima
tahun adalah waktu yang lama, aku baru bisa sembuh dari semua luka
yang kau buat
padaku itu selama lima tahun! Aku sekarang sudah punya hidup yang
baru, aku bahkan
sudah mulai bahagia dengan pertunanganku. Tapi tiba-tiba saja kau
muncul di depan
mataku dan merusak semuanya! Apa kau tidak merasa bersalah padaku,
setelah aku bisa
pulih kembali dari semua lukaku lalu kau mau buat luka yang baru lagi?”
Dennis diam.
“Apa hakmu menuduh Calvin orang yang salah? Aku tidak menyesal
bertunangan
dengannya, setidaknya aku tidak merasa tertekan setiap kali
berhadapan dengannya, aku
punya jaminan dia tidak akan menyakitiku dan setidaknya aku tahu dia
sungguh-sungguh
mencintaiku!”
”Apa bersamaku tidak ada perasaan itu?”
”Jika aku bersamamu yang akan kurasakan hanyalah kesengsaraan!
Apa kau tahu, berdiri
di sini menatapmu saja aku sudah sangat menderita ?!”
Dennis terpukul sekali, “Sedalam itukah kebencianmu padaku?”
”Seharusnya kau sudah sadar sejak pertama kali kau menyakitiku. Aku
tidak mengerti
apa maumu sebenarnya, dulu kau bilang aku harus melupakanmu, laluwww.ac-zzz.tk
setelah aku
berhasil melupakanmu kau malah memaksaku agar tidak membencimu.
Aku tidak tahu
sampai kapan aku bisa memaafkanmu! Jadi aku mohon Dennis, pergilah
dari
kehidupanku. Jangan kau ganggu aku dan Calvin lagi, biarkan aku hidup
lepas dari
bayang-bayangmu. Tolong jangan rusak kebahagiaanku.”
”Begitu ya?” Dennis mengangguk kecil, kemudian perlahan-lahan
melepaskan pegangan
tangannya dari Ann, “aku hanya mau kau tahu satu hal. Aku tidak
pernah ingin
menyakitimu sedikitpun. Mungkin sudah terlambat bagiku untuk
mengatakannya, tapi
aku memang mencintaimu. Mudah bagimu untuk melupakanku, tapi aku
tidak bisa
melupakanmu meskipun kau beri aku waktu selama 5 tahun atau lebih!
Aku tidak akan
bisa! Aku menyesal atas semua perbuatanku dulu. Aku tidak
menyalahkanmu kalau kau
memang sangat membenciku, aku memang bodoh telah
melepaskanmu begitu saja.
Kupikir itu semua demi kebaikanmu, tapi ternyata semuanya hanya akan
membuatmu
salah paham dan terus membenciku. Sampai kapan pun kau tidak akan
percaya kalau aku
sungguh mencintaimu, semua yang kulakukan, semua yang kukatakan
untuk
menyakitimu waktu itu, kulakukan karena terpaksa!”
Ann tercengang diam, “Kau…kau bilang apa?” Ia kaget mendengar
semuanya.www.ac-zzz.tk
“Aku tahu semua yang terjadi di antara kita tidak bisa dirubah lagi, tapi
kalau saja aku
bisa memutar balik waktu….aku tidak akan sekalipun menyakiti hatimu,
aku tidak akan
melepaskanmu hanya karena aku merasa tidak pantas mendampingimu.
Tapi waktu itu
aku tidak bisa berpikir panjang, aku malah melepaskanmu begitu saja
dan sekarang
semuanya sudah terlambat. Aku juga menyesal kenapa kita harus
bertemu lagi. Bukan
hanya kau yang menderita, Ann, aku bahkan lebih menderita tapi aku
selalu
menyimpannya dalam hati dan sampai kapanpun juga aku tidak akan
pernah bisa pulih
sepertimu! Tapi aku janji tidak akan merusak kebahagiaanmu dengan
Calvin. Aku juga
tidak akan mengganggumu lagi kalau memang itu maumu. Kalau kau
meminta aku
pergi……..aku akan pergi.”
Dennis menatapnya untuk yang terakhir kali, kemudian melangkah pergi,
meninggalkan
Ann seorang diri berdiri di sana.
Tinggal Ann di sana, berusaha membunuh semua keraguan yang kini
mulai merasuki
hatinya. Semakin ia mencoba untuk tidak percaya, semakin ia
tenggelam dalam keraguan
itu.
***
Dalam ruang kerja yang gelap itu Ann menekan nomor telepon
rumahnya di Inggris,
jantungnya berdegup kencang saat mendengar suara Papa,www.ac-zzz.tk
“Papa…maaf meneleponmu
malam-malam begini.”
Di ujung sana Papa tertawa, “Tidak apa-apa, sayang. Ada apa
sebenarnya, sampai
interlokal begini? Kamu kedengarannya sedang ada masalah.”
“Ada yang ingin kutanyakan pada Papa.”
”Ya? Tanyakan saja.”
”Lima tahun yang lalu….Papa pernah memberi cek kosong pada Dennis.
Apa Papa masih
ingat?”
Papa terdiam. Ada jeda panjang di antara mereka.
“Papa….tolong jawab aku yang jujur. Cek kosong itu apa pernah
dicairkan oleh Dennis?”
“Kenapa tiba-tiba kamu menanyakan hal ini?”
”Tolong, Papa. Jawab aku.”
Papa diam lagi. Yang ada hanya suara nafasnya.
“Ann, sebelum Papa mengatakan yang sejujurnya padamu. Papa mau
kamu mengerti satu
hal, apa yang Papa lakukan ini semuanya demi kebaikanmu. Papa takut
pemuda itu akan
merenggut semua kebahagiaanmu, jadi Papa…”
”Pa, tolong jawab saja pertanyaanku itu.”
“Ann……”
Jantung Ann rasanya mau copot, ia seolah-olah mati rasa.
Dicengkramnya gagang
telepon itu kuat-kuat, air matanya siap menetes, “Cek itu….cek itu
ternyata tidak
dicairkan Dennis, bukan? Ternyata dia tidak pernah
memakainya…Benarkah?”
“Ann…Papa…Papa sungguh tidak bermaksud membohongimu, waktu itu
Papa benarbenarwww.ac-zzz.tk
mengira dia sudah memakai cek itu. Maafkan Papa, Ann, Papa tidak
memberitahumu karena Papa tidak mau kamu terjerumus lebih dalam
lagi dengan
pemuda itu, selain itu Papa kira antara kamu dan pemuda itu semuanya
sudah berakhir,
jadi tidak ada yang perlu diungkit-ungkit lagi. Apa kamu sadar, Papa
terpaksa melakukan
ini semua demi masa depanmu? Lihatlah dirimu sekarang….kamu sudah
punya
segalanya, tidak kekurangan apapun juga, bukankah itu lebih baik
ketimbang hidup
luntang-lantung dengan pemuda itu?”
Jadi benar Dennis tidak mencairkan cek itu….
Pegangannya pada gagang telepon itu terlepas begitu saja, sekujur
tubuhnya membeku
kebingungan.
Ann sudah mencoba untuk tidak menangis, tapi air mata itu terus
menetes tanpa ia sadari.
Ia tidak perlu mempertanyakan hal-hal yang lainnya lagi, hanya perlu
tahu satu
kebenaran itu saja sudah cukup untuk mengetuk hatinya, menamparnya
keras-keras
hingga ia sadar apa yang sebenarnya terjadi lima tahun yang lalu.
Ia lalu meringkuk di bawah seorang diri. Menahan penyesalan yang
sangat amat dalam.
Menyesal kenapa ia tidak mau menghiraukan kata-kata Emma dan
Vincent waktu itu,
menyesal mengapa ia tidak pernah mau mempercayai ucapan Dennis,
tapi lebih menyesal
lagi karena ia tidak pernah mau mendengar kata hatinya sendiri.
Bukankah sekarang semuanya sudah terlambat?www.ac-zzz.tk
Kini Ann tidak tahu harus bersikap bagaimana terhadap semuanya. Ia
sudah terlambat
menyadari kebenaran yang selama ini tersimpan rapat darinya. Ia tidak
menyalahkan
Papa sama sekali, ia bisa memaklumi semuanya. Tapi Calvin? Bagaimana
Ann harus
menghadapi Calvin setelah ia tahu semuanya? Apa benar yang
diucapkan Dennis tadi,
kalau Calvin sengaja mengatur perkelahian itu agar dirinya semakin
membenci Dennis?
Perasaan Ann kini terombang-ambing tak menentu, ia benar-benar
kehilangan arah.
Butuh waktu lima tahun baginya untuk menyusun kembali kepingankepingan
hatinya
yang hancur karena Dennis, dan butuh waktu lima tahun baginya untuk
melupakan sosok
pemuda itu. Tapi rentang waktu yang begitu lama itu pupus semuanya
hanya dalam
waktu satu malam. Dan dalam waktu satu malam itu ia kembali hancur
oleh perasaannya
sendiri, oleh kenyataan bahwa sesungguhnya Dennis masih ada di dalam
hatinya.
Sesungguhnya ia tidak bisa melupakan pemuda itu. Dan sesungguhnya
selama ini ia
hanya berpura-pura kuat, pada kenyataannya ia masih sangat rapuh.
Ia tidak pernah bisa melupakan Dennis.
Ini semua tidak perlu terjadi kalau saja ia mau mendengar semua
penjelasan temantemannya.
Kalau saja ia mau menunggu lebih lama sedikit di taman itu sebelum
keberangkatannya
ke Inggris.www.ac-zzz.tk
Sekarang semua yang sudah susah payah dibangunnya selama ini
hancur berantakan.
Perasaannya pada Calvin lenyap tak berbekas. Ia bahkan tidak sanggup
membayangkan
dirinya sudah bertunangan dengan pria itu. Bagaimana ia nanti akan
menikah dengan
orang yang tidak ia cintai?
Aku tidak boleh mengkhianati Calvin………tapi bagaimana aku bisa
mengingkari
perasaanku yang sesungguhnya pada Dennis?
***
Keesokkan harinya…..
Calvin bisa mencium gelagat tidak baik dari tingkah laku Ann yang serba
aneh pagi ini.
Walaupun mereka sarapan pagi bersama-sama di ruang tamu Ann, tapi
Ann hanya diam
saja dan tidak menatapnya sejak tadi. Gadis itu hanya sibuk memainkan
sarapannya
dengan garpu, sedikitpun ia tidak menyentuh makanan itu.
“Kemarin aku bertemu dengan keluargaku. Coba tebak apa hasil
percakapan kami
semalam? Ayah dan Ibuku minta pernikahan kita dimajukan saja,
mungkin 2 minggu lagi,
jadi tidak perlu menunggu kita balik ke London lagi. Ibuku bersikeras mau
menyiapkan
segalanya sendiri, katanya pernikahan itu dilangsungkan di sini saja, di
gereja tempat
orang tuaku menikah dulu. Kau tidak keberatan kan? Maaf
ya…semuanya jadi tiba-tiba
begini. Aku juga sebenarnya tidak mau terburu-buru, tapi mereka terus
mendesak.”www.ac-zzz.tk
Orang yang diajak bicara malah diam.
“Ada apa? Wajahmu kelihatan murung sekali.” tanya Calvin padanya.
Ann meletakkan garpunya di atas piring, ia termenung sebentar. Kedua
tangannya
disembunyikan di balik meja, tangan sebelah kanannya memainkan
cincin yang
melingkar di jari manis kirinya dengan penuh perasaan cemas. Ia
mengigit bibirnya. Aku
harus jujur pada Calvin, aku tidak mau ia terluka di saat terakhir.
Ann ragu lagi, tapi kalau aku menceritakan yang sejujurnya pada Calvin
sekarang,
bukankah sama saja? Ia tetap bakal terluka..
“Ann, aku mohon….ada apa sebenarnya? Apa ada yang ingin kau
katakan padaku?”
Calvin menatapnya semakin tajam.
“Calvin, aku tidak bisa menikah denganmu.”
Calvin terhenyak kaget, roman mukanya langsung berubah drastis begitu
mendengar
kalimat tadi.
“Aku tidak bermaksud melukaimu…aku tahu ini kejam sekali dan kau pasti
tidak bisa
menerimanya,   tapi   aku   tidak   boleh   terus   menipu   diriku   sendiri,
terlebihlebih
menipu
dirimu. Aku tidak sanggup menikah denganmu, Calvin..”
“Tapi kenapa ?!”
“Aku tidak pantas menikah denganmu….selama ini kau terlalu baik,
percayalah kau akan
menyesal bila menikah dengan..”
”Itukah alasanmu yang sebenarnya? Atau kau punya alasan yang
lainnya lagi ?!” bentakwww.ac-zzz.tk
Calvin tiba-tiba.
Ann mengangkat wajahnya, menatap Calvin dengan perasaan bersalah
campur kaget.
Baru kali ini ia mendengar Calvin membentak dirinya.
“Jawab aku, Ann! Aku tidak bisa terima kalau memang cuma itu
alasanmu! Sama sekali
tidak masuk akal! Setelah bertunangan selama dua bulan kenapa baru
sekarang kau
membatalkan pernikahan kita, hah?!”
“Aku…” Ann berusaha mencari akal bagaimana sebaiknya ia harus
menjelaskan
semuanya pada Calvin, “itu karena selama 2 bulan ini aku tidak tahu
apa-apa tentang
rahasia itu, aku tidak tahu apa-apa tentang kejadian yang sebenarnya
antara aku dan
Dennis lima tahun yang lalu…”
”Apa kau bilang?” Calvin membanting peralatan makannya ke atas
meja. Ia beranjak
cepat dari meja makan itu dan menarik Ann. Wajahnya memerah karena
menahan marah,
“apa kau bilang tadi?! Dennis katamu?!”
Ann benar-benar kaget, ia melepaskan tangannya dari Calvin, “Aku
harus jujur padamu.
Antara aku dan Dennis memang terjadi sesuatu yang tidak
menyenangkan lima tahun
yang lalu, tapi ternyata semua itu hanya kesalahpahaman yang sengaja
ditutup-tutupi
dariku. Aku baru tahu semuanya tadi malam, dan aku menyesal
padamu…karena saat itu
aku sadar aku masih menyimpan perasaan padanya.”
”Jangan kau lanjutkan lagi, Ann.” Calvin membuang muka, “hentikanwww.ac-zzz.tk
semua ucapanmu
itu, aku tidak mau dengar lagi.”
”Calvin, kau bebas memarahiku karena aku memang salah. Tapi
bukankah lebih baik aku
menceritakan semuanya padamu sebelum kita menikah dan semuanya
menjadi tidak
karuan?”
Tapi Calvin diam, wajahnya mengeras dan matanya menyorotkan
kebencian yang
mendalam.
“Calvin, aku mohon bicaralah padaku. Katakan sesuatu. Apa saja.” Ann
menatapnya pilu.
Aku telah menyakiti hatinya…tapi aku harus bagaimana lagi?
“Kenapa, Ann? Kenapa kau bersedia mengorbankan semua
kebahagiaan yang bisa
kuberikan padamu demi orang itu? Kenapa kau rela melepaskan
semuanya hanya untuk
menyelamatkan hubunganmu dengannya?!! Apa kau tidak bisa berpikir
dengan akal
sehatmu, apa yang bisa kaudapatkan dari pria itu, hah?! Dia tidak punya
apa-apa untuk
membuatmu bahagia, dia tidak memiliki semua yang aku miliki! Bersama
dengannya
hanya akan membuat hidupmu hancur berantakan!”
Ann memejam matanya, sedih.
“Pikir itu baik-baik, Ann! Apa kau mau mengorbankan segalanya demi
dia?!”
”Tapi aku mencintainya, Calvin.” jawab Ann tak berdaya, “semua yang
kau ucapkan itu
benar. Aku tidak memiliki jaminan dia bisa membuatku bahagia seperti
yang bisawww.ac-zzz.tk
kaulakukan padaku. Dia juga tidak memiliki semua yang kaumiliki. Tapi
aku tidak
mengkhawatirkan apa-apa karena aku mencintainya. Aku tidak bisa
membuang perasaan
ini jauh-jauh hanya karena aku takut melihat masa depanku dengannya.
Aku punya
harapan meskipun itu cuma sedikit, tapi aku tidak peduli.”
”Cinta katamu? Berpikirlah secara logika, Ann! Kau tidak bisa hidup
hanya dengan
modal cinta! Aku bisa memberimu cinta sebanyak yang kau mau,
bahkan lebih!”
Cinta itu buta, ia akan menutup semua pikiranmu hingga kau tidak bisa
berpikir panjang
lagi tentang realita. Aku tidak mau munafik, aku tahu betul dengan
Dennis aku tidak
punya masa depan yang cerah dibandingkan aku bersamamu. Tapi
bagaimana mungkin
aku hidup dengan orang yang sama sekali tidak aku cintai? Bukankah itu
hanya akan
menyiksaku dan malah membuatku tidak bahagia? Tidak bahagia sama
saja membunuh
diri kita sendiri… sedikit demi sedikit…. hingga apa yang bisa kita lakukan
selanjutnya
hanyalah menyesali diri. Aku pernah sekali tidak percaya dengan apa
kata hatiku, dan
aku mengingkarinya hingga aku sangat menyesal sekarang. Sekarang
aku tidak mau lagi
berbuat hal yang sama, aku tidak mau lagi menyesal. Kali ini aku ingin
mempercayai
kata hatiku.
Melihat Ann tidak bisa menjawab, Calvin hanya menatapnya denganwww.ac-zzz.tk
dingin. Suaranya
terdengar penuh ancaman, “Aku akan menunjukkan padamu seberapa
besar cinta yang
bisa kuberikan. Kau pasti akan menikah denganku. Percayalah.”
Ia mengeluarkan handphone-nya dari saku, menekan nomor seseorang
dan berbicara
sangat singkat, “Kau masih ingat orang yang kemarin kutunjukkan
padamu? Kumpulkan
orang-orangmu dan terserah mau kau apakan dia.”
Ann tercengang tak mengerti, “A..apa maksudmu?”
Calvin mematikan HP-nya, diam.
“Kau…kau menyuruh orang-orangmu menghabisi Dennis?!”
”Aku tidak pernah rela kalau ada orang yang sampai berani merebut
sesuatu yang
berharga dariku.”
”Jadi benar kata Dennis, perkelahian kemarin kau yang mengatur
semuanya!! Kau
sengaja menyuruhku datang supaya aku melihat semuanya!
Kau…kenapa kau bisa
berbuat seperti itu! Kau kejam sekali!”
”Semua orang bisa berubah, Ann. Semua orang bisa berubah kalau ia
takut kehilangan
sesuatu. Itu naluri dasar seorang manusia.”
-----------------------------------
Dennis berjalan kaki menuju tempat kerjanya sendirian. Ia sama sekali
tidak menduga
sudah ada segerombolan preman yang menguntitnya sejak tadi. Saat
Dennis berbelok ke
jalanan yang sepi, mereka tiba-tiba menyerbu ke arahnya dan
menghajarnya ramai-ramai.
Dennis kaget bukan main. Semua itu hanya terjadi beberapa menitwww.ac-zzz.tk
setelah mereka
mendapat perintah dari Calvin.
Dennis berusaha melawan tapi jumlah mereka terlalu banyak. Meskipun
ia berhasil
memberi perlawanan yang sengit pada mereka, tapi tetap saja mereka
berhasil
menjatuhkannya.
--------------------------------------------------------------
“Aku tidak bisa memastikan apa yang diperbuat orang-orang itu pada
Dennis. Tapi kau
tahu kan, orang-orang seperti itu sangat haus uang, mereka akan
berbuat semau mereka
kalau aku sudah mengiming-imingkan uang. Kalau Dennis sampai mati,
kau tidak perlu
lagi repot-repot memberikan cintamu pada orang lain.”
Ann bergidik ngeri mendengar kata-kata penuh ancaman itu.
Dipandanginya Calvin
dengan ketakutan, tunangannya itu sudah berubah menjadi sosok yang
mengerikan tanpa
ia sadari! Ada sesuatu yang mengerikan di balik sifatnya yang begitu
tenang dan kalem.
“Kau tega, Ann? Kalau kau tidak mau mengucapkan sepatah kata yang
enak kudengar,
aku tidak bisa berbuat apa-apa kalau sampai mereka ingin menghabisi
nyawa orang yang
kaukasihi itu.”
”Kau menjijikkan sekali!!“jerit Ann tidak tahan lagi, “kenapa kau tega
berbuat seperti ini
padaku!!!”
”AKU LAKUKAN INI SEMUA KARENA AKU TIDAK MAU KEHILANGANMU!!
SEKARANG KAU SUDAH TAHU SEBERAPA BESAR CINTAKU UNTUKMU,www.ac-zzz.tk
ANN?! KAU SUDAH TAHU SEKARANG ?!!”
Ann menutup kupingnya kuat-kuat, ia ingin menjerit sekencangkencangnya
seakan-akan
ini hanya mimpi buruk yang akan segera berakhir. Berbagai kilatan
bayangan yang
mengerikan berkelebat di depan matanya, menghantuinya dengan
bayangan Dennis yang
sedang sekarat dihabisi orang-orang suruhan Calvin. Seolah-olah Ann
bisa mendengar
jeritan kesakitannya, melihat darah yang merembes dari sekujur
tubuhnya, merasakan
nafasnya yang terputus-putus dan tubuhnya yang menjadi sasaran
empuk kebengisan
mereka. Ann tidak tahan lagi. Jiwanya ikut meradang membayangkan
semua itu.
“Katakan kau akan menikah denganku, Ann! Atau aku akan berbuat
lebih kejam lagi
padanya! Aku tidak takut dengan apapun di dunia ini.Kau tahu sendiri
kan, aku bisa
berbuat apa pun semudah aku membalikkan telapak tangan. Kalau
sampai ia matipun aku
tidak takut, aku hanya takut kehilanganmu!”desak Calvin sambil
mencengkram tangan
Ann dengan kasar,ia hampir membuatnya kesakitan, “KATAKAN PADAKU
KAU
AKAN MENIKAH DENGANKU!!”
”Aku tidak mau!!!”
Tatapan Calvin berubah dingin, “Baik, kalau memang itu
maumu….dengan begini kau
sendirilah yang mencelakakan Dennis. Kau yang bersalah kalau sampai
ada sesuatu yangwww.ac-zzz.tk
buruk menimpanya. Semua ini kau yang tanggung sendiri, Ann. Aku tidak
akan berbuat
apa-apa.”
”Tidak ! Jangan kaulakukan itu! Suruh mereka berhenti! Cepat!”
Calvin tidak mengubris permohonannya. Ia melangkah pergi dengan
angkuh.
“Calvin!!! Suruh mereka berhenti!!”
Calvin tetap tidak mempedulikannya. Bahkan seandainya Ann sampai
bersujud-sujud
memelas padanya, ia tetap tidak akan peduli. Langkahnya semakin
mantap meninggalkan
ruangan itu, meninggalkan Ann yang terus menjerit ketakutan
memanggil-manggil
namanya.
Hingga akhirnya Ann tidak kuasa lagi menahan semua rasa takutnya, ia
berseru tegas,
“Baik! Aku akan menikah denganmu!”
Langkah Calvin berhenti. Ia memunggungi Ann tanpa reaksi.
“Kau dengar itu?! Aku akan menikah denganmu!! Cepat suruh mereka
berhenti, Calvin,
aku mohon!!!”
Akhirnya Calvin menoleh, tapi wajahnya kembali kelihatan tanpa
ekspresi, “Apa katakatamu
itu bisa dipercaya? Aku butuh kepastian darimu, Ann.”
“Kau tidak perlu kepastian apa-apa..” Ann menatapnya tanpa daya,
“selama kau tidak
melukai Dennis, aku pasti akan menikah denganmu…”
Calvin tersenyum singkat, ia mengeluarkan HP dari saku celananya lagi,
lalu memberi
perintah baru, “Kalian boleh berhenti, biarkan dia hidup untuk menikmati
bagaimanawww.ac-zzz.tk
menyakitkannya kehilangan orang yang ia cintai. Lepaskan dia.”
Setelah mendengar itu, kontan Ann menghela nafas lega. Rasanya ia
mau mati saja saat
Calvin memberinya ancaman mengerikan seperti itu. Ia tidak habis pikir
bagaimana
seorang Calvin yang begitu tenang bisa berubah menjadi kejam dalam
sekejap hanya
karena takut kehilangan orang yang ia cintai? Tapi Ann tidak sempat
memikirkan
jawabannya lagi, ia hanya bisa memikirkan keadaan Dennis sekarang.
Dan dalam sekejap ia lunglai dihantui rasa takut yang luar biasa.
Terlebih-lebih lagi saat Calvin mematikan HPnya dan beralih
menatapnya, “Aku harap
kau mengerti, Ann. Aku lakukan semua ini karena aku tidak rela melihat
kau menjadi
milik orang lain. Berjanjilah padaku, kau akan menikah denganku. Jangan
ingkari katakatamu
tadi, Ann, kau tahu sendiri aku bisa berbuat yang lebih jauh lagi.”
Ann membeku ketakutan di sana. Tidak sanggup membalas setiap
ucapannya.
Kini ia takluk sepenuhnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------
------
Dennis tergeletak di sana, bersimbah darah.
“Kau dengar kami baik-baik, bocah tengik! Jangan sekali-kali kau dekati
gadis yang
bernama Ann itu lagi. Inilah akibatnya!! Kalau kau sudah bosan hidup,
kami tidak akan
segan-segan menghabisimu!”
Mereka menendang Dennis untuk terakhir kalinya, lalu segera angkat kaki
meninggalkanwww.ac-zzz.tk
tempat itu.
---------------------------------------------------------------------------------------------
---------------
Pernikahan yang dimajukan menjadi dua minggu lebih awal ternyata
dianggap Calvin
sebagai suatu penantian yang panjang, maka dengan berbagai alasan
yang dibuat-buat ia
memajukannya menjadi 3 hari lagi. Tentu saja dari pihak keluarga Ann
sangat terkejut.
Mereka bergegas berangkat dari London ke Jakarta untuk membantu
persiapan
pernikahan.
Di bandara udara internasional Soekarno Hatta……
Ann bersama Calvin berdiri di depan terminal kedatangan untuk
penerbangan luar negri.
Mereka tersenyum lebar saat melihat kedatangan keluarga Ann
seutuhnya. Ada kedua
orang tua Ann, lalu Caroline kakaknya Ann dan suami Caroline,
Theodore.
Ann berlari kecil menyambut mereka satu persatu.
Mama memeluknya erat-erat, “Kamu kelihatan lebih kurus, Ann.”
Caroline menghampirinya. Ann tersenyum pada Caroline, kakak semata
wayangnya yang
sangat cantik dan anggun itu. Kemudian Theo, suami Caroline, ikut
menepuk-nepuk
pundak Ann sambil tertawa kecil, “Senang bertemu denganmu lagi,
Ann.”
Lalu tiba giliran Papa. Pria yang penampilannya seolah-olah tidak
termakan usia itu
terlihat agak sungkan melihat putri bungsunya sendiri. Percakapan
mereka di teleponwww.ac-zzz.tk
tempo hari masih membekas di hatinya dan membuatnya tidak punya
keberanian untuk
menerima pelukan Ann. Tapi Ann memeluknya lembut, “Pa, aku kangen
sekali.”
Papa menghela nafas lega saat dilihatnya Ann tersenyum penuh maaf
padanya.
Mama memandangi Calvin bingung, “Sebenarnya ada apa? Kenapa
tiba-tiba pernikahan
kalian dimajukan jadi 3 hari lagi? Kita semua jadi bingung, cepat-cepat
terbang dari
London.”
”Maaf jadi membingungkan kalian semua,” jawab Calvin penuh karisma,
“aku cuma
tidak mau menunda lebih lama lagi, takutnya nanti akan mengganggu
kuliah kami berdua
yang sudah mau mulai sebentar lagi. Liburan kami kan sudah mau habis
di sini, jadi lebih
baik segera menikah sebelum kami kembali ke London.”
”Apa sudah ada persiapannya? Ini semua kan mendadak sekali. Kenapa
tidak menikah di
London saja?”
”Tidak, Tante, kata Ibu lebih baik diadakan di sini saja. Bukankah masih
banyak kerabat
yang tinggal di sini? Nanti kan kasihan kalau mereka harus jauh-jauh
terbang ke Inggris
untuk menghadiri pernikahan kami,” Calvin berbalik menatap Papa,
“lagipula Ibu sudah
menetapkan tempat pemberkatannya. Katanya di gereja tempat
mereka menikah dulu.”
”Ya…kalau begitu baik juga…” Papa mengangguk-angguk kecil, masih
agak bingung,www.ac-zzz.tk
“meskipun mendadak begini tapi kami sekeluarga akan membantu
Ibumu
mempersiapkan semuanya. Kasihan kan, Ibumu kerja sendiri? Yang
menikah kan anak
kami juga.”
Mereka semua tertawa. Ann juga ikut tertawa meskipun ia merasa
tawanya itu sangat
palsu dan dibuat-buat. Terserah, mau menikah kapan pun juga tidak ada
bedanya, toh dia
tetap akan jatuh ke dalam tangan Calvin. Tapi ia tetap harus menikah
dengannya, ia tidak
mau sesuatu yang buruk menimpa Dennis.
***
Dua hari belakangan ini berjalan bagai neraka bagi Ann. Semua
persiapan pernikahannya
sama sekali tidak membuatnya bergairah. Ia juga tidak banyak turun
tangan mengurusi
semuanya. Ibu Calvin yang paling repot mempersiapkan pernikahan
mereka. Mulai dari
pemesanan tempat dan pendeta, menyewa seorang perancang
ternama untuk merancang
gaun pengantin Ann, menyebarkan kartu undangan, mengatur
penataan resepsi, sampai
pada makanan dan hal-hal kecil lainnya.
Ann hanya duduk menunggu. Semakin dekat dengan hari
pernikahannya ia merasa
perasaannya semakin kacau balau. Malam ini di rumahnya diadakan
makan malam
keluarga, Calvin tidak ikut serta karena akan menghadiri pesta bujangan
yang diadakan
teman-temannya.www.ac-zzz.tk
Sepanjang makan malam di suasana keluarga yang penuh kehangatan
itu, Ann justru
merasa hampa. Ia merasa hatinya sudah beku dengan semua puji syukur
yang
dialamatkan untuknya.
“Selamat ya, Ann. Aku doain moga-moga pernikahanmu dengan Calvin
akan awet
sampai tua.”
“Mama juga mau ucapin selamat buat kamu. Rasanya baru kemarin
Mama melahirkanmu,
menemanimu setiap malam saat kamu menangis, melihatmu merangkak
dan berjalan
untuk pertama kalinya, mendampingimu mengarungi masa kecil dan
masa remaja yang
indah….lalu sekarang putri kecil Mama ini sudah dewasa dan siap
menikah. Rasanya
Mama masih belum rela menyerahkanmu pada orang lain. Rumah kita
akan sepi ya, Pa.
Caroline dan Svannie sama-sama sudah dewasa dan siap meninggalkan
kita.”
”Jangan begitu, Ma. Nanti kan bakal ada cucu-cucu yang bakal
nemenin kita. Tapi Ann,
Papa senang sekali melihatmu akan segera menikah. Kamu bukan putri
kecil Papa lagi,
besok kamu sudah akan menjadi istri orang lain. Papa cuma berharap
Calvin bisa
membahagiakan putri Papa ini dan kalian bisa membina keluarga yang
harmonis sampai
akhir hayat.”
Ann tersenyum menatap mereka bergantian. Ia tahu doa mereka sangat
tulus untuknya,www.ac-zzz.tk
tapi hatinya kosong sekali.
Besok bukan hari yang ditunggu-tunggunya. Besok adalah mimpi buruk
yang tanpa akhir,
sekali ia diseret ke dalamnya maka ia tidak akan bisa berpaling lagi.
Besok adalah neraka
baru untuknya.
***
Dennis baru saja pulang dari tempat kerjanya. Ia berjalan lunglai
membelok ke gang
sempit menuju rumahnya. Kondisinya tidak terlalu baik saat itu, dengan
luka-luka di
sekujur tubuh dan wajah yang hampir babak belur. Tapi ia tetap
memaksakan diri untuk
kerja. Ia tahu betul siapa penyebab semua itu, tapi ia tidak bisa berbuat
apa-apa. Pada
teman-teman di tempat kerjanya ia memakai alasan dihajar perampok.
Langkah Dennis tiba-tiba terhenti. Jantungnya serasa mau copot ketika ia
melihat seorang
yang sangat dikenalnya tengah berdiri di depan rumahnya, menantinya.
Dengan tertatih-tatih Dennis menghampirinya, suaranya tercekat, “Ann.”
Ann menoleh. Hatinya teriris-iris pilu saat melihat keadaan Dennis yang
menggenaskan.
Ia cepat menunduk, berusaha menahan diri untuk tidak berbuat apaapa
pada pemuda itu.
“Kenapa kau bisa datang ke sini?” Dennis membuka pintu rumahnya,
“kau sudah
menunggu dari tadi? Ayo, masuk.”
”Tidak perlu, lagipula kedatanganku hanya sebentar saja. Ada yang ingin
kusampaikan.”
”Bicaralah di dalam,” Dennis membuka pintu lebar-lebar untuk Ann, “kau
tidakwww.ac-zzz.tk
keberatan kan?”
Mau tak mau Ann terpaksa memasuki rumah sempit itu. Ia berdiri
menyapu
pandangannya ke seisi rumah. Kemudian mendesah panjang, kenapa
aku malah masuk?
Aku tidak boleh berlama-lama di sini…
“Maaf berantakan, maklum aku tidak sempat bersih-bersih karena sibuk
kerja,” Dennis
tertawa pelan. Ia tahu Ann saat ini tengah mengawasi dirinya yang sibuk
mondar-mandir
memberesi semua barang yang berserakan di lantai. Dennis segera
mengambilkan kursi
untuk Ann, “duduklah.”
Ann menggeleng kecil, “Tidak, aku hanya sebentar di sini.”
Saat itu Dennis baru sadar apa pun yang ingin dibicarakan Ann
padanya, pastilah sesuatu
yang serius. Wajah gadis itu begitu murung, pandangannya kemanamana
dan seolaholah
tak berani menatapnya.
“Baiklah, apa yang ingin kaubicarakan?”
Ann diam sejenak.
“Besok aku akan menikah.”
Ann menyebutkan nama gereja tempatnya menikah besok. Dennis
hanya membisu.
Kemudian perlahan-lahan ia membentuk seuntai senyum yang sangat
kaku di bibirnya,
“Kau tidak perlu repot-repot datang ke sini untuk memberitahuku. Kau
kan bisa kirim
kartu undangan saja..”
Ann menatapnya pilu, tidak tahu harus bicara apa lagi. Banyak yang
ingin dikatakannyawww.ac-zzz.tk
pada Dennis, tapi semuanya sirna begitu ia harus berdiri berhadapan
dengannya. Bahkan
menatapnya saja sudah cukup membuat Ann lumpuh tak berdaya. Lima
tahun yang lalu
keadaanlah yang telah menciptakan jurang di antara mereka, kini
setelah mata Ann
terbuka pun ia tetap tidak sanggup menyeberangi jurang itu.
“Aku ucapkan selamat untukmu.” gumam Dennis tak jelas.
“Ya,” Ann mencoba tersenyum di hadapan Dennis, menampakkan
dirinya seolah-olah
sangat bahagia. Ann merasa Dennis tidak perlu tahu apa-apa tentang
penyebab dirinya
menikah dengan Calvin. Biar saja Dennis menganggapnya menikah
karena mencintai
Calvin, dengan begitu maka semuanya bisa berakhir.
Tapi mengapa hati ini ingin menjerit?
“Apa kau mencintai Calvin?”
Pertanyaan itu membuat Ann terhenyak, ia menengadah menatap
Dennis. Dagunya
bergetar saat ia menjawab, “Kenapa kau mempertanyakan itu? Aku
menikah dengannya
tentu saja karena aku mencintainya.”
”Tapi dia…”
Ann menatap semua perban dan plester luka yang menempel di wajah
dan tubuhnya. Ia
menunduk sedih melihat akibat dari perbuatan orang-orang Calvin.
“Tapi dia…” lanjut Dennis, “dia tidak sebaik dugaanmu.”
”Ada satu hal lagi.”
Dennis mengamati gerak-gerik Ann saat gadis itu mengeluarkan sesuatu
dari tas kecilnya.
Sebuah gelang, hadiah ulang tahun Dennis untuk Ann waktu itu.www.ac-zzz.tk
“Aku tak bisa menerima gelang pemberianmu ini. Aku sudah putuskan
untuk tidak
menyimpan apa pun lagi darimu, karena semua itu hanya akan
membuatku teringat
padamu. Aku minta maaf, kumohon ambillah kembali benda ini.”
Dennis mengambil gelang itu dengan hati hancur.
“Kelak aku harap kita tidak perlu bertemu lagi. Semuanya sudah
berakhir.” Ann beranjak
meninggalkannya.
***
“Ann, tunggu.” Dennis meraih tangannya, “kalau memang semuanya
sudah berakhir, lalu
kenapa kau masih mau menemuiku di sini? Apa benar kau sudah
melupakanku? Aku
mohon pertimbangkan kembali pernikahanmu itu.”
Dennis, tolong lepaskan tanganmu…kalau begini kau malah membuatku
lemah… Ann
susah payah melepaskan pegangan Dennis tapi Dennis tak mau
melepaskannya.
Meskipun genggaman itu lembut, tapi bagi Ann sangat mematikan.
Dennis bisa
membunuh keteguhan hatinya kapan saja ia mau.
“Aku benar-benar tidak mau melihatmu menghabiskan sepanjang
hidupmu dengan orang
seperti itu! Aku tidak rela selalu menjadi korban kesalahpahamanmu.
Mengapa sampai
detik ini kau masih juga tidak mau mempercayaiku?!”
Aku percaya padamu…aku percaya..
“Tolong lepaskan aku, Dennis.” jawab Ann lirih.
Tapi Dennis justru malah mencengkram pundak Ann dan memaksa gadis
itu berbalikwww.ac-zzz.tk
menatapnya, “Kau benar sudah melupakan aku? Tidak bisakah kau
percaya padaku?”
Jarak mereka sangat dekat saat itu, meski Ann menunduk tapi Dennis
bisa melihat
dengan jelas air mata yang mulai menggenang di pelupuk matanya.
Hatinya bergetar
hebat. Lalu entah kekuatan apa yang mendorongnya untuk memeluk
Ann, melindungi
gadis itu dari semua kerisauannya. Saat ia memeluknya erat-erat, ia tidak
merasa takut
Ann akan marah besar, ia justru merasa rapuh. Semua kerinduannya
tertumpah di sana.
Rasanya sudah lama sekali ia tidak memeluk Ann. Sudah berapa lama?
Lima tahun kah?
Atau lebih? Tidak, Dennis sadar ternyata selama ini ia tidak pernah
sekalipun memeluk
Ann. Ia selalu menahan diri untuk tidak mencintai gadis itu, bahkan
sekedar memeluknya
pun ia sungguh tidak punya keberanian.
Tapi kini Ann berada dalam pelukannya.
Kenyataan bahwa Ann akan segera meninggalkannya membuatnya
semakin tidak
sanggup untuk melepaskan gadis itu. Ia ingin selalu bersamanya, selalu
memilikinya.
Bukankah selama lima tahun ini perasaan seperti itu selalu ada di
hatinya? Begitu
menggebu-gebu hingga ia tidak sanggup menahan diri lagi?
Beberapa saat kemudian Ann melepaskan pelukan Dennis dengan
terpaksa. Ia menatap
pemuda di hadapannya itu dengan seluruh cintanya, “Aku telah berbuat
banyak kesalahanwww.ac-zzz.tk
padamu. Jika aku meminta kau berjanji satu hal padaku, akankah kau
mengabulkannya?”
Dennis terpaku.
“Berjanjilah padaku, apa pun yang terjadi nanti kau harus melupakan
aku. Kau harus
melepaskan aku.”
“Aku tidak bisa,” bisik Dennis pedih.
“Kau harus bisa. Kalau aku berjanji untuk selalu percaya padamu, maka
kau harus
berjanji untuk melupakanku. Apa pun yang terjadi nanti. Berjanjilah,
Dennis, berjanjilah
kau akan melupakanku.”
Dennis tidak sanggup memenuhi permintaannya. Bagaimana mungkin ia
bisa melupakan
Ann, sedangkan dalam setiap nafasnya saja ia selalu mengingat nama
gadis itu?
“Mencintaimu adalah sesuatu yang berharga, yang akan selalu kujaga
sepanjang hidupku.
Tapi aku tidak bisa terus hidup seperti ini. Besok aku akan menikah
dengan Calvin,
karena itu aku harus membuang jauh-jauh semua kenangan di antara
kita. Izinkan aku
bahagia, Dennis. Bukankah itu yang selama ini kau inginkan?”
”Aku ingin kau bahagia, tapi bersamaku. Kenapa kita harus bertemu lagi
kalau akhirnya
kita tetap tidak bisa bersatu?”
”Mungkin kita memang tidak ditakdirkan begitu.” Ann menatapnya pilu.
“Kau ingin aku berjanji untuk melupakanmu, melepaskanmu. Tapi
bagaimana caranya
aku menghilangkan perasaanku? Aku selalu mencintaimu, Ann.”
Ann menyentuh wajah Dennis dengan tangannya yang gemetar. Airwww.ac-zzz.tk
mata menetes dari
pelupuk matanya. Ia menangis saat menatap kedua mata kekasihnya
itu. Sampai
kapanpun Dennis akan selalu menjadi kekasih hatinya, Ann sadar hal itu.
Maka ia pun mencondongkan wajahnya mendekati Dennis, lalu
menciumnya.
Ciuman pertama mereka.
Tanpa hasrat yang menggebu-gebu. Lembut. Indah. Penuh cinta.
Dennis luluh, direngkuhnya Ann dengan segenap jiwanya. Ia siap
mengorbankan segala
sesuatu yang ia miliki di dunia ini demi satu momentum seindah ini.
Momentum di saat
Ann merasuki jiwanya.
Seolah-olah waktu lima tahun yang selama ini terbuang sia-sia sanggup
ditebusnya.
Kalau saja semua ini bisa untuk selama-lamanya. Kalau saja Ann
memang bisa menjadi
miliknya. Tapi nyatanya tidak…
Ann melepaskan dirinya dari Dennis, matanya merah dan suaranya
menyerupai bisikan
penuh penderitaan, “Berjanjilah padaku….kau harus melupakan aku.. “
Belum sempat Dennis berhasil mengumpulkan semua kesadarannya
kembali, Ann sudah
sepenuhnya melepaskan diri dari pelukannya. Gadis itu lalu berlari, pergi
meninggalkannya di sana. Dennis ingin mengejarnya, berteriak
memanggil namanya
untuk memaksanya kembali… tapi lututnya terasa lemas, suaranya
seolah-olah hilang.
Yang   bisa   ia   lakukan   hanya   diam,   membiarkan   dirinya   hancur
berkepingkeping.
Iawww.ac-zzz.tk
membeku di sana.
Tanpa terasa air mata pun menetes tak tertahankan.
***
Pagi-pagi sekali Dennis berdiri di tepi danau itu seorang diri. Wajahnya
kusut tidak
karuan, semalam ia tidak bisa memejamkan matanya sedikitpun.
Bayangan Ann terus
melintas dalam benaknya. Hatinya sungguh hancur. Berkali-kali ia teringat
pada
permintaan Ann agar ia melupakannya, tapi yang tersimpan dalam
benaknya justru
betapa dalam cintanya untuk Ann. Beberapa kali ia menegaskan diri
untuk melupakan
semua itu, tapi ia gagal.
Ia masih ingat betul harum lembut Ann saat ia memeluknya. Manis
bibirnya saat ia
menciumnya semalam. Air matanya saat ia menangis dan pergi
meninggalkannya.
Semuanya begitu lekat dalam pikirannya.
Dennis tahu, saat ini Ann sudah berada dalam gereja. Siap menikah dan
menyerahkan
seluruh hidupnya pada pria lain. Dennis meremas dadanya, sakit
membayangkan semua
itu. Haruskah semuanya berakhir begitu saja?
“Pagi-pagi sudah datang ke sini. Muka dan pakaian sama kusutnya.
Sekali lihat saja aku
sudah tahu, kau pasti korban patah hati.”
Dennis menoleh, melihat seorang pria muda berpakaian rapi tengah
berjalan ke situ
sambil menenteng biolanya. Ia membuka kursi lipat yang diletakkannya
di tengah-tengahwww.ac-zzz.tk
hamparan rumput, lalu duduk di sana siap memainkan alat musiknya.
Dennis sering
mendengar tentang si pemuda ini. Ia sering datang ke taman ini pagipagi,
lalu bermain
biola dengan segenap hatinya. Irama yang dihasilkan dari gesekan
biolanya sangat indah,
selalu penuh penghayatan. Tapi tidak ada yang tahu siapa nama
pemuda itu, orang-orang
hanya memanggilnya si Musisi Jalanan.
Dennis memalingkan wajahnya tak peduli. Tak lama kemudian si Musisi
Jalanan itu
kembali berceloteh, “Kalau mau menangisi nasib burukmu, tempat ini
memang tempat
yang paling tepat. Aku menjulukinya Taman Sejuta Tangisan, tapi tempat
ini juga tempat
berseminya cinta maka aku pun menjulukinya Taman Sejuta Harapan.
Karena manusia
itu selalu menangis dulu baru berharap kemudian. Ada yang bilang
pribahasa ciptaanku
itu seharusnya terbalik, tapi aku tipe orang yang selalu optimis.”
”Tapi apa yang bisa kuharapkan? Apa pun yang kulakukan semuanya
sudah tidak bisa
mengubah keadaan.”
“Pasti seorang gadis sudah mencampakkanmu kan?” dia terkekehkekeh,
“lebih baik
sama biola, selalu setia.”
Dennis tersenyum pahit.
“Memangnya apa yang membuatmu bisa berpikiran seperti itu? Tidak
ada yang bisa
diharapkan, apapun yang kaulakukan tidak bisa mengubah keadaan?
Kadang kita tidakwww.ac-zzz.tk
pernah tahu apa yang sesungguhnya terjadi kalau kita berhenti
berharap, berhenti
percaya.”
”Apa maksudmu?”
”Maksudku, jangan pernah berhenti berharap pada cinta kalau memang
kau ingin
meraihnya kembali. Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang namanya
terlambat.” Ia
tersenyum, kemudian perlahan-lahan mulai memainkan biolanya.
Dennis termenung. Lama ia terdiam di sana. Meresapi setiap kata-kata
yang meluncur
dari bibir orang tidak dikenal itu.
Tiba-tiba saja ia tersentak kaget dari lamunannya. jangan pernah
berhenti berharap pada
cinta kalau memang kau ingin meraihnya kembali
Dan tanpa banyak bicara lagi Dennis langsung mengambil langkah
seribu meninggalkan
taman itu, berlari sekencang-kencangnya.
------------------------------------------------------------------------------------
Alunan denting piano yang merdu dan suara lembut Priska yang
melantunkan lagu Angel
membius semua undangan yang duduk berjejeran di dalam gereja.
You’re in the arms of the angel…..
Dulu sewaktu masih duduk di bangku sekolah, Priska dan Ann sama-sama
menyukai lagu
yang dinyanyikan Sarah McLachlan itu. Dan mereka membuat perjanjian
satu sama lain,
jika kelak salah satu dari mereka menikah maka yang lainnya akan
membawakan lagu itu
dengan iringan piano. Baik Priska maupun Ann memang sama-sama
mahir memainkanwww.ac-zzz.tk
piano.
Dan Priska memenuhi janjinya. Saat ini ia memainkan lagu itu, mengiringi
langkah Ann
yang mulai muncul di depan pintu gereja. Seluruh undangan yang
memenuhi gereja itu
menengok ke belakang, ke arah pintu. Mereka berseru tertahan,
menahan nafas bersiapsiap
menikmati moment berharga ini.
“Kamu sudah siap, Ann?” bisik Papa yang berada di sampingnya,
“sebelum kita
melangkah ke altar itu, ada satu hal yang ingin Papa tanya padamu.
Apakah kamu
mencintai Calvin sebesar cintamu pada pemuda itu?”
Ann menatapnya bingung, “Ini bukan saat yang tepat untuk
menanyakan itu, Pa.”
”Papa tidak bermaksud menyerangmu di saat-saat penting seperti ini.
Tapi Papa bisa
merasakan, sepertinya kamu tidak bahagia dengan pernikahan ini.
Apa…kamu
melakukannya karena terpaksa?”
”Apapun alasannya, Pa…aku harus tetap menikah dengan Calvin.”
Akhirnya Papa mengangguk, tak bertanya-tanya lagi.
Perlahan-lahan Ann mulai memasuki pintu gereja, ia mengenakan gaun
pengantin yang
sangat indah hasil rancangan desainer pilihan Ibu Calvin. Penampilannya
sungguh luar
biasa cantik. Seluruh mata tertuju padanya, berdecak kagum sambil
melemparkan
senyum padanya. Ann mengapit sebelah tangannya di lengan Papa,
bersama-sama
mereka melangkah menuju altar.www.ac-zzz.tk
Calvin sudah berdiri di sana dengan jas putihnya, ia berdiri terpana
mengagumi
pengantinnya. Hatinya berbisik memuji betapa beruntung dirinya.
------------------------------------------------------------------------------------
Dennis terus berlari dan berlari…..mengikuti kata hatinya. Ia tidak
merasakan sakit di
sekujur tubuh dan kakinya. Ia tidak peduli sedikitpun. Ia hanya terus
berlari. Tak mau
menyerah hingga ia sampai di gereja itu, menjemput kekasihnya.
Sedikit pun ia tidak boleh terlambat!
------------------------------------------------------------------------------------
Ann berjalan perlahan-lahan, membalas semua senyuman tamu
undangannya. Ia melihat
mereka satu per satu. Semuanya hadir di sana. Teman-teman sekolahnya
termasuk Josh,
Ria, dan Priska yang sedang memainkan lagu mereka. Teman
sepermainannya sejak kecil,
salah satunya Emma yang sedari tadi terus menahan air mata haru. Lalu
kerabat jauhnya,
dan seluruh keluarganya. Mamanya, Caroline dan Theodore, mereka tak
henti-hentinya
tersenyum menyaksikannya berjalan menuju altar.
Ann tersenyum pada mereka semua.
Tapi tak ada seorang pun yang tahu betapa sakitnya hati Ann saat itu,
betapa berat
langkah kakinya untuk menghampiri Calvin. Mereka tidak tahu Ann
tengah melangkah
menuju mimpi buruknya.
------------------------------------------------------------------------------------
”Hei, berhenti!!!” teriak seorang security saat Dennis menerobos memasuki
halamanwww.ac-zzz.tk
gereja. Petugas keamanan berbadan kekar itu mencegat langkah
Dennis, Dennis berusaha
melawan namun sulit sekali.
“Aku harus masuk ke sana! Jangan halangi aku!”
------------------------------------------------------------------------------------
Ann sampai di sebelah Calvin. Papa melepaskannya dan
menyerahkannya pada Calvin.
Calvin tersenyum singkat lalu mengandeng tangan Ann di depan
pendeta.
Pendeta itu memulai upacara dengan membaca bait dari salah satu
ayat dalam Alkitab.
Sekilas Ann menoleh menatap Calvin di sampingnya, ia yakin ia sudah
berbuat yang
benar.
Lalu tiba-tiba terdengar suara dobrakan pintu yang menggelegar
memekakkan telinga.
Suaranya begitu kencang hingga memenuhi setiap sudut gereja itu.
Semua tamu
menengok ke belakang, terperangah melihat kedatangan Dennis.
Tapi yang mau pingsan adalah Ann. Ia menahan nafas tak percaya
melihat siapa yang
sedang berdiri di depan pintu masuk. Dennis! Nafasnya tersengal-sengal,
sekujur
tubuhnya basah oleh keringat.
“Ann, “ teriak Dennis lantang, “jangan lanjutkan pernikahan ini!!”
Seluruh tamu undangan berseru kaget. Beberapa bangkit berdiri saat
melihat Dennis
semakin nekad memasuki gereja itu.
“Apa-apaan ini!!” Calvin turun dari altar menyambut Dennis dengan
wajah penuh
dendam. Beberapa security berlari sangar menghadang Calvin,www.ac-zzz.tk
mencoba menarik dan
mengusirnya keluar.
“Jangan sampai kau menikah dengannya, Ann!! Kalau kau memang
masih mencintaiku,
jangan menikah dengannya!”
“CEPAT BAWA DIA PERGI DARI SINI! AKU TIDAK MAU MELIHATNYA
BERKELIARAN DI SINI!” teriak Calvin hingga bergema.
“TIDAK !! ANN, KAU HARUS MENDENGARKAN AKU! INI SEMUA BELUM
TERLAMBAT, JANGAN MENIKAH DENGANNYA!”
”CEPAT USIR DIA!!”
“KAU TIDAK BISA MENGUSIRKU! AKU HARUS BICARA PADANYA!”
”AKU TIDAK PEDULI! ANN AKAN SEGERA MENIKAH DENGANKU, AKU
TIDAK AKAN MEMBIARKAN KAU MENGACAUKAN SEMUANYA BEGITU
SAJA! CEPAT BAWA DIA PERGI!!!”
“AKU TIDAK AKAN PERGI!”
“KAU HARUS PERGI!!! TIDAK ADA YANG PERLU KAU BICARAKAN LAGI
DENGAN ANN!”
“Tunggu. Biarkan dia bicara.”
Semua orang terpaku diam. Mereka menoleh ke altar, tercengang saat
menyadari suara
itu berasal dari Papa Ann. Ann tak kalah kagetnya, ditatapnya Papa
lekat-lekat.
“Biarkan dia bicara.” Papa maju mendekati Calvin dan Dennis, lalu
mengangguk pada
security yang menahan tubuh Dennis, “lepaskan dia.”
Mereka menuruti perintah Papa dan langsung mundur.
Papa menatap Dennis dengan penuh wibawa, “Lima tahun yang lalu
aku tidak pernah
memberimu kesempatan untuk bicara. Sekarang…bicaralah. Katakan
semua yang mau
kaukatakan di depan Ann, di depan kami semua.”www.ac-zzz.tk
Calvin berang, “Om!! Kenapa Om biarkan dia bicara?! Ini hari
pernikahanku!!”
Tapi Dennis tidak memperdulikannya, ia lalu berjalan gontai mendekati
altar tempat Ann
berdiri. Lidahnya terasa keluh saat bertatapan dengan Ann, “Ann…”
Dennis
mengulurkan tangannya, “aku tahu denganku, kau tidak akan
mendapat apa-apa. Tapi aku
bisa selalu membuatmu bahagia. Akan kupertaruhkan semuanya demi
itu. Aku tahu kau
masih mencintaiku, jadi kumohon jangan teruskan pernikahan ini.”
Tapi Ann memalingkan wajahnya, “Maaf, Dennis, aku tidak bisa.”
Ia menangis dalam hati. Sadarlah, ini semua kulakukan demi kau!
Cepatlah pergi dari
tempat ini dan jangan berpaling lagi. Jangan membuatku menangis
lagi…
“Kau dengar kata-katanya kan?!! Cepat kau angkat kakimu dari sini!!”
Calvin tidak mau
memberi kesempatan lebih banyak lagi untuk Dennis, buru-buru ia
menarik Dennis
keluar.
“Ann, dengarkan kata hatimu!! Kau masih mencintaiku bukan? Aku tahu
itu!! Jangan
sampai kau hancurkan semuanya dengan menikahi pria ini!! Malam itu
kau memintaku
untuk berjanji melupakanmu, aku tak bisa!! Sampai kapanpun aku akan
selalu
menunggumu! Aku akan selalu menyimpan semua kenangan kita!!
Karena aku
mencintaimu! Kau dengar itu, Ann?! Aku mencintaimu! Aku tahu kau pun
juga begitu!!”www.ac-zzz.tk
teriak Dennis makin menjadi-jadi saat Calvin menyeretnya keluar, “kau
bilang, buat apa
kita bertemu lagi kalau akhirnya kita tetap tidak bisa bersatu?! Aku tidak
percaya kita
tidak bisa bersatu! Aku datang ke sini karena aku percaya kita bisa
meraih apapun selama
kita masih saling mencintai!!”
Ann menunduk, ia tak tahan lagi. Suara Dennis begitu menyayat-nyayat
hatinya.
“Jangan takut pada apapun!! Percayalah padaku!!!!”
Tidak….aku tidak mau dengar!!! Ann jatuh berlutut, menutup kupingnya.
Aku tidak mau
dengar!!
“ANN!!”
Di luar gereja, Calvin menjatuhkan Dennis dengan kasar. Kemarahannya
sudah
memuncak pada pemuda itu, “Kau cari mati! Kau sudah tahu kan, apa
akibatnya kalau
kau sampai berani mengganggu hubunganku dengan Ann!! Kau akan
kuhabisi!”
Dennis cepat bangkit berdiri, ia tidak takut, “Aku tidak akan membiarkan
Ann menikah
dengan orang sepertimu!! Kau tidak pantas mendampinginya!”
”Lalu siapa yang pantas? Kau?!” Calvin tertawa tergelak-gelak, “jangan
membuat
lelucon dan jangan bermimpi!! Sampai kapan pun juga kau tidak akan
pernah bisa
mendapatkan Ann!! Kau dengar?! Sampai kapanpun kau tidak akan
pernah mendapatkan
Ann!”
Calvin melirik pada beberapa security bayarannya, orang-orang itulahwww.ac-zzz.tk
yang kemarin
mengeroyok Dennis.
“Aku tidak mau pernikahanku ini ternoda dengan sampah seperti dia,”
ujar Calvin dingin,
“habisi dia, terserah mau kalian apakan!! Pastikan saja dia tidak akan
pernah muncul lagi
di depan mataku!!”
Calvin langsung pergi meninggalkannya, kembali masuk ke dalam gereja
seolah-olah tak
ada   yang   terjadi.   Ia   tidak   memperdulikan   jerit-jeritan   Dennis   saat
orangorang
itu
menyeretnya pergi dan siap menghabisinya di tempat lain.
Tapi kemudian langkah Calvin terhenti. Apa yang terjadi?
Ann berlari meninggalkan altarnya. Semua tamu undangan berseru
kaget, suasana dalam
gereja berubah menjadi begitu gaduh. Para wanita menjerit, memekik.
“Apa yang kaulakukan?!!” Calvin mencegat Ann dengan kasar sekali,
“kembali ke dalam
sana, Ann!”
”Aku tidak mau!”
“AKU BILANG KEMBALI KE DALAM SANA!!!!” Calvin menariknya hingga
tangan
Ann terluka. Ann memekik kesakitan.
Dari tempatnya, Ann melihat orang-orang Calvin membawa Dennis
keluar dari gereja itu
dan mereka beramai-ramai menghajarnya. Tak ada yang mencegah
mereka, tak ada yang
menolong Dennis. Semuanya ketakutan melihat kejadian itu.
Ann pun ketakutan. Ia merasa nyawanya ikut melayang saat
menyaksikan Denniswww.ac-zzz.tk
dibantai habis-habisan oleh mereka.
“Kau kejam sekali! Lepaskan dia!! Lepaskan dia!!”
Semua tamu undangan berbondong-bondong keluar dari dalam gereja,
mereka
menyaksikan pemandangan itu dengan tak percaya.
“Calvin, lepaskan anakku!” Papa datang menolong Ann, “kau sudah gila!
Apa yang
kaulakukan! Cepat lepaskan Ann atau aku akan berbuat sesuatu yang
akan membuatmu
menyesal!!”
Calvin kebingungan. Sialan!! Bangsat!! Bajingan!!! Ia mengumpatngumpat
kasar saat
semua orang menuding dan memaksanya melepaskan Ann. Kedua
orang tuanya tampak
begitu terpukul.
Josh berlari kencang ke tempat Dennis. Ia datang menolong Dennis
meski ia tahu
mungkin semuanya sudah sedikit terlambat.
Sedetik kemudian, yang Ann tahu hanyalah tiba-tiba ia terlepas dari
Calvin. Ia tidak bisa
berpikir apa-apa lagi, langsung berlari menghampiri tempat Dennis dan
mendapatkan
pemuda itu roboh di depan matanya. Ann memekik ketakutan. Ia
berlutut dan meraih
tubuh Dennis yang lunglai. Dennis belum pulih sejak peristiwa
pengeroyokan beberapa
hari yang lalu, dan kini ia dihajar lagi. Keadaannya benar-benar
menggenaskan.
“Dennis!! Dennis, sadarlah!!” Ann memeluknya erat-erat saat Dennis tidak
sadarkan diri.
Tubuhnya lemah sekali. Ann semakin histeris, “Dennis!!!”www.ac-zzz.tk
Josh berdiri mematung di sana. Setelan jas-nya compang-camping tapi
ia tak peduli.
Jantungnya berdetak kencang saat mendengar teriakan Ann. Dengan
mata kepalanya
sendiri ia bisa melihat darah segar yang merembes dan membasahi
seluruh gaun putih
Ann. Itu darah Dennis.
Ia terguncang. Darah itu terus mengalir……
“Dennis!!!!”
Jeritan Ann menyayat hati semua yang mendengarnya. Tapi Dennis tidak
menjawabnya.
Ia terbaring kaku dalam pelukan Ann
***
2 minggu kemudian…
Di taman itu Ann berdiri sambil menenteng kopernya. Kemudian ia
meletakkan koper itu
ke bawah, dipandanginya pemandangan sore yang indah membentang
di depan matanya.
Ia tersenyum pedih.
Hari ini ia akan berangkat ke London. Mungkin ini sore terakhir yang bisa
ia nikmati di
taman ini. Taman tempatnya pertama kali jatuh cinta pada Dennis,
tempatnya berpisah
dengan Dennis dan berjanji melupakannya, lalu tempatnya bertemu
kembali setelah lima
tahun berpisah. Taman bersejarahnya. Ia merasa berat untuk
meninggalkan tempat itu,
sama seperti lima tahun yang lalu.
Tapi ia tetap harus pergi.
Tiba-tiba Ann teringat sesuatu. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku
jaketnya, laluwww.ac-zzz.tk
mengeluarkan sebuah koin kecil.
Kalimat yang diucapkan Dennis lima tahun lalu, saat ia pertama kali
membawanya
kemari terngiang-ngiang kembali, ”Kau tahu? Dulu orang-orang bilang
kalau kita
melempar koin ke danau ini dan meminta permohonan apa saja, pasti
akan
terkabulkan.”
Ann tersenyum penuh arti. Ia mengenggam koin itu erat-erat, kemudian
melemparkannya
ke dalam danau.
Sunyi.
Lima tahun yang lalu aku tidak memasukkan Dennis dalam
permohonanku. Kini aku
hanya ingin satu hal, aku ingin selalu bersamanya.
Ann mengigit bibirnya, lalu menunduk lirih. Perlahan-lahan ia
membungkuk dan
mengambil kopernya, siap untuk mengangkat kakinya pergi.
Dan saat itu…..datang seorang anak kecil. Anak kecil yang cantik dan
manis sekali, ia
berlari-lari menghampiri Ann sambil membawa setangkai mawar. Mawar
merah. Dan ia
menyodorkan mawar itu pada Ann. Ann tertegun.
“Kakak, mawar ini untuk kakak.” Kata anak kecil itu,kemudian berlari
pergi.
Belum habis Ann tertegun, datang lagi seorang wanita tua. Wanita yang
sangat gemuk
namun wajahnya begitu cerah. Ia datang menghampiri Ann, lagi-lagi
menyodorkan
setangkai mawar merah di depan wajahnya.
“Ini untukmu, Nak.”www.ac-zzz.tk
Ann menerimanya dengan heran.
Datang lagi satu orang. Kali ini pria setengah baya yang rapi dengan
pakaian kantornya.
Dan di tangannya juga ada setangkai mawar.
“Untukmu.”
Begitu terus kejadiannya hingga ada 29 tangkai mawar di pelukan Ann,
masing-masing
dari orang yang berbeda. Orang-orang itu langsung pergi begitu saja
tanpa menjelaskan
lebih lanjut lagi. Tapi mereka semua pergi dengan seuntai senyum. Ann
semakin
kebingungan. Lalu entah dari mana Ann mendengar alunan musik biola.
Ia menoleh.
Si Musisi Jalanan tengah duduk di atas kursi lipat, memainkan biolanya
dengan alunan
musik yang begitu indah dan penuh penghayatan. Membentuk sebuah
simfoni yang
begitu mengugah perasaan. Entah kenapa air mata menggenang di
pelupuk mata Ann saat
pemain biola itu tiba-tiba mendongak kepalanya dan melemparkan
senyum padanya.
Lalu di tengah-tengah alunan musik itu, Ann mendengar suara yang
begitu lembut. Suara
yang sangat dirindukannya.
“Ini untukmu.”
Ann menoleh cepat.
Ia tak menyangka Dennis berdiri di sana, memberikan setangkai
mawarnya yang terakhir.
Senyum mengembang dari wajahnya yang masih penuh luka.
“Lima tahun yang lalu, aku menjelajahi seisi taman ini hanya untuk
memberimuwww.ac-zzz.tk
setangkai mawar yang sudah layu. Tapi saat itu aku berani yakin
sepenuhnya kalau aku
sungguh mencintaimu. Dan kini aku tidak memberimu mawar yang layu
lagi. Cintaku
tidak pernah berubah, tidak peduli meski bunga yang kuberikan layu
atau hidup.”
Ann mengigit bibirnya, tercengang sekaligus terharu saat 29 orang yang
tadi memberinya
mawar tiba-tiba berkumpul di belakang sana, memandangi mereka
dengan senyum
tertahan.
Ann menerima mawar terakhirnya dari tangan Dennis. Mawar ke-30nya.
Ia tersenyum,
tak sanggup menyembunyikan kebahagiaan di dalam hatinya.
“Aku tidak punya apa-apa, mungkin tidak bisa setiap hari menghujanimu
dengan semua
kebahagiaan di dunia ini. Tapi aku berjanji padamu dan diriku sendiri, aku
akan selalu
mencintaimu dengan seluruh hatiku, mencintaimu setiap hari sepanjang
hidupku. Dan
kalau kau tidak keberatan, aku ingin mencoba untuk
membahagiakanmu.”
Dennis mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah gelang. Gelang yang
dikembalikan
Ann waktu itu.
Kemudian tanpa berkata-kata lagi ia memakaikan gelang itu di
pergelangan tangan kiri
Ann. Ia mendekati Ann, menatapnya dalam-dalam seolah-olah tidak
ada jarak di antara
mereka, “Sebelum kau pergi ke London, aku hanya ingin memastikan aku
tidakwww.ac-zzz.tk
mengulangi kesalahan yang sama seperti yang kita lakukan lima tahun
yang lalu di taman
ini. Kali ini aku tidak mau terlambat lagi. Jadi sebelum kau pergi, Ann,
katakan
padaku….apa kau mau menerima aku kembali?”
Ann mengatup bibirnya dengan tangan, wajahnya merona merah dan
dalam sekejap
tawanya meledak.
Dennis tersenyum, “Itu artinya ‘iya’?”
Kemudian ia menarik Ann ke dalam pelukannya. Semua orang yang
sejak tadi
menyaksikan mereka serempak bertepuk tangan, bahkan ada yang
menangis terharu.
“Aku mencintaimu.” Bisik Ann untuk pertama kalinya.
Dennis melepaskan pelukannya dan membungkuk, perlahan-lahan
menciumnya dengan
lembut.
Semua pengunjung taman semakin bertepuk tangan. Dan tiba-tiba saja
baik Ann maupun
Dennis sama-sama tersipu malu. Dennis merangkul pundak Ann,
melambai pada mereka,
“Terima kasih ya, sudah membantuku memberinya bunga.”
Ann berbisik kecil setelah mereka mulai berbubaran, “Kenapa kau pakai
ide konyol
seperti ini? Dan kenapa kau bisa ada di sini! Kau pasti kabur dari rumah
sakit ya!” Ann
melotot cemas. Dennis seharusnya masih terbaring di rumah sakit
sekarang, ia sengaja
berangkat ke London tanpa memberitahunya karena ia tahu betul
kondisi Dennis masih
sangat lemah. Bahkan ia sadar saat ini Dennis tidak sanggup berdiriwww.ac-zzz.tk
tegap. Hatinya terharu melihat pengorbanan pemuda itu.
”Begitu mendengar dari Emma kau hari ini akan berangkat ke London
untuk   melanjutkan   kuliahmu,   aku   langsung   cabut   semua   infus   dari
tanganku, langsung lari ke sini!”
“Kau gila!” Ann tertawa, “lalu pemain biola itu…kau juga yang
menyiapkannya?”
Dennis tertegun sesaat, ia mengandeng tangan Ann menghampiri Musisi
Jalanan yang
masih larut dalam permainannya itu. Kemudian mereka berdua berdiri di
depannya, diam
untuk menghayati setiap alunan musik biolanya dan meresapi setiap
detik kebersamaan
mereka.
Begitu permainannya selesai, Dennis langsung menanyakan apa lagu
yang dimainkannya
itu mempunyai judul. Si Musisi Jalanan tersenyum pada mereka, “Ini lagu
ciptaanku
sendiri, lagu yang kudapat dari begitu banyak orang yang kuamati di
taman ini. Judul?
Aku tidak pernah memberi judul pada setiap lagu ciptaanku. Tapi karena
aku paling suka
mengamati kisah cinta semua pengunjung taman ini, mungkin lagu ini
akan kuberi nama
Dear Love, sama seperti keinginanku untuk menyapa setiap cinta yang
bersemi di
sekitarku. Termasuk kalian.”
Dennis tersenyum, kemudian menatap Ann di sampingnya. Ia
mempererat gengaman tangannya.
Dear Love…
Apa kalian masih ingat? Dulu aku pernah bilang, aku ingin sekali keluar
Dari kehidupanku yang serba membosankan. Aku ingin sekali punya ceritawww.ac-zzz.tk
cinta yang unik,  yang  indah dan berakhir  bahagia.  Tentu  saja aku  tidak
berharap kisah
cintaku bias menjadi sedemikian rumit. Tapi aku lega karena pada akhirnya
semua ini
berakhir bahagia.  Aku tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaanku saat
ini,
mungkin   senang…mungkin   deg-degan…tapi   yang   pasti   cinta   telah
membuatku
bahagia.
Kata orang cinta itu buta. Mungkin ada benarnya juga…entah bagaimana aku
menjelaskan   pada   kalian   semua.   Aku   hanya   ingin   kalian   selalu   percaya
bahwa cinta itu selalu ada, jangan pernah ragu mencintai seseorang hanya
karena kalian takut menghadapi semua resikonya. Bukankah cinta itu selalu
kuat dan siap menopang kalian?
Dan cinta bisa memberi sayap pada kalian semua, membawa kalian
terbang tinggi. Tapi ada saatnya bagi kalian untuk jatuh….benar kata orang,
semakin tinggi kita terbang, semakin keras dan sakit saat kita jatuh. Tapi
jangan khawatir, sayap yang patah itu akan segera terbentuk kembali kalau
kalian tidak pernah berhenti percaya.
Hm….apa lagi yang harus kuceritakan? Oh ya, Emma sekarang sudah
diangkat   jadi   kepala  manajer   di   perusahaan   Pamannya.   Ia   kelihatannya
sangat menikmati pekerjaannya. Meskipun banyak yang mengungkit-ungkit
keberhasilannya dengan unsure koneksi, tapi Emma tidak peduli. Ia memang
selalu begitu. Selalu menjadi dirinya sendiri tanpa mau peduli  kata orang
lain. Tapi sifatnya tidak pernah berubah,
keras kepala dan suka sekali ganti-ganti pacar. Aku bahkan sudah lupa siapa
nama pacar terbarunya.
Percuma saja diingat, minggu depan juga sudah ganti.
Lalu Josh…cinta pertamaku dan  sahabat  baikku.  Dua minggu  setelah aku
sampai   di   London,   aku  menerima   kabar   darinya   kalau   ia   akan   segera www.ac-zzz.tk
melamar   Sherly.   Aku   turut   senang,   semoga   saja   Sherly   menerima
lamarannya. Aku sungguh berharap Josh bias bbahagia.
Ria dan   riska. Mereka seperti tidak pernah kehabisan cerita. Priska masih
Bergelut dengan dunia tarik suaranya, jangan kaget kalau suatu hari nanti
kalian akan mendapatkan berita tentang sensasi penyanyi baru. Selamanya
aku akan menjadi penggemar nomor satunya. Ria sudah bertunangan dengan
seorang bankir muda, Revan kalau tidak salah. Akhirnya mimpinya terwujud
juga, menikah dengan pangeran tampan yang kaya.
Aku dan Dennis baik-baik saja. Meski aku sekarang sangat merindukannya.
Aku   di   London  meneruskan   kuliahku   dan   dia   di   sana.  Dia   selalu   penuh
kejutan,
sebentar-bentar   bilang   jabatannya   sudah   mau   dipromosikan…sebentar-
bentar bilangmau pindah rumah…Tapi aku rindu sekali padanya….Apa kalian
ada waktu untuk menyampaikan salamku padanya?
Katakan padanya….aku selalu mencintainya.
---------------------------------------------------------------------------------------------
--------------
Ann menutup latopnya. Tersenyum kecil, kemudian beranjak masuk ke
kamarnya.
The End
I don't know but i believe
That some things are meant to be
And that you'll make a better me
Everyday I love you
I never thought that dreams came true
But you showed me that they do
You know that i learn something new
Everyday i love you
Coz I believe that destiny is out of our control
And you'll never live
Until you love with all your heart and soulwww.ac-zzz.tk
It's a touch when I feel bad
It's a smile when I ged mad
And all the things I have
Everyday I love you
If I ask, will you say yes?
Together we're the very best
I know that I am truly blessed
Everyday I love you
And I'll give you my best
Everyday I love you....
( Everyday I love you : Boyzone )

www.ac-zzz.tk
Dear love
By: princess WG